Anda di halaman 1dari 38

Terapi Aktivitas

Kelompok
Asrina Pitayanti, S.Kep,M.Kes
Definisi Kelompok
 Mills
Kelompok kecil adalah unit yg terdiri dari 2 org
atau lebih, yg saling berhubungan untuk suatu
kegunaan dan menilai manfaat hubungan.
 Shaw
Kelompok adalah 2 atau lebih orang yg saling
berinteraksi satu dg yg lainnya sehingga setiap
orang dipengaruhi oleh yang lain.
Lanjutan
 Menurut Stuart dan Laraia, 2001
Kelompok adalah kumpulan individu yang
memiliki hubungan satu dengan yang lainnya,
saling bergantung dan mempunyai norma yang
sama
 Menurut Yalom, 1995
Anggota kelompok mungkin datang dari berbagai
latar belakang yang harus ditangani sesuai
dengan keadaannya, seperti agresif, takut,
kebencian, kompetitif, kesamaan,
ketidaksamaan, kesukaan dan menarik.
Ciri – Ciri Utama Kelompok
1. Mempunyai tujuan bersama.
2. Hubungan dalam suatu kelompok harus
memberikan pengaruh kepada tiap
anggotanya. Tingkat pengaruh dapat berbeda.
3. Dalam kelompok selalu ada perbedaan tingkat
atau status, krn akan selalu ada pemimpin dan
pengikutnya.
4. Mempunyai sistem nilai dan norma
bersama.
Tujuan dan Fungsi Kelompok
 Tujuan
Membantu anggota berhubungan dengan orang
lain serta mengubah perilaku yang destruktif
dan maladaptif menjadi konstruktif dan adaptif.
 Fungsi
Tempat berbagi pengalaman dan saling
membantu satu sama lainnya untuk
menemukan cara menyelesaikan masalah.
Komponen Kelompok
1. Struktur Kelompok
 Batasan, komunikasi, proses
pengambilan keputusan,dan hubungan
otoritas dlm kelompok.
 Gunanya untuk menjaga stabilitas dan
membantu pengaturan pola perilaku dan
interaksi.
 Diatur dengan adanya pemimpin dan
anggota.
Lanjutan
2. Besar kelompok
o Menurut Stuart & Laraia : 7 sampai 10 orang
o Menurut Lancester : 10 sampai 12 orang
o Menurut Rawlins, Williams and Beck : 5 sampai 10
orang.

3. Lamanya Sesi ( Stuart & laraia )


 Waktu optimal untuk satu sesi dg fungsi
kelompok yang rendah adalah 20-40 menit.
 Waktu optimal untuk satu sesi dg fungsi
kelompok yang tinggi adalah 60-120 menit
Lanjutan
5. Komunikasi
 Tugas pemimpin mengobservasi dan menganalisis
pola komunikasi
 Pemimpin dapat mengkaji hambatan dalam
kelompok, konflik interpersonal, tingkat
kompetisidan seberapa jauh anggota kelompok
mengerti serta melaksanakan kegiatan.
6. Peran Kelompok
 Pemimpin jg perlu mengobservasi peran yg terjadi
 Ada 3 peran dan fungsi yg ditampilkan
anggota kelompok : maintenance roles, task
roles dan individual roles.
Elemen penting Observasi
Komunikasi verbal dan Nonverbal
1. Komunikasi setiap anggota kelompok
2. Rancangan tempat dan duduk ( setting)
3. Tema umum yang di ekspresikan
4. Frekuensi komunikasi dan orang yang dituju.
5. Kemampuan anggota kelompok sebagai
pandangan terhadap kelompok
6. Proses penyelesaian masalah terjadi
Lanjutan
6. Kekuatan kelompok
adalah kemampuan anggota kelompok dalam
mempengaruhi berjalannya kegiatan kelompok.
 siapa yang paling bayak mendengar
 siapa yang membuat keputusan dalam kelompok.
7. Norma Kelompok
adalah standar perilaku yang ada dalam kelompok.
Harapan terhadap perilaku kelompok untuk
masa yg akan datang berdasarkan pengalaman
lalu dan saat ini.
Lanjutan
8. Kekohesifan
 Kekuatan anggota kelompok dalam bekerjasama
mencapai tujuan
 Pemimpin kelompok perlu mengupayakan hal ini
dengan cara : mendorong anggota bicara, diskusi dg
kata-kata “ kita “, menyampaikan kesamaan anggota
, membantu anggota untuk mendengar
 Diukur melalui ; seberapa sering anggota
memberikan pujian dan mengungkapkan
kekaguman satu sama lainnya.
Perkembangan Kelompok
Pemimpin kelompok akan mengembangkan
kelompok dalam 4 fase yaitu :
1. Fase Prakelompok
o Menetapkan tujuan kelompok
o Proposal atau panduan pelaksanaan kegiatan
 Tujuan
 Daftar pemimpin dan keahliannya
 Daftar kerangka teoritis
 Daftar kriteria anggota kelompok
 Uraian proses seleksi anggota kelompok
 Uraian struktur kelompok ; tempat sesi, waktu sesi,
jumlah anggota, jumlah sesi, perilaku anggota yang
diharapkan, dan perilaku pemimpin.
 Uraian proses evaluasi
 Uraian alat dan sumber yang dibutuhkan
 Uraian dana yg dibutuhkan.
Lanjutan
2. Fase Awal kelompok
Tahap Orientasi
Tahap Konflik
Tahap Kohesif

3. Fase Kerja kelompok


Kelompok menjadi stabil dan realistis.
Pemimpin mengarahkan ke pencapaian
tujuan. Anggota jd menyadari produktivitas dan
kemampuan disertai dg percaya diri
muncul dan kemandirian.
Lanjutan
4. Fase Terminasi
 Dapat terjadi karena anggota atau pemimpin
keluar dari kelompok
 Evaluasi : pencapaian kelompok dan individu

 Terminasi yang sukses ditandai dg perasaan


puas dan pengalaman kelompok yg diterapkan
dlm kehidupan sehari-hari.
 Perlu dokumentasi ttg kegiatan dan perilaku
klien yg harus dilatih di luar sesi.
Jenis Terapi Kelompok
Menurut Rawlins, Wiliams, and Beck (1993)
1. Kelompok terpeutik
2. Terapi kelompok
3. Terapi Aktivitas Kelompok

Kelompok Terapeutik
Tujuannya :
Mencegah masalah kesehatan, mendidik dan
mengembangkan potensi, meningkatkan
kualitas kelompok dg anggota saling bantu
dlm menyelesaikan masalah .
Jenis Terapi Kelompok
Terapi kelompok adalah metode pengobatan
ketika klien ditemui dalam rancangan waktu
tertentu dengan tenaga yang memenuhi
persyaratan tertentu.

Fokus terapi Kelompok adalah


 Membuat sadar diri (Self Awareness)

 Peningkatan hubungan interpersonal

 Membuat perubahan
Kelompok terapeutik
 Kelompok terapeutik membantu mengatasi stres
emosi, penyakit fisik krisis, tumbuh kembang atau
penyesuaian sosial
 Tujuan:
1. Mencegah masalah kesehatan
2. Mendidik dan mengembangkan potensi anggota
kelompok
3. Meningkatkan kualitas kelompok, antar anggota
kelompok saling membantu dalam menyelesaikan
masalah
Terapi Aktifitas Kelompok
Dibagi sesuai dengan kebutuhan, yaitu:
1. Sosialisasi

2. Stimulasi persepsi

3. Stimulasi sensori

4. Orientasi realitas
TAK Sosialisasi
 Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi
dengan individu yang ada disekitar klien
 Sosialisasi dapat pula dilakukan secara
bertahap dari interpersonal, kelompok dan
massa
 Aktivitas dapat berupa latihan sosialisasi
dalam kelompok
TAK Stimulasi Persepsi/
kognitif
 Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang
disediakan/ stimulus yang pernah dialami
 Kemampuan persepsi klien di evaluasi dan
ditingkatkan pada tiap sesi
 Dengan proses ini diharapkan respon klien terhadap
berbagai stimulasi dalam kehidupan menjadi adaptif
 Aktivitas berupa stimulus & persepsi
 Stimulus yang yang disediakan: baca artikel/
majalah/ buku/ puisi, nonton TV
TAK Orientasi Realita
 Klien diorientasikan pada kenyataan yang
ada disekitar klien, yaitu diri sendiri, orang
lain yang ada disekeliling klien/ orang yang
dekat dengan klien, lingkungan yang pernah
mempunyai hubungan dengan klien
 Demikian pula dengan orientasi waktu saat
ini, waktu yang lalu dan rencana kedepan
 Aktifitas dapat berupa orientasi orang, waktu,
tempat, benda yang ada di sekitar dan
semua kondisi nyata
TAK Stimulasi Sensoris
 Aktivitas digunakan stimulasi pada sensoris klien,
kemudian diobservasi reaksi sensoris klien terhadap
stimulus yang disediakan berupa ekspresi perasaan
secara non verbal (ekspresi wajah, gerakan tubuh)
 Biasanya klien yang tidak mau mengungkapkan
komunikasi verbal akan tersetimulasi emosi dan
perasaannya serta menampilkan respon
 Aktivitas yang digunakan sebagai stimulus adalah:
musik, seni, menyanyi, menari.
TAK SOSIALISASI (TAK S)
 Adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial
 Tujuan:
Umum: Klien dapat meningkatkan hubungan
sosial dalam kelompok secara bertahap
Khusus:
1. Klien mampu memperkenalkan diri
2. Klien mampu berkenalan dengan anggota
kelompok
3. Klien mampu bercakap – cakap dengan anggota
kelompok
4. Klien mampu menyampaikan & membicarakan
topik percakapan
5. Klien mampu menyampaikan & membicarakan
masalah pribadi pada orang lain
6. Klien mampu bekerja sama dalam permainan
sosialisasi kelompok
7. Klien mampu menyampaikan pendapat tentang
manfaat kegiatan TAK S yang telah dilakukan
 Aktivitas dan indikasi
aktivitas:
aktivitas TAK S dilakukan tujuh sesi yang melatih
kemampuan sosialisasi klien

indikasi:
klien yang mempunyai indikasi TAK S adalah klien
dengan gangguan hubungan sosial berikut:
1. klien menarik diri yang telah mulai melakukan
interaksi interpersonal
2. kerusakan komunikasi verbal yang telah
berespon sesuai stimulus
TAK STIMULASI PERSEPSI
 Adalah terapi yang menggunakan aktivitas
sebagai stimulus dan terkait dengan
pengalaman dan/ atau kehidupan untuk
didiskusikan dalam kelompok
 Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah
Tujuan:
 Umum:
klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan
masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus
kepadanya
 Khusus:
1. klien dapat mempersepsikan stimulus yang
dipaparkan kepadanya dengan tepat
2. klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul
dari stimulus yang dialami
Aktivitas & indikasi
Aktivitas dibagi dalam empat bagian:

 Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata sehari


– hari
- TAK Stimulasi Persepsi: menonton televisi
- TAK Stimulasi Persepsi: membaca majalah/ koran/
artikel
- TAK Stimulasi Persepsi: melihat gambar
 Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien
perubahan sensoris persepsi dan klien menarik
diri yang telah mengikuti TAKS
 Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata dan respon yang
dialami dalam kehidupan
Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat
dipisahkan, yaitu:
a. TAK Stimulasi Persepsi: mengenal kekerasan yang biasa
dilakukan (penyebab, tanda, & gejala<perilaku kekerasan, akibat
perilaku kekerasan)
b. TAK Stimulasi Persepsi: mencegah perilaku kekerasan melalui
kegiatan fisik
c. TAK Stimulasi Persepsi: mencegah perilaku kekerasan melalui
interaksi sosial asertif
d. TAK Stimulasi Persepsi: mencegah perilaku kekerasan melalui
kepatuhan minum obat
e. TAK Stimulasi Persepsi: mencegah perilaku kekerasan melalui
kegiatan ibadah

 Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien perilaku


kekerasan yang telah kooperatif
 Aktivitas mempersepsikan stimulai tidak nyata & respon
yang dialami dalam kehidupan
` Aktivitas dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat
dipisahkan, yaitu:
a. TAK Stimulasi Persepsi: mengenal halusinansi
b. TAK Stimulasi Persepsi: mengusir/ menghardik halusinasi
c. TAK Stimulasi Persepsi: mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan
d. TAK Stimulasi Persepsi: mengontrol halusinasi dengan
bercakap - cakap
e. TAK Stimulasi Persepsi: mengontrol halusinasi dengan patuh
minum obat

 Klien yang mempunyai indikasi tindakan ini adalah klien


halusinasi
 Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata yang
menyebabkan harga diri rendah
Aktivitas dibagi dalam beberapa sesi yang tidak
dapat dipisahkan, yaitu:
a. TAK Stimulasi Persepsi: mengidentifikasi aspek
yang membuat harga diri rendah & aspek positif
kemampuan yang dimiliki selama hidup (dirumah &
dirumah sakit)
b. TAK Stimulasi Persepsi: melatih kemampuan
yang dapat digunakan dirumah sakit & dirumah

 Klien yang mempunyai indikasi ini adalah klien


gangguan konsep diri rendah
TAK STIMULASI SENSORIS
 TAK: stimulasi sensoris adalah upaya menstimulasi
semua pancaindera (sensori) agar memberi respon yang
adekuat
 Tujuan:
Umum:
klien dapat berespon terhadap stimulus pancaindera
yang diberikan
Khusus:
1. Klien mampu berespon thd suara yang didengar
2. Klien mampu berespon thd gambar yang dilihat
3. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui
gambar
Aktivitas & indikasi
 Aktivitas stimulai sensoris dapat berupa stimulus
terhadap penglihatan, pendengaran dan lain –
lain, seperti gambar, video, tarian, dan nyanyian

 Klien yang mempunyai indikasi TAK Stimulai


Sensoris adalah klien isolasi sosial, menarik diri,
harga diri rendah yang disertai dengan kurang
komunikasi verbal
TAK ORIENTASI REALITAS
 Adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan
nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan/ tempat, dan waktu
 Klien dengan gangguan jiwa psikotik mengalami
penurunan daya nilai realitas. Klien tidak lagi
mengenali tempat, waktu & orang – orang
disekitarnya
 Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing
&menjadi pencetus terjadinya ansietas pada klien
 Untuk menanggulangi hendaya ini, maka perlu ada
aktivitas yang memberi stimulasi secara konsisten
kepada klien tentang realitas disekitarnya
 Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas
lingkungan, yaitu diri sendiri, orang lain waktu &
tempat
Tujuan
 Umum:
klien mampu mengenali orang, tempat, & waktu
sesuai dengan kenyataan
 Khusus:
1. Klien mampu mengenal tempat ia berada dan
pernah berada
2. Klien mengenal waktu dengan tepat
3. Klien dapat mengenal diri sendiri & orang – orang
di sekitarnya dengan tepat
 Aktivitas & indikasi
aktivitas yang dilakukan tiga sesi berupa
aktivitas pengenalan orang, tempat, dan
waktu.
 Klien yang mempunyai indikasi TAK orientasi
realitas adalah klien halusinasi, dimensia,
kebingungan, tidak kenal dirinya, salah
mengenal orang lain, tempat & waktu
KUALIFIKASI TERAPIS
Rawlins, wiliam dan beck (1993):
1. Persiapan teoritis melalui pendidikan formal,
literatur, bacaan dan lokakarya
2. Praktek yang disupervisi pada saat
berperan sebagai pemimpin kelompok
3. Pengalaman mengikuti terapi kelompok

Anda mungkin juga menyukai