Kebanyakan orang mengira bahwa ADHD hanya dijumpai pada
anak-anak, tetapi sebenernya 30-70% dari anak-anak dengan ADHD terus mengalami gejalanya hingga dewasa Banyak orang dewasa yang selama bertahun-tahun tidak sadar kalau mereka memiliki ADHD Data Diagnotic and Statistic Manual (DSM IV) menyatakan bahwa, prevalensi anak dengan ADHD pada usia sekolah dasar berkisar antara 3-7%. Anak-anak ADHD didapatkan pada semua golongan sosio ekonomi Lebih sering didapatkan pada anak laki-laki daripada anak perempuan Onset timbulnya gejala ADHD sebelum usia 7 tahun Prevalensi anak ADHD berkisar antara 3-10% pada anak-anak usia sekolah, dan 35- 50% kasus dapat berlanjut ke masa remaja atau dewasa Kira-kira 75% dari anak ADHD juga disertai gangguan psikiatrik lainnya (gangguan sikap menentang, gangguan tingkah laku, gangguan belajar, gangguan cemas) Beberapa peneliti mendapatkan bahwa gejala ADHD menetap pada sebagian remaja dan dewasa, berkisar antara 31%-71% dan 65% di antaranya mengalami masalah di bidang akademis dan pekerjaannya Di Amerika Serikat insidens ADHD diperkirakan berkisar antara 220% pada anak-anak usia sekolah dan 3-7% pada usia pra pubertas Saudara dari penderita ADHD berisiko tinggi untuk terjadinya gangguan seperti: gangguan tingkah laku, gangguan cemas, gangguan depresi, gangguan belajar, dan kesulitan bersosialisasi di sekolah Orang tua penderita ADHD juga terbukti menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan insidens hiperkinetik, sosiopatik, penggunaan alkohol