Anda di halaman 1dari 42

REFLEKSI KASUS

RHINITIS AKUT
DINA NURHAYATI
3010306918

Pembimbing :
dr. Hj. Andriana Tjitra W.W.S., Sp.THT-KL, M.Si.Med.
Identittas Pasien

 Nama : Ny. C
 Umur : 27 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Jalan waru II Perumahan
Kalisalak, Batang
 Tanggal Periksa : 28 Desemeber 2017
 No. RM : 0131XXXX
ANAMNESIS

Keluhan
Pilek
Utama
RPS
 Pasien datang ke poli THT RISA mengeluh pilek sejak 2 hari
yang lalu pada kedua sisi hidung. Beberapa hari sebelum
keluhan pilek muncul, pasien mengaku sering terlambat
makan dan merasa kelelahan setelah bepergian saat hari
libur Natal. Pasien mengaku sudah minum obat yaitu
paracetamol, namun keluhan tersebut tidak berkurang.
Pasien mengatakan awalnya ingus yang keluar dari hidung
bening dan encer. Keluhan tersebut dirasakan terus menerus
sepanjang hari dan mengganggu aktifitas. Pasien juga
mengeluh demam, batuk, badan pegal-pegal, lemas, serta
nafsu makan menurun. Keluhan lain seperti bersin >3-5x
tiap serangan(-), rasa gatal pada hidung (-).
Sacred seven
 Onset : sejak 2 hari yang lalu
 Lokasi : pada kedua sisi hidung
 Kronologi : sebelum keluhan pilek muncul, pasien mengaku
sering terlambat makan dan merasa kelelahan setelah bepergian saat
hari libur Natal. Pasien mengaku sudah minum obat yaitu paracetamol,
namun keluhan pilek tersebut tidak berkurang.
 Kualitas : ingus yang keluar dari hidung bening dan encer.
 Kuantitas : Keluhan tersebut dirasakan terus menerus
sepanjang hari
 Faktor yang memperberat :-
 Faktor yang memperingan : obat paracetamol untuk menurunkan
demam
 Keluhan lain : demam, batuk, badan pegal-pegal, lemas,
serta nafsu makan menurun.
• Riwayat keluhan yang sama dirasakan 1 tahun yang
lalu
• Riwayat alergi makanan, alergi udara dan debu
disangkal
RPD • Riwayat atopik lain (asma, dermatitis, konjungtivitis
alergi) disangkal

• Riwayat sakit serupa : Diakui pada anak pasien.


• Riwayat asma : Disangkal
RPK • Riwayat alergi : Disangkal

• Pasien bekerja sebagai perawat di Poli kulit RSI Sultan


Agung Semarang, kesan ekonomi cukup.
RSosEk
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan Umum : Baik
 Kesadaran : Komposmentis
 Vital Sign :
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
 Nadi : 100 x/menit, regular, isi dan tegangan cukup.
 RR : 20 x/menit
 Suhu : 37,5 ºC
 Kepala : mesocephal
 Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
secret (-/-)
 Ekstremitas : akral hangat, capillary refill < 2”
STATUS LOKALIS
Pemeriksaan Hidung dan Sinus Paranasal
 Inspeksi Hidung luar
Bentuk Normal

Massa (-)

Deformitas (-)

Warna Sama dengan kulit sekitar


Palpasi dan Perkusi Sinus Paranasal

Daerah Sinus Nyeri tekan Nyeri ketok

Sinus frontal (-) (-)

Sinus etmoid (-) (-)

Sinus maxilla (-) (-)


Rhinoskopi Anterior
CAVUM NASI DEXTRA SINISTRA

Konka inferior Hipertrofi (+) Hipertrofi (+)

Mukosa Hiperemis (+) Hiperemis (+)

Septum deviasi (+) (-)

Sekret (+) mukoid (+) mukoid

Massa (-) (-)

Corpus Alienum (-) (-)


TELINGA LUAR
Bagian AD AS
Preaurikula Fistel (-) Fistel (-)
Retroaurikula Fistel (-), Fistel (-),
hiperemis (-) hiperemis (-)

Aurikula Nyeri tarik (-), Nyeri tarik (-),


hiperemis (-) hiperemis (-)

Kelainan Kelainan kongenital


kongenital mikrotia (-)
mikrotia(-)
Tragus Nyeri tekan (-) Nyeri tekan (-)
Mastoid Nyeri ketok dan Nyeri ketok dan
nyeri tekan (-) nyeri tekan (-)

Hiperemis (-) Hiperemis (-)


Canalis Akustikus Eksterna

Bagian AD AS

CAE Dalam batas normal Dalam batas normal

Serumen (+) ada, jumlah sedikit, (+) ada, jumlah sedikit,


konsistensi lunak, konsistensi lunak, berwarna
berwarna kuning kuning
MEMBRAN TIMPANI

AD AS
Intak (+) (+)

Warna Sedikit suram Sedikit suram

Reflek cahaya (+) (+)

Retraksi (-) (-)

Bulging (-) (-)


Tenggorok
Rongga Mulut Oropharynx

 Mukosa buccal: normal,  Uvula : letak ditengah,


hiperemis (-),stomatitis simetris
(-)
 Palatum mole : simetris
 Lidah : bentuk normal,
beslag (-)  Pilar anterior posterior
: simetris, hiperemis(-)
 Gigi dan ginggiva :
karies (-), gusi  Dinding posterior faring
berdarah (-) : hiperemis (+),
granulasi (+), post nasal
drip (-)
Tonsil

Tonsil Dextra Sinistra

Ukuran T1 T1

Warna Hiperemis (-) Hiperemis (-)

Kripte Melebar (-) Melebar (-)

Detritus (-) (-)


Pemeriksaan Kelenjar Getah Bening Leher

 Tidak didapatkan pembesaran kelenjar getah bening


leher
RESUME
 Seorang wanita usia 27 tahun datang dengan
keluhan rhinorrhea sejak 2 hari yang lalu pada
kedua sisi hidung, awalnya berwarna bening dan
encer, demam(+), batuk (+), malaise (+), bersin-
bersin >3-5x tiap serangan(-), rasa gatal pada
hidung(-). Hasil pemeriksaan status lokalis: Hidung
ditemukan mukosa hiperemis (+/+), konka hipertrofi
(+/+), sekret (+/+) mukoid, septum deviasi ke arah
kanan. Telinga luar dbn. CAE dbn, serumen(+/+). MT
intak, warna agak suram. Dinding posterior
orofaring: mukosa hiperemis (+), granulasi (+), post
nasal drip (-).
-Rinitis Akut
• DIAGNOSIS BANDING
-Rinitis Alergi

Rinitis Akut • DIAGNOSIS


PENATALAKSANAAN
Medikamentosa : Non medikamentosa:
 Decongestan oral :  Anjuran untuk mengurangi
Pseudoefedrin tab 60 mg 3x1 aktivitas serta istirahat yang
selama 7 hari cukup.
 Antipiretik :  Mengatur pola makan dan
Paracetamol tab 500 mg 3x1 mengkonsumsi makanan yang
selama 7 hari bernutrisi.
 Mukolitik :  Perbanyak minum air putih.
Ambroxol tab 30 mg 2x1 selama
7 hari
 Roboransia : Vitamin C atau
Vitamin B6 tab 1x1 selama 7
hari
PROGNOSIS

 Quo Ad Vitam : Ad bonam


 Quo Ad Fungsionam : Ad bonam
 Quo Ad Sanationam : Ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA

1.ANATOMI & FISIOLOGI HIDUNG


2. RHINITIS AKUT
Anatomi Hidung
CAVITAS NASI
VASKULARISASI HIDUNG
HISTOLOGI HIDUNG
FISIOLOGI HIDUNG

1. Fungsi Respirasi

2. Fungsi proteksi

3. Fungsi penghidu

4. Fungsi Fonatik->Resonansi

5. Refleks nasal.
RINITIS AKUT
DEFINISI
 Rinitis akut adalah radang pada mukosa hidung yang
berlangsung akut, kurang dari 12 minggu, dapat
disebabkan karena infeksi virus atau bakteri yang sering
ditemukan karena menifestasi dari rinitis simplek (comman
cold), influenza, penyakit eksantem (seperti morbili,
variola, varicela, pertusis), penyakit spesifik, serta
sekunder dari iritasi lokal atau trauma.
Klasifikasi
RINITIS
AKUT
RINITIS
INFEKSI
RINITIS
KRONIS
RINITIS
RINITIS
ALERGI
RINITIS NON
INFEKSI
RINITIS NON
ALERGI
RINITIS AKUT

RINITIS RINITIS
BAKTERI AKUT
VIRUS SUPURATIF
Rinitis Simplek

Rinitis Akut
Rinitis Influenza
Virus

Rinitis
Eksantematous
MANIFESTASI KLINIS

Gejala tergantung dari stadium:


1. Stadium awal/ prodromal, berlangsung beberapa jam.
Gejalanya yaitu:
Gejala prodromal umum seperti demam, menggigil,
nyeri kepala, nafsu makan menurun.
rasa panas pada cavum nasi.
Rasa kering pada cavum nasi.
2. Stadium lanjutan, hari kedua sampai lima.
Gejalanya yaitu:
Hidung tersumbat.
Ingus encer dan banyak.
bersin-bersin berulang.
sekret yang semula encer kemudian menjadi
mucoid, lebih kental dan lengket.
badan tidak enak (malaise)
3. Stadium Invasi Bakteri (2 minggu):
 Ingus/ rinorea menjadi purulen.
 Obstruksi nasi bertambah, akibat obstruksi nasi akut
terjadi hiposmia, sensasi kecap dan bau berkurang
makanan tidak enak.
 Sakit tenggorokan.
Patofisiologi
DIAGNOSIS

 Rinitis akut umumnya didiagnosis dari gambaran


klinisnya. Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
PENATALAKSANAAN
 Tidak ada terapi spesifik untuk rhinitis simplek.
Rinitis akibat virus umumnya dapat sembuh sendiri
secara spontan sesudah 5-10 hari jika tidak ada
komplikasi.
 Istirahat
 terapi yang diberikan lebih bersifat simptomatik,
seperti :
- Antipiretik
- nasal dekongestan
- roboransia/obat imunomodulator seperti vitamin.
Pencegahan
 Lebih sering mencuci tangan, terutama sebelum
menyentuh wajah.
 Memperkecil kontak dengan orang-orang yang telah
terinfeksi.
 Tidak berbagi sapu tangan, alat makan, atau gelas
minum.
 Menutup mulut ketika batuk dan bersin.
KOMPLIKASI

 Otitis media akut.

 Sinusitis.

 Infeksi traktus respiratorius bagian bawah seperti


laringitis, tracheo bronchitis, pneumonia.
PROGNOSIS

 Rinitis akut merupakan “self limiting disease”


umumnya sembuh dalam 7 -10 hari.

Anda mungkin juga menyukai