Anda di halaman 1dari 13

Journal Reading

Identifikasi Pasien dengan Fistula Vesicovaginal pada


Risiko Tinggi Inkontinensia Urin Setelah Pembedahan

Rafa Zhafirah Amaani


12100116259

Pembimbing:
dr. Mutawakkil J Paransa. Sp.OG

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
RS. R. SYAMSUDIN, SH. SUKABUMI
2018
LATAR BELAKANG

Fistula Vesikovagina adalah


hubungan abnormal antara Perbaikan bedah yang berhasil
kandung kemih dan vagina, didefinisikan secara anatomis
yang biasanya terjadi sebagai sebagai penutup fistula dan
akibat persalinan yang fungsinya karena tidak adanya
berkepanjangan selama inkontinensia urin, feses
persalinan.
1-2 juta kasus fistula urogenital
TUJUAN
Kesuksesan
penutupan
anatomis 80%
sampai 95%

20% wanita
dengan penutupan
fistula berhasil
terus mengalami
inkontinensia urin
setelah operasi

Mengidentifikasi skor risiko


5% dan hampir wanita dengan vesikovaginal
40% wanita
mengalami fistula pada risiko tinggi
inkontinensia urin inkontinensia urin residual
setelah operasi. setelah operasi perbaikan
METODOLOGI • 610
Wanita yang
dioperasi di Fistula
Care Center
METODE SEBUAH September 2011 dan
Desember 2014
STUDI KOHORT
PROSPEKTIF
Wanita yang follow up
dalam 120 hari dan
mengalami inkontenesia urin
Penelitian ini dilakukan
di di Lilongwe, Malawi,
antara September 2011
dan Desember 2014
• 401
KRITERIA INKLUSI • Wanita didiagnosa • Wanita dengan fistula

KRITERIA EKSKLUSI
dengan vesicovaginal nonvesikovaginal
fistula
• menjalani operasi
pertama mereka di
Fistula Care Center
diantara September
2011 sampai
Desember 2014
• memenuhi survey
dasar dan kembali
untuk dilakukan
pemeriksaan awal
pasca operasi dalam
120 hari
HASIL PENELITIAN

48% populasi mengalami


inkotinensia urin dan membutuhkan
rujukan ke dokter bedah

27% populasi tidak mengalami


inkontensia urin

5% populasi tidak teridentifikasi


Prevalensi inkontinensia urin
adalah 24%.
DISKUSI
Fistula obstetri tetap menjadi salah satu
kondisi yang bisa membuat kecacatan
pada seorang wanita. Perbaikan bedah
tetap merupakan harapan terbaik untuk
mendapatkan kembali kontinuitas kencing

prevalensi inkontinensia urin dan


perkiraannya sangat bervariasi menurut
studi, dari 5% 9 sampai hampir 40 %.
KELEBIHAN PENELITIAN

Database pasien obstetrik fistula terbesar di Afrika sub-


Sahara dengan proporsi follow up pascaoperasi yang tinggi
(75%)

Dapat mengevaluasi sejumlah karakteristik pra operasi


sebagai prediktor potensial untuk inkontinensia urin
KEKURANGAN PENELITIAN

Tidak dapat digeneralisasikan ke


klinik atau pusat kesehatan
dengan dokter bedah yang
kurang berpengalaman,

tidak dapat digeneralisasikan ke


Fasilitas kesehatan dimana
prevalensi fistula vesikovaginal
sangat rendah dan fistula yang
terjadi cenderung kurang rumit
KESIMPULAN
Skor risiko 20 atau lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan
kemungkinan inkontinensia residual dengan sensitivitas dan spesifisitas
yang memuaskan. Jika divalidasi dalam pengaturan alternatif, skor risiko
dapat digunakan untuk merujuk wanita dengan kemungkinan tinggi
terjadinya inkontinensia urin pasca operasi ke dokter bedah yang
berpengalaman.

Anda mungkin juga menyukai