Mata kuliah kewarganegaraan sering disebut sebagai
civic education, citizenship education, dan bahkan ada yang menyebut sebagai democracy education. Kesadaran demokrasi serta implementasinya harus senantiasa dikembangkan dengan basis filsafat bangsa, identitas nasional, kenyataan dan pengalaman sejarah bangsa tersebut, serta dasar-dasar kemanusiaan dan keadaban. Oleh karena itu dengan pendidikan kewarganegaraan diharapkan intelektual bangsa Indonesia memiliki dasar kepribadian sebagai warga negara yang demokratis, religius, berkemanusiaan dan berkeadaban. Visi Pendidikan kewarganegaraan di perguruan tinggi adalah merupakan sumber nilai dan pedoman dalam pengembangan dan penyelenggaraan program studi, guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadiannya sebagai manusia seutuhnya. Misinya adalah membantu mahasiswa memantapkan kepribadiannya, agar secara secara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan rasa tanggung jawab dan bermoral. 1. BERTAQWA KEPADA TUHAN 2. BERAKHLAK MULIA 3. BERBUDAYA 4. CERDAS ATAU BERWAWASAN LUAS 5. BERTANGGUNG JAWAB 6. MANDIRI 7. SEHAT JASMANI DAN ROHKANI 8. KEBERANIAN 9. KOMITMEN DAN KONSISTEN 10. DISIPLIN 11. JUJUR Tujuan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan: 1. Peka terhadap berbagai masalah yg ada di lingkungannya yg terkait lgsg pd kebijakan publik 2. Tanggap terhadap berbagai implikasi dr permasala han dr berbagai dimensi kebijakan publik. 3. Mampu memecahkan salah satu masalah yg paling krusial dilingkungannya secara sistematis dan kolektif dgn cara pandang sbg wni yg demokratis 4. Mampu mengambil keputusan kolektif sbg rekomendasi terkait kebijakan pulik yg relevan 5. Mampu mensosialisasikan usulan kebijakan yang direkomendasikan melalui koridor dan instrumen demokrasi yg ada di lingkungannya. Obyek : dibedakan atas obyek material dan obyek formal Obyek material (yang dikaji) : segala hal ikwal yang berkaitan dgn wn baik empirik maupun non empirik, yang meliputi wawasan, sikap dan perilaku wan dalam kesatuan bangsa dan negara Obyek formal( cara pandang) : hubungan antara warga negara dgn negara, dan PPBN Pokok2 bahasan dan materi mata kiluah Pendidikan Kewarganegaraan ( mpk ): 1. Pengantar pendidikan kewarganegaraan untuk membangun masyarakat demokratis dan brkeadaban dalam tinjauan filosofis dan pedagogis. 2. Bela Negara (KELOMPOK I) 3. IDENTITAS NASIONAL (II) 4. Hak Asasi Manusia(III) 5. Hak dan Kewajiban warga negara Indonesia(IV) 6. Wawasan Nusantara.(V) 7. GLOBALISASI(VI) 8. Ketahanan Nasional (VII) 9. Demokrasi Indonesia(VIII) 10. Geopolitik dan Geostrategi Indonesia(IX) Landasan Ilmiah Bahan pendidikan kewarganegaraan meliputi hubungan antara warganegara dan negara,serta pendidikan pendahuluan bela negara yang semua ini berpijak pada nilai-nilai budaya serta dasar filosofi bangsa. Tujuan utama pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, serta membentuk sikap dan perilaku cinta tanah air yang bersendikan kebudayaan dan filsafat bangsa Pancasila. 1. UUD 1945 2. Ketetapan MPR No. II/MPR/1999 3. Undang-Undang No. 20 Tahun 1982 4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 5. Pelaksanaannya berdasarkan surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 6. Uu No 12 tahun 2012 tentang perguruan tinggi Kewarganegaraan dalam Arti Yuridis dan Sosiologis Kewarganegaraan dalam arti yuridis adalah adanya ikatan dengan Negara dan tidak adanya ikatan tersebut berbentuk pernyataan secara tegas dari individu untuk menjadi anggota Negara atau dinyatakan dalam bentuk surat-surat yang dapat membuktikan adanya ikatan hukum sebagai warga Negara. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis adalah kewarganegaraan yang tidak berdasarkan ikatan social politik, maksudnya kewarganegaraan yang terikat kepada suatu Negara karena adanya perasaan kesatuan ikatan satu keturunan, kebersamaan sejarah, daerah (wilayah), dan pemerintah. Kewarganegaraan dalam arti formal adalah tempat kewarganegaraan itu dalam sistematika hukum, dan ini terletak di bidang hukum public. Sedangkan kewarganegaraan dalam arti material (isinya) adalah akibat hukum dari pengertian kewarganegaraan secara formal. 1. Rakyat Rakyat merupakan struktur terpenting Negara. Dalam arti polotis rakyat adalah semua orang yang berada dan berdiam dalam suatu Negara atau menjadi penghuni Negara yang tunduk pada kekuasaan Negara itu. Didalam suatu Negara rakyat dapat dibedakan menjadi berikut. a. Penduduk dan bukan penduduk. b. Warga Negara dan bukan warga Negara (warga Negara asing). 2. Penduduk a. Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili di dalam suatu Negara (menetap). b. Bukan penduduk adalah mereka yang berada di dalam suatu wilayah Negara hanya untuk sementara waktu. a. Warga Negara memiliki arti semua orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku menjadi anggota dari suatu Negara. Sebagai anggota suatu Negara (warga Negara) maka hubungan keanggotaan ini bias di nyatakan dengan istilah kewarganegaraan. Jadi istilah kewarganegaraan menyatakan hubungan atau ikatan hukum antara seorang individu dengan suatu Negara atau keanggotaan dari suatu Negara. b. Bukan warga Negara adalah seseorang yang tinggal disuatu Negara karena alas an tertentu dengan tidak meninggalkan kewarganegaraan asal dimana dia tinggal. Orang asing adalah bukan warga Negara, yang dapat dibedakan menurut tujuannya berikut ini. a. Orang asing yang dating ke Indonesia dengan tujuan menetap di Indonesia (imigran). b. Dengan tujuan untuk tinggal sementara (nonimigran). Hubungan yang bersifat emosional wujud hubungan wargangera dengan negara di diperlukan pembekalan berupa nilai-nilai yang memungkinkan tumbuh pada mahasiswa/peserta didik yang antara lain; bangga terhadapnegara bangsanya, cinta negara bangsanya, rela berkorban untuk negara bangsanya. Hubungan yang bersifat formal hubungan di perlukan seperangkat pengetahuan, antara lain; ilmu ketata negaraan, sejarah perjuangan bangsa, administrasi negara dan politik. Hubungan yang bersifta fungsional wujudnya lebih banyak menggambarkan peranan dan fungsi warganegara dalam masyarakat. Berbangsa dan bernegara serta bagaimana partisipasi warganegara dalam kehidupan bernegara.