Anda di halaman 1dari 51

RETARDASI MENTAL

GANGGUAN PERKEMBANGAN
PSIKOLOGIS
GANGGUAN PERILAKU dan
EMOSIONAL dengan ONSET BIASANYA
PADA MASA KANAK DAN REMAJA

dr. Woro Pramesti, Sp.KJ


RETARDASI MENTAL
Retardasi mental adalah suatu keadaan
perkembangan jiwa yg terhenti atau tidak
lengkap, yg terutama ditandai oleh terjadinya
hendaya keterampilan selama masa
perkembangan, sehingga berpengaruh pada
tingkat kecerdasan secara menyeluruh,
misalnya kemampuan kognitif, bahasa, motorik
dan sosial
Retardasi mental dapat terjadi dg atau atnpa
ggn jiwa atau ggn fisik lainnya
Hendaya perilaku adaptif selalu ada, tetapi
dalam lingkungan sosial terlindung dimana
sarana pendukung cukup tersedia, hendaya ini
mungkin tdk tampak sama sekali pd
penyandang retardasi mental ringan
F70 RETARDASI MENTAL RINGAN

Pedoman Diagnostik
Bila menggunakan tes IQ baku yg tepat, maka
IQ berkisar antara 50 sampai 69 menunjukkan
retardasi mental ringan

Pemahaman dan penggunaan bahasa cenderung
terlambat pd berbagai tingkat, dan masalah
kemampuan berbicara yg mempenggaruhi
perkembangan kemandirian dpt menetap sampai
dewasa.
Walaupun mengalami keterlambatan dlm
kemampuan bahasa tp sebagian besar mencapai
kemampuan berbicara untuk keperluan sehari-hari.
Kebanyakan juga dpt mandiri penuh dlm merawat diri
sendiri dan mencapai keterampilan praktis dan
keterampilan rumah tangga, walaupun tingkat
perkembangannya agak lambat dr pd normal.
Kesulitan utama biasanya tampak dlm pekerjaan
sekolah yg bersifat akademik, dan banyak masalah
khusus dlm membaca dan menulis
Etiologi organik hanya dapat diidentifikasi pada
sebagian kecil penderita
F71 RETARDASI MENTAL SEDANG
Pedoman Diagnostik
IQ biasanya berada dlm rentang 35 sampai 49
Umumnya ada profil kesenjangan (discrepancy)
dari kemampuan, beberapa dpt mencapai
tingkat yg lebih tinggi dlm keterampilan visuo-
spasial dari pd tugas-tugas yg tergantung pd
bahasa, sedangkan yg lainnya sangat
canggung namun dapat mengadakan interaksi
sosial dan percakapan sederhana.
Tingkat perkembangan bahasa bervariasi: ada
yg dpt mengikuti percakapan sederhana,
sedangkan yg lain hanya dpt berkomunikasi
seadanya untuk kebutuhan dasar mereka

Suatu etiologi organik dapat di-identifikasi pd
kebanyakan penyandang retardasi mental
sedang.
Autisme masa kanak atau gangguan
perkembangan pervasif lainnya terdapat pd
sebagian kecil kasus, dan mempunyai
pengaruh besar pd gambaran klinis dan tipe
penatalaksanaan yg dibutuhkan.
F72 RETARDASI MENTAL BERAT
Pedoman Diagnostik
IQ biasanya berada dlm rentang 20 sampai 34
Pd umumnya mirip dg retardasi mental sedang
dlm hal: - gambaran klinis,
- terdapatnya etiologi organik, dan
- kondisi yg menyertainya,
- tingkat prestasi yg rendah
Kebanyakan penyandang retardasi mental
berat menderita gangguan motorik yg mencolok
atau defisit lain yg menyertainya, menunjukkan
adanya kerusakan atau penyimpangan
perkembangan yg bermakna secara klinis dari
susunan saraf pusat.
F73 RETARDASI MENTAL SANGAT BERAT
Pedoman Diagnostik
IQ biasanya dibawah 20
Pemahaman dan penggunaan bahasa terbatas,
paling banter mengerti perintah dasar dan
mengajukan permohonan sederhana
Keterampilan visuo-spasial yg paling dasar dan
sederhana ttg memilih dan mencocokkan
mungkin dpt dicapainya, dan dg pengawasan
dan petunjuk yg tepat penderita mungkin dpt
sedikit ikut melakukan tugas praktis dan rumah
tangga.
Suatu etiologi organik dpt di-identifikasi pd
sebagian besar kasus
GANGGUAN PERKEMBANGAN
PSIKOLOGIS
Gangguan2 yg termasuk dlm F80-F90 umumnya
mempunyai gambaran sbb:
a. onset bervariasi selama masa bayi atau kanak2
b. adanya hendaya atau kelambatan
perkembangan fungsu2 yg berhubungan erat dg
kematangan biologis dr SSP, dan
c. berlangsung secara terus-menerus tanpa adanya
remisi dan kekambuhan yg khas bagi banyak ggn jiwa
Pd sebagian besar kasus, fungsi2 yg dipengaruhi
termasuk bahasa, keterampilan visuo-spatial dan/ atau
koordinasi motorik
Yg khas adalah hendayanya berkurang secara progresif
dg bertambahnya usia anak (walaupun defisit yg lebih
ringan sering menetap sampai masa dewasa
F80 GANGGUAN PERKEMBANGAN KHAS
BERBICARA dan BERBAHASA

F80.0 Gangguan Artikulasi Berbicara Khas


Pedoman Diagnostik
Gangguan perkembangan khas dmn penggunaan
suara untuk berbicara dr anak, berada di bawah
tingkat yg sesuai dg usia mentalnya, sedangkan
tingkat kemampuan bahasanya normal
F80.1 Gangguan Berbahasa Ekspresif
Pedoman Diagnostik
Ggn perkembangan khas dimana kemampuan
anak dlm mengekspresikan bahasa dg
berbicara, jelas dibawah rata2 anak dlm usia
mentalnya, tetapi pengertian bahasa dlm
batas2 normal, dg atau tanpa ggn artikulasi
Meskipun terdapat variasi individual yg luas dlm
perkembangan bahasa yg normal, tdk adanya
kata atau beberapa kata yg muncul pd usia
2 tahun, dan ketidak-mampuan dlm mengerti
kata majemuk sederhana pd usia 3 tahun, dpt
diambil sbg tanda yg bermakna dari
kelambatan

Kesulitan2 yg tampak belakang termasuk:
perkembangan kosa kata yg terbatas, kesulitan
dlm memilih dan mengganti kata2 yg tepat,
penggunaan berlebihan dari sekelompok kecil
kata2 umum, memendekkan ucapan yg
panjang, struktur kalimat yg mentah, kesalahan
kalimat (syntactical), kehilangan awalan atau
akhiran yg khas, dan salah atau gagal dlm
menggunakan aturan tata bahasa seperti kata
penghubung, kata ganti, kata sandang dan kata
kerja dan kata benda yg terinfleksi (berubah).
Dapat dijumpai generalisasi berlebihan yg tdk
tepat dari aturan tata bahasa, seperti
kekurangan dlm pengucapan kalimat dan
kesulitan mengurut kejadian2 yg telah lewat.
F80.2 Gangguan Berbahasa Reseptif
Pedoman Diagnostik
Ggn perkembangan khas dmn pengertian anak dlm
bahasa, dibawah kemampuan rata2 anak dlm usia
mentalnya
Kegagalan dlm memberi respons terhadap nama yg
familiar (tdk adanya petunjuk non-verbal) pd ulang
tahun yg pertama, ketidak-mampuan dlm identifikasi
beberapa objek yg sederhana pd usia 2 tahun, dpt
dicatat sbg tanda2 dari kelambatan.
Di kemudian hari kesulitan2 mencakup
ketidakmampuan untuk mengerti struktur tata bahasa
(bentuk kalimat negatif, pertanyaan, perbandingandsb)
dan kekurangan dlm mengerti aspek penghalus dari
bahasa (nada suara, gerakan tubuh, dsb)
F80.3 Afasia Didapat dg Epilepsi (Sindrom
Landau-Kleffner)
Pedoman Diagnostik
Ggn perkembangan khas dimana anak
mempunyai riwayat perkembangan bahasa yg
normal, kehilangan kedua kemampuan
ekspresif dan reseptif, tetapi tetap normal dlm
intelegensia umum
Onset ggn disertai dg kelainan paroksissmal pd
EEG (hampir selalu dari lobus temporalis,
biasanya bilateral, namun sering dg kelainan yg
luas), dan dlm banyak kasus disertai kejang
epileptik. Onset umumnya pada usia 3-7 tahun,
tp dpt juga muncul lebih awal atau lebih lambat.
F81 GANGGUAN PERKEMBANGAN BELAJAR
KHAS

F81.0 Gangguan Membaca Khas


Pedoman Diagnostik
Kemampuan membaca anak harus secara
bermakna lebih rendah tingkatannya dari pada
kemampuan yg diharapkan berdasarkan pd
usianya, intelegensia umum, dan tingkat
sekolahnya

Dlm tahap awal dr belajar membaca tulisan
abjad, dpt terjadi kesulitan mengucapkan huruf
abjad, menyebut nama yg benar dr tulisan,
memberi irama sederhana dr kata2 yg
diucapkan, dan dlm menganalisis atau
mengelompokkan bunyi2 (meskipun ketajaman
pendengaran normal)
Kemudian dpt terjadi kesalahan dlm
kemampuan membaca lisan, seperti
ditunjukkan berikut ini:
a. ada kata2 atau bagian2nya yg mengalami
penghilangan, penggantian, penyimpangan
atau penambahan
b.
b. Kecepatan membaca yg lambat
c. Salah memulai, keraguan yg lama atau kehilangan
bagian dr teks dan tdk tepat menyusus kalimat
d. Susunan kata2 yg terbalik dlm kalimat, atau huruf2
yg terbalik dlm kata2
Dapat juga terjadi defisit dlm memahami bacaan,
seperti diperlihatkan oleh contoh:
e. Ketidak-mampuan menyebut kembali isi bacaan
f. ketidak-mampuan untuk menarik kesimpulan dari
materi bacaan
g. Dlm menjawab pertanyaan perihal sesuatu bacaan,
lebih menggunakan pengetahuan umum sebagai
latar belakang informasi dari pada informasi yg
berasal dr pd informasi yg berasal dari materi
bacaan tsb.
F81.1 Gangguan Mengeja Khas

Pedoman Diagnostik
Kemampuan mengeja anak harus secara
bermakna dibawah tingkat yg seharusnya
berdasarkan usianya, inteligensia umum, dan
tingkat sekolahnya, dan terbaik dinilai dg cara
pemeriksaan untuk kemampuan mengeja yg baku
F81.2 Gangguan Berhitung Khas

Pedoman Diagnostik
Ggn ini meliputi hendaya yg khas dlm kemampuan
berhitung yg tdk dpt diterangkan berdasarkan
adanya retardasi mental umum atau tingkat
pendidikan di sekolah yg tdk adekuat.
Kekurangannya ialah penguasaan pada
kemampuan dasar berhitung yaitu tambah,
kurang, kali bagi (bukan kemapuan matematik yg
lebih abstrak dlm aljabar, trigonometri, geometri
atau kalkulus)
F82 GANGGUAN PERKEMBANGAN MOTORIK
KHAS
Pedoman Diagnostik
Anak tampak aneh cara berjalannya, lambat
belajar berlari, meloncat dan naik turun tangga.
Terdapat kesulitan belajar mengikat tali sepatu,
memasang dan melepaskan kancing, serta
melempar dan menangkap bola. Anak tampak
lamban dlm gerak halus dan kasar, benda yg
dipegang mudah jatuh, terjatuh, tersandung,
menabrak dan tulisan tangan yg buruk. Tak pandai
menggambar, dan sulit mengerjakan permainan
jigsaw, menggunakan peralatan konstruksional,
menyusun bentuk bangunan, membangun model,
main bola serta menggambar dan mengerti peta.
Sering disebut juga the Clumsy Child Syndrome
F84. GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF

F80.0 Autisme Masa Kanak


Pedoman Diagnostik
Ganggun perkembangan pervasif yg ditandai
oleh adanya kelainan dan/ atau hendaya
perkembangan yg muncul sebelum usia 3
tahun, dan dg ciri kelainan fungsi dlm 3 bidang:
interaksi sosial, komunikasi dan perilaku yg
terbatas dan berulang

Selalu ada hendaya kualitatif dlm interaksi
sosial yg timbal balik, yg tampak sebagai
kurangnya respons terhadap emosi orang lain
dan/ atau kurangnya modulasi terhadap
perilaku dlm konteks sosial
Kondisi ini juga ditandai oleh pola perilaku,
minat dan kegiatan yg terbatas, berulang dan
stereotipik. Ini berbentuk kecenderungan untuk
bersikap kaku dan rutin dlm berbagai aspek
kehidupan sehari-hari; ini biasanya berlaku
untuk kegiatan baru dan juga kebiasaan sehari-
hari serta pola bermain.
F84.2 Sindrom Rett
Pedoman Diagnostik
Pd sebagian besar kasus onset ggn terjadi pd usia 7-24
bulan.
Gejala khas yg paling menonjol adalah hilangnya
kemampuan gerakan tangan yg bertujuan dan
keterampilan manipulatif dari motorik halus yg telah
terlatih. Disertai kahilangan atau hambatan seluruh atau
sebagian perkembangan berbahasa; gerakan seperti
mencuci tangan yg stereotipik, dg fleksi lengan di
depan dada atau dagu; membasahi tangan secara
stereotipik dg ludah saliva); hambatan dlm mengunyah
makanan yg baik; sering terjadi episode hiperventilasi;
hampir selalu gagal dlm pengaturan BAB dan BAK;
sering terdapat penjuluran lidah dan air liur yg menetes;
dan kehilangan dlm ikatan sosial

Cara berdiri dan berjalan cenderung melebar
(broad-based), otot hipotonik, koordinasi gerak
tubuh memburuk (ataksia), serta kemudian dpt
timbul spastisitas dan rigiditas, yg biasanya
lebih banyak terjadi pd ekstremitas bawah dari
pd ekstremitas atas. Serangan epileptik yg
mendadak (epileptic fits), biasanya dlm bentuk
yg kecil2, dg onset serangan umumnya
sebelum usia 8 tahun
F84.5 Sindrom Asperger
Pedoman diagnostik
Diagnosis ditentukan oleh kombinasi antara:
- tidak adanya hambatan/ keterlambatan umum
dlm perkembangan berbahasa atau
perkembangan kognitif yg secara klinis jelas,
seperti pd autisme
- adanya defisiensi kualitatif dlm fungsi interaksi
sosial yg timbal balik
- adanya pola perilaku, perhatian dan aktivitas,
yg terbatas, berulang dan stereotipik
Mungkin terdapat atau tdk terdapat masalah
dlm komunikasi yg sama spt yg berkaitan dg
autisme, tetapi terdapatnya keterlambatan
berbahasa yg jelas akan menyingkirkan
diagnosis ini
GANGGUAN PERILAKU dan
EMOSIONAL dengan ONSET
BIASANYA PADA MASA KANAK
DAN REMAJA
F90 GANGGUAN HIPERKINETIK
Pedoman Diagnostik
Ciri2 utama ialah berkurangnya perhatian dan
perhatian berlebihan
Berkurangnya perhatian tampak jelas dariterlalu
dini dihentikannya tugas dan ditinggalkannya
suatu kegiatan sebelum tuntas selesai
Hiperaktivitas dinyatakan dlm kegelisahan yg
berlebihan, khususnya dlm situasi yg menuntut
keadaan relatif tenang. Tolok ukur untuk
penilaiannya ialah bahwa suatu aktivitas
disebut berlebihan dlm konteks apa yg
diharapkan pd suatu situasi dan dibandingkan
dg anak2 lain yg sama umur dan nilai IQ-nya
F91 GANGGUAN TINGKAH LAKU
Pedoman Diagnostik
Ggn tingkah laku berciri khas dg adanya suatu
pola tingkah laku dissosial, agresif atau
menentang, yg berulang dan menetap
Contoh2 perilaku yg dpt menjadi dasar
diagnosis mencakup hal2 berikut: perkelahian
atau menggertak pd tingkat berlebihan; kejam
terhadap hewan atau sesama manusia;
perusakan yg hebat atas barang milik orang;
membakar; pencurian; pendustaan berulang-
ulang; membolos dr sekolah dan lari dr rumah;
sangat sering meluapkan temper tantrum yg
hebat dan tdk biasa; perilaku provokatif yg
menyimpang; dan sikap menentang yg berat
serta menetap
F91.1 Gangguan Tingkah Laku Tak Berkelompok
Pedoman Diagnostik
Ciri khas dr ggn ini ialah adanya kombinasi mengenai
perilaku dissosial dan agresif berkelanjutan
Rusaknya hubungan dg kelompok sebaya terutama
dibuktikan oleh keterkucilan dari dan/ atau penolakan
oleh, atau kurang disenanginya oleh anak2 sebayanya,
dan krn ia tdk mempunyai sahabat karib atau hubungan
empatik, hubungan timbal balik yg langgeng dg anak dlm
kelompok usianya. Hubungan dg orang dewasapun
ditandai oleh perselisihan, rasa bermusuhan, dan
dendam. Hubungan baik dg orang dewasa dpt terjalin
(sekalipun biasanya kurang bersifat akrab dan percaya);
dan seandainya ada, tdk menyisihkan kemungkinan
diagnosis ini.
F91.2 Gangguan Tingkah Laku Berkelompok
Pedoman Diagnosis
Kategori ini berlaku terhadap ggn tingkah laku yg
ditandai oleh perilaku dissosial atau agresif
berkelanjutan. Terjadi pada anak yg pd umumnya
cukup terintegrasi di dlm kelompok sebayanya
F91.3 Gangguan Sikap Menentang
(Membangkang)
Pedoman Diagnostik
Ciri khas dr jenis ggn ini ialah berawal pd anak di
bawah usia 9 dan 10 tahun. Ditandai oleh adanya
perilaku menentang, ketidakpatuhan (disobedient),
perilaku provokatif dan tidak adanya tindakan
dissosial dan agresif yg lebih berat yg melanggar
hukum ataupun melanggar hak asasi orang lain.
F92 GANGGUAN CAMPURAN TINGKAH LAKU
dan EMOSI

Pedoman Diagnostik
Ciri khas dr kelompok ggn ini ialah adanya
gabungan dr perilaku agresif, dissosial atau
menentang yg menetap dg gejala yg nyata dari
depresi, anxietas atau ggn emosional lainnya.
F93 GANGGUAN EMOSIONAL dengan ONSET
KHAS pada MASA KANAK

F93.0 Gangguan Anxietas Perpisahan Masa


Kanak
Pedoman Diagnostik
Ciri diagnostik yg terpenting ialah anxietas yg
berlebihan yg terfokus dan berkaitan dg
perpisahan dr tokoh yg akrab hubungannya dg si
anak (lazimnya orang tua atau kerabat akrab
lainnya)
F93.1 Gangguan Anxietas Fobik Masa Kanak
Pedoman Diagnostik
Memenuhi kriteria:
a. Onset pd masa usia perkembangan yg sesuai
b. Taraf anxietas itu secara klinis tdk normal
c. Anxietas itu tdk merupakan bagian dari suatu
ggn yg menyeluruh
F93.2 Gangguan Anxietas Sosial Masa Kanak
Pedoman Diagnostik
Kategori ini hanya berlaku bagi ggn yg timbul
sebelum usia 6 tahun. Yg tdk lazim derajatnya dan
disertai aneka masalah berkenaan dg fungsi
secara sosial dan tdk merupakan bagian dr
gangguan emosional yg bersifat lebih menyeluruh.
F93.3 Gangguan Persaingan Antar Saudara
(Sibling Rivalry)
Pedoman Diagnostik
Ciri khas dr ggn ini mencakup gabungan dari:
a. Bukti adanya rasa persaingan dan/ atau iri hati
terhadap saudara
b. Onset selama beberapa bulan setelah kelahiran
adik (terutama adik langsung)
c. Ggn emosional melampaui taraf normal dan/
atau berkelanjutan dan berhubungan dg
masalah psikososial.
F94.0 Mutisme Elektif
Pedoman Diagnostik
Ciri khas dr kondisi ini ialah selektifitas yg
ditentukan secara emosional dlm berbicara,
dimana anak itu menunjukkan selektifitasnya dlm
hal kemampuan bertutur kata dlm situasi2 tertentu,
namun tdk mampu melakukannya dlm beberapa
situasi (khas tertentu) lainnya
F94.1 Gangguan Kelekatan Reaktif Masa Kanak
Cirinya yg terpenting ialah adanya pola
abnormal dlm hubungan anak dg para
pengasuhnya yg timbul sebelum anak
mencapai usia 5 tahun, yg meliputi ciri2
maladaptif yg lazimnya tdk dilihat pd anak2 yg
normal, dan yg tetap berlanjut namun reaktif
terhadap perubahan yg cukup jelas pd pola
asuh
Ggn ini hampir selalu timbul berkaitan dg
pengasuhan anak yg sangat kurang memadai.
Hal ini mungkin dlm bentuk penganiayaan
psikologis atau penelantaran
F94.2 Gangguan Kelekatan Tak Terkendali
Masa Kanak
Pedoman Diagnostik
Menunjukkan kelekatan selektif yg kabur
selama 5 tahun pertama kehidupan anak dan
umumnya berhubungan dg perilaku melekat
sewaktu masa bayi dan/ atau perangai ramah
terhadap semua orang, dan perilaku menarik
perhatian pada masa dini atau pertengahan
usia anak. Mengalami kesulitan dlm membina
hubungan akrab dan saling percaya dg
kelompok teman sebaya.
Kebanyakan terdapat riwayat pengsuh yg
berganti-ganti, dari satu keluarga asuh pindah
ke keluarga asuh yg lain
F95 GANGGUAN TIC
Pedoman Diagnostik
Tic adalah suatu gerakan motorik (yg lazimnya
mencakup suatu kelompok otot khas tertentu)
yg tdk dibawah pengendalian, berlangsung
cepat, dan berulang-ulang, tdk berirama
Ciri khas terpenting ialah gerakan yg mendadak,
cepat, sekejap dan terbatasnya gerakan, tanpa
bukti ggn neurologis yg mendasari; sifatnya yg
berulang-ulang; (biasanya) terhenti saat tidur;
dan mudahnya gejala itu ditimbulkan kembali
atau ditekan dg kemauan.
F95.2 Gangguan Campuran Tic Motorik dan
Vokal Multipel (Sindrom de la Tourette)
Tic vokal sering bersifat multipel dg letupan
vokalisasi yg berulang-ulang, seperti suara
mendehem, bunyi ngorok, dan adakalanya
diucapkan kata2 tau kalimat2 cabul. Ada kalanya
diiringi gerakan isyarat ekopraksia, yg dpt juga
bersifat cabul (copropraxia)
Seperti juga pd Tic motorik, Tic vokal mungkin
ditekan dg kemauan untuk jangka waktu singkat,
bertambah parah karena stress dan berhenti saat
tidur.
F98 GANGGUAN PERILAKU dan EMOSIONAL
LAINNYA dengan ONSET BIASANYA pada
MASA KANAK dan REMAJA

F98.0 Enuresis Non-organik


Pedoman Diagnosis
Suatu ggn yg ditandai oleh buang air seni tanpa
kehendak, pd siang dan/ atau malam hari, yg tdk
sesuai dg usia mental anak, dan bukan akibat dr
kurangnya pengendalian kandung kemih akibat
ggn neurologis, serangan epilepsi, atau kelainan
struktural pd saluran kemih
F98.1 Enkopresis Non-organik
Pedoman Diagnostik
Ciri diagnostik yg menentukan ialah pengeluaran tinja
secara tak layak. Kondisi ini dpt timbul dg berbagai
cara
a. Mungkin menggambarkan kurang adekuatnya
latihan kebersihan (toilet training), atau kurang
responsifnya anak terhadap latihan itu.
b. Mungkin mencerminkan suatu ggn psikologis dg
pengendalian fisiologis BAB normal, karena suatu
alasan, terdapat keengganan, perlawanan, atau
kegagalan untuk menyesuaikan diri dg norma
sosial untuk BAB di tempat yg layak
c. Mungkin akibat retensi fisiologis, yg bertumpuk pd
peletakan tinja di tempat yg tidak layak.
F98.2 Gangguan Makan Masa Bayi dan Kanak
Pedoman Diagnostik
Pd umumnya meliputi penolakan makanan dan
rewel menghadapi makanan yg memadai dr
pengasuh yg baik, tanpa penyakit organik.
Suatu ggn barulah perlu didiagnosis bila
kesulitan ini jelas melampaui batas normal, bila
mutu makannya abnormal, atau bila berat
badan anak tdk bertambah atau berat badan
menurun dlm masa mionimal sebulan
F98.3 Pika Masa Bayi dan Kanak

Pedoman Diagnostik
Gejala pika adalah terus menerus makan zat yg
tidak bergizi (tanah, serpihan cat, dsb)
F98.4 Gangguan Gerakan Stereotipik
Pedoman Diagnostik
Merupakan aneka gerakan yg volunter, berulang,
stereotipik, nonfungsional (dan sering bersifat
ritmik) bukan merupakan bagian dari suatu kondisi
psikiatrik atau neurologis yg dikenal.
F98.5 Gagap (Stuttering/ Stammering)
Pedoman Diagnostik
Cara berbicara yg ditandai dg pengulangan
suara atau perpanjangan suku kata atau kata,
atau sering gugup atau terhenti sehingga
mengganggu irama alur bicara
Harus digolongkan sebagai ggn hanya bila
keperahannya sangat mengganggu kelancaran
berbicara.
F98.6 Berbicara Sepat dan Tersendat
(Cluttering)
Pedoman Diagnostik
Bicaranya kurang menentu dan kurang berirama,
dg letupan cepat, tersendat-sendat yg biasanya
meliputi pola pengungkapan yg keliru (antara lain
berbicaracepat lalu tersendat-sendat silih berganti,
menghasilkan kelompok kata-kata yg kurang
teratur susunan tata bahasanya)

Anda mungkin juga menyukai