Judul: Hubungan Tinggi Badan dan Panjang Ulna pada Etnis Sanghe Dewasa di Madidir Ure Penulis: Briando S Honanadar FK Univ Sam Ratulangi Penelitian tahun 2011 Pendahuluan
Forensik Identifikasi meliputi penentuan identitas
seseorang Identitas/profil biologi salah satu nya yaitu tinggi badan Pengukuran tinggi badan dengan pengukuran tulang panjang, pada penelitian ini menggunakan tulang ulna Menggunakan penelitian cross sectional dan diananlisis dengan korelasi pearson serta analisis regresi linier Sampel sebanyak 94 orang dengan cara purposive sampling Hasil Penelitian
Terdapat hubungan yang sangat bermakna antara tinggi
badan dengan panjang ulna dengan koefisien korelasi (r) keseluruhan 0,853, pada pria 0,661, pada wanita 0,671 Hasil analisis regresi linier didapatkan rumus: TB laki2= 87,436+2,990Xpanjang ulna TB perempuan= 58,346+4,098Xpanjang ulna Nilai P = o,ooo (<0,01) Aplikasi dari anatomi dan antropologi ragawi yang berhubungan dengan hukum. Digunakan untuk identifikasi kerangka tubuh, jenazah yang telah membusuk atau manusia yang tidak teridentifikasi untuk kepentingan hukum dan kemanusiaan. Dimulai pad abad ke-19, dan popular pada tahun 1930an karena Perang Dunia II dan Perang Korea. Kegunaan Anatomi-Antropologi Forensik Informasi yang dapat diperoleh dari jenazah: Manusia atau bukan?
atau kematian alamiah. Kekhasan anatomi, tanda-tanda penyakit, atau luka lama?
Tinggi badan, berat badan, variasi fisik.
Apa yang dapat kita pelajari? Penentuan Sex panggul tengkorak Penentuan Ras tengkorak Perkiraan Umur Pertumbuhan tulang panjang Perkiraan perawakan (tinggi badan) Panjang tulang panjang Luka postmortem atau antemortem Interval postmortem (waktu kematian) Peran anatomi-antropologi forensik Mendapatkan kembali jenazah manusia. Mengidentifikasi jenazah manusia. Mendeterminasi waktu dan penyebab kematian. Mencari tulang kecil atau fragmen tulang. Mengembalikan pakaian dan jejak lain yang berhubungan dengan tulang. Mencegah kerusakan tulang. Memetakan lokasi. Identifikasi Jasad manusia Usia: dilihat dari panjang tulang, penyatuan tulang, erupsi gigi (pada anak-anak). Jenis kelamin: dapat dibedakan melalui pelvis, cranium, femur. Perawakan: dari ukuran tulang Keturunan: gigi, skeletal Mengapa Tulang? Merupakan bukti untuk studi manusia fosil. Dasar klasifikasi rasial dalam prasejarah Mereka adalah alat perbandingan biologis masyarakat prasejarah dengan keturunan manusia sekarang Menjadi saksi pola penguburan dan dengan demikian memberikan bukti untuk budaya dan dunia pandangan orang yang diteliti. Membentuk sumber utama informasi tentang penyakit kuno dan sering memberikan petunjuk tentang penyebab kematian. Identifikasi tulang sering membantu memecahkan kasus forensik. Penentuan Usia Seorang ahli forensik cukup dapat memperkirakan umur seseorang pada saat kematian dengan memeriksa perubahan biologis yang terjadi selama kehidupan orang itu. Investigator dapat memperkirakan lebih akurat ketika pada usia tersebut ada erupsi gigi pertumbuhan tulang tumbuh, dan penyatuan tulang. Penutupan sutura di tengkorak juga merupakan indikator usia. Setelah 25 sampai 30 tahun, estimasi umur menjadi lebih sulit. Penentuan jenis kelamin Menentukan jenis kelamin sangat penting ketika menganalisis sisa-sisa manusia tak dikenal. Os pubis, os sacrum, dan os ilium pelvis adalah tulang yang memiliki perbedaan paling jelas antara laki-laki dan perempuan, Bentuk tengkorak, bentuk mandibula, dan ukuran protuberentia occipitalis. Penentuan Tinggi Badan Penentuan perawakan (tinggi badan) manusia dapat dilakukan dengan cara dengan memeriksa salah satu atau lebih dari tulang panjang. Pria dan wanita memiliki proporsi yang berbeda dari tulang panjang untuk tinggi total. Panjang tulang panjang (femur, tibia, humerus, ulna) sebanding dengan ketinggian Pada setiap penelitian mengenai tulang panjang didapatkan hubungan yang kuat antara tinggi badan dengan panjang tulang panjang Rumus regresi linier yang dihasilkan dapat digunakan untuk menentukan tinggi badan seseorang Penentuan Ras Tiga kelompok ras utama antropologi yang dapat diamati berdasarkan fitur skeletal:
Kaukasoid: Eropa, Timur Tengah dan keturunan
India Timur Negroid: Afrika, Aborigin dan keturunan Melanesia Mongoloid: Asia, penduduk asli keturunan Amerika dan Polinesia White, Asian, African
From: Beyers, S.N. (2005). Introduction to Forensic Anthropology
Penentuan Waktu Kematian
Antropolog membantu jika jaringan lunak telah
membusuk. Jika jaringan lunak masih ada, identifikasi dapat dilakukan dengan ahli patologi. Penentuan Penyebab Kematian
Kekuatan trauma tajam (tulang cut)
Trauma benda tumpul (patah tulang) Antemortem vs postmortem Bukti trauma postmortem (caput femur dikunyah oleh karnivora) Informasi tentang usia, jenis kelamin, ras dan postur individu berdasarkan tulang didasarkan pada perbedaan biologis antara jenis kelamin dan ras (laki-laki umumnya lebih tinggi dan lebih kuat) serta perbedaan karena keturunan (fitur kerangka tertentu tengkorak). Namun, terkadang juga tidak tepat karena begitu banyak variasi manusia ada dan karena banyak populasi hasil persilangan. Masih perbedaan memang ada dan semakin banyak yang harus diteliti Laporan Akhir yang Harus Didapat:
Taphonomy (waktu kematian)
Profil biologis (usia, jenis kelamin, tinggi badan, ras) karakteristik individu Bukti kemungkinan penyebab kematian Terima Kasih