Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS KECIL

MALARIA
FALCIPARUM
Pembimbing
dr. Topan Binawan, M.Kes, Sp. PD

Oleh
Andi Fitri .T.
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN-SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS
PROVINSI SULAWESI TENGGARA FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2016
Identitas pasien
• Nama : Tn. H
• Umur : 38 tahun
• JK : Laki-laki
• Alamat : Ds. Wawotobi
• Pekerjaan : Petani
• DPJP : dr. Nyoman Sunarka, Sp.PD
• No. RM : 48 50 96
• Tgl. Masuk : 23 September 2016
Anamnesis
Keluhan utama : Demam
Anamnesis terpimpin:
Tn. H datang dengan keluhan demam pada hari ke-5. Demam dirasakan hilang
timbul. Awalnya pasien mengeluhkan menggigil yang kemudian diikuti dengan
demam tinggi. Setelah beberapa saat pasien mulai berkeringat dan demam
dirasakan turun sehingga pasien merasa baikan. Keesokan harinya pasien kembali
mengalami gejala yang sama. Biasanya pasien demam 3-4 hari, hari berikutnya
tidak demam dan kemudian demam lagi. Pasien menjelaskan bahwa demam
turun dengan mengonsumsi paracetamol. Demam disertai sakit kepala hebat(+),
pasien mengeluh keluar lendir bercampur darah sejak 2 hari yang lalu disertai
mual (+), muntah (+) 8 kali SMRS muntah berisi makanan dan air. NUH (-). Pasien
juga merasa lemas (+), nyeri-nyeri otot (+). BAB dan BAK Kesan normal. Riwayat
keluhan sakit yang sama sebelumnya (-). Riwayat konsumsi obat (+) paracetamol
yang didapat dari puskesmas saat berobat. Riwayat berpergian ke daerah endemik
(-). Riwayat transfusi darah sebelumnya (-). Riwayat keluhan sakit yang sama
dalam keluarga dan lingkungan sekitar(-).
Pemeriksaan Fisis

Status Present Tanda Vital

• KU : sakit berat • TD : 110/70 mmHg


• N : 70 x/menit reguler
• Kesadaran : Delirium
• P : 22 x/Menit
• Status gizi : baik
• S : 37,4 °C/axillar
BB = 60 Kg
TB = 170 cm
IMT = 20,7 Kg/m2
Status Generalisata
• hitam, ikterik (-), sianosis (-), petekie
Kulit (+).

• Normocefal, simetris
Kepala • Tidak ada kesan tertinggal

• Berwarna hitam, Tidak mudah


Rambut tercabut, lurus

• Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-


/-)
Mata • Pupil bulat isokor 2,5mm/2,5mm,
hematoma palpebra(+)
Bibir kering (+) , bibir pucat (+)
Mulut Perdarahan gusi (+) hipertropi gusi (-)
Lidah kotor (-) , tremor lidah (-)

• Inspeksi : pembesaran (-)


• Palpasi : pembesaran kel. Thyroid (-),
LEHER Trakea di tengah, tidak ada
pembesaran KGB, JVP= 5+2 cmH2O
kesan normal
• Inspeksi : simetris kanan kiri, retraksi sela iga (-)
• Palpasi : nyeri tekan (-), krepitasi (-)
THORAKS vokal fremitus simetris
• Perkusi : sonor
• Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-

• Inspeksi : IC tidak tampak


• Palpasi : IC tidak teraba
JANTUNG •

Perkusi : Batas Jantung Normal (pekak +)
Auskultasi: BJI,II murni reguler , BJIII/gallop (-), Murmur (-
)
• Inspeksi : datar, ikut gerak napas
• Palpasi : Nyeri tekan regio epigastrium (+)
dan nyeri tekan abdomen (+), splenomegali
ABDOMEN (+) , hepatomegali (-)
• Perkusi : tympani
• Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal

• Inspeksi : deformitas (-)


• Palpasi :Vokal fremitus simetris
PUNGGUNG • Perkusi : nyeri ketok (-)
• Auskultasi : vesikuler

• kekuatan otot ka5-5 ki 5-5


EKSTREMITAS • tidak terdapat udem di ke empat ekstrimitas
• Telapak tangan pucat (+)
Laboratorium Darah Rutin
(14 agustus 2016)

Parameter Hasil Rujukan


Darah Lengkap
WBC 15.570 /uL 4.000-10.000/uL
RBC 4.100.000 / uL 4.000.000-6.000.000/uL
HB 11,7 g/dl 12-16 g/dl
HCT 31,6 37-48 %
PLT 3.000 /uL 150.000-400.000/uL
Kimia Darah
GDS 98 mg/dl 70-180 mg/dl
Ureum 30 mg/dl 15-40 mg/dl
Creatinine 0,8 mg/dl 1,5-1,0 mg/dl
SGOT 24 ≤ 31
SGPT 26 ≤ 31
Pemeriksaan penunjang
• Parasitologi : DDR PLASMODIUM
Falciparum (+)
RESUME
• Laki-laki 38 tahun • Kesadaran : dilirium
• demam hari ke-5
• Status gizi baik (20,7 Kg/m2 )
• Demam dirasakan hilang timbul. Biasanya pasien
demam 3-4 hari, hari berikutnya tidak demam dan • TD : 110/70 mmHg , Nadi: 70
kemudian demam lagi. /menit , Pernapasan :22 X/menit,
• Demam turun dengan mengonsumsi paracetamol. Suhu 37,4 ˚C /axillar
Demam disertai sakit kepala hebat, lemas (+), nyeri
otot (+) • Nyeri tekan pada daerah
• mual (+), muntah (+) 8 kali SMRS muntah berisi epigastrium (+)
makanan dan air • Darah rutin : leukosit
• Pasien juga mengeluhkan keluar lendir bercampur meningkat,Hb menurun,
darah
Trombosit menurun
• BAK dan BAB Kesan normal
• Riwayat sakit sebelumnya (-)
• kimia darah: fungsi hati kesan
• Riwayat konsumsi obat (+) paracetamol yang didapat normal.
dari puskesmas saat berobat. • Parasitologi: DDR ditemukan
• Riwayat berpergian ke daerah endemik (-) plasmodium falciparum (+).
• Riwayat transfusi darah sebelumnya (-)
• Riwayat keluhan yang sama dalam keluaega dan
lingkungan sekitar (-)
Diagnosa : MALARIA FALCIPARUM

DD:
DBD, Demam typhoid

Rencana Pemeriksaan :
1. Pemeriksaan sediaan darah tebal dan tipis
2. RDT – Rapid diagnostic test
Tes Serologi
Penatalaksanaan
Non-Farmakologi Farmakologi

Istrahat/tirah baring -IVFD RL 28 tpm


 Lifestyle Modification -Artesunat 2 vial/24jam/IV
- Ceftriaxon 1 vial/12jam/IV
-Metilprednisolon 1 A/24jam/IV
-Pantoprazol 1 A/24 jam/IV
-As. Tranexamant (Drips/ 8jam)
-Vit K (drips/8jam)
-Adora (drips/8 jam)
Pembahasan
Kasus Teori

Laki-laki 21 tahun Di Indonesia sendiri, pada tahun 2001,


terdapat 15 juta kasus malaria dengan
38.000 kematian setiap tahunnya.
Sekitar 35% penduduk Indonesia tinggal
di daerah yang berpotensi tertular
malaria. Daerah endemis malaria di
Indonesia adalah kawasan timur, mulai
Kalimantan, Sulawesi Tengah sampai
Utara, Maluku, Irian Jaya dan Lombok
sampai Nusa Tenggara Timur. Infeksi
terbanyak disebabkan oleh Plasmodium
falciparum dan vivax.
Kasus Teori
-Demam hari ke-6 Malaria mempunyai gambaran karakteristik
-Demam naik-turun, demam periodik. Gejala yang klasik yaitu
-Meningkat pada subuh dan siang hari terjadinya “Trias Malaria” secara berurutan :
-Menggigil (+) - Periode dingin (15-60 menit) : mulai
-Banyak keringat (+) menggigil, penderita sering membungkus
diri saat menggigil diikuti meningkatnya
temperatur.
- Periode panas : penderita muka merah, nadi
cepat dan suhu badan tetap tinggi beberapa
jam diikuti dengan berkeringat.
- Periode berkeringat : penderita berkeringat
banyak dan temperatur turun dan
penderita merasa sehat.
kasus teori

• Lemas (+), sakit kepala (+) dan nyeri otot • Keluhan prodormal dapat terjadi sebelum
paha dan kaki (+). terjadinya berupa kelesuan, malaise,
• Nyeri ulu hati (+), Mual (+), Nafsu sakit kepala, sakit punggung, merasa
makan menurun (+). dingin di punggung, nyeri sendi dan
tulang, demam ringan, anoreksia, sakit
perut, diare ringan dan kadang-kadang
dingin. Keluhan ini sering terjadi pada P.
vivax dan ovale.

•Demam 37,8°C • Pada pemeriksaan fisik pengukuran suhu


>37,5°C dan pada malaria berat
temperatur rektal >40°C
kasus teori

•Konjungtiva anemis +/+ •Anemia pada pasien malaria terjadi akibat


pengerusakan eritrosit oleh parasit,
hambatan eritropoesis sementara, hemolisis
oleh karena kompleks imun yang
diperantarai komplemen, eritrofagositosis,
penghambat pengeluaran retikulosit dan
•Sklera ikterik -/- pengaruh sitokin.

•Hepatomegali (-) •Sklera ikterik dapat terjadi karena hemolisis


•Splenomegali (-) dan gangguan hepar.

•Pembesaran limpa sering dijumpai pada


penderita malaria. lien merupakan organ
yang penting dalam pertahanan tubuh
terhadap infeksi malaria.
Kasus Teori

Pengobatan malaria vivax saat ini


menggunakan ACT (Artemisin Combinatin
-IVFD RL 20 tpm Therapy) yaitu artesunat + amdiaquine atau
-Inj. Ranitidin 1 A/12 jam/IV dehidromisinin piperaquine atau DHP.
- Paracetamol 3 dd 500 mg
-Dihydroartemisin dan piperakuin tab 1 dd 3 Semua obat anti malaria tidak boleh diberikan
selama 3 hari dalam perut kosong karena bersifat iritasi
lambung.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai