Anda di halaman 1dari 7

Tanda pembusukan lebih lambat yang dapat disebabkan oleh

keracunan. Bagaimana prosedur dan bahan apa saja yang


diambil untuk pembuktian kasus keracunan

pengambilan barang bukti keracunan


dibedakan menjadi 2 yaitu pada orang yang
masih hidup, dan pada orang yang sudah
meninggal
Pada orang hidup
Bahan :
Muntah-muntahan
Faeces
Bilasan lambung
Urine
Sisa:
zat
makanan/minuman
Darah
Pada orang meninggal
Bahan :
organ/jaringan tubuh:
lambung beserta isi (100 gr); hati (100 gr); ginjal (100 gr);
jantung (100 gr); tissue adipose (jaringan lemak bawah
perut) (100 gr); dan otak (100 gr).
cairan tubuh
urine (25 ml); darah (10 ml);
sisa makanan, minuman, obat-obatan, alat/ peralatan/
wadah antara lain piring, gelas, sendok/garpu, alat suntik,
dan barang-barang lain yang diduga ada kaitannya dengan
kasus;
barang bukti pembanding bila diduga sebagai penyebab
kematian korban.
Pada orang yang sudah dikubur
Bahan :
apabila mayat korban belum rusak, maka barang
bukti yang diperlukan sama dengan barang bukti
sebagaimana dimaksud pada korban
mati/meninggal;
apabila mayat korban sudah rusak/hancur maka
barang bukti yang diperlukan adalah:
tanah bagian bawah lambung/perut korban;
tanah bagian bawah kepala korban;
rambut korban; dan
kuku jari tangan dan jari kaki korban.
Prosedur pengambilan barang bukti
Pengambilan barang bukti organ tubuh/jaringan
tubuh dan cairan tubuh untuk korban mati
dilakukan oleh dokter pada saat otopsi;
pengambilan barang bukti darah dan cairan
lambung untuk korban hidup dilakukan oleh
dokter atau para medis; dan
apabila penyidik tidak dapat mengambil barang
bukti di TKP segera menghubungi petugas Labfor
untuk mengambil barang bukti.
Prosedur pengumpulan barang bukti
tiap jenis barang bukti ditempatkan dalam wadah yang
terpisah;
khusus untuk organ tubuh, gunakan wadah berupa botol
mulut lebar/toples yang terbuat dari gelas atau plastik yang
masih bersih dan baru (hindari pemakaian botol/toples
bekas);
barang bukti tidak diawetkan dengan formalin, kecuali
untuk pemeriksaan Pathologi Anatomi, menggunakan
bahan pengawet formalin 10%;
barang bukti yang mudah membusuk, organ tubuh,
muntahan, dan sisa makanan diawetkan dengan
menggunakan alkohol 96% hingga terendam;

Cont
contoh alkohol yang digunakan sebagai bahan
pengawet juga dikirimkan sebagai pembanding;
untuk kasus dengan dugaan keracunan alkohol, barang
bukti tidak diawetkan dengan Alkohol, tetapi barang
bukti yang telah ditempatkan dalam wadah, wadahnya
dimasukkan ke dalam Ice Box yang telah diisi es batu;
untuk kasus-kasus keracunan gas CO, alkohol dan obat-
obatan, barang bukti darah diawetkan dengan
antikoagulan heparin; dan
setiap wadah barang bukti ditutup serapat mungkin,
gunakan cellotape atau yang sejenis untuk menghindari
kebocoran.

Anda mungkin juga menyukai