Anda di halaman 1dari 18

PEMERIKSAAN HbsAG PADA

PASIEN HEPATITIS B

OLEH:
MEGA SARA YULIANTI
30000314410013
PENDAHULUAN
 Diperkirakan di antar 100 orang indonesia, 10 diantaranya
telah terinfeksi Hepatitis B. Sehingga saat ini diperkirakan
terdapat 28 juta penduduk indonesia yang terinveksi Hepatitis
B (Riskesdas, 2013).
 14 juta di antaranya berpotensi untuk menjadi kronis, dan dari
kronis tersebut 1,4 juta orang berpotensi untuk menderita
kanker hati (Riskesdas, 2013).
 Penularan HBV dapat melalui cairan tubuh seseorang yang
terinfeksi seperti cairan semen, ludah, darah atau bahan yang
berasal dari darah, darah menstruasi, dan cairan tubuh
lainnya.
 HBsAg dapat dijumpai selama perjalanan infeksi VHB. HBsAg
merupakan protein selubung terluar VHB, dan merupakan
petanda bahwa individu tersebut pernah terinfeksi VHB.
Hepatitis B

 Hepatitis adalah suatu proses peradangan


difus pada jaringan hati yang memberikan
gejala klinis yang khas yaitu badan lemah,
lekas capai, nafsu makan menurun, urin
seperti teh pekat, serta mata dan seluruh
badan menjadi kuning.
Triad Epidemiologi

a. Agen
 Penyebab Hepatitis B adalah virus hepatitis B
termasuk DNA virus
b. Host
 Adalah semua faktor yang terdapat pada diri
manusia yang dapat mempengaruhi timbul serta
perjalanan penyakit hepatitis B (Umur, Jenis
Kelamin, Mekanisme Pertahanan Tubuh, Kebiasaan
Hidup, Pekerjaan)
c. Lingkungan
 Merupakan keseluruhan kondisi dan pengaruh luar
yang mempengaruhi perkembangan hepatitis B.
Penularan infeksi virus
hepatitis B
1) Penularan vertikal
yaitu penularan infeksi virus hepatitis B dari ibu
yang HBsAg positif kepada anak yang dilahirkan.
2) Penularan horizontal
yaitu penularan infeksi virus hepatitis B dari
seorang pengidap virus hepatitis B kepada orang
lain disekitarnya.
PROSEDUR PEMERIKSAAN
HEPATITIS B
Menegakkan Diagnosis VHB
Untuk menegakkan diagnosis VHB dapat
digunakan parameter dibawah ini :
 Hepatitis B surface antigen (HBsAg)
 Hepatitis B e antigen (HBeAg)
 Hepatitis B e antibodi (anti-HBe)
 Hepatitis B core antibodi (anti-HBc) total
 Hepatitis B core antibodi (anti-HBc IgM)
 Hepatitis B antibodi (anti-HBs)
Antigen Hepatitis B
 Antigen permukaan virus hepatitis B (hepatitis
B surface antigen, HBsAg) merupakan
material permukaan dari virus hepatitis B.
 HBsAg merupakan petanda serologik infeksi
virus hepatitis B pertama yang muncul di
dalam serum dan mulai terdeteksi antara 1
sampai 12 minggu pasca infeksi, mendahului
munculnya gejala klinik serta meningkatnya
SGPT
 HBsAg positif dengan IgM anti HBc dan
HBeAg positif menunjukkan infeksi virus
hepatitis B akut.
Penapisan dengan test HBsAg test, anti
HBs dan anti HBc

 HBsAg : test untuk menentukan seseorang


pernah terinfeksi virus Hepatitis B.
 Anti HBs : test untuk menentukan seseorang
telah mempunyai kekebalan terhadap Virus
Hepatitis B.
 Anti HBc : test untuk menentukan seseorang
telah mempunyai kekebalan (adanya replikasi
inti sel) terhadap Virus Hepatitis B.
Pemeriksaan Lanjutan :

Pemeriksaan lanjutan bagi seseorang dengan


HBsAg positif:
 HBeAg : test untuk menetukan apakah telah
terjadi replikasi (memperbanyak diri) virus
 Anti HBe: tes untuk mengetahui apakah
seseorang telah mempunyai anti bodi
 HBV DNA : tes untuk mengetahui jumlah virus
Hepatitis B
 LFT (ALT) : test untuk mengetahui fungsi hati
PROSEDUR PEMERIKSAAN HEPATITIS
B (HBsAg)
a. Prosedur
ELISA (enzyme linked immunosorbent assay).
1. Alat dan bahan .
 Mikropipet
 Inkubator atau penangas air
 Spektrofotometer (alat-baca)
 Set uji (tersedia di pasaran) yang terdiri dari sistem fase-solid,
reagen, dan kontrol
 Air suling atau air bebas-ion (deionized).
2. Spesimen
Spesimen yang digunakan untuk deteksi HBsAg adalah serum
atau plasma heparin. Kumpulkan darah vena 3-5 ml dalam
tabung tutup merah atau tutup kuning dengan gel separator,
atau dalam tabung tutup hijau (lithium heparin).
3. Metode
 Teteskan sampel (serum) uji dan kontrol pada sistem fase-solid yang
dilapisi dengan anti-HBs, inkubasi sist em tersebut sesuai petunjuk yang
diberikan.
 Dengan pompa vakum atau alat-cuci automatik, isap cairan pada fase-
solid perlahan-lahan dan "cuci" sistem tersebut.
 Tambahkan sejumlah konjugat (anti-HBs terikat-enzim) dan inkubasi lagi
sistem tersebut sesuai petunjuk yang diberikan.
 Isap lagi cairannya untuk melepaskan konjugat yang tak-terikat dan
"cuei" lagi sistem fase-solid tersebut.
 Tambahkan sejumlah substrat (biasanya o-fenilendiamin) dan inkubasi
lagi sistem tersebut di dalam ruangan yang gelap. (Tahap ini merupakan
tahap pembentukan warna sehingga sistem harus terhindar dari paparan
cahaya.)
 Tambahkan sejumlah larutan "penghenti". Larutan "penghenti" ini
(biasanya larutan asam) akan menghambat reaksi lanjut antara enzim
dan substrat.
 Baca hasilnya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang
tettentu.
 Tentukan nilai ambang-batas untuk uji ini sesuai petunjuk yang
diberikan.
3. Nilai Rujukan
Dewasa dan Anak-anak : Negatif
4. Masalah Klinis
HBsAg positif dijumpai pada : Hepatitis B,
Hepatitis B kronis.
Tahapan Kerja Cara Pengemasan Dan Pengiriman
Sampel Di Lapangan
a. Pengepakan Sampel
 Tempatkan tabung pada rak tabung.
 Urutkan nomor tabung yang dikirim sesuaikan dengan nomor yang tertera
pada formulir pengiriman sample.
 Bungkus dalam plastic seal
 Bungkus dengan kertas coklat.
 Tutup dengan selotip.
 Masukkan kedalam Styrofoam.
 Bungkus ice pack dengan kertas Koran
 Tutup styrofoam dengan selotip.
 Masukkan daftar sample kedalam amplop.
 Beri alamat tujuan dengan lengkap dan beri label hati – hati, bahan cair
mudah pecah.
 Beri pula nama & alamat pengirim.
 Setelah dikirim, petugas laboratorium menelpon peneliti untuk
memberitahukan bahwa sample sudah dikirim.
b. Pengiriman Sampel
 Laboran akan membungkus spesimen pada
tempat yang telah disediakan dengan ice pack
didalamnya, kemudian menempelkan alamat
tujuan dan pengirimnya.
 Setelah dikirim, petugas laboratorium menelpon
peneliti untuk memberitahukan bahwa sample
sudah dikirim, beritahu no resi pengiriman dan
nama jasa pengirim
MATUR TAMPIASIH
TENGKIUUU............

Anda mungkin juga menyukai