Anda di halaman 1dari 20

AKTUATOR

Oleh:
1. Agysta Yoso Apriliasari
2. Yosef Hermawan
3. Ichwani Darmawan
4. Achmad Fauzi
AKTUATOR

AKTUATOR
MACAM-MACAM AKTUATOR PADA EMS

Injector

ISC (Idle Speed Control)

ESA (Electronic Spark Advancer)

EMS
Kontrol Pompa Bahan Bakar

Kontrol Cut A/C System

Kontrol Electric Cooling Fan

EGR (Exhaust Gas Recirculation

Check Engine Lamp


INJECTOR ▪ Signal dari ECM diterima oleh coil selenoid, maka plunger
akan tertarik melawan kekuatan pegas. Karena needle
valve dan plunger merupakan satu unit, valver juga akan
tertarik dari dudukan dan bensin akan disemrpotkan selama
katup terbuka. Pengaturan banyak sedikitnya bensin yang
disemprotkan sesuai dengan lamanya signal dari ECM.
(lamanya katup terbuka), karena langkah needle valve
tetap.

▪ Ditinjau dari urutan penyemprotan pada EFI dapat


digolongkan menjadi dua macam, yaitu :

1) Penyemprotan Group (Group 1,4 dan Group 2,3)

2) Penyemprotan Skwensial (sesuai FO)


Penyemprotan Group (Group 1,4 dan Group 2,3)
Penyemprotan Skwensial (sesuai FO)
ISC (Idle Speed Control)

Fungsi untuk mengatur jumlah volume


udara yang masuk ke dalam intake
manifold melewati saluran by-pass

▪ ECU dalam melakukan pengontrolan dan menggerakan komponen ISC valve ini
terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain jenis stepper motor, jenis rotary
selenoid, jenis duty control dan jenis vacum switching valve (VSV) control.
Bagaimana ECU memberikan perintah ke ISC valve?
EGR (Exhaust Gas Recirculation)
EGR atau Exhaust Gas Recirculation adalah
sebuah cara atau teknologi di mana
teknologi EGR ini bertujuan untuk
mengurangi Kadar Nox pada gas buang
yang dihasilkan pada proses pembakaran di
engine. Pada engine pembakaran internal
atau internal combustion engine, EGR ini
bekerja dengan cara mensirkulasikan
kembali sisa hasil pembakaran untuk
kemudian dicampur kembali dengan udara
bersih di intake manifold. Teknologi EGR
sudah diterapkan pada mesin bensin
maupun pada mesin diesel. Dengan
menggunakan teknologi EGR maka emisi
gas buang (polusi gas buang) dapat
diperkecil.
Electronically Controlled Exhaust Gas Re-circulation (EGR) System

Tipe ini menggunakan data kondisi mesin yang dideteksi oleh bermacam sensor dan sinyal yang
dikelola oleh microprocessor untuk menjalankan actuator dan kemudian mengatur bukaan EGR valve.
Bergantung pada kondisi operasi, sudut pembuka katup EGR dikendalikan oleh ECU kontrol mesin
berdasarkan sinyal dari coolant temperature, manifold absolute pressure, intake air temperature and
throttle valve opening angle etc..
Exhaust Gas Re-circulation (EGR) System

•Engine cold and idling •Other than Idling after the engine warmed-up
Pada saat kondisi ini sistem EGR belum bekerja
dikarenakan supaya tidak menganggu proses Pada saat kondisi ini EGR bekerja Bertujuan
pembakaran. untuk mengurangi Kadar Nox pada gas buang
yang dihasilkan pada proses pembakaran di
engine
Check Engine Lamp

Lampu check engine berfungsi untuk


memberitahukan kepada pengemudi bila terdapat
sensor-sensor pada sistem EFI ada yang tidak
bekerja, sehingga pengemudi akan mengetahui
adanya kerusakan tersebut.
Elektronic Spark Advance
Kontrol Electric Cooling Fan

▪ Kontrol Electric Cooling Fan


berfungsi untuk :
▪ Bila temperatur engine mencapai
98o C maka electric fan akan
bekerja untuk mendinginkan air
pendingin
▪ Bila A/C dihidupkan maka electric
fan akan bekerja
▪ Bila sensor temperatur air
pendingin rusak maka fan akan
bekerja
Kontrol Cut A/C System (Air Conditioner)

Kontrol Cut A/C System (Air Conditioner)


berfungsi untuk :
▪ Bila engine mencapai temperatur 107o
C maka A/C akan di cut atau dimatikkan
▪ Ketika pedal gas atau katup throttle gas
dibuka lebih dari ketentuan dari
kecepatan kendaraan maka akan
membuat A/C akan otomatis di cut atau
dimatikkan
Relay Pompa Bensin (Relay Kombinasi) tipe “L” luft

▪ Pada tipe ini


pompa bensin
akan bekerja pada
saat ada sinyal
start dan apabila
saklar Air Flow
Meter menutup,
yaitu apabila ada
aliran udara
melewati flap pada
Air Flow Meter.
Relay Pompa Bensin (Relay Kombinasi) tipe “D” DRUNK

▪ Pada sistem ini pompa


bensin bekerjanya
dipengaruhi oleh dua
hal: posisi starter dan
sinyal putaran dari
distributor.
▪ Sehingga ketika mesin
distarter pompa bensin
bekerja dan setelah
ada putaran pompa
dipertahankan tetap
bekerja, ketika mesin
dimatikan pompa akan
berhenti bekerja.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai