Anda di halaman 1dari 15

Pembelajaran kooperatif berasal dari kata: “kooperatif” yang artinya mengerjakan sesuatu

secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok
atau satu tim.

Anita Lie
• Pembelajaran kooperatif dengan istilah pembelajaran gotong royong,
yaitu sistem pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bekerja sama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang
terstruktur. Lebih jauh dikatakan, pembelajaran kooperatif hanya berjalan
jika sudah terbentuk suatu kelompok atau suatu tim yang di dalamnya
siswa bekerja secara terarah untuk mencapai tujuan yang sudah
ditentukan.
Lanjutan…

Model pembelajaran kooperatif tipe TPS ini merupakan


model pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan
belajar kolaboratif dan mendorong kepentingan dan
keuntungan sinergi itu. Oleh karena hal itu Silberman
dalam Adi Armawan (2014), menyebutkan istilah “dua
kepala tentu lebih baik”.
Sebelum memulai pembelajaran, guru seharusnya mempersiapkan segala sesuatu
yang mendukung pembelajaran. Pembelajaran kooperatif membutuhkan
persiapan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan. Persiapan -
persiapan tersebut antara lain:

Membentuk
Perangkat Menentukan Pengaturan
kelompok
Pembelajaran skor awal tempat duduk
kooperatif
1) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe TPS

Langkah - langkah Kegiatan Pembelajaran


Tahap 1 1. Guru memberi salam dan mengabsen siswa.

2. Guru menjelaskan aturan permainan dan batas waktu untuk


tiap kegiatan.
Pendahuluan
3. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah.

4. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai siswa.


Langkah - langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Guru menggali pengetahuan awal siswa melalui kegiatan demonstrasi serta
menyajikan materi.
Think 2. Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS) kepada seluruh siswa.

3. Siswa mengerjakan LKS tersebut secara individu.

1. Guru membentuk kelompok.


Tahap 2

2. Siswa bergabung dengan kelompoknya.


Pair
3. Siswa berdiskusi dengan pasangannya mengenai jawaban tugas yang telah
dikerjakan.
1. Siswa dipanggil secara acak untuk berbagi pendapat kepada seluruh siswa di
Share kelas dengan dipandu oleh guru.
2. Kelompok lain menanggapi hasil pekerjaan temannya.

Tahap 3 1. Siswa dinilai secara individu dan kelompok.


Penutup
2. Guru mengajak siswa menyimpulkan hasil pembelajaran.
a) Menghitung Skor Individu

Nilai Tes Skor perkembangan

Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 0 poin


10 poin di bawah sampai 1 poin di bawah skor awal 10 poin
Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal 20 poin
Lebih dari 10 poin di atas skor awal 30 poin
Nilai sempurna (tanpa memperhatikan skor awal) 30 poin

b) Menghitung Skor Kelompok


Rata-rata tim Predikat
0<x<5 Tim kurang
5 < x < 15 Tim baik
15 < x < 25 Tim hebat
25 < x < 30 Tim super
 Contoh proses penentuan penghargaan kelompok

Nilai
Kelompok/ Nama Pre Nilai Peningkatan
LKS Penghargaan
No Siswa Test Kelompok
Kelompok
I 1 Ahmad 80 90 20
2 Ani 60 85 30
Tim Hebat
Rata-rata =
(20+30)/2 = 25
II 1 Widya 80 70 10
2 Dani 70 75 20
Tim Baik
Rata-rata =
(10+20)/2 = 15
Selain langkah-langkah, sintaks model pembelajaran tipe TPS yang lain, yaitu:
Kelebihan

Lie menyatakan kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TPS


yaitu sebagai berikut:

• Meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran.

• Cocok digunakan untuk tugas yang sederhana.


• Memberikan lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing
anggota kelompok.

• Interaksi antar pasangan lebih mudah.

• Lebih mudah dan cepat dalam membentuk kelompok.

• Adanya “waktu tunggu” atau “waktu berpikir”


Kelemahan

Anda mungkin juga menyukai