Anda di halaman 1dari 34

Pemeriksaan Fisik

Nervus Kranial VII - XII

Pembimbing :
dr. Maula Sp.S
Disusun oleh:
Camelia Farahdila Musaad (1102013061)
Annisha Jehan K. (1102013040)
Nervus Nama saraf Sifat saraf Fungsi Tempat masuk di
Basis Cranii
VII Fasialis Sensorik dan Motorik Gerakan otot wajah, pipi, scalp, muskulus Meatus acusticus internus,
stapedius, muskulus stylohioideus, venter canalis facialis, foramen
posterior muskulus digastricus, Palatum mole, stylomastoideus
pengecapan 2/3 anterior, glandula
submandibularis, glandula lacrimalis, glandula
hidung dan pallatum
VIII Vestibulokoklearis Sensorik Pendengaran dan keseimbangan, posisi dan Meatus acusticus internus
gerakan kepala

IX Glosofaringeus Sensorik dan motorik Sensasi umum rasa 1/3 posterior lidah dan Foramen jugulare
pharyng, sinus caroticus dan glomus caroticum,
muskulus stylopharyngeus, glandula parotis

X Vagus Sensorik dan Motorik Musculus constrictor pharyngis dan otot intrinsik Foramen jugulare
laring, otot polos broncus, jantung, saluran
cerna sampai 1/3 distal colon transversum,
hati dan pancreas. Pengecapan dari epiglotis
dan valecula
XI Aksesorius Motorik Otot palatum mole, Otot pharing, laring. Otot Foramen jugulare
sternocleidomasteideus dan muskulus
trapeizeus
N. FASIALIS (N.VII)
Sensorik dan Motorik

Fungsi :
ekspresi wajah

sekresi galndula lakrimalis, gld sublingualis, gld submandibularis

pengecapan 2/3 depan lidah

mengurangi getaran stapes

Reflek kornea :
- aff. N.V - eff. N. VII
Pemeriksaan & Interpretasi
fungsi motorik

Observasi otot wajah dlm keadaan istirahat


Pasien diminta memperlihatkan giginya
Pasien diminta menggembungkan pipinya
Pasien diminta mengerutkan dahi
Pasien disuruh menutup mata erat erat,
sementara pemeriksa berusaha
membukanya

Asimetri atau Tidak


KELAINAN

Lesi UMN Lesi LMN


Terjadigangguan total pada otot
Menimbulkan kelemahan
kontralateral pada bagian bawah otot wajah ipsilateral tanpa ada
daerah yang tidak terganggu
wajah dengan bagian atas wajah yang
tetap berfungsi dengan normal.Pasien
Wajah bawah hanya mempunyai
masih dapat mengerutkan dahinya. persarafan unilateral dari pusat
kortikal kontralateral
Iniberkaitan dengan persyarafan
bilateral wajah atas oleh serabut
serabut kortikobulbar.
Letak Lesi
Pemeriksaan
Fungsi
Pengecapan
Pemeriksaan fungsi
parasimpatis
Pemeriksaan fungsi parasimpatis

Pemeriksaan :
1. Inspeksi lakrimasi & sekresi kelenjar ludah
2. Gunakan kertas lakmus u/ memeriksa sekresi gl. Lakrimasi, gl.
submaxilaris & gl. Sublingualis

Interpretasi :
Normal : Lakrimasi dan sekresi glandula submaksilaris dan sublingualis
baik.
Kelainan : Hiperlakrimasi dan Hiposekresi gl.submaxilaris dan
sublingualis.
N. Vestibulo koklearis (N.VIII)
Sensorik
Terdiri dari n. vestibularis & n. koklearis
Sistem vestibularis tdd labirin, n. vestibularis, jaras vest. sentral.
Refl. Vestibulo okularis mempertahankan mata pd obyek
tertentu
Gangguan menyebabkan :
- vertigo
- nistagmus
- hilang keseimbangan
Sistem auditorius tdd telinga luar, tengah, dan dalam.
Telinga dalam tdd koklea (tdp organ korti) dan n. akustikus (koklearis) serta
jaras - jaras.
Gangguan pendengaran (tuli)
Tuli konduksi

- kelainan pd. telinga luar & tengah


- ec. serumen, otitis media, otosclerosis
Tuli persepsi = sensorineural deafness

- kelainan pd. telinga dalam


- ec. Ketulian pd lansia, occupational deafness, ototoxic deafness, infectious
deafness (mumps, rubela), acoustic neurinoma
PEMERIKSAAN
2. Tes Pendengaran garputala

Tes Rinne
Tes Weber
Tes Schwabach
Rinne Test Schwabach

Weber Test
B. Pemeriksaan N. Vestibularis

Pemeriksaan keseimbangan :
Uji romberg
Jalan ditempat dengan mata tertutup
Mengerak-gerakkan kedua anggota bagian atas, keatas,
kebawah dengan mata tertutup
Interpretasi :

Romberg +
Jalan berubah arah kesisi labirin yg rusak
Deviasi kearah labirin yg rusak
Rotational test:
Diputar di kursi 10x selama 20
detik
Caloric test:
Irigasi dg air 250 ml selama 40
dtk, suhu 30C & 44C (dingin
dan panas)
N.Glosofaringeus (N.IX) dan N.Vagus (N.X)
Sensorik dan Motorik

N. Glosofaringeus (N.IX) Mensuplai sensasi untuk faring,


1/3 posterior lidah, membran tympani, dan serabut serabut
sekresi ke kelenjar parotis.
Nervus Vagus (N.X) mensuplai serabut serabut
parasimpatis ke visera dada dan abdomen, serabut serabut
motorik ke faring dan laring, dan sensasi ke kanal telinga
luar.
Pemeriksaan Nervus ini dilakukan bersama - sama
N. VAGUS (N.X)
N. GLOSOFARINGEUS (N.IX)

Fungsi :
Fungsi : Menelan otot2 faring & palatum mole
Menelan Bersuara konstriktor faring, pita suara

Sekresi liur gld. parotis Sensoris kulit telinga bag. posterior,


meatus akustikus ekst.
Pengecapan 1/3 belakang lidah
Sensasi dari faring & laring
Aff. Reflek muntah Aff. refl. batuk

Aff. Baroreseptor pada sinus Cardiac depresor,

karotikus bronchoconstrictor,motilitas & sekresi GI


Baroreseptor dan kemoreseptor pada
Aff. Kemoreseptor pada
bulbus dan sinus aorta
glomus karotikus.
Lesi n. vagus :
Intra kranial : tumor, hematom, trombosis, MS, ALS,
siringobulbi, meningitis
Perifer : neuritis, tumor, penyakit kelenjar, trauma.

Paralisis lengkap bilateral n. vagus cepat menyebabkan


kematian.
Gangguan menelan (disfagia) paralisis n. IX dan n. X
Jarang lesi hanya terjadi pada n. IX, seringkali bersamaan dg n. X dan n.
XI

Penyebab lesi :
Fraktur basis kranii
Tumor basis fosa posterior
Aneurisma a. vertebralis dan basilaris
Paralisis bulbar progresif
Siringobulbi
PEMERIKSAAN N.IX DAN N.X

1. Pemeriksaan Fungsi Motorik


A.INSPEKSI LENGKUNG LANGIT-
LANGIT

Minta penderita membuka mulut &


suruh ucapkan Aaaa
Perhatikan lengkung langit-langit
dan posisi uvula
Interpretasi :
Normal : Simetris lengkung langit-langit
Kelainan : Lengkung langit-langit yg sehat bergerak keatas
Lengkung langit-langit yg lumpu tertinggal.
Normal Oropharynx

Left CN9 Dysfunction: Patient status post stroke


affecting left CN9. Uvula therefore pulled over
towards right.
B. PEMERIKSAAN FUNGSI MENELAN
Minta penderita minum air

Perhatikan mampu minum air atau air masuk ke hidung

Interpretasi:
Normal : mampu minum air dg baik.

Kelainan : air akan masuk ke hidung pd lesi n.IX bilateral

C. PEMERIKSAAN FONASI SUARA


Minta penderita mengucapkan a.a.a.a.a.

Interpretasi :
Normal

Ggn fonasi suara sangau


2.Pemeriksaan fungsi parasimpatis
Inspeksi sekresi kelenjar ludah
Interpretasi :
Normal
Kelainan : sekresi kelenjar ludah ()
3.Pemeriksaan Fungsi Sensorik
Reflek muntah Sentuh bagian atas
faring/palatum molle
Pemeriksaan Fungsi pengecapan
Minta pasien menjulurkan lidahnya. Interpretasi :
Bersihkan lidah penderita pd 1/3 bagian Ageusia
belakang. Hipoageusia
Berilah rangsangan pengecapan pd lidah 1/3 Parageusia
belakang. Disgeusia
N. ASESORIUS (N.XI)

Mempersarafi : m. sternocleidomastoideus dan m.


trapesius.
Lesi kesulitan menolehkan kepala

Penyebab lesi :
Trauma kepala

Amiotropik lateral sclerosis

Tumor pd foramen magnum


PEMERIKSAAN

1. Pemeriksaan Fungsi M.Sternokleidomastodius


Pasien memutar kepala ke sisi yg sehat.
Pemeriksa meraba M. sterno kleidomastoideus
sisi kontralateral.
Interpretasi :
Normal : Kontraksi +
Kelainan : Kontraksi -
2. Pemeriksaan Fungsi M.Trapezius

A.Saat Istirahat
B.Saat bahu digerakkan
Interpretasi :
Normal : simetris
Kelainan :
Asimetris
kelemahan pd
bahu yg sakit
N. HIPOGLOSUS (N. XII)
Mempersarafi otot2 lidah : stiloglosus, hioglosus, genioglosus

Lesi unilateral disartria


Lesi bilateral disartria dan disfagia
Lesi unilateral: supraneklear kelemahan, ec: trombosis, hematom,
tumor
Lesi bilateral, nuklear kelemahan dan atrofi, ec : paralisis bulber,
ALS, siringobulbi, poliomielitis
Macam2 disartria :

Spastik
Cerebelar
Ekstra piramidal
LMN
Berdasar organ yg terganggu :
Lingual
Labial
Palatal
Pemeriksaan

Inspeksi lidah saat istirahat


Inspeksi lidah saat dijulurkan (UMN lidah tidak
dapat keluar lurus garis tengah, tapi secara volunter
dapat digerakkan ke kanan dan kiri, LMN lidah
akan menyimpang disisi yg lumpuh, tidak bisa ke
yang sehat).
Pasien menggerakkan lidah ke lateral.
Kekuatan otot lidah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai