Anda di halaman 1dari 19

1

Struktur Modal
dan Leverage
Struktur Modal Sasaran 2

 Empat faktor utama yang


mempengaruhi keputusan
struktur modal:
1. Risiko bisnis
2. Posisi perpajakan
3. Fleksibilitas keuangan
4. Konservatisme atau keagresifan
manajemen.
Risiko Bisnis dan Keuangan 3

 Dua dimensi baru dari risiko:


1. Risiko bisnis, atau seberapa berisiko saham
perusahaan jika perusahaan tidak
mempergunakan utang.
2. Risiko keuangan, yang merupakan
tambahan risiko yang dikenakan pada
pemegang saham biasa sebagai akibat
dari keputusan perusahaan untuk
memperoleh utang.
Risiko Bisnis 4

 Risiko bisnis (business risk) adalah risiko yang melekat pada


operasi perusahaan jika tidak menggunakan hutang.
 Risiko bisnis dalam arti yang berdiri sendiri adalah fungsi dari
ketidakpastian yang melekat dalam proyeksi pengembalian
perusahaan atas modal yang diinvestasikan (ROIC),
didefinisikan sebagai berikut:

NOPAT
ROIC=
Modal
Laba bersih bagi pemegang saham biasa + Pembayaran bunga setelah pajak
ROIC=
Modal

Nopat = Laba bersih setelah pajak


Modal = Jumlah dari utang dan ekuitas biasa perusahaan
Risiko Bisnis 5

 Jika sebuah perusahaan tidak memiliki utang, maka


pembayaran bunganya akan nol, modalnya sama
dengan ekuitas, dan nilai ROIC-nya akan sama dengan
ROE.

Laba bersih bagi pemegang saham biasa


ROIC (utang nol)=ROE=
Ekuitas biasa

Jadi, risiko bisnis perusahaan yang bebas pengungkitan (leverage-


free) dapat diukur Oleh deviasi standar nilai ROE-nya, σROE.
Risiko Bisnis 6

 Risiko bisnis dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut


ini:
1. Variabilitas permintaan
2. Variabilitas harga jual
3. Variabilitas biaya input
4. Kemampuan untuk menyesuaikan harga output
untuk perubahan-perubahan pada biaya input
5. Kemampuan untuk mengembangkan produk-
produk baru pada waktu yang tepat dan efektif
dalam hal biaya
6. Eksposur risiko asing
7. Komposisi biaya tetap: leverage operasi.
Leverage Operasi 7

 Dapat diartikan sebagai seberapa


besar perusahaan menggunakan
biaya tetap operasionalnya.
 Tingkat leverage operasi yang tinggi,
jika hal-hal lain dianggap konstan
(ceteris paribus), berarti perubahan
penjualan dalam jumlah yang relatif
kecil akan mengakibatkan terjadinya
perubahan besar dalam ROE.
8
9
Titik Impas Operasi 11

 Titik impas operasi (operating breakeven) terjadi ketika


ROE = 0, atau ketika laba sebelum bunga dan pajak
(EBIT) = 0.

EBIT = PQ-VQ-F = 0
F P = Harga jual per unit
Q BEP = BEP dalam unit
Q = Volume penjualan
P-V V = Biaya variabel per
F unit
SBEP = BEP dalam rupiah
V F = Total biaya tetap
1-
P
Risiko Keuangan 12

 Risiko keuangan (financial risk) adalah tambahan risiko


yang dibebankan kepada para pemegang saham
biasa sebagai hasil dari keputusan untuk mendapatkan
pendanaan melalui utang.

Risiko Keuangan= ROE(L) - ROE(U)

σ ROE(L) =Risiko perusahaan yang menggunakan utang(levered firm)


σ ROE(U) =Risiko perusahaan yang tidak menggunakan utang(unlevered firm)
13
14
Persamaan Hamada 16

 Robert Hamada mengembangkan persamaan berikut


untuk menjelaskan pengaruh leverage keuangan
terhadap beta:

bL = bU [1+(1-T)(D/E)

b L = beta untuk perusahaan yang menggunakan utang


b U = beta untuk perusahaan yang tidak menggunakan utang
T =Tarif pajak
D = Utang
E = Ekuitas biasa
Struktur Modal yang 17

Optimal
 Struktur modal yang optimal adalah struktur yang
memaksimalkan harga dari saham perusahaan,
dan hal ini biasanya meminta rasio utang yang
lebih rendah daripada rasio yang
memaksimalkan EPS yang diharapkan.
Struktur Modal yang 18

Optimal

WACC Terendah
Degree of Operating 19

Leverage
 Degree of operating leverage (DOL) mengukur berapa
persen EBIT berubah jika penjualan berubah 1%.

ΔQ(P-V)
DOL Rp =
Q(P-V)-F
S-TVC
DOL Rp =
S-TVC-F

Q = Volume penjualan
P = Harga jual per unit
V = Biaya variabel per unit
F = Total biaya tetap
S = Total penjualan dalam rupiah
TVC = Total biaya variabel
Degree of Financial 20

Leverage
 Degree of financial leverage (DFL) mengukur kepekaan
EPS terhadap perubahan EBIT perusahaan.

Q(P-V)-F
DFL =
Q(P-V)-F-C

Q = Volume penjualan
P = Harga jual per unit
V = Biaya variabel per unit
F = Total biaya tetap
C = Biaya bunga
Degree of Combined 21

Leverage
 Degree of combined leverage (DCL) menunjukkan
kepekaan EPS terhadap perubahan penjualan.

Q(P-V)
DCL =
Q(P-V)-F-C

Q = Volume penjualan
P = Harga jual per unit
V = Biaya variabel per unit
F = Total biaya tetap
C = Biaya bunga

Anda mungkin juga menyukai