Anda di halaman 1dari 10

TUGAS UU DAN ETIKA

FACHRURROZI
META APRIAJI
HENDYKO WAHYUDI
MUHAMMAD IQBAL
ROJID SETIAWAN
Rumah sakit tipe A (Pasal 21 ayat 3, PMK 56 Tahun 2014)
Tenaga kefarmasian paling sedikit terdiri atas:
a. 1 (satu) apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;
b. 5 (lima) apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit 10 (sepuluh) tenaga
teknis kefarmasian;
c. 5 (lima) apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 10 (sepuluh) tenaga teknis
kefarmasian;
d. 1 (satu) apoteker di instalasi gawat darurat yang dibantu oleh minimal 2 (dua) tenaga teknis
kefarmasian;
e. 1 (satu) apoteker di ruang ICU yang dibantu oleh paling sedikit 2 (dua) tenaga teknis kefarmasian;
f. 1 (satu) apoteker sebagai koordinator penerimaan dan distribusi yang dapat merangkap melakukan
pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian
yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit; dan
g. 1 (satu) apoteker sebagai koordinator produksi yang dapat merangkap melakukan pelayanan
farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang
jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.
Rumah sakit tipe B (Pasal 32 ayat 3, PMK 56 Tahun 2014)
Tenaga kefarmasian paling sedikit terdiri atas:
a. 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;
b. 4 (empat) apoteker yang bertugas di rawat jalan yang dibantu oleh paling sedikit 8 (delapan) orang
tenaga teknis kefarmasian;
c. 4 (empat) orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 8 (delapan) orang tenaga
teknis kefarmasian;
d. 1 (satu) orang apoteker di instalasi gawat darurat yang dibantu oleh minimal 2 (dua) orang tenaga
teknis kefarmasian;
e. 1 (satu) orang apoteker di ruang ICU yang dibantu oleh paling sedikit 2 (dua) orang tenaga teknis
kefarmasian;
f. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan dan distribusi yang dapat merangkap
melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis
kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit
g. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator produksi yang dapat merangkap melakukan pelayanan
farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang
jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.
Rumah sakit tipe C (Pasal 36 ayat 3, PMK 56 Tahun 2014)
Tenaga kefarmasian paling sedikit terdiri atas:
a. 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;
b. 2 (dua) apoteker yang bertugas di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 4 (empat)
orang tenaga teknis kefarmasian;
c. 4 (empat) orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh paling sedikit 8 (delapan) orang
tenaga teknis kefarmasian;
d. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi dan produksi yang
dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan
dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja
pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.
Rumah sakit kelas D (Pasal 54 ayat 3, PMK 56 Tahun 2014)
Tenaga kefarmasian paling sedikit terdiri atas:
a. 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi Rumah Sakit;
b. 1 (satu) apoteker yang bertugas di rawat inap dan rawat jalan yang dibantu oleh paling
sedikit 2 (dua) orang tenaga teknis kefarmasian;
c. 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan, distribusi dan produksi yang
dapat merangkap melakukan pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan dan
dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja
pelayanan kefarmasian Rumah Sakit
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RS (PMK NO. 72 TAHUN
2016)
Pasal 3
1) Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit meliputi standar:
a. pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai;
b. pelayanan farmasi klinik.
2) Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai meliputi :
a. pemilihan;
b. perencanaan kebutuhan;
c. pengadaan;
d. penerimaan;
e. penyimpanan;
f. pendistribusian;
g. pemusnahan dan penarikan;
h. pengendalian;
i. administrasi.
LANJUTAN
3) Pelayanan farmasi klinik meliputi:
a. pengkajian dan pelayanan Resep;
b. penelusuran riwayat penggunaan Obat;
c. rekonsiliasi Obat;
d. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
e. konseling;
f. visite;
g. Pemantauan Terapi Obat (PTO);
h. Monitoring Efek Samping Obat (MESO);
i. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO);
j. dispensing sediaan steril;
k. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD).
4) Pelayanan farmasi klinik berupa dispensing sediaan steril hanya dapat dilakukan oleh Rumah Sakit
yang mempunyai sarana untuk melakukan produksi sediaan steril.
BOR
BOR (Bed Occupancy Ratio) = Angka penggunaan tempat tidur
BOR adalah the ratio of patient service days to inpatient bed count days in a period under
consideration (Huffman. 1994)•.
BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu (Depkes RI.
2005).

Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat


tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI.
2005).
Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit / (Jumlah tempat tidur x Jumlah hari
dalam satu periode)) X 100%
KLASIFIKASI RS PEMERINTAH
1. Rumah Sakit Klas A
2. Rumah Sakit Klas B 1
3. Rumah Sakit Klas B 2
4. Rumah Sakit Klas C
5. Rumah Sakit Klas D

Rumah Sakit Klas A


Jumlah tempat tidur : > 1000
Fasilitas dan kemapuan pelayanan medik : spesialis luas dan sub-spesialis luas

RUMAH SAKIT KLAS B 2


Jumlah tempat tidur : 500 - 1000
Fasilitas dan kemapuan pelayanan medik : Spesialis luas dan sub-spesialis terbatas

RUMAH SAKIT KLAS B 1


Jumlah tempat tidur : 350 -500
Fasilitas dan kemapuan pelayanan medik : Spesialis minimal 11

RUMAH SAKIT KLAS C


Jumlah tempat tidur : 100 - 300
Fasilitas dan kemapuan pelayanan medik : minimal 4 spesialis dasar

RUMAH SAKIT KLAS D


Jumlah tempat tidur : 50
Fasilitas dan kemapuan pelayanan medik dasar

Anda mungkin juga menyukai