Bahan Beracun Dan Berbahaya
Bahan Beracun Dan Berbahaya
1. Pendahuluan
Definisi
Karakteristik B3
Penanganan B3 di laboratorium
Bahan-bahan yang tergolong
B3
2. Perkembangan senyawaan B3 di
Indonesia dan dampaknya pada
kesehatan
3.Toksikologi lingkungan
Transformasi biokimia
Mekanisme toksisitas secara biokimia
Toksikologi senyawaan kimia
4.EQC model
REFERENSI:
Pestisida
Logam berat
Asam dan basa kuat
POPs (Persistent Organic Pollutants)
adalah bahan aktif yg terdapat pada
pestisida, stabil, bisa terjadi
bioakumulasi dan akumulasi pada
lingkungan terestial
Dioxin
VOC (Volatile Organic Carbon)
Upaya untuk mencegah pencemaran lingkungan oleh B3 adalah mengawasi jumlah
bahan kimia
yang beredar dan masuk ke wilayah Indonesia, mengawasi perpindahan lintas batas
terutama
untuk bahan kimia yang dilarang dan terbatas penggunaannya.
Pemerintah juga mengawasi persistent organic pollutants (POPs) yang ada di
Indonesia. POPs
adalah bahan kimia yang bersifat racun biasanya digunakan sebagai bahan aktif
pestisida, tahan
perubahan (stabil), bisa terakumulasi di dalam tubuh mahluk hidup (bersifat
bioakumulasi) dan bisa
berpindah melalui udara, air dan mahluk hidup yang jauh
dari sumbernya, terakumulasi dalam
lingkungan teresterial atau lingkungan akuatik. POPs sudah
dilarang penggunaannya. Sayangnya
informasi mengenai sisa senyawa atau residu dari
penggunaan di masa lalu sangat minim dan
tidak mudah melacak keberadaannya. Meskipun demikian
masih ada yang menggunakan POPs
secara ilegal.
Hasil pemantauan di beberapa lokasi di Indonesia
menunjukkan masih terdeteksi POPs di
lingkungan. Secara keseluruhan konsentrasi tertinggi POPs
yang terdeteksi dapat dilihat pada
histogram berikut ini.
Dari histogram Gambar 5.3 senyawa yang
terdeteksi paling tinggi adalah chlordane dengan
konsentrasi 360 ppt terdeteksi di Jawa Timur,
disusul dengan senyawa endrin dengan
konsentrasi
238 ppt terdeteksi di Jawa Tengah dan diikuti oleh
senyawa dieldrin yang terdeteksi di Jawa Barat
dengan konsentrasi 171 ppt. Sedangkan di
Sumatera Utara dan Lampung tidak terlihat
adanya
POPs yang menonjol nilai konsentrasinya.