Anda di halaman 1dari 25

A Study of the Stressor, Family Environment and

Family Burden in Dissociative (Conversion)


Disorder Patients
JOURNAL READING
ILMU KESEHATAN JIWA RSJD DR ARIF SOLO
Author
• Kamal. K. Verma, Om P. Solanki, Girish C. Baniya, Shrigopal Goyal

• Department of Psychiatry at S.P. Medical College and Associate Group


of P.B.M. Hospital, Bikaner, Rajasthan, India
LATAR BELAKANG

Beban
signifikan
pe↓ aktivitas pada
sehari-hari yg keluarga
signifikan dan Gangguan disosiatif
hubungan merupakan
antaranggota
keluarga
gangguan terkait
stres yang biasanya
terjadi pada remaja
Bahan dan Metode:
Penelitisn observasional
cross-sectional, 100
pasien ggn disosiatif yg
masuk kriteria inklusi
Tujuan: dan eksklusi Hasil:
Mempelajari stressor, Pasien ggn disosiatif
lingk. keluarga, dan menyebabkan tingkat
penilaian beban beban yang cukup besar
keluarga pd penderita terhadap anggota
ggn disosiatif keluarga lainnya

Kesimpulan:
ggn disosiatif
menyebabkan
beban yang cukup
besar terhadap
anggota keluarga
lainnya
INTRODUCTION
Sampel Penelitian
Sampel Penelitian

112 ps
 Sosiodemografi
SKALA  variabel klinis
 lingkungan keluarga
 beban keluarga
12 ps
(eksklusi) Informed
Consent

100 ps
Kriteria inklusi

Pasien laki-laki atau perempuan

semua kelompok usia dari klinik IPD dan OPD yang


didiagnosis sebagai gangguan disosiatif (konversi) menurut
ICD-10.

Mereka bersedia berpartisipasi dan mengerti Kuesioner.


Kriteria eksklusi

gangguan kejang

kelainan otak organik

keterbelakangan mental

tidak bersedia mengikuti penelitian


Alat

• Mengikuti skala yang digunakan untuk menilai variabel sosial


demografi dan klinis dan untuk menilai lingkungan keluarga serta
beban keluarga
• untuk mencatat variabel sosio-demografis
• Informasi pribadi pasien: nama, usia, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan,
Proforma yang pendapatan per kapita, status pendidikan, agama, rincian jenis keluarga, tempat tinggal
dirancang dimana pasien berada, dan alamat mereka dengan nomor kontaknya
sendiri

• untuk menilai secara singkat, profil klinis pasien


• keluhan pasien, durasi penyakit, faktor stresor atau presipitasi,
• jika ada; riwayat trauma masa kecil jika tersedia; sejarah masa lalu jika ada; sejarah
Profil klinis keluarga, sifat pengobatan yang dicari dari berbagai sumber; durasi antara munculnya
Proforma gejala dan mencari pengobatan dari psikiater; dan pemeriksaan fisik secara umum.
Skala lingkungan keluarga (F.E.S.)
• Skala Lingkungan Keluarga (F.E.S.) dari Moos (1974) telah diadopsi
dan distandarisasi dengan kondisi di India oleh Joshi dan Vyas (1987)
dalam bahasa Hindi.
• Tujuan F.E.S.  karakteristik lingkungan interpersonal keluarga dan
untuk menilai persepsi lingkungan keluarga
• Kuesioner (90 pernyataan)  mengidentifikasi karakteristik
lingkungan, yang akan mengerahkan atau menekan semua unsur
penting dari domain utamanya, yaitu kohesi, orientasi pencapaian,
penekanan religius moral, dan sebagainya
4 3 2 1 0
• Setiap item dari setiap sub skala berada pada skala lima poin
“four to zero".

0 1 2 3 4
Ada beberapa item bentuk negatif yang nilainya dalam arah berlawanan dari berat,
yaitu “zero to four”
Jadwal Wawancara Beban Keluarga (FBIS)

• Pai &Kapur (1981) mengukur sejauh mana pola beban yang


dialami oleh keluarga atau pengasuh utama pasien, sehubungan
dengan gangguan kenyamanan keluarga, interaksi keluarga, dan
efek pada kesehatan fisik dan mental orang lain.
• mengukur aspek obyektif & subjektif dari beban (6 kategori
beban umum : 2-6 item )
• Keandalan/realibilitas antar-penilai untuk semua item adalah
0,78 dan validitas korelasinya adalah 0,72
beban
keuangan
efek
kesehatan
mental efek rutinitas
anggota keluarga,
keluarga
lainnya
Setiap item diberi nilai pada
Sub kategori skala tiga poin, di mana nol
tidak ada beban dan dua adalah
beban yang berat.
efek
Efek
kesehatan
kenyamanan
fisik anggota
keluarga
keluarga

efek interaksi
keluarga
Aspek Etis Analisis Statistik

dewan peninjau penelitian dan lembaga


Perangkat lunak SPSS-23
komite etik

sukarelawan yang bersedia berpartisipasi & Data deskriptif dianalisis dengan frekuensi,
informed consent persentase, mean, dan standar deviasi

Kelompok pria-wanita dibandingkan untuk


Rahasia informasi dijaga
variabel demografis dan klinis
variabel terdistribusi normal kontinyu
dengan uji t independen dan variabel diskrit
dengan uji chi-kuadrat.
RESULT
Distribusi kasus (india, 2015)

DARI 100 PASIEN


Wanita >>>> laki-laki
HASIL 1. (DISTRIBUSI berdasar stresor)

!!!!
HASIL 2. (Rata-rata skor-skala lingkungan
keluarga)
HASIL 2. (RATA-RATA SKOR-SKALA LINGKUNGAN KELUARGA)
• Lingkungan keluarga yang buruk  gangguan disosiatif meningkat
• Terapi pada gangguan disosiatif  tidak hanya pada lingkungan
keluarga tetapi juga memperbaiki domain pasien
• Beban :
• Wanita : finansial dan waktu luang keluarga
• Laki-laki : aktivitas sehari-hari dan kesehatan fisik dan mental keluarga
• Beban yang meningkat diakaitkan dengan perempuan, usia tua,
edukasi rendah, without employment, taking care young patient
Kesimpulan
• Gangguan disosiatif  beban
• Lingkungan keluarga (pertumbuhan dan hubungan keluarga) : gejala
gangguan disosiatif
Kekurangan
• Metode : cross sectional, non blind
• Tidak menilai mediator beban seperti coping, appraisal, ekspresi
emosi dan dukungan sosial
Saran
• Sample lebih banyak
• Design prospektif

Anda mungkin juga menyukai