Anda di halaman 1dari 23

Di era global menuntut pelaksanaan kes dan

keselamatan kerja di tempat kerja, termasuk


di sektor informal
Perlu dikembangkan promotif dan preventif
utk menekan risiko.
Pekerja akan terpajan dg risiko peny akibat
kerja
Risiko bervarisi dari yg paling ringan sampai
paling berat.
Terdapat 3 sumber utama bahaya potensial:

Lingkungan kerja
Pekerja
Manajemen yg blm terlatih ttg K3
Definisi peny akibat kerja:

Bahwa secara sederhana sesuatu


disebabkan, atau diperburuk, oleh terpajan
ditempat kerja (Cherry, 1999)
Suatu masalah kesehatan yg disebabkan
oleh pajanan berbahaya di tempat kerja.
Pajanan yg berbahaya (work-place Safety and
Insurance Board, 2005):

Debu, gas, atau asap


Suara/kebisingan (noise)
Bahan toksik (racun)
Getaran (vibration)
Radiasi
Infeksi kuman/virus
Suhu panas atau dingin yg ekstrem
Tekanan udara tinggi/rendah yg ekstrem
Kesehatan Kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara
pekerja-lingk kerja: fisik/mental dlm cara/metode, proses kerja
dan kondisi yg bertujuan utk:

Memelihara dan meningkatkan derajat kes kerja


masy pekerja disemua lapangan kerja se-tinggi2 nya
baik fisik/mental/kesejahteraan sosialnya.
Mencegah timbulnya gangguan kes masy pekerja yg
diakibatkan oleh keadaan / kondisi lingkungan
kerjanya
Memberikan pekerjaan dan perlindungan bg pekerja
didlm pekerjaannya dari kmngk bahaya yg
disebabkan faktor yg membahayakan kes
Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu
lingkungan pekerjaan yg sesuai dg kemampuan
fisik/psikis pekerjanya.
Perlu dipertimbangkan dlm mengidentifikasi,
menganalisa serta mengatasi PAK:

Kapasitas kerja
Beban kerja
Lingkungan kerja

Ketiga komponen utama dlm kes kerja, dimana


hub interaktif dan serasi antara ketiga
komponen tsb akan menghasilkan kes kerja
yg baik dan optimal.
PRINSIP KESEHATAN KERJA
Penyerasian

KAPASITAS BEBAN LINGK KERJA


KERJA - L. fisik
KERJA - L. kimia
Status kesehatan,
sex, umur gizi, a. Beban fisik, - L. Biologi
pendidikan, - Ergonomi
mengangkat, - Psikososial
ketrampilan
mencangkul
b. Beban mental
Kapasitas Kerja:

Kapasitas yg baik spt kes kerja dan gizi kerja


yg baik serta kemampuan fisik yg prima
diperlukan agar seorang pekerja dpt
melakukan pekerjaannya dg baik.
Kondisi/tk kes pekerja sbg modal awal
Kondisi awal pekerja dpt dipengaruhi oleh
kondisi tempat kerja, gizi kerja, dll
Beban Kerja:

Meliputi beban kerja fisik maupun mental


Akibat beban kerja terlalu berat/kemampuan
fisik terlalu lemah dpt mengakibatkan
seorang pekerja menderita gangguan atau
penyakit akibat kerja.
Kondisi Lingkungan Kerja:

Misalnya: panas, bising, debu, zat-zat kimia,


dll,
Dapat mrpk beban tambahan thd pekerja.
Beban tambahan tsb secara sendiri-sendiri
atau bersama-sama dpt menimbulkan
gangguan atau PAK.
Utk mengantisipasi dan mengetahui kmngkn bahaya
di lingk kerja ditempuh 3 langkah utama
(WHO,1997)

Pengenalan lingkungan kerja (walk through


inspection), mrpk langkah dasar.
Evaluasi lingkungan kerja, utk menentukan
prioritas dlm mengatasi masalah.
Pengendalian lingkungan kerja: tujuan utk
mengurangi/menghilangkan pemajanan thd
agen yg berbahaya di lingkungan kerja.
Penyebab PAK

PAK: setiap penyakit yg disebabkan oleh


pekerjaan atau lingkungan kerja.
Penyakit ini artifisial o.k.timbulnya
disebabkan adanya pekerjaan.
Disebut penyakit buatan manusia (man made
diseases).
Sering terjadi cacat yg berat, shg
pencegahan lebih baik d.p pengobatan.
Fakto penyebab PAK (Waldron, 1990; Levy, 1988;
Sumamur, 1979) dlm buku Anies,2005.

1. Golongan fisik:
a. suara : menyebabkan tuli, pekak
b. radiasi: pengion ( bahan radioaktif:
sistem darah, kulit); non pengion
(radioaktif elektromagnetik: katarak pd
lensa mata)
c. suhu terlalu tinggi: heat stroke heat
cramps atau hyperpyrexia, sdg suhu
rendah: menimbulkan frosbite.
Lanjut gol fisik . . . .

d. tekanan yang tinggi menyebabkan:


caisson diasease.

e. penerangan lampu yg kurang baik:


kelainan pd penglihatan/ silau, akan
mengakibatkan kecelakaan.
2. Golongan kimiawi:

Debu : pneumokoniosis, diantaranya:


silikosis, bisinosis, dll
Uap: metal fume fever dermatitis, atau
keracunan.
Gas: keracunan CO, H2S, dll
Larutan : dermatitis
Awan/kabut: racun serangga (insecticides),
racun jamur, dll yg dpt menimbulkan
keracunan.
3. Golongan infeksi:

Misalnya bakteri, virus, parasit


maupun jamur.
4. Golongan fisiologis:

Disebabkan kesalahan konstrusi mesin,


sikap badan, salah cara melakukan
pekerjaan, dll yg semuanya
menimbulkan kelelahan fisik,
Bahkan lambat laun perubahan fisik
tubuh pekerja.
5. Golongan mental-psikologis;

Gangguan jiwa : yaitu stress


psikologis dan depresi.
Fungsi dan tugas perawat dlm higiene
perusahaan dan keselamatan kerja:

Menggunakan pendekatan proses


keperawatan sbg suatu pendekatan ilmiah,
disamping melaksanakan tugas-tugas lain yg
berkaitan dg pemeliharaan kesehatan kerja.
Tugas Perawat Kesehatan di
Perusahaan:

Pengawasan thd lingkungan kerja.


Memelihara fasilitas kes perusahaan
Membantu dokter dlm memeriksa kes pekerja
Membantu dlm penilaian k/a kes pekerja
merencanakan dan melaks kunjungan rumah
/ perawatan di rumah pekerja dan kelrg yg
mempunyai masalah kes
Lanjut tugas perawat . . .

Ikut menyelenggarakan pendd hiperkes dan


kes kerja thd pekerja
Turut ambil bagian dlm u/s keselamatan kerja
Penkes mengenai KB thd pekerja dan kelrg
pekerja.
Membantu u/s penyelidikan kes kerja
mengkoordinasi dan mengawasi
pelaksanaan hiperkes.

Anda mungkin juga menyukai