Anda di halaman 1dari 2

Penutupan sutura

Saat lahir, kranium terdiri dari beberapa tulang yang tersambung oleh sutura. Tulang kranial akan
bersatu seiring dengan tertutupnya sutura dan usia yang terus bertambah.

Meindl dan Lovejoy (1985) mengemukakan metode estimasi usia berdasarkan penutupan sutura
ektokranial. Namun, karena terdapat standar deviasi dan jangkauan yang besar, mereka
menyimpulkan bahwa “penutupan sutura dapat memberikan pengukuran estimasi usia saat
seseorang meninggal dari segi arkeologi dan forensik ketika digunakan bersamaan dengan indikator
usia skeletal lainnya”.

Selain itu, Mann et al. (1991), mengusulkan sebuah metode untuk estimasi usia dari sutura maksila.
Mann mengamati bahwa urutan obliterasi dari sutura insisivus, bagian anterior dan posterior sutura
palatina median, dan sutura palatina transverse (gambar 4.3.7) mengikuti pola general yang
ditunjukkan dalam tabel 4.3.2. Ginter (2005) menguji metode ini dan menemukan tingkat
keakuratan sebesar 83%.

GAMBAR 4.3.5. Tahapan penutupan sutura ektokranial: open


(skor 0), minimal closure (skor 1), significant closure (skor 2), dan
complete closure (skor 3).
GAMBAR 4.3.7. Sutura maksila yang digunakan sebagai
penentu usia

Sumber :

https://books.google.co.id/books?id=GmGZCwAAQBAJ&pg=PA155&dq=ESTIMATING+AGE+BASED+
ON+PALAINE+SUTURE&hl=ban&sa=X&ved=0ahUKEwi-8Zi-
k5rYAhVEy7wKHY8vCqIQ6AEIIzAA#v=onepage&q&f=false

Nikia, Efthymia. 2017. Osteoarchaeology : A Guide ti the Macroscopic Study of Human Skeletal
Remains. Elsivier. p 153-155

Anda mungkin juga menyukai