Pembimbing :
dr. Yonas Hadisubroto, Sp.OG
Penyaringan
dan
penyimpanan
darah
Metabolisme
Pembentukan
karbohidrat,
faktor
protein,
kkoagulasi
lemak
FUNGSI
HEPAR
Penyimpanan
Pembentukan
vitamin dan
empedu
besi
• Family hepadnaviridae
• Diameter sekitar 42 nm
• Memiliki pembungkus atau selubung luar
• DNA rantai ganda
• Antigen pada HBV :
1. HBV DNA
2. HBV DNA Polymerase
3. Hepatitis B surface (HBsAg)
4. Hepatitis B core (HBc Ag)
5. Hepatitis B envelope ( HBe Ag)
Definisi
: infeksi yang terjadi pada hati yang
disebabkan oleh virus hepatitis B, dapat akut
maupun kronis.
Hepatitis B akut Hepatitis B kronis
Riskesdas 2014:
- Di asia ternggara, indonesia merupakan endemisitas
terbesar kedua setelah myanmar
- 28 juta penduduk indosenia terinfeksi hepatitis B dan C
IDAI, 2002 :
- Di Indonesia, 3,9% ibu hamil merupakan pengidap hepatitis
B dengan resiko penularan maternal kurang lebih 45%.
Virus memasuki tubuh host baru
Melewati barier sistem imun
Mencapai membran sel hepar
Partikel inti virus memasuki sel hepar dan melepaskan
isinya berupa HBV DNA dan enzim DNA polymerase ke
dalam inti sel hati
HBV DNA, melalui mRNA mengakibatkan terbentuknya:
Surface protein ( HBs)
Core Protein (HBc)
HBe protein
DNA polymerase
DNA polymerase mengakibatkan sel hepar membuat salinan
HBV DNA
Virus baru keluar dari membran sel hepar ke peredaran
darah
Virus dapat menginfeksi sel hepar lain secara efektif
Gejala klinis :
- Asimpomatis
- Flu-like syndrome
- mual muntah
- sklera dan kulit ikterik
- kencing berwarna gelap
Pemeriksaan laboratorium klinik :
- SGOT SGPT meningkat menunjukkan
kerusakan dan nekrosis hati. Kerusakan
hepatosit didapatkan gama GT meningkat
disamping peningkatan bilirubin
Penanda serologis :
1. Penanda infeksi : HBsAg (+), IgM anti-HBc
antibodi yang terlihat pada masa akut, IgG
anti-HBc tetap positif seumur hidup
2. Petanda replikasi : HBeAg dan DNA HBV
3. Petanda akut atau kronis : IgM anti-HBc
menunjukkan kerusakan hati pada hepatitis
akut
Pemeriksaan penunjang : USG
hepatomegali
Kronis :
Akut - HBsAg (+) HBeAg (+) Bervariasi Aktif :
- Asimpomatis - HBsAg (+)
- Flu-like syndrome - DNA HBV >105 kopi/ml
- mual muntah - Kenaikan ALT menetap
atau intermitan
- sklera dan kulit ikterik
- Biopsi hati : peradangan
- kencing berwarna gelap aktif
Carrier :
- HBsAg (+)
- DNA HBV <105 kopi/ml
- ALT normal
- Biopsi hati : kelainan
jaringan minimal
Penularan horizontal :
- Penularan per kutan
- Penularan memalui selaput lendir atau
mukosa
Penularan vertikal :
- Penularan dari ibu hamil yang menderita
hepatitis B kepada bayi yang dikandung atau
dilahirkan
Penularan vertikal :
- Penularan in-utero : robekan plasenta atau
terganggunya barier plasenta saat kontraksi
uterus
- Penularan perinatal : pada saat persalinan
- - lesi kulit bayi
- - ketuban atau darah ibu yang tertelan bayi
- - melalui konjungtiva bayi
- Penularan post natal : setelah bayi lahir
- - ASI
Abortus
Partus prematurus
IUFD
Perdarahan post partum
Ibu hamil terinfeksi VHB pada trimester I dan
II, penularan vertikal < 10%
Ibu hamil terinfeksi VHB pada trimester III,
penularan vertikal 76%
Kehamilan dipertahankan se aterm mungkin,
bukan indikasi persalinan per abdominam
Bila infeksi terjadi pada kehamilan trimester
I atau II, gejala akan sama pada wanita tidak
hamil
Infeksi pada kehamilan trimester III, gejala
lebih berat, bahkan menjadi hepatitis
fulminan, karena defisiensi faktor lipotropik
dan kebutuhan nutrisi janin meningkat, ibu
mudah jatuh ke dalam akut hepatik nekrosis.
10%-20% akan menjadi hepatitis fulminan
pada ibu
Pada ibu :
- Skrining HBsAg
- HBsAg (+) tidak perlu vaksin ditandai
pada rekam medik
- Wanita hamil yang terpapar VHB berikan
HBIg 0,06 ml/kgBB IM sesegera mungkin
lanjut vaksin HB : 7 hari, 1 bulan dan 6 bulan
Pada bayi
- Imunisasi aktif :
- Vaksin terbuat dari partikel HBsAg
- Imunisasi pasif :
- - Pemberian HBIg IM
- Imunisasi aktif dan pasif
- Pemberian HBIg dan pertikel HBsAg
Hepatitis B akut : Suportif
Hepatitis B kronis :
-Kelompok imunomodulasi ;
- Interferon alfa
- Timosin alfa 1
- Vaksinasi terapi
- Kelompok terapi antivirus :
- Adenovir
- Entecavir
- Lamivudine
- Telbivudine
- Tonofir
tergantung dari berat ringannya penyakit dan
komplikasi – komplikasi yang terjadi
90% dari infeksi HBV pada dewasa akan sembuh
sempurna, baik terjadi pada kehamilan trimester
I, II maupun wanita tidak hamil. Pada kehamilan
trimester III, infeksi HBV akan memberikan
prognosis yang lebih buruk, didapatkan kematian
ibu dan anak
Pada bayi : bila tertular saat neonatus maka 90%
akan menjadi HBV kronis dan 40 diantaranya
akan menjadi sirosis hepatis atau kanker hati.
Bila yang tertular bayi perempuan : akan
diteruskan ke generasi berikutnya, dan bayi
tersebut menjadi fokus infeksi horizontal.
S O A P
• KU: perut terasa kencang-kencang dan keluar cairan • Ku: cukup G1IP1001 uk 32-33 Obs TTV
• RPS: Pasien mengeluh kenceng-kenceng sejak tadi pagi • Kes: CM minggu J/T/H + PPI Obs CHPB
pukul 08.00 WIB (09/09/2015) lalu keluar cairan dari • TD: 110/70 mmHg Inj. Ceftazidime 3 x 1
jalan lahir. Lalu pasien ke bidan pukul 19.00 WIB • N: 88 x/menit Inj. Dexamethason 2x1 a
(09/09/2015), diperiksa dalam, pembukaan 2 cm. Lalu • RR: 20 x/menit p/o nifedipine 20 mg/3
pasien dirujuk ke RS dr Soebandi • Tax: 36,0 oC jam
• RPD: HT (-), Asma (-), DM (-) • K/L : a/i/c/d = -/+/-/-
• RPK: HT (-), Asma (-), DM (-) Tho: Cor: S1 S2 tunggal
• RPO: (-) Pulmo: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
• R. Menarche: usia 14 tahun Abdomen:
• R. Menstruasi: teratur / 14 hari / dismenorhea (+) • Inspeksi: BSC (-), BO (-)
• R. Marital : I x 21 th • Auskultasi: perisaltik (+), DJJ
• R.Obstetri : I. Laki-laki/ 4th/ bidan/ 3500 gr 137x/m
II. Hamil ini • Perkusi: redup
• R. ANC : teratur/bidan/1 kali tiap nulan sejak UK 6 bulan • Palpasi:
• R. KB: (-) • L1 : TFU 23 cm
• L2 : PUKa
• HPHT : 26-1-2015 • L3 : presentasi kepala
• HPL : 2-11-2015 • L4 : belum masuk PAP
• TB: 150cm Genitalia: VT pembukaan 2 cm, eff. 25 %,
• BB: 70kg ketuban (+), kepala Hodge I
His: 1x 10’ x 30”
Ekstremitas:
Akral hangat pada keempat ekstremitas
Edema (-) pada kedua ekstremitas bawah
S O A P
• KU: tidak ada keluhan • Ku: cukup G1IP1001 uk 32-33 minggu Obs TTV
• Kes: CM J/T/H + PPI Obs CHPB
• TD: 100/70 mmHg Inj. Ceftazidime 3 x 1
• N: 84 x/menit Inj. Dexamethason 2x1 a
• RR: 20 x/menit p/o nifedipine 20 mg/3
• Tax: 36,0 oC jam
• K/L : a/i/c/d = -/+/-/- Pro konsul interna
Tho: Cor: S1 S2 tunggal
Pulmo: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/- Jawaban konsul interna :
Abdomen: 1. Cek anti HAV,
• Inspeksi: BSC (-), BO (-) HBsAg, Anti HCV
• Auskultasi: perisaltik (+), DJJ 158x/m 2. p/o Hepamax 3x1
• Perkusi: redup 3. Jika ada hasil lab,
• Palpasi: konsul ulang
• L1 : TFU 23 cm
• L2 : PUKa
• L3 : presentasi kepala
• L4 : belum masuk PAP
Genitalia: VT pembukaan 2 cm, eff. 25 %, ketuban (+), kepala Hodge I
His: 1x 10’ x 30”
Ekstremitas:
Akral hangat pada keempat ekstremitas
Edema (-) pada kedua ekstremitas bawah
S O A P
• KU: tidak ada keluhan • Ku: cukup G1IP1001 uk 32-33 minggu Obs TTV
• Kes: CM J/T/H + PPI + HBV Obs CHPB
• Suami pasien tidak ada • TD: 100/70 mmHg Inj. Ceftazidime 3 x 1
keluhan, namum juga ikterus • N: 84 x/menit Inj. Dexamethason 2x1 a
• RR: 20 x/menit p/o nifedipine 20 mg/3
• Tax: 36,0 C o jam
• K/L : a/i/c/d = -/+/-/- p/o hepamax 3x1
Tho: Cor: S1 S2 tunggal
Pulmo: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen:
• Inspeksi: BSC (-), BO (-)
• Auskultasi: perisaltik (+), DJJ 158x/m
• Perkusi: redup
• Palpasi:
• L1 : TFU 23 cm
• L2 : PUKa
• L3 : presentasi kepala
• L4 : belum masuk PAP
Genitalia: VT pembukaan 2 cm, eff. 25 %, ketuban (+), kepala
Hodge I
His: -
Ekstremitas:
Akral hangat pada keempat ekstremitas
Edema (-) pada kedua ekstremitas bawah
S O A P
• KU: tidak ada keluhan • Ku: cukup G1IP1001 uk 32-33 minggu Obs TTV
• Kes: CM J/T/H + PPI + HBV Obs CHPB
• TD: 110/70 mmHg Inj. Ceftazidime 3 x 1
• N: 88 x/menit Inj. Dexamethason 2x1 a
• RR: 20 x/menit p/o nifedipine 20 mg/3
• Tax: 36,0 C o jam
• K/L : a/i/c/d = -/+/-/- p/o hepamax 3x1
Tho: Cor: S1 S2 tunggal
Pulmo: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen:
• Inspeksi: BSC (-), BO (-)
• Auskultasi: perisaltik (+), DJJ 132x/m
• Perkusi: redup
• Palpasi:
• L1 : TFU 23 cm
• L2 : PUKa
• L3 : presentasi kepala
• L4 : belum masuk PAP
Genitalia: VT pembukaan 2 cm, eff. 25 %, ketuban (+), kepala
Hodge I
His: -
Ekstremitas:
Akral hangat pada keempat ekstremitas
Edema (-) pada kedua ekstremitas bawah
S O A P
• KU: pasien ingin meneran • Ku: cukup G1IP1001 uk 32-33 minggu Pimpin persalinan
• Kes: CM J/T/H + PPI + HBV
• TD: 120/80 mmHg
• N: 96 x/menit
• RR: 22 x/menit
• Tax: 36,5 oC
• K/L : a/i/c/d = -/+/-/-
Tho: Cor: S1 S2 tunggal
Pulmo: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen:
• Inspeksi: BSC (-), BO (-)
• Auskultasi: perisaltik (+) , DJJ 145x/menit
• Perkusi: redup
• Palpasi:
• L1 : TFU 23 cm
• L2 : PUKA
• L3 : presentasi kepala
• L4 : sudah masuk PAP
Genitalia: VT pembukaan 10 cm, eff. 100 %, ket (+), kepala H
III
His: 3 x10’ x 30”
Ekstremitas:
Akral hangat pada keempat ekstremitas
Edema (-) pada keempat ekstremitas
- Telah lahir bayi berjenis kelamin perempuan
pada hari Sabtu, tanggal 12 September 2015
pada pukul 23.30 WIB dari ibu G2P1001, lahir
secara spontan ditolong oleh bidan VK. Lahir
langsung menangis, AS 7-8, ketuban jernih,
Cacat(-), anus (+), genitalia (+), caput
suksadenum (+), cephal hematom (-)
BB : 2020 gram
PB : 45 cm
A/ P1102 post partum spontan H0 + HBV
P/ observasi TTV dan perdarahan
S O A P
• KU: tidak ada keluhan • Ku: cukup P1102 post parum spontan Obs perdarahan
• Kes: CM H1 + HBV Obs UC
• TD: 120/80 mmHg Obs TTV
• N: 80 x/menit p/o hepamax 3x1
• RR: 22 x/menit
• Tax: 36,5 oC
• K/L : a/i/c/d = -/+/-/-
Tho: Cor: S1 S2 tunggal
Pulmo: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen:
• Inspeksi: BSC (-), BO (-)
• Auskultasi: perisaltik (+)
• Perkusi: redup
• Palpasi: soepel, TFU setinggi pusat, hepatomegali
(+)
Genitalia: fluxus (+)
Ekstremitas:
Akral hangat pada keempat ekstremitas
Edema (-) pada keempat ekstremitas
S O A P
• KU: tidak ada keluhan • Ku: cukup P1102 post parum spontan Obs perdarahan
• Kes: CM H2 + HBV Obs UC
• TD: 100/70 mmHg Obs TTV
• N: 80 x/menit p/o hepamax 3x1
• RR: 22 x/menit
• Tax: 36,5 oC Advice intera :
• K/L : a/i/c/d = -/+/-/- Cek HBV DNA
Tho: Cor: S1 S2 tunggal
Pulmo: Ves +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen: Pasien pulang paksa
• Inspeksi: BSC (-), BO (-)
• Auskultasi: perisaltik (+)
• Perkusi: redup
• Palpasi: soepel, TFU setinggi pusat, hepatomegali
(+)
Genitalia: fluxus (+)
Ekstremitas:
Akral hangat pada keempat ekstremitas
Edema (-) pada keempat ekstremitas