Pembimbing:
dr. Toety Maria Simanjuntak, Sp.S
Disusun Oleh
Perdarahan intra serebral terhitung sekitar 10 - 15% dari seluruh stroke dan
memiliki tingkat mortalitas lebih tinggi dari infark serebral
Sebagian besar dari 12 pasang saraf kranialis berasal dari batang otak.
Batang otak berperan dalam mengatur refleks otot yang terlibat dalam
keseimbangan dan postur.
Gejala klinik yang sangat menonjol pada perdarahan pons ialah onset
yang tiba-tiba dan terjadi koma yang dalam dengan defisit neurologik
bilateral serta progresif dan fatal.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala klinis PIS PSA Non Hemoragik
Defisit fokal Berat ringan Berat/ringan
Onset Menit/jam 1-2 menit Pelan (jam/hari)
Nyeri kepala Hebat Sangat hebat Ringan
Muntah pada Sering Sering Tidak, kec. Lesi di
awalnya batang otak
Hipertensi Hampir selalu Biasanya tidak Sering kali
Penurunan Ada Ada Tidak ada
kesadaran
Kaku kuduk Jarang Ada Tidak ada
Hemiparesis Sering dari awal Permulaan tidak ada Sering dari awal
Gangguan bicara Bisa ada Jarang Sering
Likuor Berdarah Berdarah Jernih
Paresis.gangguan Tidak ada Bisa ada Tidak ada
N. III
• Cari Faktor resiko
ANAMNESIS • Lihat Onset
• Gejala
• EKG
PEMERIKSAAN • Laboratorium
Diagnosa
PENUNJANG • Foto tontgen dada
• CT Scan
Skor stroke: skor sirijaj
Skor Stroke : Gadjah Mada
Penurunan
Nyeri kepala Babinski Jenis stroke
Kesadaran
+ + + Perdarahan
+ - - Perdarahan
- + - Perdarahan
- - + Iskemik
- - - Iskemik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah
Bila CT-Scan dilakukan lebih dari 2 minggu sejak onset serangan, maka
tampak gambaran enhancement berbentuk cincin di daerah perifer
hematom yang bisa menetap sampai 1 bulan
CT-SCAN
CT Scan Perdarahan Pons
Penatalaksanaan
Dirawat di ICU apabila:
• Volume hematoma >30 mL
• Perdarahan intraventrikuler dengan hidrosefalus
• Keadaan klinis cenderung memburuk
Tekanan darah harus diturunkan sampai tekanan darah premorbid atau 15-20%
bila tekanan sistolik >180 mmHg, diastolik >120 mmHg, MAP > 130 mmHg,
dan volume hematoma bertambah.
Bila terdapat gagal jantung, tekanan darah harus segera diturunkan dengan
labetalol iv 10 mg (pemberian dalam 2 menit) sampai 20 mg (pemberian
dalam 10 menit) maksimum 300 mg; enalapril iv 0,625-1.25 mg per 6 jam;
kaptopril 3 kali 6,25-25 mg per oral.
• Sasaran terapi adalah TIK kurang dari 20 mmHg dan CPP > 70 mmHg
• Jaga normovolemia dengan manitol 0.25-0.50 gr.kgBB, selama >20
menit, diulangi setiap 4-6 jam dengan target ≤310 mOsm/L.
• Kalau perlu berikan furosemide dengan dosis inisial 1 mg/kgBB
intravena
Perdarahan usia muda dengan perdarahan lobus yang sedang atau besar
yang secara klinis memburuk
Jaringan otak di area perdarahan (kebalikan dengan
infark) umumnya tidak rusak total, jaringan otak yang hidup
sering ditemukan ditengah-tengah darah yang mengalami
ekstravasasi. Hal ini menjelaskan mengapa defisit
neurologis pasien biasanya pulih dengan lebih cepat, ketika
hematoma teresorpsi, daripada bila disebabkan oleh stroke
iskemik
Prognosis
Status Pasien
STATUS PASIEN
Identitas Pribadi
No. Rekam Medis : 050868
Nama : IP
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 67 Tahun
SukuBangsa : Batak
Agama : Kristen Protestan
Alamat : JL. T.A Hamzah No: 295 Binjai
Status : Menikah
Pekerjaan : Pensiuan PNS
Tanggal Masuk : 9 Januari 2018
• Keluhan Utama : Kelemahan lengan dan tungkai sebelah kanan
• Telaah:
Pasien dengan keluhan kelemahan lengan dan tungkai sebelah
kanan yang sejak 10 hari yang lalu. Lemah yag dirasakan secara
tiba-tiba pada saat pasien sedang acara pesta. Pada saat itu juga
pasien merasakan nyeri kepala, dan terjatuh karena tungkainya
yang lemah dan berat sehingga pasien menyeret-nyeret kakinya.
Dan saat itu pasien berbicara menjadi pelo.
Riwayat penurunan kesadaran dijumpai. Riwayat sakit kepala
dijumpai, tetapi muntah menyembur dan kejang tidak dijumpai.
• Riwayat darah tinggi dijumpai pada pasien sejak 10 tahun yang
lalu, dan pasien tidak rutin mengkonsumsi obat darah tinggi setiap
hari. Riwayat diabetes tidak ada. Riwayat demam tidak ada.
Riwayat trauma tidak ada. BAK dan BAB dalam batas normal.
• Riwayat Penyakit Terdahulu :Hipertensi Heart Disease
• Riwayat penggunaan obat :Tidak jelas.
STATUS PASIEN
Anamnesis Traktus
Anamnesis Sosial
Kranium
Bentuk : Bulat
Fontanella : Tertutup
Palpasi : Pulsasi a. temporalis (+), a. carotis (+),
Perkusi : Cracked pot sign (-)
Auskultasi : Bruit (-)
Transilumnasi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pupil
Lebar : Ø 3 mm Ø 3 mm
Bentuk : bulat, isokor bulat, isokor
Refleks Cahaya Langsung : (+) (+)
Refleks Cahaya tidak Langsung: (+) (+)
Rima Palpebra : 7 mm 7 mm
Deviasi Konjugate : (-) (-)
Fenomena Doll’s Eye : Tidak dilakukan pemeriksaan
Strabismus : (-) (-)
Nervus V Kanan Kiri
Motorik
• Membuka dan menutup mulut (+) (+)
• Palpasi otot masseter dan temporalis (+) (+)
• Kekuatan gigitan (+) (+)
Sensorik
• Kulit : dbn dbn
• Selaput lendir : dbn dbn
Refleks Kornea
• Langsung : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Tidak Langsung : Tidak dilakukan pemeriksaan
Refleks Masseter : Dalam batas normal
Refleks bersin : (+)
Pemeriksaan Neurologis
Motorik
Mimik Sudut mulut asimetris Sudut mulut simetris
Kerut Kening DBN DBN
Menutup Mata DBN DBN
Meniup Sekuatnya bocor tidak bocor
Memperlihatkan Gigi Sudut mulut terjatuh Sudut mulut simetris
Tertawa Sudut mulut terjatuh DBN
Sensorik
Pengecapan 2/3 Depan Lidah DBN
Produksi Kelenjar Ludah : DBN
Hiperakusis : (-) (-)
Refleks Stapedial : (-) (-)
• Nervus VIII Kanan Kiri
Auditorius
• Pendengaran : (+) (+)
• Test Rinne : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Test Weber : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Test Schwabach : Tidak dilakukan pemeriksaan
Vestibularis
• Nistagmus : (-) (-)
• Reaksi Kalori : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Vertigo : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Tinnitus : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nervus IX, X
Pallatum Mole : Medial
Uvula : Medial
Disfagia : (-)
Disartria : (-)
Disfonia : (-)
Refleks Muntah : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pengecapan 1/3 Belakang Lidah : Tidak dilakukan pemeriksaan
Nervus XII
Lidah
Tremor : (-)
Atrofi : (-)
Fasikulasi : (-)
Ujung Lidah Sewaktu Istirahat : Medial
Ujung Lidah Sewaktu Dijulurkan : Medial
Sistem Motorik
Trofi : Eutrofi
Tonus Otot : Normotonus
Kekuatan Otot : ESD: 11111/11111 ESS: 55555/55555
EID: 22222/22222 EIS: 55555/55555
Refleks Fisiologis
Biceps : (++) (++)
Triceps : (++) (++)
Radioperiost: (++) (++)
APR : (++) (++)
KPR : (++) (++)
Refleks Patologis
Babinski : (-) (-)
Oppenheim : (-) (-)
Chaddock : (-) (-)
Gordon : (-) (-)
Schaefer : (-) (-)
Hoffman-Tromner: (-) (-)
Klonus Lutut : (-) (-)
Klonus Kaki : (-) (-)
Refleks Primitif : (-) (-)
Koordinasi
• Lenggang : tidak dilakukan pemeriksaan
• Bicara : pelo
• Menulis : tidak dilakukan pemeriksaan
• Percobaan Apraksia : (-)
• Mimik : Dalam batas normal
• Test Telunjuk-Telunjuk : Tidak dilakukan Pemeriksaan/Dalam batas normal
• Test Telunjuk-Hidung : Tidak dilakukan Pemeriksaan/Dalam batas normal
• Diadokhokinesia : Tidak dilakukan pemeriksaan/Dalam batas normal
• Test Tumit-Lutut : Tidak dilakukan pemeriksaan
• Test Romberg : Tidak dilakukan pemeriksaan
Vegetatif
Vasomotorik : Dalam batas normal
Vertebra
Bentuk
Normal : (+)
Scoliosis : (-)
Hiperlordosis : (-)
Pergerakan
Leher : Bebas
Pinggang : Bebas
Tanda Perangsangan Radikuler
• Laseque : (-)
• Cross Laseque : (-)
• Test Lhermitte : (-)
• Test Naffziger : (-)
Gejala-Gejala Serebelar
• Ataksia : (-)
• Disartria : (-)
• Tremor : (-)
• Nistagmus : (-)
• Fenomena Rebound : (-)
• Vertigo : (-)
• Dan Lain-lain : (-)
Gejala-Gejala Ekstrapiramidal
Tremor : (-)
Rigiditas : tidak dilakukan pemeriksaan
Bradikinesia : tidak dilakukan pemeriksaan
Dan Lain-lain : (-)
Fungsi Luhur
Kesadaran Kualitatif: Compos mentis
Ingatan Baru : (+)
Ingatan Lama : (+)
Orientasi
Diri : (+)
Tempat : (+)
Waktu : (+)
Situasi : (+)
Intelegensia : Dalam batas normal
Daya Pertimbangan : Dalam batas normal
Reaksi Emosi : Dalam batas normal
Afasia
Ekspresif : (-)
Reseptif : (-)
Apraksia : (-)
Agnosia
Agnosia visual : (-)
Agnosia Jari-jari : (-)
Akalkulia : (-)
Disorientasi Kanan-Kiri: (-)
• Keluhan Utama : Kelemahan anggota gerak bagian kanan
• Telaah : Pasien dengan keluhan kelemahan lengan dan
tungkai sebelah kanan yang sejak 10 hari yang lalu. Lemah yag
dirasakan secara tiba-tiba pada saat pasien sedang acara pesta. Pada
saat itu juga pasien merasakan nyeri kepala, dan terjatuh karena
tungkainya yang lemah dan berat sehingga pasien menyeret-nyeret
kakinya. Dan saat itu pasien berbicara menjadi pelo. Riwayat
penurunan kesadaran dijumpai. Riwayat sakit kepala dijumpai, tetapi
muntah menyembur dan kejang tidak dijumpai. Riwayat darah
tinggi dijumpai pada pasien sejak 10 tahun yang lalu, dan pasien
tidak rutin mengkonsumsi obat darah tinggi setiap hari. Riwayat
diabetes tidak ada. Riwayat stroke sebelumnya tidak ada. Riwayat
demam tidak ada. Riwayat trauma tidak ada. BAK dan BAB dalam
batas normal.
• Riwayat Penyakit Terdahulu : Hipertensi Heart Disease
• Riwayat penggunaan obat : Tidak jelas
Status Presens
• Sensorium : Compos mentis
• Tekanan Darah :150/100mmHg
• Nadi : 84x/menit
• Frekuensi Nafas : 24x/menit
• Temperature : 37.1°C
Nervus Kranialis
• N. I :Normosmia
• N. II,III :Refleks Cahaya langsung (+/+), tidak langsung (+/+)
• N. III,IV,VI :Gerakan bola mata (+/+), pupil isokor Ø=3mm/3mm
• N. V :Buka tutup mulut (+)
• N. VII :Sudut mulut tertarik ke kiri
• N. VIII :Pendengaran (+/+) Normal
• N. IX, X :Pallatum Mole medial, uvula medial
• N. XI :Mengangkat bahu kanan kiri (+/+)
• N. XII :Posisi lidah dijulurkan medial
STATUS NEUROLOGIS
Peningkatan TIK :
• Sakit kepala : (+)
• Muntah proyektil : (-)
• Kejang : (-)
• Rangsang Meningeal : (-)
17 Januari 2018
Lemah lengan dan Status Present Disatria + Hemiparese - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM dextra ec ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 160/100 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
18 Januari 2018
S O A P
Lemah lengan dan Status Present Disatria + Hemiparese - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM dextra ec ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 130/90 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
19 Januari 2018
Lemah lengan dan Status Present Disatria + Hemiparese - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM dextra ec ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 140/90 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
20 Januari 2018
S O A P
Lemah lengan dan Status Present Hemiparese dextra ec - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 150/90 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
21 Januari 2018
Lemah lengan dan Status Present Disatria + Hemiparese - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM dextra ec ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 140/80 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
22 Januari 2018
S O A P
Lemah lengan dan Status Present Hemiparese dextra ec - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 140/90 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
23 Januari 2018
Lemah lengan dan Status Present Disatria + Hemiparese - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM dextra ec ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 140/80 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
25 Januari 2018
S O A P
Lemah lengan dan Status Present Hemiparese dextra ec - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 140/90 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
26 Januari 2018
Lemah lengan dan Status Present Disatria + Hemiparese - Inj Citicolin 250mg/12
tungkai kanan, Sensorium: CM dextra ec ICH di pons jam
bicara celat (+) TD: 140/80 mmHg - Inj. Ozid 1amp/12
jam
- Phenitoin tab 2x 100mg
- mecobalamin 2x 500mg
- KSR 1x1
DISKUSI KASUS
TEORI KASUS
Urutan patogenesis yang paling umum Pasien memiliki hipertensi yang tidak
adalah terjadinya lipohialinosis dan terkontrol.
nekrosis fibrinoid, keduanya melemahkan
muskularia arteriol. Hipertensi yang terus
berlangsung akan mendesak dinding
arteriol yang lemah tadi, membuat herniasi
atau pecahnya tunica intima yang
kemudian menjadi aneurisma atau terjadi
robekan-robekan kecil. Bagian otak yang
sering mengalami perdarahan adalah
putamen, thalamus, substansia alba bagian
dalam, serebelum, dan pons.
Kebanyakan kasus mengalami serangan Pasien mengalami kelumpuhan tiba-tiba
sewaktu ia dalam keadaan aktif dan jarang saat beraktivitas, yang kemudian bicara
terjadi sewaktu penderita sedang tidur, menjadi pelo dan terjadi penurunan
dalam hal ini onset gejala defisit neurologis kesadaran.
berlangsung dalam beberapa menit dan
kemudian pasien menjadi tidak sadar.
Pada CT-scan tampak area hiperdens Dijumpai lesi hiperdens volume ± 2,5 cc di
homogen. Bila CT-Scan dilakukan lebih pons dengan perifocal edema
dari 2 minggu sejak onset serangan, maka
tampak gambaran enhancement berbentuk
cincin di daerah perifer hematom yang bisa
menetap sampai 1 bulan. Pada stadium
kronis, maka area hematom akan jadi
hipodens berbatas tegas karena
hematomnya telah diserap.
· Pengobatan hipertensi · IVFD Manitol 125cc/8 jam
· Pengobatan peningkatan intrakranial · Inj. Citicolin 250mg/12jam
· Pemberian neuroprotektor · Inj. Phenitoin 100 mg amp/8 jam
· Inj. Ozid amp/12jam
Kesimpulan
Pasien IP, usia 67 tahun dengan keluhan kelemahan lengan
dan tungkai sebelah kanan yang sejak 10 hari yang lalu.
Pasien ditatalaksana dengan:
• Bed Rest
• IVFD Manitol 125cc/8 jam
• Inj. Citicolin 250mg/12jam
• Inj. Phenitoin 100 mg amp/8 jam
• Inj. Ozid amp/12jam