Anda di halaman 1dari 14

Pencegahan dan

Pengendalian Infeksi
(PPI)

Dr. Bayu Ariani Chandrasari


Pengertian prinsip pencegahan infeksi

Suatu usaha yang dilakukan untuk


mencegah terjadinya resiko penularan
infeksi mikro organisme dari lingkungan
klien dan tenaga kesehatan ( Nakes )

Tujuan :
Mengurangi terjadinya infeksi
Memberikan perlindungan terhadap klien,
nakes
6 komponen proses terjadinya
penyakit :
1. Agen infeksi
2. Reservoir
3. Pintu keluar (portal of exit)
4. Cara penularan penyebab penyakit dari
reservoir ke penderita (transmisi)
5. Pintu masuk (portal of entry)
6. Kepekaan penjamu
Cara penularan infeksi :

1. Kontak
2. Langsung, tidak langsung, droplet
3. Udara
4. Debu, kulit lepas
5. Alat
6. Darah, makanan, cairan intra vena
7. Vektor / serangga
8. Nyamuk, lalat
Tindakan pencegahan penyakit :
1. Cuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Memakai perlengkapan pelindung
4. Menggunakan tehnik aseptik
5. Memproses alat bekas pakai
6. Menangani peralatan tajam dengan aman
7. Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan
serta pembuangan sampah secara benar
Mengapa kita perlu mencuci tangan :
Penanganan pasien dengan kontak tangan
Kontaminasiflora normal pasien kontak
perubahan flora normal patogen

Apa yang harus digunakan untuk mencuci


tangan :
Dekontaminasi tangan rutin dengan sabun dan
air mengalir
Desinfeksi kulit ( hibiscrub, handyclean )
Kapan kita harus mencuci tangan :

Sebelum dan sesudah melakukan tindakan


Setelah kontak dengan cairan tubuh
Setelah memegang alat yang terkontaminasi
( jarum, cucian )
Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
di ruang isolasi
Setelah menggunakan kamar mandi
Sebelum melayani makan dan minum
Pada saat akan tugas dan akhir tugas
ASEPSIS dan TEKHNIK ASEPTIK

Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan


upaya kombinasi untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang
sering menyebabkan infeksi
Tujuan asepsis adalah : membasmi jumlah
mikroorganisme pada permukaan hidup (kulit dan
jaringan) dan obyek mati (alat-alat bedah dan
barang-barang yang lain)
Teknik aseptik :
1. Kriteria pemilihan antiseptik:
2. Aksi yang luas (menghambat mikroorganisme secara luas
gram positif. Negatif, Tb, fungi, endospora)
3. Efektivitas
4. Kecepatan aktivitas awal
5. Efek residu
6. Aksi yang lama setelah pemakaian untuk meredam
pertumbuhan
7. Tidak mengakibatkan iritasi kulit
8. Tidak menyebabkan alergi
9. Efektif sekali pakai, tidak perlu diulang.
Contoh larutan aseptik:
Alkohol (60%- 90%)
Setrimid/klorheksidin Glukonat (2-4%)
contoh : Hibiscrub, Hibitane
Klorheksidin Glukonat (2%)
Contoh : Savlon
Heksaklorofen (3%)
Contoh : pHisoHex tidak boleh digunakan pada selaput lendir seperti mukosa
vagina
Kloroksilenol (Para-kloro-metaksilenol atau PCMX)
Contoh : Dettol tidak bisa digunakan untuk antisepsis vagina karena
dapat membuat iritasi pada selaput lendir yang akan mempercepat
pertumbuhan mikroorganisme dan tidak boleh digunakan pada bayi baru lahir
Iodofor (7,5-10%)
Contoh : Betadine
Larutan yang berbahan dasar alkohol (tingtur) seperti iodin
Contoh : Yodium tinktur
Triklosan (0,2-2%)
Terimakasih......

Anda mungkin juga menyukai