Pembimbing
Dr. Heryuristianto Sp.OG
PENDAHULUAN
• Kehamilan ektopik merupakan penyebab utama
kematian pada trimester pertama kehamilan di Amerika
Serikat, yaitu 9% dari seluruh kematian pada kehamilan.
• Frekuensi kehamilan ektopik adalah 1% dari seluruh
kehamilan dan 90% kasus terjadi pada tuba Fallopi.
Namun dapat juga terjadi di ovarium, serviks, atau rongga
abdomen.
• semua faktor yang mengganggu migrasi embrio ke dalam
rongga endometrium dapat menyebabkan kehamilan
ektopik. Obstruksi merupakan penyebab separuh kasus
kehamilan ektopik
• Diagnosis klinik kehamilan ektopik dapat ditegakkan
dari ditemukannya trias klinik klasik, yaitu nyeri
abdomen, amenore, dan perdarahan vagina.
• kehamilan abdominal merupakan salah satu jenis
kehamilan ektopik yang mempunyai resiko paling
tinggi dibandingkan dengan kehamilan ektopik di
tempat lain.
• Frekuensi kehamilan abdominal 1:10.000 kelahiran
hidup.
• Angka kematian pada kehamilan abdominal adalah
7,7 kali bila dibandingkan dengan kehamilan tuba
dan 90 kali dari kehamilan intrauterine.
• kehamilan abdominal merupakan diagnosis
klinik kehamilan ektopik yang paling sulit
ditegakkan.
• Diagnosis kehamilan abdominal umumnya
baru ditegakkan setelah dilakukan laparotomi.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Faktor-faktor mekanis :
• riwayat operasi tuba
• Salpingitis
• perlekatan tuba akibat operasi non-ginekologis seperti
apendektomi
• pajanan terhadap diethylstilbestrol
• salpingitis isthmica nodosum (penonjolan-penonjolan kecil ke
dalam lumen tuba yang menyerupai divertikula)
faktor-faktor fungsional :
• perubahan motilitas tuba yang berhubungan dengan faktor
hormonal dan defek fase luteal
FAKTOR RESIKO
Anamnesis
haid terlambat untuk beberapa waktu
nyeri perut bagian bawah
tenesmus
perdarahan pervaginam
Pemeriksaan umum
Penderita tampak kesakitan
Pucat (anemis)
Hipotensi
Perut menggumbung, nyeri tekan
Syok
Pemeriksaan ginekologi
Tanda-tanda kehamilan muda
Nyeri goyang serviks
Uterus teraba sedikit membesar dan
Kadang teraba tumor di samping uterus
dengan batas yang sukar ditentukan.
Cavum Douglas menonjol dan terdapat nyeri
raba.
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan laboratorium
Tes Kehamilan
Kadar hemoglobin dan lekosit (Vonstlany test),
→kadar hemoglobin turun dan leukosit naik.
2. Kuldosentesis
Untuk mengetahui adanya darah kehitaman
dengan bekuan-bekuan kecil
4. Laparoskopi
KE/KET, infeksi pelvic, kista ovarium segera dapat
dibedakan dengan jelas.
5. Ultrasonografi
Terlihat adanya kantong gestasi di luar kavum uteri dan /
deteksi genangan cairan di kavum Douglas pada KET.
Penatalaksanaan