Menurut kelompok kami keputusan MKDI DKI Jakarta tepat dan adil
karena telah diketahui bahwa Todung melanggar kode etik advokad
Indonesia, dimana Todung menjadi TBH-KKSK dan TBH-KKSK tersebut di
minta oleh BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) untuk
melakukan legal audit terhadap kekayaan Salim Group. Ketika beralih
kepemilikan ke pemilik baru, pemilik baru itu menggugat Salim Group
dengan menggunakan Todung selaku kuasa hukumnya dan di persidangan
Todung membeberkan isi perjanjian TBH-KSK yang seharusnya tidak boleh
di ungkapkan di persidangan. Terlihat jelas dalam dokumen TBH kalau
Salim Group melanggar MSAA tetapi justru Todung berbohong dengan
berkata bahwa Salim Group tidak melanggar MSAA, padahal bukti nyata
pelanggaran MSAA berupa dokumennya saja sudah ada. Tentu saja hal
tersebut sangat tidak sesuai dengan etika profesi Advokad dan kode
etiknya. Dari situ terlihat bahwa Todung mempunyai benturan
kepentingan terhadap Salim Group karena sudah jelas sekali Salim Group
melakukan pelanggaran tetapi Todung masih berusaha menutupinya di
persidangan bahkan membelanya, pantaslah Todung dipecat secara
permanen.
lanjutan
MKD DKI Jakarta harus bersikap tegas terhadap segala
permasalahan hukum yang terjadi di Indonesia agar
para penerus selanjutnya tidak berani melakukan hal
konyol yang melanggar Kode Etik Advokat Indonesia.
Sudah tahu hasil legal audit terhadap kekayaan Salim
Group terjadi pelanggaran, tetapi beliau berkelit bahwa
hasil legal audit tersebut tidak terjadi pelanggaran
serta pendapat hukum terhadap kasus tersebut dapat
berubah sewaktu waktu. Pernyataan seperti itu
sunggu tidak masuk akal. Sejak kapan pendapat hukum
bersifat dinamis. Jika hukum bersifat dinamis, maka
keadilan tidak akan bisa ditegakkan.
2. Apakah menurut Anda reaksi Todung Mulya Lubis di media
massa dalam menanggapi keputusan majelis adalah wajar dan
dapat dibenarkan?
Menurut saya, reaksi Todung Mulya Lubis di media massa
wajar, akan tetapi tidak dapat dibenarkan jika kita melihat
kesalahan fatal yang telah beliau perbuat. Setiap individu
jika mengalami suatu kejadian apalagi samapi
diberhentikan secara permanen hal pertama yang akan
dirasakan adalah terkejut dan kecewa. Hal seperti inilah
menuntut seseorang untuk introspeksi diri mengapa
kejadian seperti ini menimpa dirinya dan menyadarinya.
Menyadari bahwa dirinya telah melakukan kesalahan fatal
karena melanggar Kode Etik Advokat Indonesia yang telah
beliau terima dan jika terjadi kesalahan beliau harus
menerima konsekuensi dengan ikhlas. Oleh karena itu,
sebelum bertindak pikirkanlah apa yang akan terjadi jika
tindakan tersebut kita lakukan.
3. Bagaimana pendapat anda atas pernyataan Todung yang
merasa bahwa dirinya tidak melanggar kode etik advokad ?