Anda di halaman 1dari 22

Tugas Etik

Nama kelompok:
- Felicia Andryana (2448717029)
- Puspita Budi A. (2448717070)
Pendahuluan
Disiplin Apoteker adalah kesanggupan
Apoteker untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan
dalam peraturan perundang-undangan
dan/atau peraturan praktik yang apabila
tidak ditaati atau dilanggar dijatuhi
hukuman disiplin.
Butir Pedoman Disiplin No.22

Membuat keterangan farmasi yang tidak


didasarkan kepada hasil pekerjaan yang
diketahuinya secara benar dan patut
KASUS 1

www.farmasetika.com
Bentuk Pelanggaran
Apoteker tidak menggali informasi yang
diberikan dokter kepada pasien saat
menyerahkan resep.
Kejadian sudah terulang 2x (pasien
datang kedua kalinya) tetapi apoteker
tetap tidak menanyakan keluhan pasien.
Solusi
Apoteker seharusnya melakukan KIE
(menanyakan keluhan pasien, informasi
dokter yang diberikan kepada pasien,
menyesuaikan resep yang diberikan dokter
dan menjelaskan cara penggunaan obat)
KASUS 2

www.farmasetika.com
Bentuk Pelanggaran
Apoteker lalai dalam menyiapkan obat
untuk si bayi
Apoteker tidak memantau jalannya obat
hingga diberikan ke si bayi
Solusi
Apoteker seharusnya bekerjasama dengan
tim tenaga kesehatan yang lainnya
(dokter dan perawat)
Apoteker harus lebih teliti dalam
menyiapkan obat dan memantau jalannya
obat hingga diberikan pasien
KASUS 3
Bentuk Pelanggaran
Apoteker tidak melakukan komunikasi
dengan dokter.
Tidak meng-upgrade ilmu sehingga
memberikan informasi yang kurang tepat
pada pasien
Solusi
Apoteker harus melakukan komunikasi
dengan dokter.
Meng-upgrade ilmu.
Mencatat dalam PMR pasien, antihistamin
H2 digunakan untuk terapi alergi.
(Kombinasi antihistamin H1 dan H2 memang lazim diresepkan oleh
dokter spesialis alergi untuk memperkuat efek terapi antihistamin H1).
Berikut ini adalah beberapa penelitian tentang kombinasi antihistamin H1 dan
antihistamin H2 :
KASUS 4

www.farmasetika.com
Bentuk Pelanggaran
Apoteker memberi obat keras tanpa resep
kepada pasien.
Apoteker tidak memberikan edukasi
kepada pasien.
Solusi
Apoteker di Apotek juga dapat melayani
Obat non Resep atau pelayanan
swamedikasi. Apoteker harus memberikan
edukasi kepada pasien yang memerlukan
Obat non Resep untuk penyakit ringan
dengan memilihkan Obat bebas atau
bebas terbatas yang sesuai
Pencegahan
Dari beberapa kasus tersebut
diperlukan beberapa tindakan agar
Apoteker dapat bekerja sesuai dengan
kompetesinya :
Meng-upgrade ilmu
Menjalin komunikasi yang baik dengan
sejawat tenaga kesehatan lainnya
Mengikuti pelatihan pelayanan
kefarmasian
Kesimpulan
Dari beberapa kasus tersebut
membuktikan bahwa apoteker sangat besar
tanggung jawabnya dalam penyerahan obat
agar obat yang pasien dapat tepat baik dosis,
indikasi dan cara penggunaan obat sehingga
pengobatan yang didapat akan efektif.
* Apoteker harus memiliki kompetensi yang
terdiri dari pengetahuan, ketrampilan dan
sikap/ perilaku berdasarkan ilmu, hukum dan
etik
* Apoteker harus menjamin quality, safety dan
eficasy obat yang diterima oleh pasien

Anda mungkin juga menyukai