Anda di halaman 1dari 78

PENGANTAR

AKREDITASI
Apa konsep dasar
akreditasi ?
Client
Compliance
to
Standards
Feigenbaum

Client
Definisi absolut
Definisi individual
Definisi sosial
Mutu (Kemenkes)

Kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan


kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada
setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk,
serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan
standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan
Trilogy Juran

Quality planning
Quality control
Quality improvement
Donabedian
Paso
#1
Quality
Dimensions

Access
Efficacy
Eficiency
Safety
Continuity of care
Competency
Amenities
Human Relations
Prinsip manajemen mutu
(ISO 9001:2008)
Fokus pada pelanggan
Kepemimpinan
Keteribatan personil
Pendekatan proses
Pendekatan sistem dalam manajemen
Penyempurnaan yang berkesinambungan
Pengambilan keputusan berdasar fakta
Hubungan saling menguntungkan dengan
rekanan
Revised principles
(ISO 9000:2015)
Customer focus
Leadership
Engagement of people
Process approach
Improvement
Evidence-based Decision Making
Relationship management
EVOLUSI PRINSIP MANAJEMEN

DOING THINGS
CHEAPER
DOING THE
(EFFICIENCY) RIGHT
THINGS
RIGHT
DOING THINGS
RIGHT
DOING THE
RIGHT THINGS
DOING THINGS RIGHT BY
BETTER DEFAULT
(QUALITY
DOING THE
IMPROVEMENT)
RIGHT THINGS
(EFFECTIVENESS)

1970 1980 1990 2000 ABAD 21


Mutu pelayanan

mutu

SISTEM SISTEM
MANAJEMEN PELAYANAN
MUTU
Sistem
Manajemen
VARIASI MASALAH
PROSES MUTU
Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
1 Proses tidak diukur dg baik

2 Proses tidak dimonitor dg baik

3 Proses tidak dikendalikan dg baik

4 Proses tidak dipelihara dg baik

5 Proses tidak disempurnakan

6 Proses tidak didokumentasi dg baik


Mutu pelayanan

Komitmen
Leadership

SISTEM
SISTEM PELAYANAN
MANAJEMEN Mengukur -Struktur
Memonitor -Proses
MUTU Mengendalikan
Memelihara -Outcome
Menyempurnakan
Mendokumentasikan
Mengukur Indikator

Memonitor

Standar/
Mengendalikan
SPO

Ringkas, Rapih,
Memelihara
Resik, Rawat, Rajin

CQI:
Menyempurnakan
Siklus PDCA
PRIMUM, NON NOCERE
FIRST, DO NO HARM

HIPPOCRATESS TENET
(460-335 BC)
Crisis In Health Care

Source The Philadelphia Inquirer


Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
Keselamatan
Pasien di Sarana
Pelayanan
Kesehatan:

Upaya yang
dirancang untuk:
mencegah terjadinya
adverse outcomes
sebagai akibat tindakan
yang tidak aman
atau kondisi laten
Adverse event
Kejadian tidak diharapkan
(KTD)

Injury caused by
medical management
rather than by the
underlying condition of
the patient
Kejadian Tidak Cedera (KTC):
Terjadi penanganan klinis
yang tidak sesuai pada
pasien tetapi
tidak terjadi
cedera
Near miss
(Kejadian nyaris
cedera=KNC):
Kejadian/situasi
yang sebenarnya dapat
menimbulkan kecelakaan,
trauma atau penyakit
tetapi belum terjadi
karena secara kebetulan
diketahui atau upaya
pencegahan segera
dilakukan
Kondisi
Potensial
Cedera (KPC):
suatu keadaan
yang mempunyai
potensi menimbulkan
cedera
Tindakan yang tidak aman
(unsafe act):
Human error:
Slips)
Lapses
Mistakes
Violation (pelanggaran)
Sabotage (sabotase)
Kondisi laten
(latent condition):
Sistem yang kurang tertata
yang menjadi predisposisi
terjadinya error
Sumber daya yang tidak
memenuhi persyaratan
Proses manajemen risiko
Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Kajian risiko (risk assessment)

Identifikasi risiko
Monitoring,
Komunikasi audit
dan dan
Konsultasi Analisis risiko Tinjauan
pd (review)
stakeholders Dukungan
internal
Evaluasi risiko

Tindakan/treatment
terhadap
risiko
Multi-Causal
Theory
Swiss Cheese
diagram
(Reason, 1991)
Health care regulation
(Nihal Hafez, 1997)

SUATU AKSI SOSIAL YANG DILAKUKAN


(OLEH PEMERINTAH) UNTUK MEMPENGARUHI SECARA
LANGSUNG ATAU TIDAK LANGSUNG TERHADAP
PERILAKU DAN FUNGSI TENAGA KESEHATAN DAN/ATAU
ORGANISASI KESEHATAN
Mekanisme
45
regulasi kesehatan

Perijinan (lisensi)
Sertifikasi

Akreditasi
Peraturan Perundangan
Proses Pelaksana Sasaran evaluasi Komponen
persyaratan 46
Standard

Akreditasi Lembaga yang Organisasi atau Kepatuhan pada Standar maksimal


(sukarela), contoh: diakui, biasanya sebagian fungsi standar, on-site yang dapat dicapai
organisasi evaluation, kepatuhan untuk memacu
akreditasi RS, yan LSM
tsb tidak diharuskan perbaikan mutu yang
med dasar oleh hukum kontinyu

Lisensi (wajib): Pemerintah atau Individu atau Bagian dari regulasi Standar minimal untuk
lisensi tenaga konsil organisasi untuk menjamin melindungi pasien,
kompetensi minimum menjamin keamanan,
kesehatan, lisensi
Bagian dari regulasi dan meminimalkan
fasilitas pelayanan resiko
untuk menjamin
standar minimal suatu
fasilitas pelayanan
Sertifikasi Lembaga yang Individu/organisasi Evaluasi persyaratan Standar lembaga
(sukarela/wajib): diberi kewenangan, yang ditetapkan, (misalnya ISO) untuk
pendidikan/pelatihan mengevaluasi
sertifikasi ATLS, pemerintah, atau
tambahan, dan kepatuhan terhadap
sertifikasi LSM kompetensi di bidang spesifikasi rancangan
tehnologi tertentu lembaga
kesehatan, Menunjukkan bahwa
sertifikasi berbagai organisasi
pusat di RS mempunyai
pelayanan, tehnologi
atau kapasitas khusus
Definisi Akreditasi

ISQua (2001) :Accreditation is a public recognition by a national


healthcare accreditation body of the achievement of its
accreditation standards by a healthcare organisation, demonstrated
through an independent external peer assessment of that
organisations level of performance in relation to the standards.
Akreditasi adalah pengakuan oleh public melalui lembaga akreditasi
pelayanan kesehatan nasional pada suatu organisasi pelayanan
kesehatan atas tingkat pencapaian terhadap standar akreditasi yang
diwujudkan melalui penilaian eksternal oleh peer secara independen
thd tingkat kinerja terkait dengan standar tsb.
AUDIT EKSTERNAL
UNTUK MENILAI SISTEM
PELAYANAN DAN SISTEM
MUTU APAKAH SUDAH SESUAI
DENGAN STANDAR YANG
DITETAPKAN
Penyelenggaraan
Pelayanan
Peraturan (Produksi):
Kebijakan
Perundangan -mengukur
Pedoman Outcome
Pedoman Kr.Acuan -memonitor
Prosedur Pelayanan
Acuan -mengendalikan
Manual Kepuasan
Standar -memelihara
-menyempurnakan
-mendokumentasikan

Akreditasi

Standar
Akreditasi
50

AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

Definisi:

Pengakuan terhadap Puskesmas, klinik pratama, praktik dokter


dan praktik dokter gigi yang diberikan oleh lembaga
independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh
Menteri setelah dinilai bahwa fasilitas kesehatan tingkat pertama
itu memenuhi standar akreditasi.
KONSEP DASAR AKREDITASI PUSKESMAS

KONSEP DASAR AKREDITASI FASYANKES PRIMER


Dimodifikasi dari Nico A. Lumenta

Memenuhi / Menerapkan / Comply

2
STANDAR PUSKESMAS 1

Survei Akreditasi Puskesmas 5

UU RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;


UU RI
UU No.29
36/tahun
29/2004
UU :2004 2009
PRAKTIK tentang Kesehatan;
KEDOKTERAN
: Praktik Kedokteran
UU
UU RI36/2009
No. 23 : KESEHATAN
tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
PP
UU 36 / 2009 : Kesehatan
UU65/2005
RI No. : PEDOMAN
362005
tahun & PENERAPAN SPM ; Instrumen
PP. 65/ : P2014 tentang
edoman Tenaga
dan Kesehatan
Penerapan SPM
Perpres N072/2012
PERPRES 2 tahun 2015
Permenkes
: SKN
741/2008
tentang RPJMN 2015 -2019
: SPM Bid. Kes Kab/kota
Akreditasi 4 6
PERPRES 12/ 2013 : JKN
Permenkes No. 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan
pada Kep
JKN
PERMENKES menkes 128/2004,
741/2008 : SPM : Kebijakan
BID. KES Dasar PKM
KEPMENKES
Kep menkes128/2004
374/2009: KEBIJAKAN
Permenkes No. 9 tahun 2014 tentang Klinik
: SKN DASAR PKM
2009
Permnekes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat: PRAKTIK KEDOKTERN
UU 29/2004 3
Kepmenkes HK.02.02/52/2015 tentang Renstra Kemenkes
UU 36/2009 : KESEHATAN
2015 -2019 Badan Akreditasi
PP
65/2005
Permenkes: NoPEDOMAN
46 Tahun 2015 DAN PENERAPAN
tentang SPM
akreditasi puskesmas SERTIFIKAT
PERPRES 72/2012 : SKN
klinik Pratama dan Tempat Paktk Dokter/Dokter gigi mandiri
PERMENKES 741/2008 : SPM Bid KES Kab/Kota
KEPMENKES 128/2004 : KEBIJAKAN DASAR PKM
52
MANFAAT AKREDITASI FKTP
BAGI DINKES PROV & KAB/KOTA :
Sebagai WAHANA PEMBINAAN peningkatan mutu kinerja melalui
perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen,
sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan
klinis, serta penerapan manajemen risiko
BAGI BPJS KESEHATAN :
Sebagai syarat recredensialing FKTP
BAGI FKTP :
1. Memberikan keunggulan kompetitif
2. Menjamin pelayanan kesehatan primer yang berkualitas .
3. Meningkatkan pendidikan pada staf
4. Meningkatkan pengelolaan risiko
5. Membangun dan meningkatkan kerja tim antar staf
6. Meningkatkan reliabilitas dalam pelayanan, ketertiban pendokumentasian, dan konsistensi dalam bekerja
7. Meningkatkan keamanan dalam bekerja.

BAGI MASYARAKAT ( PENGGUNA JASA)


1. Memperkuat kepercayaan masyarakat
2. Adanya Jaminan Kualitas
AKREDITASI FKTP
PARIPURNA

KLINIK PRATAMA
PARIPURNA
PUSKESMAS

UTAMA

DPM
MADYA TERAKREDITASI
MADYA
TIDAK
DASAR TERAKREDITASI
DASAR
TIDAK
TIDAK TERAKREDITASI
TERAKREDITASI

1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN 1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN 1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN


2. UKM 2. LAYANAN KLINIS 2. LAYANAN KLINIS
3. LAYANAN KLINIS (UKP)

776 EP 503 EP 234 EP


Standar akreditasi puskesmas disusun dalam
9 bab, dengan 776 elemen penilaian (EP):

Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP


Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 121
EP
Bab III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR) dengan 32 EP
Bab IV. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran
(UKMBS) dengan 53 EP
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
(KMUKM) dengan 101 EP
Bab VI. Sasaran Kinerja UKM (SKUKM) dengan 29 EP
Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP
Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 172 EP
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP)
dengan 58 EP
4 Bab standar akreditasi klinik
(TOTAL 503 EP)
Bab I Kepemimpinan dan Manajemen Klinik (KMK) :
122 EP
Bab II Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP)
: 151 EP
Bab III Manajemen Penunjang Layanan Klinis
(MPLK): 172 EP
Bab IV Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
(PMKP) : 58 EP
Standar akreditasi Praktik
Dokter Mandiri (234 EP)
Bab I Kepemimpinan dan Manajemen
Praktik Mandiri (KMPM) dengan 73 EP
Bab II Layanan Klinis dan Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien (LKPM)
dengan 161 EP
Struktur standar

Bab:
Standar:
Kriteria :
Pokok Pikiran:
Elemen Penilaian
1. BAB I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) (standar akreditas Puskesmas)

Standar
1.1. Analisis Kebutuhan Masyarakat dan Perencanaan Puskesmas
Kebutuhan masyarakat akan pelayanan Puskesmas diidentifikasi dan tercermin dalam Upaya Puskesmas. Peluang
untuk pengembangan dan peningkatan pelayanan diidentifikasi dan dituangkan dalam perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan.

Kriteria 1.1.1
Di Puskesmas ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan bagi masyarakat dan dilakukan kerja sama untuk
mengidentifikasi dan merespon kebutuhan dan harapan masyarakat akan pelayanan Puskesmas yang dituangkan
dalam perencanaan.

Pokok Pikiran:

Pukesmas sebagai penyedia pelayanan kesehatan dasar perlu menetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan
bagi masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah
kerjanya dengan mendapatkan masukan dari masyarakat melalui proses pemberdayaan masyarakat.
Penilaian kebutuhan masyarakat dilakukan dengan melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh masyarakat dan
sektor terkait dan kegiatan survei mawas diri, serta memerhatikan data surveilans untuk kemudian dilakukan analisis
kesehatan komunitas (community health analysis) yang menjadi bahan untuk penyusunan rencana Puskesmas.
Rencana Puskesmas ..dst

Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan prioritas
2. Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadwal pelayanan.
3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi dengan masyarakat.
4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan harapan masyarakat yang dikumpulkan melalui survey atau kegiatan
lainnya.
5. Ada perencanaan Puskesmas yang disusun berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan
masyarakat dan sektor terkait yang bersifat komprehensif, meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
6. Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab, dan Pelaksana Kegiatan menyelaraskan antara kebutuhan dan
harapan masyarakat dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas
Bab I (standar akreditasi klinik)
Persyaratan Umum Klinik
Standar
1.1. Persyaratan Pendirian dan Perijinan Klinik
Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan dan ruang, prasarana,
peralatan, dan ketenagaan.

Persyaratan Lokasi
Kriteria
1.1.1. Lokasi pendirian Klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah
Pokok Pikiran:
Pendirian Klinik perlu memperhatikan tata ruang daerah dan kebutuhan pelayanan
sesuai rasio ketersediaan pelayanan kesehatan dengan jumlah penduduk.
Analisis yang mempertimbangan tata ruang daerah dan rasio ketersediaan
pelayanan kesehatan dan jumlah penduduk dituangkan dalam rencana strategik
Klinik atau rencana pembangunan Klinik
Elemen Penilaian:
1. Dilakukan analisis terhadap pendirian Klinik yang mempertimbangkan tata ruang
daerah dan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan
2. Pendirian Klinik mempertimbangkan tata ruang daerah
3. Pendirian Klinik mempertimbangkan rasio jumlah penduduk dan ketersediaan
pelayanan kesehatan
4. Klinik memiliki perijinan yang berlaku
AKREDITASI
RUMAH SAKIT
Akreditasi Dalam UU no 44
tentang RS
PASAL 40
1) Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara
berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali
2) Akreditasi Rumah Sakit sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh suatu
lembaga independen baik dari dalam maupun
dari luar negeri berdasarkan standar akreditasi
yang berlaku.
3) Lembaga independen sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh
Menteri.
Standar Akreditasi Rumah
62
Sakit Baru

Elemen
Standar
Penilaian
Kelompok I 161 436
Kelompok II 153 569
Kelompok III 6 24
Kelompok IV 3 19
Total : 323 1048
Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru

63
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien
Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)
Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)
Bab 3. Asesmen Pasien (AP)
Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)
Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)
Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)
Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)
Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)
Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
Standar Akreditasi Rumah Sakit yang Baru

64
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur,
tepat-pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
IV. Sasaran Milenium Development
Goals

Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan


Peningkatan Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
SUMBER ACUAN AKREDITASI RS 66
BARU
1. International Principles for Healthcare Standards,
A Framework of requirement for standards, 3rd
Edition December 2007, International Society for
Quality in Health Care / ISQua
2. Joint Commission International Accreditation
Standards for Hospitals 4 rd Edition, 2011
3. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, edisi 2007,
Komisi Akreditasi Rumah Sakit / KARS
4. Standar-standar spesifik lainnya.
MANFAAT AKREDITASI
Proses akreditasi dirancang untuk menciptakan budaya keselamatan
dan budaya kualitas di RS , RS akan senantiasa berusaha
meningkatkan mutu pelayanan:

Meningkatkan kepercayaan masyarakat thd RS


Menyediakan lingkungan kerja yang lebih aman
dan efisien bagi karyawannya
Sebagai modal negosiasi dengan pihak asuransi
kesehatan/Payer
Lebih mendengarkan/Menghormati hak hak pasien
dan keluarga serta melibatkan mereka sebagai
partner dalam proses pelayanan
Membangun learning culture dari laporan-laporan
IKP untuk perbaikan sistem
Lanjutan..

6. Hasil survey merupakan upaya pencapaian RS


terhadap skoring yang ditentukan berupa level
level pencapaian DASAR, MADYA,
UTAMA, PARIPURNA
Akreditasi Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Berkesinambungan
AKREDITASI

AKREDITASI

TAHUN 1 2 3 4 5 6
Akreditasi Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Berkesinambungan
SURVEI VERIFIKASI
AKREDITASI
SURVEI VERIFIKASI

SURVEI VERIFIKASI

AKREDITASI
SURVEI VERIFIKASI

PPS

AKREDITASI 1 2 3 4 5 6
TAHUN
LIST OF INTERNATIONAL HEALTHCARE
ACCREDITATION ORGANIZATIONS
USA: Joint Commission International
United Kingdom: QHA Trent Accreditation
Australia: Australian Council on Healthcare Standards
International (ACHSI)
New Zealand: Quality Health New Zealand (QHNZ)
Canada: Accreditation Canada
France: HAS (Haute Autorit de Sant)
Malaysia: Malaysian Society for Quality i n Healthcare
Indonesia: KARS (Komisi akreditasi Rumah
sakit/Indonesian Commission on
Accreditation of Hospital)
Web based
Determination Accreditation Award Process

Surveyors Survey
Web
MJ, MD, PW Reports Upload Councilor process :
- Offline / Online
- Review reports
Secretariate - Submit
Input Web: Councilor Coordinato
Councilors Name - Review
- Verify
- Approve

Councilor
Secretaria
Coun MJ
Exec Accreditation
te
Chairman Status
Surveyor
Email c Councilor
Coordinat Coor MD
or d Councilor
PW
Status Criteria Chapter
1. Access to Care and Continuity of Care
Paripurna 15 Ch @ (APK) 73
Excellence > 80% 2. Patient and Family Rights (HPK)
3. Assessment of Patients (AP)
3 Ch 4. Care of Patients (PP)
Utama 12 Ch @ 5. Anesthesia and Surgical Care (PAB)
@>
Advance > 80% 6. Medication Management and Use (MPO)
20% 7. Patient and Family Education (PPK)
8. Quality Improvement and Patient Safety
7 Ch
Madya 8 Ch @ (PMKP)
@> 9. Prevention and Control of Infections (PPI)
Intermediate > 80%
20% 10. Governance, Leadership, and Direction
(TKP)
11.Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan (MFK)
11 Ch 12. Staff Qualifications and Education (KPS)
Dasar 4 Ch @ @> 13.Manajemen Komunikasi dan
Basic > 80% 20% Informasi (MKI)
14.Patient Safety Goals (SKP)
15.Millenium Development Goals
(MDGs)
1. Patient and Family Rights (HPK)
Perdana 2. Prevention and Control of Infections (PPI)
4 Ch @ > 80%
Beginner 3. Staff Qualifications and Education (KPS)
4. Patient Safety Goals (SKP)
PERMENKES NOMER 428 TAHUN 2012
Pelaksanaan survei
Periksa dokumen yang menjadi regulasi: dokumen
eksternal dan internal
Telusur:
Wawancara:
Pimpinan puskesmas
Penanggung jawab program
Staf puskesmas
Lintas sektor
Masyarakat
Pasien, keluarga pasien
Observasi:
Pelaksanaan kegiatan
Dokumen sebagai bukti pelaksanaan kegiatan
(rekaman/records)

Anda mungkin juga menyukai