Anda di halaman 1dari 12

Kasus Mulya Lubis Diberhentikan

Kronologi Kasus Sugar Group Company


Sengketa hukum memperebutkan pabrik gula PT
Sugar Grup Companies yang melibatkan dua
taipan muda, Anthony Salim dan Gunawan Yusuf
(pemilik PT Garuda Pancaarta), belum redup. Dua
pengadilan di Lampung memenangkan Gunawan
Jusuf atas gugatannya terhadap Salim. Putusan ini
bisa menjadi bom waktu buat Salim karena bisa
membatalkan surat keterangan lunas (SKL) atas
utang Rp 52 triliun ke negara yang sudah mereka
kantongi.
Berikut ini jejak perjalanan sengketa
hukum itu
21 September 1998
Agustus 2001
November 2001
26 November 2001
29 November 2001
2-3 Desember 2001
12 Desember 2001
18 Januari 2002
15 Februari 2002
Januari 2003
Keterlibatan Mulya Lubis dalam kasus
sugar group company
Todung memberikan pernyataan dan bantuan hukum yang berbeda
dan bertolak belakang kepada Keluarga Salim/Salim Group seolah-
olah tidak ada kerugian negara, padahal hal itu sangat merugikan
negara. Dari dasar-dasar undang-undang diatas maka jelaslah
sebuah pelanggaran yang telah dilakukan oleh Todung sebagai salah
seorang yang berprofesi advokad. Selain Todung Mulya Lubis disini
juga ada badan hukum yang dapat dikatakan melanggar ketentuan
Undang-undang dan juga KEAI, badan hukum beranama : LUBIS,
SANTOSA & MAULANA LAW OFFICES yang menerima honor advokat
dan Konsultan hukum dari Pemerintah RI . Menteri Keuangan RI
BPPN dan dari Keluarga Salim/Salilm Group, dan oleh karena juga
Todung mulya lubis berada dibawah naungan organisasi lubis,
santosa dan maulana law offices.
1. Apakah menurut anda MKD DKI Jakarta telah mengambil
keputusan yang tepat dan adil ?

Menurut kelompok kami keputusan MKDI DKI Jakarta tepat dan adil
karena telah diketahui bahwa Todung melanggar kode etik advokad
Indonesia, dimana Todung menjadi TBH-KKSK dan TBH-KKSK tersebut di
minta oleh BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) untuk
melakukan legal audit terhadap kekayaan Salim Group. Ketika beralih
kepemilikan ke pemilik baru, pemilik baru itu menggugat Salim Group
dengan menggunakan Todung selaku kuasa hukumnya dan di persidangan
Todung membeberkan isi perjanjian TBH-KSK yang seharusnya tidak boleh
di ungkapkan di persidangan. Terlihat jelas dalam dokumen TBH kalau
Salim Group melanggar MSAA tetapi justru Todung berbohong dengan
berkata bahwa Salim Group tidak melanggar MSAA, padahal bukti nyata
pelanggaran MSAA berupa dokumennya saja sudah ada. Tentu saja hal
tersebut sangat tidak sesuai dengan etika profesi Advokad dan kode
etiknya. Dari situ terlihat bahwa Todung mempunyai benturan
kepentingan terhadap Salim Group karena sudah jelas sekali Salim Group
melakukan pelanggaran tetapi Todung masih berusaha menutupinya di
persidangan bahkan membelanya, pantaslah Todung dipecat secara
permanen.
lanjutan
MKD DKI Jakarta harus bersikap tegas terhadap segala
permasalahan hukum yang terjadi di Indonesia agar
para penerus selanjutnya tidak berani melakukan hal
konyol yang melanggar Kode Etik Advokat Indonesia.
Sudah tahu hasil legal audit terhadap kekayaan Salim
Group terjadi pelanggaran, tetapi beliau berkelit bahwa
hasil legal audit tersebut tidak terjadi pelanggaran
serta pendapat hukum terhadap kasus tersebut dapat
berubah sewaktu waktu. Pernyataan seperti itu
sunggu tidak masuk akal. Sejak kapan pendapat hukum
bersifat dinamis. Jika hukum bersifat dinamis, maka
keadilan tidak akan bisa ditegakkan.
2. Apakah menurut Anda reaksi Todung Mulya Lubis di media
massa dalam menanggapi keputusan majelis adalah wajar dan
dapat dibenarkan?
Menurut saya, reaksi Todung Mulya Lubis di media massa
wajar, akan tetapi tidak dapat dibenarkan jika kita melihat
kesalahan fatal yang telah beliau perbuat. Setiap individu
jika mengalami suatu kejadian apalagi samapi
diberhentikan secara permanen hal pertama yang akan
dirasakan adalah terkejut dan kecewa. Hal seperti inilah
menuntut seseorang untuk introspeksi diri mengapa
kejadian seperti ini menimpa dirinya dan menyadarinya.
Menyadari bahwa dirinya telah melakukan kesalahan fatal
karena melanggar Kode Etik Advokat Indonesia yang telah
beliau terima dan jika terjadi kesalahan beliau harus
menerima konsekuensi dengan ikhlas. Oleh karena itu,
sebelum bertindak pikirkanlah apa yang akan terjadi jika
tindakan tersebut kita lakukan.
3. Bagaimana pendapat anda atas pernyataan Todung yang
merasa bahwa dirinya tidak melanggar kode etik advokad ?

Pendapat kelompok kami : sangat tidak suka


dengan pernyataan Todung karena sudah jelas
dia bersalah dan melanggar kode etik advokad
bahkan bukti-bukti tertulisnya pun telah ada,
tetapi masih saja Todung membela dirinya
sendiri seakan-akan dia tidak bersalah, sangat
keterlaluan sikap Todung itu.
Dalam KEAI (Kode Etik Advokad Indonesia)
Pasal 3, menjelaskan.
Advokat dapat menolak untuk memberi nasihat dan bantuan hukum
kepada setiap orang yang memerlukan jasa dan atau bantuan hukum
dengan pertimbangan oleh karena tidak sesuai dengan keahliannya dan
bertentangan dengan hati nuraninya, tetapi tidak dapat menolak dengan
alasan karena perbedaan agama, kepercayaan, suku, keturunan, jenis
kelamin, keyakinan politik dan kedudukan sosialnya.
Advokat dalam melakukan tugasnya tidak bertujuan semata-mata untuk
memperoleh imbalan materi tetapi lebih mengutamakan tegaknya Hukum,
Kebenaran dan Keadilan.
Advokat dalam menjalankan profesinya adalah bebas dan mandiri serta
tidak dipengaruhi oleh siapapun dan wajib memperjuangkan hak-hak azasi
manusia dalam Negara Hukum Indonesia.
Advokat wajib memelihara rasa solidaritas diantara teman sejawat.
Advokat wajib memberikan bantuan dan pembelaan hukum kepada
teman sejawat yang diduga atau didakwa dalam suatu perkara pidana atas
permintaannya atau karena enunjukan organisasi profesi.
Lanjutan
Advokat tidak dibenarkan untuk melakukan pekerjaan lain yang
dapat merugikan kebebasan, derajat dan martabat Advokat.
Advokat harus senantiasa menjunjung tinggi profesi Advokat
sebagai profesi terhormat ( officium nobile ).
Advokat dalam menjalankan profesinya harus bersikap sopan
terhadap semua pihak namun wajib mempertahankan hak dan
martabat advokat.
Seorang Advokat yang kemudian diangkat untuk menduduki suatu
jabatan Negara ( Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif ) tidak
dibenarkan untuk berpraktek sebagai Advokat dan tidak
diperkenankan namanya dicantumkan atau dipergunakan oleh
siapapun atau oleh kantor manapun dalam suatu perkara yang
sedang diproses atau berjalan selama ia menduduki jabatan
tersebut.
Dalam pasal 4 KEAI, menjelaskan.
Advokat dalam perkara-perkara perdata harus mengutamakan
penyelesaian dengan jalan damai.
Advokat tidak dibenarkan memberikan keterangan yang dapat
menyesatkan klien mengenai perkara yang sedang diurusnya.
Advokat tidak dibenarkan menjamin kepada kliennya bahwa
perkara yang ditanganinya akan menang.
Dalam menentukan besarnya honorarium Advokat wajib
mempertimbangkan kemampuan klien.
Advokat tidak dibenarkan membebani klien dengan biaya-biaya
yang tidak perlu.
Advokat dalam mengurus perkara cuma-cuma harus memberikan
perhatian yang sama seperti terhadap perkara untuk mana ia
menerima uang jasa.
Lanjutan
Advokat harus menolak mengurus perkara yang menurut keyakinannya
tidak ada dasar hukumnya.
Advokat wajib memegang rahasia jabatan tentang hal-hal yang
diberitahukan oleh klien secara kepercayaan dan wajib tetap menjaga
rahasia itu setelah berakhirnya hubungan antara Advokat dan klien itu.
Advokat tidak dibenarkan melepaskan tugas yang dibebankan kepadanya
pada saat yang tidak menguntungkan posisi klien atau pada saat tugas itu
akan dapat menimbulkan kerugian yang tidak dapat diperbaiki lagi bagi
klien yang bersangkutan, dengan tidak mengurangi ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a.
Advokat yang mengurus kepentingan bersama dari dua pihak atau lebih
harus mengundurkan diri sepenuhnya dari pengurusan kepentingan-
kepentingan tersebut, apabila dikemudian hari timbul pertentangan
kepentingan antara pihak-pihak yang bersangkutan.
Hak retensi Advokat terhadap klien diakui sepanjang tidak akan
menimbulkan kerugian kepentingan klien.

Anda mungkin juga menyukai