Anda di halaman 1dari 46

CAIRAN DESINFEKTAN

BETADINE

Suatu larutan organik dari bahan aktif


Polivinil-Pirolidon, yang merupakan
kompleks Iodine yang larut dalam air.
Fungsi : Sebagai desinfektan dan anti
septik lokal yang juga dapat
membunuh jamur, virus, Protozoa dan
spora.
Bau : Khas, tidak menyengat.
Warna : Hitam-kekuning-kuningan
Komposisi : Mundidone (Polyvinyl
pyrolidone Iodine murni)
Konsentrasi :
Betadine Gargle 1% - kumur-kumur
Betadine skin cleaner 7,5%
Betadine solution 10%
Betadine ointment 10%
Betadine vag. Douche 10%
Betadine vaginal GCL 10%
Betadine shampoo 4%
HIDROGEN PEROKSIDA
(H2O2)
Bau : Merangsang (menyengat) dan
kecut.
Warna : Bening kebiruan.
Komposisi :
- H2O (air)
- O2 (oksigen)
Konsentrasi :
- Untuk desinfektan dan mencuci luka – 0,3% - 6%
- Untuk sterilisasi – 6% - 25%
- Larutan H2O2 yang biasa dipakai (standar) – 3%
Gunanya :
– Vagina douche (mendesinfeksi vagina)
– Sebagai antiseptik yang non toxid
– Desinfektan luka dan borok
– Untuk doedorant
– Untuk kumur-kumur
YODIUM TINCTURE

Nama obat : Yodium Tincture


Bau : Khas, menyengat
Warna: Coklat
Komposisi dan Konsentrasi :
– 2,4% Sodium iodide
– 2% Iodide
– alkohol Etyl 46%
Gunanya :
– Sebagai desinfektan
– Sebagai antiseptik
– Dipakai sebagai obat luar
– Kontra indikasi :
– Hypersensitif terhadap Iodine
– Dapat menimbulkan iritasi
– Jauhkan pemakaian rutin
MERCUROCHROME

Warna : Merah
Bau : Khas
Komposisi :
– Mercurochrome 2%
– Aqua Destilata 98%
– Dilarutkan dalam alkohol
Gunanya :
– Untuk merawat luka-luka kecil
– Untuk mengeringkan luka
– Untuk menghentikan darah pada luka
tergores/kecil
Kerugian :
– Menyebabkan parut
– Bukan merupakan anti bakterial/anti septik
KALIUM PERMANGANAT (PK)

Nama Obat : PK (Kalium Permanganat)


Bau : Tidak berbau
Warna : Ungu tua
Kompisisi :
– Kalium Permanganat (KMnO4)
– Konsentrasi bila 1 : 1000
– 1 gr PK : 1 Liter air
Gunanya :
– Kompres luka
– Menghambat pertumbuhan dan membunuh
bakteri busuk
– Irigasi kandung kemih yang terinfeksi
– Untuk pembilasan akhir pada vulva dan penis
hygiene
Kontra indikasi : Dapat menimbulkan
kepedihan
LARUTAN NaCl

Bau : Tidak berbau


Warna : Bening
Rasa : Asin
Kompisisi :
– Natrium
– Klorida
– Air
Pada cairan NaCl 0,9% yang biasa digunakan di sarana
kesehatan, CRS, Puskesmas terdiri dari :
– Air : 500 ml
– Sodium/Natrium : 150 mm/L
– Klorida : 150mm/L
Fungsi Sodium :
– Untuk mempertahankan osonolaritas plasma
– Generasi dan transmisi potensial aksi
– Mempertahankan elektronetralisa (kenetralan
elektrolit)
– Fungsi normal dari aktifitas fisiologik tubuh
Fungsi Klorida :
– Mempertahankan keseimbangan asam-basa
– Mempertahankan elektrinetralitas plasma
– Formasi asam Hidrolik
Fungsi cairan NaCl dalam perawatan
luka :
– Sebagai pelarut/pengencer
– Untuk membersihkan luka
– Sebagai cairan infus
– Sebagai cairan humidifer pada tabung O2
– Untuk irigasi kulit
– Untuk mengatur keseimbangan asam-basa
PERAWATAN LUKA
DEKUBITUS

By:
Melati Inayati
Albayani
Diagnosa Keperawatan Potensial
Data klien yang didapatkan selama
pengkajian menunjukkan batasan
karakteristik untuk mendukung diagnosa
keperawatan berikut untuk klien yang
memerlukan keterampilan ini :
Kerusakan integritas kulit
Persiapan alat:
1. Baskom cuci
2. Sabun
3. Air
4. Agen pembersih atau agen topikal yang
diresepkan
5. Balutan yang dipesenkan
6. Pelindung kulit
7. Aplikator berujung kapas
8. Plester hipoalergik atau balutan adesif
(Hipofix) sekali pakai
9. Sarung tangan
10. Alat pengukur
Cara Kerja :
1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
2. Tutup pintu ruangan atau gorden tempat tidur
3. Baringkan klien dengan nyaman dengan area luka
dekubitus dan kulit sekitar mudah diakses
4. Kaji luka dekibitus dan kulit sekitar untuk
menentukan derajat luka
5. Cuci kulit sekitar luka dengan lembut dengan air
hangat dan sabun. Cuci secara menyeluruh dengan
air.
6. Dengan perlahan keringkan kulit secara menyeluruh
dengan menekan-nekankan handuk.
7. Gunakan sarung tangan steril.
8. Bersihkan luka secara menyeluruh dengan cairan
normal salin atau agen pembersih.
8. Gunakan agen topikal, bila diresepkan.
9. Ubah posisi klien dengan nyaman tidak
pada luka dekubitus.
10. Lepaskan sarung tangan dan buang
peralatan yang basah. Cuci tangan.
11. Catat penampilan luka dan perawatan
(tipe agen topikal yang digunakan dan
respon klien) pada catatan perawat.
12. Laporkan adanya penyimpangan
penampilan luka pada perawat atau
dokter yang bertugas
• Kewaspadaan Perawat
• Pertimbangan Penyuluhan
• Pertimbangan Geriatri
PENGGANTIAN BALUTAN
KERING

BY:
MELATI INAYATI ALBAYANI
Balutan kering melindungi luka dengan
drainase minimal terhadap kontaminasi
mikroorganissme. Balutan dapat hanya
berupa bantalan kasa yang tidak melekat
ke jaringan luka dan menyebabkan iritasi
yang sangat kecil
Diagnosa Keperawatan Potensial
Data klien yang didapatkan selama
pengkajian menunjukkan batasan
karakteristik untuk mendukung diagnosa
keperawatan berikut untuk klien yang
memerlukan leterampilan ini :
Integritas kulit, kerusakan
Nyeri
Infeksi, resiko tinggi terhadap
Persiapan Alat
1. Set balutan steril atau bahan-bahan sebagai
berikut :
– Sarung tangan steril
– Set balutan (gunting dan forsep)
– Balutan kasa dan bantalan kasa
– Basin untuk larutan antiseptik atau larutan
pembersih
– Salep antiseptik (bila dipesankan)
2. Larutan pembersih yang diresepkan oleh dokter
3. Larutan garam faal atau air
4. Sarung tangan sekali pakai
5. Plester, pengikat, atau balutan sesuai
kebutuhan
6. Kantung tahan air untuk sampah
7. Balutan kasa ekstra dan Surgipad atau
bantalan ABD
8. Pengangkat perekat (tidak menjadi
keharusan)
Cara Kerja :
1. Jelaskan prosedur pada klien dengan
menggambarkan langkah-langkah perawatan
luka.
2. Susun semua peralatan yang diperlukan di
meja tempat tidur (jangan membuka peralatan)
3. Ambil kantung sekali pakai dan buat lipatan di
atasnya. Letakkan kantung dalam jangkauan
area kerja anda.
4. Tutup ruangan atau tirai tempat tidur atau atur
partisi di sekitar tempat tidur. Tutup semua
jendela yang terbuka.
5. Bantu klien pada posisi nyaman dan
Instruksikan klien untuk tidak menyentuh area
luka atau peralatan steril.
6. Cuci tangan secara menyeluruh.
7. Gunakan sarung tangan bersih sekali pakai
dan lepaskan plester, ikatan, atau balutan.
8. Lepaskan plester dengan melepaskan ujung
dan menariknya dengan perlahan, sejajar
pada kulit dan mengarah pada balutan. (Bila
masih terdapat plester di kulit, ini dapat
dibersihkan dengan aseton.)
9. Dengan sarung tangan atau forsep, angkat
balutan, pertahankan permukaan kotor jauh
dari penglihatan klien.
CATATAN : bila terdapat drain, angkat satu balutan
setiap kali.
10. Bila balutan lengket pada luka, lepaskan dengan
memberikan larutan steril atau air.
11. Observasi karakter dan jumlah drainase pada balutan.
12. Buang balutan kotor pada kantung sampah, hindari
kontaminasi permukaan luar kantung. Lepaskan
sarung tangan dengan menarik bagian dalam keluar.
Buang di tempat yang tepat.
13. Buka nampan balutan steril atau secara individual
tertutup bahan steril. Tempatkan pada meja tempat
tidur atau di samping pasien. Balutan, gunting, dan
forsep harus tetap pada nampansteril atau dpat
ditempatkan pada penutup steril yang terbuka
digunakan sebagai area steril. Buka botol atau
bungkusan larutan antiseptik dan tuangkan ke dalam
basin steril atau di atas kasa steril.
14. Bila balutan lengket pada luka, lepaskan dengan
memberikan larutan steril atau air.
15. Observasi karakter dan jumlah drainase pada
balutan.
16. Inspeksi luka. Perhatikan kondisinya, letak drain,
intergritas jahitan atau penutupan kulit, dan karakter
drainase. (Palpasi luka, bila perlu, dengan bagian
tangan non-dominan yang tidak akan menyentuh
bahan steril).
17. Bersihkan luka dengan balutan antiseptik yang
diresepkan atau larutan garam faal. Pegang kasa
yang dibasahi dalam larutan dengan forsep.
Gunakan kasa terpisah untuk setiap usapan
membersihkan.bersihkan dari area yang kurang
terkontaminasi ke area terkontaminasi. Gerakan
dalam tekanan progresif menjauh dari insisi atau tepi
luka.
18. Gunakan kasa baru untuk mengeringkan
luka atau insisi. Usap dengan cara
seperti digambarkan pada Langkah 17.
19. Berikan salep antiseptik bila dipesankan,
gunakan teknik seperti pada
pembersihan. Jangan dioleskan di atas
tempat drainase.
20. Pasang balutan steril kering pada insisi atau
letak luka.
 Pasang satu balutan setiap kali

 Pasang kasa jarang (4 x 4) atau Telfa sebagai


lapisan kontak.
 Bila terpasang drain, ambil gunting dan potong kasa
4 x 4 kotak untuk dipaskan disekitarnya.
 Pasang kasa lapisan kedua sebagai lapisan
absorben.
 Pasang Surgipad yang lebih tebal atau bantalan
ABD. (Garis biru di tengah bantalan menandai
permukaan luar).
21. Gunakan plester di atas balutan atau amankan
dengan ikatan Montgomery, balutan, atau
pengikat.
22. Lepaskan sarung tangan dan buang pada
tempat yang telah disediakan.
23. Buang semua bahan dan bantu klien kembali
pada posisi nyaman.
24. Cuci tangan
25. Catat pada catatan perawat observasi luka,
balutan dan drainase. Dokumentasikan
penggantian balutan, termasuk pernyataan
respon klien.
• Kewaspadaan Perawat
• Penyuluhan Klien
• Pertimbangan Pediatri
• Pertimbangan Geriatri
• Kewaspadaan Perawat
• Penyuluhan Klien
• Pertimbangan Pediatri
• Pertimbangan Geriatri
MENGGANTI BALUTAN
BASAH KE KERING

BY:
Melati Inayati Albayani
PENGERTIAN
• Balutan basah ke kering adalah
tindakan pilihan untuk luka yang
memerlukan debrimen. Bagian yang
basah dari balutan secara efektif
membersihkan luka terinfeksi dan
nekrotik. Kasa lembab langsung
mengadopsi semua eksudat dan debris
luka. Lapisan luar kering membantu
menarik kelembaban dari luka ke dalam
balutan dengan aksi kapiler.
Diagnosa Keperawatan
Potensial
Diagnosa keperawatan barikut untuk klien
yang memerlukan keterampilan ini :
Infeksi, resiko tinggi terhadap
Integritas kulit, kerusakan
Nyeri
Gangguan harga diri yang berhubungan
dengan drainase luka
Persiapan alat :
1. Set balutan steril atau alt-alat sebagai berikut :
– Sarung tangan steril
– Gunting dan forsep steril
– Duk steril
– Baluta kasa dan bantalan kasa beranyam jarang 4 x
4
– Basin untuk larutan antiseptik atau pembersih
– Salep antiseptik (tidak menjadi keharusan)
2. Larutan pembersih yang diresepkan oleh
dokter
3. Normal salin atau air
4. Sarung tangan sekali pakai
5. Plester, pengikat atau perban sesuai
kebutuhan
6. Kantung tahan air untuk sampah
7. Balutan kasa ekstra dan Surgipad atau
bantalan ABD
8. Aseton (tidak menjadi keharusan)
9. Bantalan tahan air
Cara Kerja :
1. Jelaskan prosedur pada klien dengan menggambarkan
langkah-langkah perawatan luka.
2. Susun semua peralatan yang diperlukan di meja
tempat tidur (jangan di buka dahulu).
3. Ambil kantung sekali pakai dan buat lipatan di atasnya.
Letakkan kantung dalam jangkauan area kerja anda.
4. Tutup ruangan atau tirai tempat tidur atau susun sekat
disekitar tempat tidur. Tutup jendela yang terbuka.
5. Bantu klien pada posisi yang nyaman dan tutup
dengan selimut mandi hanya untuk memajankan
tempat luka. Instruksikan klien untuk tidak menyentuk
area luka atau peralatan steril.
6. Cuci tangan secara menyeluruh.
7. Letakkan bantalan tahan air di bawah klien.
8. Kenakan sarung tangan bersih sekali pakai dan
lepaskan plester, ikatan atau perban.
9. Lepaskan plester dengan melepaskan ujungnya
dan menarik secara perlahan, sejajar dengan
kulit dan ke arah balutan. (Bila masih terdapat
sisa perekat di kulit, dapat dihilangkan dengan
aseton.)
10. Dengan tangan yang telah menggunakan
sarung tangan atau forsep, angkat balutan,
permukaan bawah balutan yang kotor jauhkan
dari penglihatan klien.
CATATAN : Bila terpasang drain, lepaskan satu
lapis setiap kali.
11. Bila balutan melekat pada jaringan di bawahnya,
jangan dibasahi. Perlahan bebaskan balutan dari
eksudat yang mongering. Ingatkan klien tentang
penarikan dan ketidaknyamanan.
12. Observasi karakter dan jumlah drainase pada balutan.
13. Buang balutan yang kotor pada wadah yang telah
disediakan, hindari kontaminasi dari permukaan luar
wadah. Lepaskan sarung tangan sekali pakai dengan
menarik bagian dalam keluar. Buang pada tempat
yang telah disediakan.
14. Siapkan peralatan balutan steril. Tuangkan larutan
yang diresepkan ke dalam baskom steril dan
tambahkan kasa berlubang kecil.
15. Kenakan sarung tangan.
16. Inspeksi luka. Perhatikan kondisinya, letak drain,
intergritas jahitan atau penutupan kulit, dan
karakteristik drainase. (Palpasi luka, bila perlu, dengan
bagian tangan non-dominan anda yang tidak akan
menyentuh peralatan steril.)
17. Bersihkan luka dengan larutan antiseptik atau larutan
NS. Pegang kasa yang telah dibasahi dengan larutan
menggunakan forsep. Gunakan satu kasa untuk setiap
tekanan pembersihan. Bersihkan dari area yang
kurang terkontaminasi ke area yang paling
terkontaminasi. Bergerak dalam tekanan progresif
menjauh dari garis insisi atau tepi luka.
18. Pasang kasa beranyam halus yang basah tepat pada
permukaan luka. Bila luka dalam dengan perlahan
buat kasa seperti kemasan dengan menekuk tepi kasa
dengan forsep. Secara perlahan masukkan kasa ke
dalam luka sehingga semua permukaan luka kontak
dengan kasa basah.
19. Pasang kasa steril kering (4 x 4) di atas
kasa basah.
• Tutup dengan kasa, Surgipad atau
bantalan ABD.
• Pasang plester di atas balutan atau
amankan dengan ikatan Montgomery,
perban atau pengikat.
• Bantu klien pada posisi kenyamanan.
• Cuci tangan.
• Catat pada catatan perawat observasi
luka, balutan, drainase, dan respon klien.
• Kewaspadaan Perawat
• Penyuluhan Klien
• Pertimbangan Pediatri
• Pertimbangan Geriatri

Anda mungkin juga menyukai