Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 2

Nama : Septyan Adi Maulana


Wangi Era Dwi Anjas Wati
Tingkat : I.A
Dosen : Meilina Estiani, SKM, M.Kes
A. Angina Pectoris

1. Anatomi Fisiologi
a. Bentuk Jantung

Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpil (pangkal


jantung) dan disebut juga basis kordis. Disebelah bawah agak runcing yang disebut
apeks kordis.

b. Lapisan jantung

1. Endokardium
Endokardium merupakan lapisan jantung yang terdapat disebelah dalam sekali yang
terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga
jantung.
2. Miokardium
Miokardium merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot otot jantung,
otot jantung ini membentuk bundalan bundalan otot.
3. Perikardium
Perikardium merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput
pembungkus, terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral yaitu bertemu
dipangkal jantung membentuk kantung jantung. Antara dua lapisan jantung ini terdapat
lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar pergeseran antara perikardium pleura tidak
menimbulkan gangguan terhadap jantung.
2. Pengertian

Angina Pectoris adalah suatu sindroma klinis yang


ditandai dengan episode atau paroksisma nyeri
atau perasaan tertekan di dada depan.
Angina pektoris adalah suatu syndrome klinis
yang ditandai dengan episode atau perasaan
tertekan di depan dada akibat kurangnya aliran
darah koroner, menyebabkan suplai oksigen ke
jantung tidak adekuat atau dengan kata lain,
suplai kebutuhan oksigen jantung meningkat.
3. Etiologi
Angina pektoris biasanya diakibatkan oleh penyakit jantung
ateroskerotik dan hampir selalu berhubungan dengan sumbatan arteri
koroner pertama.

Sejumlah faktor yang dapat menimbulkan nyeri angina:


1. Latihan fisik dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan O2
jantung
2. Pajanan terhadap dingin dapat mengakibatkan pasokontriksi dan
peningkatan tekanan darah, disertai peningkatan kebutuhan O2
3. Makan makanan berat aka meningkatkan aliran darah ke daerah
mesenterik untuk pencernaan. Sehingga menurunkan ketersediaan suplay
jantung
4. Stres atau berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan,
menyebabkan frekuensi jantung meningkat akibat pelepasan adrenalin dan
meningkatnya tekanan darah sehingga beban kerja jantung juga meningkat
Penimbunan lemak (lipid) dan jaringan abrous pada dinding arteri koroner

Penyempitan pembuluh darah koroner

Obstruksi / hambatan aliran darah miokard

Iskemia (berkurangnya kadar O2)

Mengubah metabolisme aerobik menjadi an-aerobik

Tertimbun asam laktat

pH sel menurun

Muncul efek hipoxia

Mengganggu fungsi ventrikel sinistra

Menurunnya fungsi ventrikel sinistra dapat mengurangi curah jantung. Dengan berkurangnya jumlah curah jantung
sekuncup (jumlah darah yang dikeluarkan setiap kali jantung berdenyut)

Berkurangnya daya kontraksi dan gangguan gerak jalan / heremodinamik

Tekanan jatung kiri, tekanan akhir diastolik ventrikel kiri dan tekanan dalam paru-paru kiri meningkat

Peningkatan ringan tekanan darah dan denyut jantung

Nyeri
5. Penatalaksanaan

Tujuan penatalaksanaan medis angina adalah untuk


menurunkan kebutuhan oksigen jantung dan untuk
meningkatkan suplai oksigen. Secara medis tujuan ini dicapai
melalui terapi farmakologi dan kontrol terhadap faktor risiko.

Terapi Farmakologi

Nitrogliserin. Senyawa nitrat masih merupakan obat utama


untuk menangani angina pektoris. Nitrogliserin diberikan untuk
menurunkan konsumsi oksigen jantung yang akan mengurangi
iskemia dan mengurangi nyeri augina.
B. Infark Miokard

1. Pengertian
Menurut Brunner & Sudarth, 2002 infark miokardium mengacu
pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai darah yang
tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang.

Sedangkan pengertian menurut Suyono, 1999 infark miokard akut


atau sering juga disebut akut miokard infark adalah nekrosis
miokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu.
2. ETIOLOGI

Infark miokard terjadi karena penyumbatan sebagian atau total,


satu atau lebih pembuluh darah koroner, adanya penyumbatan
ini terjadi gangguan pasokan suplai energi kimiawi ke otot
jantung (miokard), sehingga terjadilah gangguan keseimbangan
antara pasokan dan kebutuhan.

Penyebab infark miokard adalah pecahnya (rupture) plak


aterosklerosis dalam arteri koronaria yang diikuti spasme atrial
dan pembentukan trombus. Penyebab lainnya adalah coronary
artery vasospasme, hipertrofi ventrikel, hipoxia,
Patofisiologi Akut Miokard Infark (AMI)

AMI terjadi ketika iskemia yang terjadi


berlangsung cukup lama yaitu lebih dari 30-45
menit sehingga menyebabkan kerusakan seluler
yang ireversibel. Bagian jantung yang terkena
infark akan berhenti berkontraksi selamanya.
Iskemia yang terjadi paling banyak disebabkan
oleh penyakit arteri koroner / coronary artery
disease (CAD).
5. Penatalaksanaan Miokard Infark (AMI)

Tujuan dari penanganan pada infark miokard adalah menghentikan perkembangan


serangan jantung, menurunkan beban kerja jantung (memberikan kesempatan untuk
penyembuhan) dan mencegah komplikasi lebih lanjut.Berikut ini adalah penanganan
yang dilakukan pada pasien dengan AMI:

1. Berikan oksigen meskipun kadar oksigen darah normal. Persediaan oksigen yang
melimpah untuk jaringan, dapat menurunkan beban kerja jantung. Oksigen yang
diberikan 5-6 L /menit melalu binasal kanul.
2. Pasien yang dicurigai atau dinyatakan mengalami infark seharusnya mendapatkan
aspirin (antiplatelet) untuk mencegah pembekuan darah. Sedangkan bagi pasien yang
elergi terhadap aspirin dapat diganti dengan clopidogrel.
Obat-obatan yang digunakan pada pasien dengan AMI
diantaranya:

1. Obat-obatan trombolitik
2. Beta Blocker
3. Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) Inhibitors
4. Obat-obatan antikoagulan
5. Obat-obatan Antiplatelet
C. HIPERTENSI

1. PENGERTIAN
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah
persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan
tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Pada populasi
manula, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik
160 mmhg dan tekanan diastolic 90 mmHg. (Suzanne C.
Smeltzer, 2001)
2. ANATOMI FISIOLOGI

Sistem peredaran darah manusia terdiri atas jantung,


pembuluh darah, dan saluran limfe. Jantung merupakan
organ penting yang memompa darah dan memelihara
peredaran melalui saluran tubuh.
Arteri membawa darah dari jantung
Vena membawa dara ke jantung
Kecepatan normal denyut nadi per menit :

140
Pada bayi yang baru lahir
120
Selama tahun pertama
Selama tahun kedua 110

Pada umur 5 tahun 96-100

Pada umur 10 tahun 80-90

Pada orang dewasa 60-80


3. Etiologi
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang memerlukan penanggulangan
yang baik. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prevalensi hipertensi seperti umur,
obesitas, asupan garam yang tinggi adanya riwayat hipertensi dalam keluarga.
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya disebut
juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95% kasus banyak faktor yang mempengaruhi
seperti genetik, lingkungan hiperaktivitas susunan saraf simpatis. Dalam defekekstesi Na
peningkatan Na dan Ca intra selular dan faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti
obesitas, alkohol, merokok, serta polisitemia.
2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab
spesifiknya diketahui seperti penggunaan esterogen, penyakit ginjal. Hipertensi vascular renal
dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan dan lain-lain.
Penatalaksanaan

Olah raga lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan


hipertensi, karena olah raga isotonik (spt bersepeda, jogging,
aerobic) yang teratur dapat memperlancar peredaran darah
sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Olah raga juga dapat
digunakan untuk mengurangi/ mencegah obesitas dan mengurangi
asupan garam ke dalam tubuh (tubuh yang berkeringat akan
mengeluarkan garam lewat kulit).
Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis
yaitu:
1. Pengobatan non obat (non farmakologis)
2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis)

Anda mungkin juga menyukai