KEJANG DEMAM
ALLOANAMNESIS : IBU KANDUNG PASIEN
TANGGAL MASUK : 26 NOVEMBER 2017
IDENTITAS PASIEN
Data Pasien
Nama An. A
Umur 4 tahun
Agama Islam
Pendidikan -
Pekerjaan -
ANAMNESIS
Kejang Demam
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
◦ Pasien datang ke IGD RS Panti Rahayu YAKKUM dengan keluhan kejang. Kejang yang
terjadi sebanyak 1 kali. Lamanya kejang sekitar 10 menit. Saat kejang tangan pasien
kanan dan kiri mengepal dan kedua lengan atas dan kedua tungkai bawah bergetar
seperti orang menggigil. mata tidak mendelik keatas, pasien seperti menyeringai, tidak
keluar busa dari mulut pasien dan lidah tidak tergigit. Saat kejang pasien tidak sadar
dan setelah kejang pasien sadar tapi badannya menjadi lemes. Ibu pasien mengaku
sebelum kejang pasien mengalami demam 1 hari.
◦ Pasien juga mengeluh batuk pilek sejak kurang lebih 1 hari sebelum masuk RS
bersamaan dengan demam. Batuknya tidak berdahak. batuknya jarang dan tidak
menentu. Buang air besar dan air kecil tidak ada keluhan.
◦ Riwayat Penyakit Dahulu ◦ Riwayat Imunisasi
◦ Pasien sebelumnya ◦ Pasien mendapatkan
pernah mengalami imunisasi dasar lengkap.
keluhan seperti ini saat
usia 1 tahun.
◦ Riwayat Penyakit
◦ Riwayat Kelahiran Keluarga, sosial dan
◦ Riwayat lahir spontan, ekonomi
cukup bulan, langsung ◦ Pasien tinggal serumah
menangis, berat dengan orang tua. Pasien
badan lahir 3000 gram berobat menggunakan
layanan BPJS.
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
TAMPAK SAKIT SEDANG
COMPOS MENTIS
GCS E4M6V5
PEMERIKSAAN FISIK
Data Antropoemetri
N: 128
TD: - √ Berat Badan : 13 kg
kali/menit
√ Tinggi Badan : tidak
VITAL diketahui
SIGN
RR: 20
S: 39
Status Gizi : tidak diketahui
kali/menit
PEMERIKSAAN FISIK
Normocephali
Normotia
Deformitas (-), nyeri tekan (-), krepitasi (-), deviasi septum (-)
Kering (-), sianosis (-), arkus faring simetris, hiperemis (-), uvula ditengah
Tidak terdapat tanda trauma maupun massa, tidak terdapat pembesaran KGB
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi
• Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi
• Ictus cordis teraba di intercosta 5 linea mid clavicular sinistra
Auskultasi
Bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
•Dinding thoraks simetris, retraksi otot-otot pernapasan (-)
PALPASI
Vokal fremitus simetris
PERKUSI
sonor pada paru kanan dan kiri
AUSKULTASI
Suara napas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
INSPEKSI
Distensi (-), massa (-), pulsasi abnormal (-)
PALPASI
Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
PERKUSI
Timpani pada seluruh lapang abdomen
AUSKULTASI
Bising usus (+) normal
Pemeriksaan fisik
◦ Refleks Fisiologis :
◦ Biceps ++/++ KPR ++/++
◦ Triceps ++/++ APR ++/++
◦ Refleks Patologis :
◦ Babinski -/- Rosolimo -/-
◦ Chaddock -/- Schuffer -/-
◦ Gordon -/- Openheim -/-
◦ Rangsang Meningen
◦ Kaku kuduk (-) Kernig (-)
◦ Brudzinksi 1 (-) Laseq (-)
◦ Brudzinki 2 (-)
Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Pemeriksaan
Hasil Nilai Normal
Eosinofil 2% 0–5
Basofil 0% 0–1
Netrofil batang 0% 0-2
Netrofil segmen 67 % 50 - 70
Limfosit 20 % 25 - 40
Monosit 10 % 2 -10
DIAGNOSIS KERJA
Kejang demam
sederhana
•DD/ kejang demam kompleks
PENATALAKSANAAN
◦IGD :
◦ IVFD D5 ½ 12 tpm
◦ Mm/ Dumin 125 mg per-rectal
Prognosis
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Sanationam : dubia ad bonam
Ad Fungtionam : dubia ad bonam
Follow Up
Date Subjective Objective Assessment Plans
American Academy of Pediatrics, Subcommittee on Febrile Seizure. Pediatr. 2011;127:389-94. Kesepakatan UKK Neurologi IDAI. 2016.
Elektroensefalografi
pemeriksaan EEG tidak diperlukan untuk kejang
demam, kecuali bangkitan bersifat fokal.
◦ Diazepam IV
◦ Dosis 0.3-0.5 mg/kgbb secara intravena dengan kecepatan 2 mg/menit. Dosis
maksimal 20 mg.
Penatalaksanaan
◦ Jika dengan diazepam IV, Kejang masih (+) :
◦ Fenitoin IV
◦ Dosis 10 – 20 mg/kgBB/kali dengan kecepatan 1 mg/kgBB/menit atau < 50 mg/menit.
◦ Jika kejang (-) maintenance dose 4-8 mg/kgBB/hari dimulai 12 jam setelah loading dose.
◦ Jika kejang (+) ICU
◦ PENGOBATAN DEMAM
Anti Piretik
* Parasetamol 10-15 mg/kgbb/kali
* Ibuprofen 5 -10 mg/kgbb/kali
RUMATAN
◦ Fenobarbital 3 – 4 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
◦ Asam Valproat 15-40 mg/kgBB/hari dibagi 2-3 dosis
◦ Pengobatan profilaksis /rumatan diberikan selama 1 tahun bebas kejang, dihentikan
bertahap selama 1 – 2 bulan
INDIKASI RUMATAN
◦ Kejang > 15 menit
◦ Kelainan neurologis
◦ Kejang fokal
◦ Rumat dipertimbangkan pada keadaan:
- Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam
- Kejang demam pada bayi < 12 bulan
- Kejang demam ≥ 4 kali per tahun
PROGNOSIS
◦ Tergantung dari jenis kejang demam dan faktor resiko.
Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:
1. Riwayat kejang demam dalam keluarga
2. Usia kurang dari 12 bulan
3. Tingginya suhu badan sebelum kejang
4. Cepatnya kejang setelah demam