Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU

Muhammad Alim Abdul Majid Hidayatullah, S.Ked J510170030


Nita Dewi Novitasari, S.Ked J510170052

Pembimbing
Dr. Heryuristianto Sp.OG
PENDAHULUAN
• Kehamilan ektopik merupakan penyebab utama
kematian pada trimester pertama kehamilan di Amerika
Serikat, yaitu 9% dari seluruh kematian pada kehamilan.
• Frekuensi kehamilan ektopik adalah 1% dari seluruh
kehamilan dan 90% kasus terjadi pada tuba Fallopi.
Namun dapat juga terjadi di ovarium, serviks, atau rongga
abdomen.
• semua faktor yang mengganggu migrasi embrio ke dalam
rongga endometrium dapat menyebabkan kehamilan
ektopik. Obstruksi merupakan penyebab separuh kasus
kehamilan ektopik
• Diagnosis klinik kehamilan ektopik dapat ditegakkan
dari ditemukannya trias klinik klasik, yaitu nyeri
abdomen, amenore, dan perdarahan vagina.
• kehamilan abdominal merupakan salah satu jenis
kehamilan ektopik yang mempunyai resiko paling
tinggi dibandingkan dengan kehamilan ektopik di
tempat lain.
• Frekuensi kehamilan abdominal 1:10.000 kelahiran
hidup.
• Angka kematian pada kehamilan abdominal adalah
7,7 kali bila dibandingkan dengan kehamilan tuba
dan 90 kali dari kehamilan intrauterine.
• kehamilan abdominal merupakan diagnosis
klinik kehamilan ektopik yang paling sulit
ditegakkan.
• Diagnosis kehamilan abdominal umumnya
baru ditegakkan setelah dilakukan laparotomi.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi

 Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) adalah


kegawatdaruratan obstetrik yang mengancam
nyawa ibu dan kelangsungan hidup janin, serta
merupakan salah satu penyebab utama
mortalitas ibu, khususnya pada trimester
pertama
 Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang
terjadi bila sel telur dibuahi berimplantasi dan
tumbuh di luar endometrium kavum uteri
Berdasarkan tempat implantasinya kehamilan
ektopik dapat terjadi di :
• Pars interstisial tuba
• Pars ismus tuba sekitar 25%
• Pars ampularis tuba sekitar 55%
• kehamilan infundibulum tuba & fimbria sekitar 17%
• Kehamilan abdominal
Epidemiologi
• Di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo pada tahun
1987 terdapat 153 kehamilan ektopik diantara 4.007
persalinan atau 1 diantara 26 persalinan.
• 85-90% kasus kehamilan ektopik didapatkan pada
multigravida.
• Sebagian besar wanita yang mengalami kehamilan
ektopik berumur antara 20-40 tahun dengan umur
rata-rata 30 tahun.
• Frekuensi kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan
berkisar antara 0%-14,6%.
Etiologi

Faktor-faktor mekanis :
• riwayat operasi tuba
• Salpingitis
• perlekatan tuba akibat operasi non-ginekologis seperti
apendektomi
• pajanan terhadap diethylstilbestrol
• salpingitis isthmica nodosum (penonjolan-penonjolan kecil ke
dalam lumen tuba yang menyerupai divertikula)
faktor-faktor fungsional :
• perubahan motilitas tuba yang berhubungan dengan faktor
hormonal dan defek fase luteal
FAKTOR RESIKO

Resiko tinggi Resiko sedang Resiko ringan

• Operasi • Infertilitas • Operasi


pada daerah • Infeksi abdomen
tuba genital
• Sterilisasi
• Kehamilan
ektopik
sebelumnya
Patofisiologi

Kehamilan ektopik → akibat gangguan transportasi


ovum yang telah dibuahi dari tuba kerongga rahim
Sebagian besar terganggu pada umur kehamilan 6 –
10 minggu dan dapat terjadi :
 Hasil konsepsi mati dini dan direabsorpsi
 Abortus ke dalam lumen tuba
 Ruptur dinding tuba
 Kehamilan abdominal sekunder
Gejala Klinis

Tanda-tanda kehamilan muda.


→ amenorea, enek sampai muntah
Sedikit nyeri di perut bagian bawah.
Amenorea diikuti oleh perdarahan.
Nyeri
Perdarahan pervaginam (biasanya berwarna coklat tua)
Pada ruptura tuba → nyeri perut bagian bawah,
perdarahan → pingsan → syok
Pada abortus tuba → nyeri tidak seberapa hebat dan
terus-menerus.
Diagnosis

Anamnesis
 haid terlambat untuk beberapa waktu
 nyeri perut bagian bawah
 tenesmus
 perdarahan pervaginam
Pemeriksaan umum
Penderita tampak kesakitan
Pucat (anemis)
Hipotensi
Perut menggumbung, nyeri tekan
Syok
Pemeriksaan ginekologi
Tanda-tanda kehamilan muda
Nyeri goyang serviks
Uterus teraba sedikit membesar dan
Kadang teraba tumor di samping uterus
dengan batas yang sukar ditentukan.
Cavum Douglas menonjol dan terdapat nyeri
raba.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
 Tes Kehamilan
 Kadar hemoglobin dan lekosit (Vonstlany test),
→kadar hemoglobin turun dan leukosit naik.
2. Kuldosentesis
 Untuk mengetahui adanya darah kehitaman
dengan bekuan-bekuan kecil
4. Laparoskopi
 KE/KET, infeksi pelvic, kista ovarium segera dapat
dibedakan dengan jelas.
5. Ultrasonografi
 Terlihat adanya kantong gestasi di luar kavum uteri dan /
deteksi genangan cairan di kavum Douglas pada KET.
Penatalaksanaan

Perbaiki KU → transfusi darah dan pemberian


cairan
Laparotomi segera setelah diagnosis ditegakkan
Prognosis

Kehamilan ektopik merupakan sebab kematian


yang penting maka diagnosa harus cepat
Kematian karena kehamilan ektopik terganggu
cenderung menurun dengan diagnosis dini dan
persediaan darah.
Pada umumnya, kelainan yang menyebabkan
kehamilan ektopik bersifat bilateral.
Angka kematian ektopik yang berulang
dilaporkan antara 0 – 14,6%.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai