Anda di halaman 1dari 3

Encoding dan Retrieval Serta Implikasinya dalam Proses Pembelajaran Matematika

Encoding dan retrieval merupakan rangkaian proses yang terjadi dalam pemrosesan

informasi untuk menjadi pengetahuan yang tersimpan di dalam memori atau yang disebut

dengan proses kognitif. Encoding dan retrieval dalam proses kognitif dapat dilihat pada

bagan di bawah ini:

Selection Encoding

Sensory Sensory Working Long Term


Registers Memory Memory Memory
Attention
Perception Retrieval

Gambar. Proses Kognitif (Retnowati,2008)

Encoding merupakan proses penyimpanan atau penempatan infromasi ke dalam long

term memory (Brunning, 2011:65). Bagaimana suatu informasi di kode akan berpengaruh

pada bagaimana informasi tersebut akan diingat kembali (Brunning, 2011:66). Dengan

demikian, proses encoding ini perlu diperhatikan karena sangat penting dalam proses

mengolah informasi menjadi pengetahuan yang tersimpan dengan baik di dalam long term

memory. Strategi yang digunakan untuk encoding tergantung dengan jenis informasinya.

Strategi encoding menurut Brunning (2011:66-80) terbagi menjadi dua yakni strategi

encoding pada informasi yang sederhana dan strategi pada informasi yang lebih kompleks.

Strategi encoding pada informasi yang sederhana terbagi menjadi dua yakni

maintenance rehearsal dan elaborative rehearsal. Maintenance rehearsal merupakan

pengulangan informasi secara langsung dengan tujuan untuk mempertahankan agar suatu

informasi tetap ada (aktif) di dalam working memory. Menurut beberapa penelitian, informasi

yang diulang melalui maintenance rehearsal ini tidak bertahan lama.


Kebalikan dari maintenance rehearsal ialah elaborative rehearsal. Elaborative

rehearsal merupakan bentuk pengulangan informasi dengan menghubungkan informasi

tersebut dengan informasi lain yang sudah ada di memori (Brunning, 2011:67). Beda tugas

atau informasi yang akan disimpan, maka beda pula tipe strategi rehearsal yang digunakan.

Sehingga, ada beberapa tipe strategi dalam melakukan elaborative rehearsal yaitu mediation,

imagery dan mnemonics. Mediation adalah tipe strategi encoding yang paling sederhana dari

elaborative rehearsal. Mediation merupakan strategi mengingat suatu informasi dengan

membuat informasi tersebut lebih bermakna. Imagery merupakan salah satu strategi dalam

menyimpan informasi verbal. Pada strategi imagery, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan diantaranya ialah bahan yang bervariasi, perbedaan individual dan sifat dari

informasi itu sendiri. Sedangkan mnemonics merupakan merupakan strategi mengingat

informasi dengan melibatkan pasangan informasi yang akan dan yang telah dipelajari.

Macam-macam mnemonics diantaranya ialah the peg method (menggunakan sajak yang

sederhana), the method of loci (mempelajari informasi baru dengan mengingat lokasinya), the

link method (mendaftar dan menghubungkan suatu item informasi dengan item informasi

yang lain), stories (mengubah item-item informasi yang akan diingat menjadi sebuah cerita),

the first letter method (menggunakan huruf-huruf awal untuk membuat akronim atau kata),

the keyword method (menggunakan kata kunci yang penting).

Strategi encoding pada informasi yang lebih kompleks terbagi menjadi tiga yakni

schema activation, guided questioning dan levels of processing. Schema activation

merupakan proses mengaktifkan pengetahuan relevan (pengetahuan awal) siswa untuk

sebuah proses pembelajaran. Ide utamanya ialah pengetahuan yang baru selalu dibangun dari

pengetahuan awal yang merupakan dasar informasi yang akan menolong siswa dalam

memahami informasi baru. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam schema activation

ini ialah memberi contoh, melakukan percobaan, mereview materi sebelumnya dan
menggunakan konteks. Pada guided questioning, kegiatan menanya dan menjawab tentang

sebuah materi atau penjelasan guru akan dapat meningkatkan (memperbaiki) pemahaman

khususnya ketika siswa didorong pertanyaan untuk berfikir dan mendiskusikan materi dengan

cara yang spesifik seperti membandingkan, menyelidiki sebab dan akibat, menjelaskan, dan

menilai. Guided questioning menolong siswa untuk membangun elaborasi dan integrasi

antara ide-ide dalam materi yang membuat ingatan mereka lebih tahan lama dan

menyediakan lebih banyak clue untuk dipanggil. Pada levels of processing, memori untuk

menerima informasi baru dipandang sebagai hasil dari analisis kognitif dan persepsi yang

dilakukan dalam menerima informasi. Suatu informasi akan mudah diingat bergantung pada

dalamya memproses informasi (proses yang menekankan pada pemaknaan). Dua tipe dari

levels of processing menurut Jacoby dan Craik (1979) ialah distinctiveness of encoding yakni

materi yang dipelajari lebih compleks akan lebih mudah di recall dibanding materi yang lebih

mudah dan elaboration of processing yakni mengelaborasi materi yang sama dengan cara

atau contoh yang berbeda.

Impilkasi

Anda mungkin juga menyukai