Anda di halaman 1dari 28

ASMA

Oleh :
Nevi Triayu Juwita, S.Ked
G1A215048

Perseptor :
dr. H. Azwar Djauhari M.Sc
• Nama : Tn. D
• Umur : 42 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Alamat : RT 22 Tanjung Pinang

Latar Belakang sosial-ekonomi-demografi-


lingkungan keluarga
• Status Perkawinan : Sudah menikah
• Jumlah Anak : 2 orang
• Status Ekonomi Keluarga : Cukup
• Beratap seng, berdinding Semen dan beralas semen.
• Terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, ruang TV, dan dapur,
serta kamar mandi di belakang.
• Dirumah pasien terdapat ± 8 jendela.
• Sampah biasanya dibuang di tempat pembuangan sampah umum.
• Kondisi dapur rumah pasien cukup rapi, barang-barang terletak
beraturan, pencahayaan dapur cukup baik karena terdapat
jendela yang disertai ventilasi dan pintu. Ventilasi dirumah pasien
ini termasuk cukup. Namun, jendela rumah pasien jarang dibuka.
• Sumber air keluarga adalah air sumur. Bagian samping kiri rumah
terdapat rumah. Warga Disebelah kanan rumah juga terdapat
rumah warga.
Ruang Tamu Kamar Tidur

Ruang TV Kamar Mandi


Kondisi Lingkungan Keluarga
• Pasien dirumah tinggal bersama istri dan 2 orang
anaknya. Pasien bekerja sebagai karyawan swasta yang
sering bertugas di lapangan. Keluarga pasien ini cukup
harmonis. Sumber penghasilan keluarga dari suaminya.
Pasien sendiri adalah anak pertama dari 2 bersaudara.
Ayah pasien memiliki riwayat alergi yaitu asma yang
sama dengan pasien. Adik pasien tidak memiliki riwayat
asma, namun alergi jika memakan-makanan laut.

Aspek Psikologis di keluarga


• Hubungan dengan anggota keluarga lainnya baik.
• Faktor stress dalam keluarga disangkal.
Keluhan Utama
• Sesak nafas sejak satu hari yang lalu sebelum
datang ke Puskesmas Tanjung Pinang

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke Puskesmas Tanjung Pinang dengan keluhan
sesak nafas sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengeluh sesak nafas setelah
mengalami batuk. Pasien mengaku sesak selalu datang apabila pasien
mengalami batuk, terpapar oleh asap rokok, debu, dan cuaca yang
dingin. Sesak nafas disertai dengan bunyi mengi. Pasien mengakui sering
bersin-bersin pada pagi hari. Sesak nafas karena beraktifitas disangkal.
Pasien juga mengaku mengalami batuk-batuk sejak ± 3
hari yang lalu, batuk berdahak, warna dahak putih kekuningan,
tidak disertai dengan darah. Pasien juga mengaku tenggorokan
terasa gatal. Keringat pada malam hari ada tidak ada,
penurunan berat badan tidak ada, demam (-), sakit kepala (-),
pasien menyangkal adanya keluhan mual dan muntah, nafsu
makan biasa. BAK dan BAB tidak ada keluhan.

Pasien sudah mengalami keluhan sesak nafas sejak usia 8


tahun. Pasien mengaku dalam 1 bulan kadang tidak pernah
timbul sesak, sehingga pasien tidak rutin berobat dan tidak
mempunyai persediaan obat asma di rumah.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat asma (+) sejak usia 8 tahun
• Riwayat alergi (rhinitis) (+)
• Riwayat diabetes mellitus (-)
• Riwayat hipertensi (-)
• Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


• ada anggota keluarga lain yang menderita keluhan
yang sama dengan pasien yaitu ayah os
• Status Generalis
• Keadaan Umum : tampak sakit sedang
• Kesadaran : kompos mentis
• Nadi : 96x/ menit
• Nafas : 34x/menit
• TD : 120/80 mmHg
• Suhu : 37oC
• BB : 58 kg
 Kepala : normocephal, simetris
 Mata : Ca (-), SI (-), RC +/+ , pupil: bulat, isokor
 Hidung : t.a.k
 Telinga : t.a.k
 Mulut : dbn
 Lidah : putih kotor, ulkus (-)
 Leher
 KGB: tak ada pembengkakan
 Kel.tiroid: tak ada pembesaran
• Thorax
• Bentuk : simetris
• Pergerakan dinding dada : tidak ada yang tertinggal
• Pulmo
Pemeriksaan Kanan Kiri
Inspeksi Statis : simetris
Palpasi Stem fremitus normal Stem fremitus normal
Perkusi Sonor Sonor
Batas paru-hepar :ICS
VI kanan
Auskultasi Ekspirasi memanjang, Ekspirasi memanjang,
Wheezing (+), Ronkhi Wheezing (+), Ronkhi (-)
(-)
• Jantung

Ictus cordis terlihat di ICS V linea midclavicula


Inspeksi
kiri
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS V linea midclavicula kiri
Perkusi
Batas-batas jantung :
Atas : ICS II kiri
Kanan : linea sternalis kanan
Kiri : ICS VI linea midclavicula kiri

Auskultasi BJ I/II regular, murmur (-), gallop (-)

 Abdomen : dbn
 Ekstremitas : Edema (-), akral hangat
Laboratorium : Tidak Dilakukan

Diagnosis Kerja
• Asma Eksaserbasi Akut (J45.0)

Diagnosis Banding :
• Bronchitis (J20.0)
• Bronkiolitis (J21.0)
Promotif :

• Edukasi kepada pasien dan keluarganya tentang


tatacara menghindari faktor pencetus
• Edukasi kepada pasien tentang penyakit dan
penatalaksanaan penyakit apabila dalam serangan.
Preventif :

• Hindari faktor pencetus, seperti cuaca dingin (pakai jaket),


makanan, asap rokok, dll.
• Menjaga kebersihan lingkungan rumah.
• Tingkatkan daya tahan tubuh, dengan makan makanan bergizi
• Jika batuk segera berobat sehingga tidak menyebabkan asma
Non farmakolgi
• Minum air hangat.
• Posisikan badan setengah duduk atau posisi nyaman untuk
mengurangi sesak.
• Bernafas di uap panas.
• Resep puskesmas • Resep ilmiah 1
• Salbutamol tablet 2 mg (3x1) • Salbutamol nebulisasi 2.5 mg (1x1)
• GG tablet 100 mg (3x1) • Dexamethasone 0,5 mg (3x1)
• Cetirizin tablet 10 mg (1x1) • GG tablet 100 mg (3x1)
• Prednison tablet 5 mg (3x1) • Resep ilmiah 2
• Vitamin C tablet (3x1) • Terbutalin Sulfat tablet 2,5 mg(3x1)
• Prednisone tablet 5 mg (3x1)
• Ambroxol 30 mg (3x1)
• Resep ilmiah 3
• Salbutamol tablet 2 mg (3x1)
• Metilprednisolon tablet 4 mg (3x1)
• Bromheksin tablet 8 mg (3x1)
• Beberapa buah lobak putih di cuci bersih lalu dipotong
sedang dan dijus hingga mendapat 1 mangkuk, lalu di tim
dan diminum. Dianjurkan untuk diminum dan diulangi
penggunaanya cukup konsumsi 2x sehari.
• Irisan jahe setebal 3 mm ditempelkan dengan
menggunakan koyo hangat/koyo cabai pada titik dazhui
yaitu ruas tulang belakang yang paling menonjol.
Diulangi penggunaanya setiap 2x sehari.
• 3 siung bawang putih ditumbuk halus, lalu dicampur
dengan 1 sendok makan madu, dan gula batu
secukupnya. Rebus seluruh bahan tersebut hingga
mendidih sambil diaduk rata dan sampai tercium aroma
dari herbal tersebut, kemudian diperas dan disaring.
Diminum setiap hari, setiap pagi hari hingga sembuh.
Rehabilitatif
• Minum obat sesuai anjuran.
• Hentikan merokok
• Jika serangan asma semakin bertambah berat, maka segera
konsulkan ke puskesmas atau RS terdekat.
ANALISA KASUS
• Dirumah pasien terdapat ± 8 jendela. Ventilasi dirumah pasien ini termasuk
cukup. Namun, jendela rumah pasien jarang dibuka. Sumber air keluarga
adalah air sumur. Bagian samping kiri rumah terdapat rumah warga.
Disebelah kanan rumah terdapat juga rumah warga.
• Dimana pada kasus ini pengaruh terhadap lingkungan kerja, asap rokok,
dan polusi udara, selain itu karena ventilasi yang kurang. Sehingga hal ini
berhubungan dengan diagnosis.
• Ayah pasien memiliki riwayat alergi yaitu asma yang sama
dengan pasien. Adik pasien tidak memiliki riwayat asma,
namun alergi jika memakan-makanan laut.
• Pada asma faktor pencetus atau faktor yang harus
dikontrol juga adalah faktor emosi. Namun, pada pasien
ini hubungan keluarga harmonis sehingga tidak ada
hubungan antara diagnosis dengan keadaan keluarga dan
hubungan keluarga.
• Pasien bekerja sebagai karyawan swasta yang sering bertugas
dilapangan dan di lapangan pasien memakai masker
mengingat kondisi lapangan yang penuh debu dan polusi.
• Serangan asma timbul akibat adanya faktor pencetus. Pada
pasien ini yang bekerja seperti yang telah disebutkan dan
sering terpapar polusi udara serta perokok aktif yang
menghisap rokok dan menghirup asap dari rokok tersebut
mencetuskan timbulnya serangan asma.
• Adapun yang merupakan faktor penjamu pada pasien di kasus
ini yaitu : genetik, dimana ayah dari pasien memiliki sakit asma.
• Termasuk dalam faktor lingkungan yaitu allergen, sensitisasi,
lingkungan kerja, asap rokok, polusi udara, infeksi pernapasan
(virus), status sosioekonomi.
• Pada kasus ini asma eksaserbasi akut yang terjadi dipengaruhi
oleh faktor lingkungan kerja, asap rokok, polusi udara maupun
infeksi saluran pernafasan.
• Pada kasus ini asma eksaserbasi akut yang terjadi dipengaruhi oleh faktor
lingkungan kerja, asap rokok, polusi udara maupun infeksi saluran
pernafasan.
• Sehingga pasien dapat menghindari faktor pencetus, seperti cuaca dingin
(dengan menggunakan jaket), makanan, asap rokok, dll, menjaga
kebersihan lingkungan rumah, meningkatkan daya tahan tubuh, dengan
makan makanan bergizi, jika batuk segera berobat sehingga tidak
menyebabkan asma, rajin kontrol sehingga dapat mewaspadai serangan
asma.
• Memberikan informasi kepada individu dan keluarga mengenai seluk beluk penyakit,
sifat penyakit, perubahan penyakit (apakah membaik atau memburuk), jenis dan
mekanisme kerja obat-obatan dan mengetahui kapan harus meminta pertolongan
dokter.
• Kontrol secara teratur antara lain untuk menilai dan monitor berat asma secara
berkala (asthma control test/ACT)
• Pola hidup sehat
• Menjelaskan pentingnya melakukan pencegahan dengan :
• Menghindari setiap pencetus
• Menggunakan bronkodilator/sterois inhalasi sebelum melakukan exercise untuk
mencegah exercise induced asthma.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai