Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA

DENGAN GANGGUAN SISTEM


KARDIOVASKULER

Ns. SATRIA GOBEL, SKp, M.Kep, Sp Kom


DEFINISI
Dengan bertambahnya usia, wajar saja bila kondisi dan fungsi tubuh
pun makin menurun. Tak heran bila pada usia lanjut, semakin
banyak keluhan yang dilontarkan karena tubuh tak lagi mau bekerja
sama dengan baik seperti kala muda.

Secara umum, menjadi tua ditandai oleh kemunduran biologis yang


terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik dan juga terjadi
kemunduran kognitif .
Masalah fisik sehari-hari yang sering
ditemukan

Mudah jatuh
Mudah lelah
Perubahan anatomi dan fisiologi pada
Kardiovaskuler
1. Perubahan anatomi kardiovaskuler
Jantung
Elastisitas dinding aorta menurun dengan bertambahnya usia. Disertai dengan bertambahnya caliber aorta.
Penambahan usia tidak menyebabkan jantung mengecil (atrofi) seperti organ tubuh lain, tetapi melahan
terjadi hipertropi. Pada umur 30-90 tahun masa jantung bertambah ( 1gram/tahun pada laki-laki dan ( 1,5
gram/tahun pada wanita).
Pembuluh Darah Otak
Otak mendapatkan suplai darah utama dari arteria Karotis Interna dan a.vertebralis. Pembentukan plak
atheroma sering dijumpai didaerah bifurkartio khusunya pada pangkal arteri karotis interna, sirkulus willisii
dapat pula terganggu dengan adanya plak arteroma juga arteri-arteri kecil mengalami perubahan
arteromatus termasuk fibrosis tunika media hialinisasi dan kalsifikasi
Lanjutan..
Pembuluh Darah Perifer

Arterosclerosis yang berat akan menyebabkan penyumbatan arteria perifer


yang menyebabkan pasokan darah ke otot-otot tungkai bawah menurun hal
ini menyebabkan iskemia jaringan otot yang menyebabkan keluhan
kladikasio
Lanjutan...
2. Perubahan Fisiologis Kardiovaskuler
a. Perubahan-perubahan yang terjadi pada jantung
Pada miokardium terjadi brown atropy disertai akumulasi lipofusin (aging
pigmen) pada serat-serat miokardium
Terdapat fibrosis dan kalsifikasi dari jaringan fibrosa yang menjadi rangka
dari jantung.
Terdapat penurunan daya kerja dari nodus sinortrial yang merupakan
pengatur irama jantung
Terjadi penebalan dinding jantung, terutama pada ventrikel kiri
Terjadi iskemia subendokardial dan fibrosis jaringan interstisial. Hal ini
disebabkan karena menurunnyaperfusi jaringan akibat diastolic menurun.
Lanjutan...
b. Perubahan-perubahan yang terjadi pada pembuluh darah
Hilangnya elastisitas dari aorta dan arteri-arteri besar lainnya.
Menurunnya respon jantung terhadap stimulasi reseptor adreergik
Dinding kapiler menebal sehingga pertukaran nutrisi dan pembuangan
melebat

c. Perubahan-perubahan yang terjadi pada Darah


Terdapat penurunan dari Total Body Water sehingga volume darah pun
menurun.
Jumlah Sel Darah Merah (Hemoglobin dan Hematokrit) menurun
Penyakit Kardiovaskular yang sering terjadi pada lansia

1. Hipertensi

2. Penyakit jantung koroner

3. Disritmia

4. Penyakit Vaskular Perifer

5. Penyakit katub jantung


Diagnosis Keperawatan dan Rencana
Keperawatan
Diagnose keperawatan utama yang dihubungkan dengan system kardiovaskular adalah
penurunan jantung
A. Tindakan keperawatan
1. Seimbangkan istirahat dan aktifitas
2. Dukung klien untuk melakukan AKS sesuai kemampuan (bantu klien sesuai
kebutuhan)
3. Pantai respons terhadap program latihan awal dan lanjutan
4. Berikan oksigen tambahan (jika diperlukan)
5. Kurangi ansietas
6. Pertahankan sirkulasi volume darah yang adekuat
ASUHAN KEPERAWATAN

A. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan kesehatan yang ditandai adanya tekanan
sistolik >140 mmHg dan tekanan diastolic >90 mmHg. Pada populasi lansia,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 90mmHg. (Smeltzer, 2001)
B. Klasifikasi
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas:
Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140mmHg dan
atau tekanan diastolic sama atau lebih besar dari 90mmHg
Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160mmHg
dan tekanan diastolic lebih rendah dari 90 mmHg
ETIOLOGI
Hipertensi pada lansia dapat disebabkan oleh interaksi bermacam-
macam factor, antara lain:
Kelelahan
Proses penuaan
Keturuan
Diet yang tidak seimbang
Stress
Social budaya
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala hipertensi pada lansia secara umum adalah:
a. Sakit kepala
b. Perdarahan hidung
c. Vertigo
d. Mual muntah
e. Perubahan penglihatan
f. Kesemutan pada kaki dan tangan
g. Sesak nafas
h. Kajang atau koma
i. Nyeri dada
KOMPLIKASI
Akibat atau komplikasi dari penyakit hipertensi yang dapat terjadi
pada lansia adalah:
Gagal jantung
Gagal ginjal
Stroke (kerusakan otak)
Kelumpuhan
PRINSIP PENGELOLAAN
PENYAKIT HIPERTENSI
Terapi tanpa obat
a. Diet
b. Latihan fisik
c. Edukasi psikologis
Tehnik Biofeedback
Tehnik relaksasi
d. Pendidikan kesehatan (penyulihan)

Terapi dengan obat


Tujuan pengobatan hipertensi tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga mengurangi
dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat.
ASUHAN KEPERAWATAN :
HIPERTENSI
Aktivitas/istirahat
Gejala : kelemahan, latih, nafas pendek, gaya hidup monoton
Tanda : frekuensi jantung meningkat, perubahan irama jantung, takipnea
Sirkulasi
Gejala : riwayat hipertensi, penyakit jantung coroner arterosklerosis
Tanda : kenaikan tekana darah, takikardi, disritmia, denyut nadi jelas, bunyi jantung
mur-mur, distensi vena jugularis
Makanan/cairan
Gejala : makanan yang disukai (tiggi garam, tinggi lemak, tinggi kolestrol), mual,
muntah, perubahan berat badan (naik/turun), riwayat penggunaan diuretic.
Tanda : berat badan normal atau obesitas, adanya oedem
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman nyeri (sakit kepala) b/d
peningkatan tekanan vaskuler serebral.
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake nutrisi inadekuat
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
umum, ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
O2.
INTERVENSI DIAGNOSA 1
Pertahankan tirah baring selama fase akut
Berikan tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan sakit kepala,
misalnya kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher
Hilangkan/minimalkan aktifitas vasokontriksi yang dapat meningkatkan sakit
kepala, misalnya batuk panjang, mengejan saat BAB
Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat analgetik, anti ansietas,
diazepam dll
INTERVENSI DIAGNOSA 2
Bicarakan pentingnya menurunkan masukan lemak, garam dan gula sesuai
indikasi

Kaji ulang masukan kalori harian dan pilihan diet

Dorong klien untuk mempertahankan masukan makanan harian termasuk


kapan dan dimana makan dilakukan, lingkungan dan perasaan sekitar saat
makanan dimakan
INTERVENSI DIAGNOSA 3
Kaji toleransi pasien terhadap aktivitas dengan menggunakan parameter :

frekuensi nadi 20x/menit diatas frekuensi istirahat, catat peningkatan TD,


dipsnea, atau nyeri dada, kelelahan berat dan kelemahan

Kaji kesiapan untuk meningkatkan aktivitas

Dorong memajukan aktivitas/toleransi perawatan diri

Anda mungkin juga menyukai