Anda di halaman 1dari 13

Kontrasepsi Suntikan Kombinasi

(KSK)

Henry Salim Siregar

Pelatihan Teknologi Kontrasepsi Terkini (Contraceptive Technology Update – CTU)


Jakarta, 20 – 24 Mei 2003
Jenis-jenis KSK
• 25 mg Depo Medroksiprogesteron
Asetat (DMPA) dan 5 mg Estradiol
Valerat.
• 50 mg Noretindron Enantat (Net-
En) dan 5 mg Estradiol Sipionat
Keuntungan
KONTRASEPTIF
• Tak mengganggu proses sanggama
• Tidak perlu periksa dalam
• Efek samping minimal
• Klien tidak perlu menyimpan obat
• Tak tergantung kebiasaan lupa minum obat
• Mengurangi jumlah perdarahan  anemia
• Mengurangi nyeri haid/dismenore
• Mencegah kanker ovarium dan endometrium
• Mencegah kehamilan ektopik
Keterbatasan
• Ada perubahan pola haid
• Pada awal penggunaan sering timbul mual,
pusing, tegang dan nyeri payudara
• Efektivitas berkurang bila berinteraksi dengan
anti konvulsif (fenitoin, barbiturat) dan
tuberkulostatik (rifampisin)
• Kadang-kadang timbul komplikasi serius
(stroke, serangan jantung, thrombosis paru)
• Kesuburan tak segera pulih walaupun
penggunaannya telah dihentikan
KSK sesuai untuk Wanita dengan
kondisi sebagai berikut:

• Menyusukan bayi > 6 bulan


• Pascapersalinan dan tidak menyusukan bayinya
• Yang mengalami dismenore/nyeri haid hebat
KSK tidak sesuai untuk wanita
dengan kondisi sebagai berikut :
• Hamil atau diduga hamil
• Perdarahan per vaginam yang belum jelas
asalnya/penyebabnya
• Perokok dengan usia > 35 th
• Riwayat penyakit jantung atau tekanan darah
tinggi (>180/110)
• Riwayat thromboemboli atau Diabetes Melitus
lebih dari 20 th
• Penyakit hati akut
• Keganasan payudara
Waktu untuk memulai penggunaan

• Dalam 7 hari pertama menstruasi


• Setelah 7 hari  jika belum melakukan
sanggama atau sedang menggunakan metode
kontrasepsi lain
• Tidak haid  pastikan dulu klien, dalam 7 hari
kemudian tidak sanggama atau sedang
menggunakan metode kontrasepsi lain
• Pasca persalinan 6 bulan, memberikan ASI
Eksklusif, belum haid  pastikan tidak hamil
Waktu untuk memulai penggunaan :
• Pasca abortus  berikan dalam 7 hari
pertama pascaevakuasi sisa konsepsi
• Ganti cara :
• Suntikan lain  sesuai jadwal
• Kontrasepsi Hormonal Kombinasi lain, bila
digunakan secara benar  segera berikan.
Lakukan uji kehamilan bila meragukan
• Non hormonal  bila dipastikan tidak hamil,
dapat segera berikan. Bila hingga hari 7
menstruasi, tak perlu kontrasepsi pelindung
lainnya
Cara Penggunaan
• Berikan secara intra muskuler, setelah
penggunaan awal, perlu diulangi setiap 4
minggu
• Dianjurkan untuk 7 hari lebih awal  risiko
perubahan pola haid atau timbul gangguan
berupa perdarahan
• Bila terlambat lebih dari 7 hari  bila tidak
sanggama atau menggunakan kontrasepsi
lain (kondom) maka dapat diberikan suntikan
ulangan
Kondisi Medik yang harus
diperhatikan
• Penderita hipertensi < 180/110 masih dapat
menggunakan KSK, tetapi perlu pengawasan
• Diabetes Melitus dapat menggunakan KSK jika
terkontrol dan berlangsung < 20 th
• Migren, dapat menggunakan KSK jika tidak
ditemukan kelainan neurologik
• Pengguna rifampisin/obat epilepsi, pilih KSK
dengan etinil estradiol 50 g
• Penderita anemi bulan sabit (sickle cell), tidak
dapat menggunakan KSK
Menatalaksana Efek Samping
• Amenorea Singkirkan kemungkinan hamil
Jika hamil  konseling
Konseling, bahwa darah tidak
terkumpul di rahim
• Mual/pusing
atau muntah Pastikan tidak hamil.
Informasikan hal tsb bisa terjadi.
Jika hamil  konseling/rujuk
• Spotting Konseling bahwa hal tersebut
adalah normal. Bila sangat
menganggu atau berlanjut terus
 ganti cara
Hal yang harus diingat klien
• Harus suntik ulang setiap 4 mg
• Bila tidak haid 2 bulan  harus pastikan
bahwa klien tidak hamil
• Harus memberitahukan pada petugas bila
menggunakan obat-obatan lain bersamaan
dengan penggunaan KSK
• Ada efek samping berupa mual, sefalgia,
tegang dan nyeri payudara, dan spotting
pada 2-3 kali suntikan pertama

Anda mungkin juga menyukai