Anda di halaman 1dari 14

DISKUSI REGULASI LINGKUNGAN

PERTAMBANGAN
Oleh : Delma Azrin
Sharing Session : APBI, 16 Maret 2016
JAMINAN REKLAMASI
dan
JAMINAN PENUTUPAN TAMBANG
JAMINAN REKLAMASI
• Perlu antisipasi saat kondisi tambang sedang
‘paceklik’ sementara karena pengaruh
penurunan harga dunia (uncontrolable).
USULAN :
• Bisa bentuk lain : asuransi, performance bond
• Bisa ditunda sementara kewajiban, dengan
jaminan kesanggupan (Akta Notaris)
JAMINAN PENUTUPAN TAMBANG
• RPT disusun dengan asumsi sampai batas umur
‘izin’ bukan ‘ketersediaan cadangan’ ( ada
kemungkinan cadangan bertambah dan diberikan
perpanjangan izin. Akibatnya penutupan
tambang di’paksa’ berhenti saat masih produktif
dan biaya jaminan jadi tinggi.
USULAN :
• RPT – Jamtup sesuai umur tambang,
• Bisa ditunda sementara kewajiban, dengan
jaminan kesanggupan (Akta Notaris)
REKLAMASI PERUNTUKAN LAIN
KRITERIA DAN PERSETUJUANNYA
REKLAMASI PERUNTUKAN LAIN
• Belum ada kriteria keberhasilan reklamasi
peruntukan lain : akibatnya Jamrek tidak bisa
dicairkan 100%
• Agar diperjelas mekanisme persetujuan
Pemerintah (Minerba, Kehutanan dan Pemda)
dan pemilik lahan terhadap dokumen rencana
reklamasi dan pasca tambang. Kasus, pemilik
lahan saat sekarang minta ditanami tanaman
perkebunan / jenis tertentu
PASKA TAMBANG DAN PENUTUPAN
TAMBANG
• Dalam penyusunan RPT pihak Kemhut dan LH
tidak ikut menyetujui, tapi sewaktu evaluasi
mereka terlibat (batasan kriterianya apa?
Berpotensi batas waktu lebih lama )
• Apa beda reklamasi dan pasca tambang
parsial ? (kriteria keberhasilan dan pihak
evaluator ?)
• Usulan (bagi yg ada IPPKH) bisa digabungkan
proses evaluasi keberhasilan reklamasi
Minerba dan Kehutanan ?
BATASAN AMAN OPERASIONAL
TAMBANG
Pasal 17
(Draft Permen ESDM Pengganti SK MenPU no 1211.k/1995)
(1) Pemegang IUP atau IUPK dalam melakukan penggalian tambang wajib
mempertimbangkan jarak aman minimal dengan jarak:
a. 500 meter dari lokasi bangunan perumahan penduduk, fasilitas umum, lahan
pertanian, dan lahan perkebunan,
b. 150 meter dari badan sungai
(2) Pemegang IUP atau IUPK dalam melakukan penimbunan material tambang wajib
mempertimbangkan jarak aman minimal dengan jarak:
a. 200 meter dengan bangunan perumahan penduduk dan fasilitas umum,
b. 100 meter dengan badan sungai,
c. 50 meter dengan lahan pertanian dan lahan perkebunan
(3) Pemegang IUP atau IUPK dalam melakukan pembuatan kolam untuk sarana
penunjang tambang wajib mempertimbangkan jarak aman antara batas terluar kolam
dengan jarak:
a. 100 meter dengan badan sungai,
b. 50 meter dengan lokasi bangunan perumahan penduduk, fasilitas umum, lahan
pertanian, dan lahan perkebunan
(Referensi) Jenis Kawasan Lindung di Hutan Produksi
Berdasarkan buku Pedoman Penyusunan Dokumen AMDAL Bidang Kehutanan yang
diterbitkan oleh Pusat Standardisasi dan Lingkungan Dephut, jenis kawasan lindung
antara lain:
1. Hutan Lindung;
2. Kawasan hutan: dengan skoring faktor-faktor lereng lapangan, jenis tanah dan
curah hujan > 175 (SK Mentan No. 837/Kpts/Um/11/1980); dengan lereng
lapangan > 40%; dengan ketinggian > 2.000 m; dan dengan lereng lapangan > 15%
untuk jenis tanah sangat peka erosi (regosol, litosol, organosol dan renzina);
3. Kawasan bergambut di hulu sungai dan rawa (tebal > 3 m);
4. Kawasan resapan air;
5. Sempadan pantai (100 m dari titik pasang tertinggi ke arah darat);
6. Sempadan sungai: sungai kecil (lebar < 30 m) lebar sempadan 50 M; sungai
besar (lebar > 30 m) lebar sempadan 100 m;
7. Kawasan sekitar danau/waduk dengan lebar sempadan 100 m;
8. Kawasan sekitar mata air dengan radius 200 m;
9. Kawasan Suaka Alam (cagar alam dan suaka margasatwa);
10. Kawasan Pelestarian Alam (taman nasional, taman hutan raya dan taman
wisata alam);
Jenis Kawasan Lindung di Areal Hutan Produksi
11. Buffer zone hutan lindung, lebar 500 m (telah ditata batas) atau 1.000 m (belum ditata
batas);
12. Buffer zone Kawasan Suaka Alam/Kawasan Pelestarian Alam, lebar 500 m (telah ditata
batas) atau 1.000 m (belum ditata batas);
13. Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN);
14. Kawasan pengungsian/perlindungan satwa liar;
15. Kawasan pantai berhutan mangrove: lebar 50 m dari tepi hutan menghadap ke arah
pantai; lebar 130 kali nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan
yang diukur dari garis surut terendah dan titik pasang tertinggi; lebar 10 m dari tepi hutan
menghadap ke arah sungai;
16. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan: Daerah Karst (kering dan berair); daerah
dengan budaya masyarakat istimewa; dan kawasan lokasi situs purbakala/peninggalan sejarah
bernilai tinggi;
17. Kawasan rawan bencana alam; dan
18. Hutan produksi alam yang masih tetap dipertahankan keberadaannya dalam areal kerja.
Pemahaman terhadap jenis-jenis kawasan lindung ini akan membantu Unit Manajemen untuk
mengambil tindakan pengelolaan yang diperlukan. Tindakan pengelolaan kawasan lindung
diarahkan untuk menjamin kelestarian fungsi ekologi, yaitu terjaminnya fungsi hutan sebagai
sistem penyangga kehidupan berbagai spesies asli dan ekosistem di dalam Unit Manajemen.
Batas Aman Operasional Tambang
• Usul agar regulasi yg diacu (PU dan UU
Konservasi) direview. Kenyataannya di sepanjang
sungai dan garis pantai banyak pabrik / aktivitas
non tambang yang tidak terusik hukum
• Selain regulasi tsb agar bisa ditambahkan rujukan
batas aman sesuai dokumen kajian kemantapan
lereng yang disetujui Minerba
• Sebaiknya jangan dicantumkan angka, karena bisa
dijadikan rujukan oleh Aparat untuk
mempidanakan kegiatan pertambangan.
Pasal 34
Penghargaan Lingkungan
Penghargaan Lingkungan
(1 Terhadap pemegang IUP atau IUPK tahap operasi produksi yang
melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan
dengan baik akan diberikan tanda penghargaan oleh Menteri.
(2) Tata cara pelaksanaan pemberian tanda penghargaan dan penilaian
terhadap pengelolaan dan pemantauan lingkungan pertambangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Direktur
Jenderal.
(3) Pemegang IUP atau IUPK tahap operasi produksi yang dalam 2
(dua) periode penilaian tidak memperoleh penghargaan akan
mendapat pembinaan khusus dan/atau sanksi khusus.
(4) Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan pemberian tanda
penghargaan dan penilaian terhadap pengelolaan dan pemantauan
lingkungan pertambangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dibebankan kepada APBN Direktorat Jenderal
Penghargaan Lingkungan
• Setuju untuk penghargaan dan pembinaan
serta sanksi
• Tapi perlu dibahas apakah dengan tidak dapat
penghargaan berarti tidak comply dan bisa
diberi sanksi (Ayat 3)

Anda mungkin juga menyukai