Anda di halaman 1dari 65

Stroke Hemoragik

Pembimbing:
dr. Toety Maria Simanjuntak, Sp.S

Disusun Oleh

● Dian Marta Sari Simbolon


● Ika Oktaviana
● Indra Suryadi banurea
● Grace Sela Siagian
● Rio Permana Silalahi

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS METHODIST
INDONESIA
2018
PENDAHULUAN
70% kasus stroke hemoragik terjadi pada penderita hipertensi

Perdarahan intra serebral terhitung sekitar 10 - 15% dari seluruh stroke dan
memiliki tingkat mortalitas lebih tinggi dari infark serebral

80% di hemisfer otak dan 20% di batang otak dan serebelum.

Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 penduduk terkena serangan


stroke, sekitar 2,5 % atau 125.000 orang meninggal, dan sisanya cacat ringan
maupun berat.
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
FISIOLOGI

Sebagian besar dari 12 pasang saraf kranialis berasal dari batang otak.

Dibatang otak terkumpul kelompok-kelompok neuron, atau “pusat”, yang


mengkontrol fungsi jantung dan pembuluh darah, pernafasan, dan banyak
aktifitas pencernaan.

Batang otak berperan dalam mengatur refleks otot yang terlibat dalam
keseimbangan dan postur.

Terdapat sistem pengaktif retikular (reticular activating system, RAS), yang


mengkontrol derajat keseluruhan kewaspadaan korteks dimana serat ini
menerima dan mengintegrasikan semua masukan sinaptik sensorik yang
datang.

Pusat-pusat yang mengatur tidur secara tradisional


STROKE

STROKE ISKEMIK STROKE


HEMORAGIK
TROMBUS EMBOLUS PERDARAHAN PERDARAHAN
INTRASEREBRAL SUBARAKNOID

TALAMUS PONS HEMISFER SEREBRI SEREBELUM


Etiologi Stroke Hemoragik
1. Perdarahan intraserebral Primer

Lipohialinosis dan nekrosis fibrinoid, keduanya


melemahkan muskularia arteriol. Hipertensi yang terus
berlangsung akan mendesak dinding arteriol yang lemah
tadi, membuat herniasi atau pecahnya tunica intima yang
kemudian menjadi aneurisma atau terjadi robekan-robekan
kecil. Bagian otak yang sering mengalami perdarahan
adalah putamen, thalamus, substansia alba bagian dalam,
serebelum, dan pons.
2. Perdarahan intraserebral sekunder

• Cerebral Amyloid Angiopathy


• Spasme arteriolar
• Angioma kongenital
• Poliarteritis nodosa
• Aneurisma
• Toksin
• Arteripati
• Diskrasia darah
• Neoplasma
• Antikoagulan
• Thrombosis sinus dura
• Drug abuse (psikotropika, amfetamin)
Manifestasi perdarahan intraserebral bergantung pada lokasinya

Perdarahan intraserebral kadang didahului oleh beberapa gejala


prodormal seperti nyeri kepala atau pusing. Kebanyakan kasus
mengalami serangan sewaktu ia dalam keadaan aktif dan jarang terjadi
sewaktu penderita sedang tidur, dalam hal ini onset gejala defisit
neurologis berlangsung dalam beberapa menit dan kemudian pasien
menjadi tidak sadar.

Gejala klinik yang sangat menonjol pada perdarahan pons ialah onset
yang tiba-tiba dan terjadi koma yang dalam dengan defisit neurologik
bilateral serta progresif dan fatal.

MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis PIS PSA Non Hemoragik
Defisit fokal Berat ringan Berat/ringan
Onset Menit/jam 1-2 menit Pelan (jam/hari)
Nyeri kepala Hebat Sangat hebat Ringan
Muntah pada Sering Sering Tidak, kec. Lesi di
awalnya batang otak
Hipertensi Hampir selalu Biasanya tidak Sering kali
Penurunan Ada Ada Tidak ada
kesadaran
Kaku kuduk Jarang Ada Tidak ada
Hemiparesis Sering dari awal Permulaan tidak ada Sering dari awal
Gangguan bicara Bisa ada Jarang Sering
Likuor Berdarah Berdarah Jernih
Paresis.gangguan Tidak ada Bisa ada Tidak ada
N. III
• Cari Faktor resiko
ANAMNESIS • Lihat Onset
• Gejala

PEMERIKSAAN • Vital Sign


FISIK • Pemeriksaan Neurologis

• EKG
PEMERIKSAAN • Laboratorium

Diagnosa
PENUNJANG • Foto tontgen dada
• CT Scan
Skor stroke: skor sirijaj
Skor Stroke : Gadjah Mada
Penurunan
Nyeri kepala Babinski Jenis stroke
Kesadaran
+ + + Perdarahan
+ - - Perdarahan
- + - Perdarahan
- - + Iskemik
- - - Iskemik
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium Darah

• Hemoglobin, hematokrit, eritrosit, leukosit, hitung


jenis, trombosit, dan laju endap darah.
• PT dan aPTT, agregasi trombosit, fibrinogen
• Gula darah
• Profil lipid dan kolesterol, asam urat
Pemeriksaan CT Scan otak merupakan pemeriksaan diagnostik terpilih
untuk membedakan perdarahan otak dengan infark

Pada CT-scan tampak area hiperdens homogen

Bila CT-Scan dilakukan lebih dari 2 minggu sejak onset serangan, maka
tampak gambaran enhancement berbentuk cincin di daerah perifer
hematom yang bisa menetap sampai 1 bulan

Pada stadium kronis, maka area hematom akan jadi hipodensberbatas


tegas karena hematomnya telah diserap

CT-SCAN
CT Scan Perdarahan Pons
Penatalaksanaan
Dirawat di ICU apabila:
• Volume hematoma >30 mL
• Perdarahan intraventrikuler dengan hidrosefalus
• Keadaan klinis cenderung memburuk

Jalan napas dan oksigenasi dengan terget pCO2 30-35 mmHg

Tekanan darah harus diturunkan sampai tekanan darah premorbid atau 15-20%
bila tekanan sistolik >180 mmHg, diastolik >120 mmHg, MAP > 130 mmHg,
dan volume hematoma bertambah.
Bila terdapat gagal jantung, tekanan darah harus segera diturunkan dengan
labetalol iv 10 mg (pemberian dalam 2 menit) sampai 20 mg (pemberian
dalam 10 menit) maksimum 300 mg; enalapril iv 0,625-1.25 mg per 6 jam;
kaptopril 3 kali 6,25-25 mg per oral.

Jika didapatkan tanda tekanan intracranial meningkat, posisi kepala


dinaikkan 300, posisi kepala dan dada di satu bidang, pemberian
manitol dan hiperventilasi (PCO2 20-35 mmHg).

Penatalaksanaan umum sama dengan pada stroke iskemik, tukak


lambung diatasi dengan antagonis H2 parenteral, sukralfat, atau
inhibitor pompa proton; komplikasi saluran napas dicegah dengan
fisioterapi dan diobati dengan antibiotik spektrum luas.9
Pengendalian Peninggian Tekanan Intrakranial:

• Sasaran terapi adalah TIK kurang dari 20 mmHg dan CPP > 70 mmHg
• Jaga normovolemia dengan manitol 0.25-0.50 gr.kgBB, selama >20
menit, diulangi setiap 4-6 jam dengan target ≤310 mOsm/L.
• Kalau perlu berikan furosemide dengan dosis inisial 1 mg/kgBB
intravena

Neuroprotektor dapat diberikan kecuali yang bersifat vasodilator.

Pasien dengan trombositopenia berat sebaiknya mendapat terapi trombosit

Kejang sebaiknya diterapi dengan obat antiepilepsi


INDIKASI OPERATIF

Pasien dengan perdarahan serebral >3 cm yang secara neurologis


menunjukan atau mengalami kompresi batang otak dan hidroserebral akibat
obstruksi ventricular.

Perdarahan intraserebral dengan lesi structural seperti aneurisma,


malformasi arteriovena, atau angioma kavernosa dapat diangkat jika
keadaan pasien stabil

Perdarahan usia muda dengan perdarahan lobus yang sedang atau besar
yang secara klinis memburuk
Jaringan otak di area perdarahan (kebalikan dengan
infark) umumnya tidak rusak total, jaringan otak yang hidup
sering ditemukan ditengah-tengah darah yang mengalami
ekstravasasi. Hal ini menjelaskan mengapa defisit
neurologis pasien biasanya pulih dengan lebih cepat, ketika
hematoma teresorpsi, daripada bila disebabkan oleh stroke
iskemik

Prognosis
Status Pasien
STATUS PASIEN
Identitas Pribadi
No. Rekam Medis : 050868
Nama : IP
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 67 Tahun
SukuBangsa : Batak
Agama : Kristen Protestan
Alamat : JL. T.A Hamzah No: 295 Binjai
Status : Menikah
Pekerjaan : Pensiuan PNS
Tanggal Masuk : 9 Januari 2018
• Keluhan Utama : Kelemahan lengan dan tungkai sebelah kanan
• Telaah:
 Pasien dengan keluhan kelemahan lengan dan tungkai sebelah
kanan yang sejak 10 hari yang lalu. Lemah yag dirasakan secara
tiba-tiba pada saat pasien sedang acara pesta. Pada saat itu juga
pasien merasakan nyeri kepala, dan terjatuh karena tungkainya
yang lemah dan berat sehingga pasien menyeret-nyeret kakinya.
Dan saat itu pasien berbicara menjadi pelo.
 Riwayat penurunan kesadaran dijumpai. Riwayat sakit kepala
dijumpai, tetapi muntah menyembur dan kejang tidak dijumpai.
• Riwayat darah tinggi dijumpai pada pasien sejak 10 tahun yang
lalu, dan pasien tidak rutin mengkonsumsi obat darah tinggi setiap
hari. Riwayat diabetes tidak ada. Riwayat demam tidak ada.
Riwayat trauma tidak ada. BAK dan BAB dalam batas normal.
• Riwayat Penyakit Terdahulu :Hipertensi Heart Disease
• Riwayat penggunaan obat :Tidak jelas.
STATUS PASIEN
Anamnesis Traktus

• Traktus Sirkulatorius : Anemis (-), Nyeri dada (-)


• Traktus Respiratorius : Tidak dijumpai gangguan,sesak napas (-),batuk (-)
• Traktus Digestivus : Tidak dijumpai kelainan, mual (-), muntah (-)
BAB (+) normal
• Traktus Urogenitalis : Tidak dijumpai kelainan, BAK (+) normal
• Penyakit Terdahulu : HHD
• Intoksikasi dan Obat-obatan: Tidak jelas
STATUS PASIEN
Anamnesis Keluarga

• Faktor Herediter : (-)


• Faktor Familier : (-)
• Lain-lain : (-)
STATUS PASIEN

Anamnesis Sosial

• Kelahiran dan Pertumbuhan : Lahir normal, pertumbuhan baik


• Imunisasi : Tidak jelas
• Pekerjaan : PNS
• Perkawinan : Menikah
STATUS PASIEN
Pemeriksaan Umum

• Tekanan Darah : 150/100mmHg


• Nadi : 84x/menit
• Frekuensi Nafas : 24x/menit
• Temperatur : 36,8°C
• Kulit : Akral hangat, CRT < 3”
• Leher : Pembesaran KGB (-)
• Persendian : Pembengkakan (-)
STATUS PASIEN

Pemeriksaan Kepala dan Leher

• Bentuk dan Posisi : Normocephali, simetris


• Pergerakan : Bebas, dalam batas normal
• Kelainan Panca Indera : Tidak dijumpai kelainan
• Rongga Mulut dan Gigi : mulut jatuh ke kanan
• Kelenjar Parotis : Dalam batas normal
• Desah : Tidak dijumpai
STATUS PASIEN
Pemeriksaan Rongga Dada dan Abdomen

Rongga Dada Rongga Abdomen


Inspeksi : Simetris Fusiformis Simetris
Palpasi : SF ka=ki, kesan normal Soepel
Perkusi : Sonor Timpani
Auskultasi : SP: vesikuler, ST: (-), SJ: dbn Peristaltik (+) normal
Pemeriksaan Neurologis

Sensorium : Compos Mentis, GCS 15 (E4V5M6)

Kranium
Bentuk : Bulat
Fontanella : Tertutup
Palpasi : Pulsasi a. temporalis (+), a. carotis (+),
Perkusi : Cracked pot sign (-)
Auskultasi : Bruit (-)
Transilumnasi : Tidak dilakukan pemeriksaan

Perangsangan Meningeal Peningkatan Tekanan Intrakranial


Kaku Kuduk : (-) Muntah proyektil : (-)
Tanda Kernig : (-) Sakit Kepala : (+)
Tanda Brudzinski I : (-) Kejang : (-)
Tanda Brudzinski II : (-)
Pemeriksaan Neurologis

Saraf Otak/Nervus Kranialis


Nervus I Meatus Nasi Dextra Meatus Nasi Sinistra
Normosmia : (+) (+)
Anosmia : (-) (-)
Parosmia : (-) (-)
Hiposmia : (-) (-)

Nervus II, III Oculi Dextra (OD) Oculi Sinistra (OS)


Visus : 1/60 1/60
Lapangan Pandang
Normal : (+) (+)
Menyempit : (-) (-)
Hemianopsia : (-) (-)
Scotoma : (-) (-)
Refleks Ancaman : (+) (+)
Fundus Okuli
Warna : Tidak dilakukan pemeriksaan
Batas : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekskavasio : Tidak dilakukan pemeriksaan
Arteri : Tidak dilakukan pemeriksaan
Vena : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan Neurologis

Nervus III, IV, VI Oculi Dextra (OD) Oculi Sinistra (OS)


Gerakan Bola Mata : (+) (+)
Nistagmus : (-) (-)

Pupil
Lebar : Ø 3 mm Ø 3 mm
Bentuk : bulat, isokor bulat, isokor
Refleks Cahaya Langsung : (+) (+)
Refleks Cahaya tidak Langsung: (+) (+)
Rima Palpebra : 7 mm 7 mm
Deviasi Konjugate : (-) (-)
Fenomena Doll’s Eye : Tidak dilakukan pemeriksaan
Strabismus : (-) (-)
Nervus V Kanan Kiri
Motorik
• Membuka dan menutup mulut (+) (+)
• Palpasi otot masseter dan temporalis (+) (+)
• Kekuatan gigitan (+) (+)

Sensorik
• Kulit : dbn dbn
• Selaput lendir : dbn dbn
Refleks Kornea
• Langsung : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Tidak Langsung : Tidak dilakukan pemeriksaan
Refleks Masseter : Dalam batas normal
Refleks bersin : (+)
Pemeriksaan Neurologis

Nervus VII Kanan Kiri

Motorik
Mimik Sudut mulut asimetris Sudut mulut simetris
Kerut Kening DBN DBN
Menutup Mata DBN DBN
Meniup Sekuatnya bocor tidak bocor
Memperlihatkan Gigi Sudut mulut terjatuh Sudut mulut simetris
Tertawa Sudut mulut terjatuh DBN

Sensorik
Pengecapan 2/3 Depan Lidah DBN
Produksi Kelenjar Ludah : DBN
Hiperakusis : (-) (-)
Refleks Stapedial : (-) (-)
• Nervus VIII Kanan Kiri

Auditorius
• Pendengaran : (+) (+)
• Test Rinne : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Test Weber : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Test Schwabach : Tidak dilakukan pemeriksaan

Vestibularis
• Nistagmus : (-) (-)
• Reaksi Kalori : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Vertigo : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Tinnitus : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nervus IX, X
Pallatum Mole : Medial
Uvula : Medial
Disfagia : (-)
Disartria : (-)
Disfonia : (-)
Refleks Muntah : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pengecapan 1/3 Belakang Lidah : Tidak dilakukan pemeriksaan

Nervus XI Kanan Kiri


Mengangkat Bahu : (+) (+)
Fungsi Otot Sternocleidomastoideus : (+) (+)

Nervus XII
Lidah
Tremor : (-)
Atrofi : (-)
Fasikulasi : (-)
Ujung Lidah Sewaktu Istirahat : Medial
Ujung Lidah Sewaktu Dijulurkan : Medial
Sistem Motorik
Trofi : Eutrofi
Tonus Otot : Normotonus
Kekuatan Otot : ESD: 11111/11111 ESS: 55555/55555
EID: 22222/22222 EIS: 55555/55555

Sikap (Duduk-Berdiri-Berbaring): Baik- tidak dilakukan pemeriksaan- baik

Gerakan Spontan Abnormal


Tremor : (-)
Khorea : (-)
Ballismus : (-)
Mioklonus : (-)
Atetotis : (-)
Distonia : (-)
Spasme : (-)
Dan Lain-lain : (-)
Tes Sensibilitas
• Eksteroseptif : Dalam batas normal
• Proprioseptif : Dalam batas normal

Fungsi Kortikal untuk Sensibilitas


• Stereognosis : Dalam batas normal
• Pengenalan Dua Titik : Dalam batas normal
• Grafestesia : Dalam batas normal
Refleks Kanan Kiri

Refleks Fisiologis
Biceps : (++) (++)
Triceps : (++) (++)
Radioperiost: (++) (++)
APR : (++) (++)
KPR : (++) (++)

Refleks Patologis
Babinski : (-) (-)
Oppenheim : (-) (-)
Chaddock : (-) (-)
Gordon : (-) (-)
Schaefer : (-) (-)
Hoffman-Tromner: (-) (-)
Klonus Lutut : (-) (-)
Klonus Kaki : (-) (-)
Refleks Primitif : (-) (-)
Koordinasi
• Lenggang : tidak dilakukan pemeriksaan
• Bicara : pelo
• Menulis : tidak dilakukan pemeriksaan
• Percobaan Apraksia : (-)
• Mimik : Dalam batas normal
• Test Telunjuk-Telunjuk : Tidak dilakukan Pemeriksaan/Dalam batas normal
• Test Telunjuk-Hidung : Tidak dilakukan Pemeriksaan/Dalam batas normal
• Diadokhokinesia : Tidak dilakukan pemeriksaan/Dalam batas normal
• Test Tumit-Lutut : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Test Romberg : Tidak dilakukan pemeriksaan
Vegetatif
Vasomotorik : Dalam batas normal

Sudomotorik : Dalam batas normal


Pilo-Erektor : Dalam batas normal
Miksi : Dalam batas normal
Defekasi : Dalam batas normal
Potens dan Libido : Tidak dilakukan pemeriksaan

Vertebra
Bentuk
Normal : (+)
Scoliosis : (-)
Hiperlordosis : (-)

Pergerakan
Leher : Bebas
Pinggang : Bebas
Tanda Perangsangan Radikuler
• Laseque : (-)
• Cross Laseque : (-)
• Test Lhermitte : (-)
• Test Naffziger : (-)

Gejala-Gejala Serebelar
• Ataksia : (-)
• Disartria : (-)
• Tremor : (-)
• Nistagmus : (-)
• Fenomena Rebound : (-)
• Vertigo : (-)
• Dan Lain-lain : (-)
Gejala-Gejala Ekstrapiramidal
Tremor : (-)
Rigiditas : tidak dilakukan pemeriksaan
Bradikinesia : tidak dilakukan pemeriksaan
Dan Lain-lain : (-)

Fungsi Luhur
Kesadaran Kualitatif: Compos mentis
Ingatan Baru : (+)
Ingatan Lama : (+)
Orientasi
Diri : (+)
Tempat : (+)
Waktu : (+)
Situasi : (+)
Intelegensia : Dalam batas normal
Daya Pertimbangan : Dalam batas normal
Reaksi Emosi : Dalam batas normal
Afasia
Ekspresif : (-)
Reseptif : (-)
Apraksia : (-)
Agnosia
Agnosia visual : (-)
Agnosia Jari-jari : (-)
Akalkulia : (-)
Disorientasi Kanan-Kiri: (-)
• Keluhan Utama : Kelemahan anggota gerak bagian kanan
• Telaah : Pasien dengan keluhan kelemahan lengan dan
tungkai sebelah kanan yang sejak 10 hari yang lalu. Lemah yag
dirasakan secara tiba-tiba pada saat pasien sedang acara pesta. Pada
saat itu juga pasien merasakan nyeri kepala, dan terjatuh karena
tungkainya yang lemah dan berat sehingga pasien menyeret-nyeret
kakinya. Dan saat itu pasien berbicara menjadi pelo. Riwayat
penurunan kesadaran dijumpai. Riwayat sakit kepala dijumpai, tetapi
muntah menyembur dan kejang tidak dijumpai. Riwayat darah
tinggi dijumpai pada pasien sejak 10 tahun yang lalu, dan pasien
tidak rutin mengkonsumsi obat darah tinggi setiap hari. Riwayat
diabetes tidak ada. Riwayat stroke sebelumnya tidak ada. Riwayat
demam tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. BAK dan BAB dalam
batas normal.
• Riwayat Penyakit Terdahulu : Hipertensi Heart Disease
• Riwayat penggunaan obat : Tidak jelas
Status Presens
• Sensorium : Compos mentis
• Tekanan Darah :150/100mmHg
• Nadi : 84x/menit
• Frekuensi Nafas : 24x/menit
• Temperature : 37.1°C
Nervus Kranialis
• N. I :Normosmia
• N. II,III :Refleks Cahaya langsung (+/+), tidak langsung (+/+)
• N. III,IV,VI :Gerakan bola mata (+/+), pupil isokor Ø=3mm/3mm
• N. V :Buka tutup mulut (+)
• N. VII :Sudut mulut tertarik ke kiri
• N. VIII :Pendengaran (+/+) Normal
• N. IX, X :Pallatum Mole medial, uvula medial
• N. XI :Mengangkat bahu kanan kiri (+/+)
• N. XII :Posisi lidah dijulurkan medial
STATUS NEUROLOGIS
Peningkatan TIK :
• Sakit kepala : (+)
• Muntah proyektil : (-)
• Kejang : (-)
• Rangsang Meningeal : (-)

Refleks Fisiologis Kanan Kiri


• B/T : (++/++) (++/++)
• APR/KPR : (++/++) (++/++)

Refleks Patologis Kanan Kiri


• H/T : (-/-) (-/-)
• Babinski : (-) (-)
• Oppenheim : (-) (-)
• Chaddock : (-) (-)
• Gordon : (-) (-)
• Schefer : (-) (-)
• Kekuatan Motorik :
Pemeriksaan Penunjang Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


Darah Rutin
Hemoglobin 14.2 13-16 g/dL
Hematokrit 40,0 40-48 %
3
Leukosit 11.47 5-10.10 /µL
Trombosit 192.800 150-400.10 3 / µL
Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu 120 <200 mg/dL
Elektrolit
Natrium 123 135-145 mmol/L
Kalium 3.9 3.5-5.5 mmol/L
Klorida 84 96-106 mmol/L
CT Scan Kepala irisan axial sejajar OM Line tanpa kontras
(Tanggal 7 Januari 2018)
• Dijumpai lesi hiperdens
Tanpa Kontras
volume ± 2,5 cc di pons
dengan perifocal edema
• Infratentorial,
cerebellum, ventrikel 4
baik
• Sistem ventrikel dan
cysterna normal
• Sulci dan gyri normal
• Tidak dijumpai deviasi
midline struktur
• Tidak dijumpai
kalsifikasi abnormal
• Sinus maxillaris kanan
kiri baik
• Tulang-tulang calvaria
normal
• Kesan: perdarahan di
pons volume ± 2,5 cc
dengan perifocal edema
DIAGNOSI
S
• DIAGNOSIS FUNGSIONAL : Disatria + Hemiparesis dextra
+ Paresis VII UMN Dextra
• DIAGNOSIS ETIOLOGI : Ruptur pembuluh darah
• DIAGNOSIS ANATOMIK : Pons
• DIAGNOSIS BANDING :1. Stroke Hemoragik
2. Stroke Iskemik
3. Infeksi SSP
4. Trauma kapitis
• DIAGNOSIS KERJA : Disatria + Hemiparesis dextra
ec Perdarahan Intraserebral di Pons+ Paresis VII UMN Dextra
P E N ATA L A K S A N A A N

• IVFD Manitol 125cc/8 jam


• Inj. Citicolin 250mg/12jam
• Inj. Phenitoin 100 mg amp/8 jam
• Inj. Ozid amp/12jam
Follow up pasien
16 Januari 2018
S O A P
Lemah lengan dan Status Present Hemiparese dextra ec - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 150/80 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1

17 Januari 2018
Lemah lengan dan Status Present Disatria + Hemiparese - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM dextra ec ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 160/100 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
18 Januari 2018
S O A P
Lemah lengan dan Status Present Disatria + Hemiparese - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM dextra ec ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 130/90 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1

19 Januari 2018
Lemah lengan dan Status Present Disatria + Hemiparese - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM dextra ec ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 140/90 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
20 Januari 2018
S O A P
Lemah lengan dan Status Present Hemiparese dextra ec - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 150/90 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
21 Januari 2018
Lemah lengan dan Status Present Disatria + Hemiparese - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM dextra ec ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 140/80 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
22 Januari 2018
S O A P
Lemah lengan dan Status Present Hemiparese dextra ec - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 140/90 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
23 Januari 2018
Lemah lengan dan Status Present Disatria + Hemiparese - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM dextra ec ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 140/80 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
25 Januari 2018
S O A P
Lemah lengan dan Status Present Hemiparese dextra ec - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 140/90 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
26 Januari 2018
Lemah lengan dan Status Present Disatria + Hemiparese - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM dextra ec ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 140/80 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
DISKUSI KASUS
TEORI KASUS
Urutan patogenesis yang paling umum Pasien memiliki hipertensi yang tidak
adalah terjadinya lipohialinosis dan terkontrol.
nekrosis fibrinoid, keduanya melemahkan
muskularia arteriol. Hipertensi yang terus
berlangsung akan mendesak dinding
arteriol yang lemah tadi, membuat herniasi
atau pecahnya tunica intima yang
kemudian menjadi aneurisma atau terjadi
robekan-robekan kecil. Bagian otak yang
sering mengalami perdarahan adalah
putamen, thalamus, substansia alba bagian
dalam, serebelum, dan pons.
Kebanyakan kasus mengalami serangan Pasien mengalami kelumpuhan tiba-tiba
sewaktu ia dalam keadaan aktif dan jarang saat beraktivitas, yang kemudian bicara
terjadi sewaktu penderita sedang tidur, menjadi pelo dan terjadi penurunan
dalam hal ini onset gejala defisit neurologis kesadaran.
berlangsung dalam beberapa menit dan
kemudian pasien menjadi tidak sadar.
Pada CT-scan tampak area hiperdens Dijumpai lesi hiperdens volume ± 2,5 cc di
homogen. Bila CT-Scan dilakukan lebih pons dengan perifocal edema
dari 2 minggu sejak onset serangan, maka
tampak gambaran enhancement berbentuk
cincin di daerah perifer hematom yang bisa
menetap sampai 1 bulan. Pada stadium
kronis, maka area hematom akan jadi
hipodens berbatas tegas karena
hematomnya telah diserap.
· Pengobatan hipertensi · IVFD Manitol 125cc/8 jam
· Pengobatan peningkatan intrakranial · Inj. Citicolin 250mg/12jam
· Pemberian neuroprotektor · Inj. Phenitoin 100 mg amp/8 jam
· Inj. Ozid amp/12jam
Kesimpulan
Pasien IP, usia 67 tahun dengan keluhan kelemahan lengan
dan tungkai sebelah kanan yang sejak 10 hari yang lalu.
Pasien ditatalaksana dengan:
• Bed Rest
• IVFD Manitol 125cc/8 jam
• Inj. Citicolin 250mg/12jam
• Inj. Phenitoin 100 mg amp/8 jam
• Inj. Ozid amp/12jam

Anda mungkin juga menyukai