JULI 2017
OLEH :
Pembimbing :
dr.Hj.Jumhari Baco, M.Sc, Sp. A
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN KESEHATAN ANAK
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. NMs
Tanggal Lahir : 25 Februari 2003
Umur : 14 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jln. Pemuda, Kolaka
Suku : Bugi
BBL : 3800gr
PBL : Lupa
No. RM : 50 3x xx
Tanggal masuk : 13 Juli 2017, Pukul 18.30 WITA
Ruangan : Mawar Lt.2
Cara Masuk : Melalui IGD RSUB
Nama Ayah : Tn. Atto
Umur : 43 thn
Pekerjaan : PNS
Nama Ibu : Ny. Titin
Umur : 42 thn
Pekerjaan : PNS
ANAMNESIS
Alloanamnesis dengan ibu pasien
Keluhan utama : Demam
Pasien merupakan rujukan dari RS Benyamin Guluh Kabupaten Kolaka,
dengan keluhan demam tinggi terus menerus yang dialami sejak 7 hari yang lalu
sebelum masuk Rumah Sakit. Demam bersifat naik turun dan demam mulai
meninggi ketika sore menjelang malam hari. Selain itu keluhan pasien juga disertai
dengan batuk berlendir (+) berwarna kuning, darah (-), keringat malam (+), menggigil
(-), sesak (-), mual (+), muntah (+) 2 kali berisi cairan, penurunan nafsu makan (+),
penurunan berat badan (+) yaitu awal sebelum sakit berat badan pasien 44 kg
namun setelah sakit berat badan pasien menjadi 37 kg. BAK lancar kesan normal
namun menurut pasien selama di rawat di RS pasien tidak BAB selama 5 hari.
Riwayat keluhan demam sebelumnya (+)
Riwayat keluhan penyakit lain (TB Paru)
Riwayat kontak dengan penderita batuk dan pilek didalam keluarga dan lingkungan
disangkal.
Riwayat penyakit dalam keluarga(-)
Riwayat alergi (-)
Riwayat pengobatan sebelumnya (+) Terapi OAT 1 Bln
Riwayat kelahiran : Cukup bulan dan berat bayi lahir normal
Riwayat imunisasi (+) lengkap (Hep. B, Polio, DPT, Thypoid, Campak, BCG)
Riwayat tumbuh kembang kesan normal
PEMERIKSAAN FISIK
PB : 155 cm
Nadi : 120x/menit
BB : 37 kg
Pernapasan : 24x/menit
Status Gizi : Gizi kurang
Turgor : Baik
Tonus : Baik
Kepala Normocephal
TORAKS
Inspeksi : Pergerakan simetris kanan dan kiri, bentuk
dada barrel chest (-) retraksi interkostal (-),
Palpasi : Nyeri tekan (-),massa (-) krepitasi (-)
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru, batas paru hepar
ICS V paru kanan depan
Auskultasi : Vesikuler(+/+), ronkhi +/+, wheezing -/-
JANTUNG
Inspeksi : Iktus cordis tidak nampak
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : batas jantung kanan pada ICS V linea
parasternal dextra, batas jantung kiri ICS V linea
midclavicularis sinistra
Auskultasi: BJ I/II reguler, S3 gallop (-), murmur (-)
ABDOMEN
Inspeksi : datar, ikut gerak napas
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : Distensi (-), asites (-), nyeri tekan (-)
Perkusi : Timpani (+)
Hati : Tidak ada pembesaran
Lien : Tidak ada pembesaran
Kelenjar Limfe : Pem. Kel. getah bening (-)
Alat Kelamin : Tidak ada kelainan
Alat Gerak : Tidak ada kelainan
Kebutuhan Cairan :
BB x kebutuhan cairan x tetesan = 37 x 60 x 20 = 30 tpm
24 (jam) x 60 (menit) 24 x 60
Ranitidin 150 mg (2 dd )
= dosis 2-4 mg/kgBB/kali setiap 8-12 jam
= 74-148 mg/kgbb/kali
= Dosis minimun 75 mg/kgbb/kali/ 12 jam
Paracetamol 60mg/ml 4dd 1
= dosis =10-15mg/kgbb/hari (4x sehari )
=60-90mg/kgbb/hari (4xsehari)
=60mg/kgbb/hari (4 x sehari)
Nebulasi Nacl 0,9% / 8 jam
Tanggal Keluhan Instruksi Dokter
30/05/2017 SS: batuk kering (+), sesak(+), pilek(+), p : IVFD D5% 12 TPM
demam(+) mual(+) muntah (+), malas minum Oksigen liter/menit
ASI (+), rewel dan gelisah (+) Paracetamol 120mg/ml 4dd cth
O: TD; (-) BB : 6 Kg Dexamethason 2,5mg/ml/24jam
FOLLOW UP PASIEN
N : 184x/m
P : 56x/m
Nebulasi Nacl 0,9% / 8 jam
S : 38.3C
Rhinorea (+), bentuk dada barrel chest (+) ,
retraksi interkostal (+), wheezing (+/+)
A : Bronkiolitis
31/05/2017 S: batuk kering(+) sesak berkurang, pilek (+) P : IVFD D5% 12 TPM
,demam (+), mual (-) muntah (-), malas minum Oksigen liter/menit
ASI(+), rewel dan gelisah (+) Paracetamol 120mg/ml 4dd cth
O : TD; (-) BB : 6 Kg Dexamethason 2,5mg/ml/24jam
N : 178x/m Nebulasi Nacl 0,9% / 8 jam
P : 54x/m
S : 38,0C
Rhinorea (+), bentuk dada barrel chest (+),
retraksi interkostal (+) berkurang wheezing
(+/+)
A : Bronkiolitis
01/06/2017 S: batuk kering berkurang , sesak (-), pilek (+) P : IVFD D5% 12 TPM
,demam (-), mual (-) muntah (-), malas minum Stop pemberian oksigen Paracetamol 120mg/ml 4dd
ASI berkurang , rewel dan gelisah berkurang cth (bila demam)
O : TD; (-) BB : 6 Kg Dexamethason 2,5mg/ml/24jam
N : 157x/m Stop pemberian Nebulasi Nacl 0,9% / 8 jam
P : 46x/m
S : 37,2C
Rhinorea (+), bentuk dada barrel chest (+)
bminimal, retraksi interkostal minimal, wheezing
(+/+) minimal
A : Bronkiolitis
02/06/2017 Pasien di bolehkan pulang
Penyakit infeksi respiratorik akut (IRA) bawah
yang di tandai dengan adanya inflamasi pada
bronkiolus
Atelektasis akibat
obstruksi total
Infiltrasi limfosit
peribronkial dan Hipoksia
edema submukosa Jaringan
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Skor RDAI
PENATALAKSANAAN
Gejala awal : pilek ringan, batuk, dan demam.
1-2 hari kemudian : batuk + sesak napas.
Sianosis
Merintih
Napas berbunyi
Muntah setelah batuk
Rewel
Penurunan nafsu makan
DIAGNOSA
Takipnea Ronki
Takikardi Sianosis
Suhu > 38.5oC Bisa apnea
Ekspirasi memanjang-wheezing
Napas cuping hidung
Retraksi interkostal
DIAGNOSA
Identifikasi Virus
Radiologi Memeriksa sekresi nasal dgn
spesifik teknik imunofluoresens
- Hiperinflasi untuk RSV dan beberapa
- Diafragma datar virus lain.
- Penonjolan ruang Darah Rutin
retrosternal spesifik
- Penonjolan ruang
interkostal
-Bercak infiltrat
-Penebalan peribronkial
- Atelektasis
DIAGNOSA
Skor Respiratory Distress
Assesment Instrument (RDAI)
SKOR Skor
Maksimal
0 1 2 3 4
Wheezing
-Ekspirasi 0 Akhir 1/2 3/4 Semua 4
-Inspirasi 0 Sebagian Semua 2
-Lokasi 0 2 dr 4 lap 3 dr 4 lap 2
paru paru
Retraksi
-Supraklavikular 0 Ringan Sedang Berat 3
-Interkostal 0 Ringan Sedang Berat 3
-Subkostal 0 Ringan Sedang Berat 3
TOTAL 17
DIAGNOSIS GEJALA
Asma o Riwayat wheezing berulang, kadang tidak berhubungan dengan batuk dan
pilek
o Hiperinflasi dinding dada
o Ekspirasi memanjang
o Berespons baik terhadap bronkodilator
DIAGNOSA
Antibiotik diberikan bila perlu
Bronkodilator masih kontroversial
Kortikosteroid belum dapat dibuktikan
bermanfaat
Antivirus tidak rutin dibeikan
Imunoterapi masih dalam penelitian
OKSIGEN Perawatan Penunjang
Beri oksigen pada semua anak dengan o Jika anak demam ( 39oC) yang
wheezing dan distres pernapasan berat. tampak menyebabkan distres, berikan
parasetamol.
Metode yang direkomendasikan untuk oPastikan anak yang dirawat di
pemberian oksigen adalah dengan nasal rumah sakit mendapatkan cairan
prongs atau kateter nasal. Bisa juga rumatan harian secara tepat sesuai
umur, tetapi hindarkan kelebihan
menggunakan kateter nasofaringeal. cairan/overhidrasi.
Pemberian oksigen terbaik untuk bayi o Anjurkan pemberian ASI dan cairan
muda adalah menggunakan nasal
oral.
oBujuk anak untuk makan sesegera
prongs. mungkin setelah anak sudah bisa
makan.
Tension Pneumothorax
yg diikuti dengan distres
KOMPLIKASI
pernapasan dan
pergeseran jantung.
Imunisasi PENCEGAHAN
Beberapa studi kohort menghubungkan infeksi bronkiolitis akut
berat pada bayi akan berkembang menjadi asma. Suatu studi
kohort prospektif menemukan bahwa 23% bayi dengan riwayat
bronkiolitis berkembang menjadi asma pada usia 3 tahun,
dibandingkan dengan 1% pada kelompok control (OR : 28; 95%
Cl 4-1235)
Penelitian di Norwegia menunjukkan bahwa bayi yang dirawat
dengan bronkiolitis mempunyai kecenderungan menderita asma
dan penurunan fungsi paru pada usia 7 tahun dibandingkan
dengan kontrol