Anda di halaman 1dari 28

Assalamualaikum Wr.

Wb
Energi dan Tegangan Permukaan

OLEH
Kelompok I:
1. Icha Amelia (08031381520043)
2. M. Khaidhori (08031181320030)
3. Robi Marthin (08031281419069)
4. Vio Dila Eka Putri (08031381520050)
TERMODINAMIKA UNTUK
PERMUKAAN
Energi bebas (bekerja pada suhu tetap) untuk
mengkompres adalah:
∆𝐹 = 𝑝∆V
Energi bebas untuk meregangkan permukaan
adalah:
∆𝐹 = 𝜎∆A
Dengan 𝜎 adalah tegangan permukaan
Jika ∆𝐹 bernilai negatif, proses berlangsung
spontan
Jika ∆𝐹 bernilai positif, proses berlangsung tidak
spontan
ENERGI BEBAS PERMUKAAN

Energi bebas permukaan :


 Kerja yang harus dilakukan untuk memperbesar permukaan
dengan satu satuan luas.

dW = f x ds = 𝛾 𝑥 2𝐿 𝑥 𝑑𝑠
dW = 𝛾 𝑑𝐴
W = 𝛾 Δ𝐴

 W =kenaikan energi bebas permukaan (erg)


 𝛾= tegangan permukaan (dyne/cm)
 Δ𝐴 = kenaikan luas (cm2)
ADESI DAN KOHESI
 Adhesi adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang tidak sejenis
(wikipedia bahasa indonesia insklopedia bebas)

 Kohesi adalah gaya tarik-menarik antar molekul yang sama. Salah


satu aspek yang memengaruhi daya kohesi adalah kerapatan dan
jarak antar molekul dalam suatu benda. Kohesi berbanding lurus
dengan kerapatan suatu benda, sehingga bila kerapatan semakin
besar maka kohesi yg akan didapatkan semakin besar. (wikipedia
bahasa indonesia insklopedia bebas)

 Kohesi dan adhesi memengaruhi bentuk permukaan cairan


(meniskus) dalam suatu wadah. Bila cairan tersebut memiliki
adhesi yang lebih besar daripada kohesi, maka meniskus yang
akan didapatkan adalah meniskus cekung, seperti permukaan air
dalam wadah gelas.
 Menurut Eko julianto dalam jurnal SPEKTRA (jurnal
kajian pendidikan sains) halaman 177 mengatakan
bahwa Adhesi menyebabkan zat cair yang dekat
dengan dinding naik, sehingga cairan akan
membentuk cekungan (meniskus cekung) hal ini
karena Gaya adhesi air lebih besar dari gaya kohesinya
(jurnal kajian pendidikan sains halaman 181)
 Sementara pada air raksa gaya kohesi cairan raksa
lebih besar dari gaya adhesinya sehingga cairan raksa
cenderung membentuk cembungan (meniskus
cembung)
Koefesien Penyebaran
Kerja adhesi :
 Energi yang diperlukan untuk mematahkan gaya tarik-menarik
antara molekul-molekul tak sejenis.
Wa = 𝛾L + 𝛾S - 𝛾LS

Kerja kohesi :
 Energi yang diperlukan untuk memisahkan molekul-molekul cairan
yang menyebar sehingga cairan tersebut dapat mengalir di atas
lapisan bawah tersebut.
𝑊𝑐 = 2𝛾 L

 Koefisien SEBAR (S)


𝑆 = WL−Wc
ADSORPSI PADA ANTARMUKA
CAIRAN
Energi bebas permukaan : Kerja yang harus
dilakukan untuk
memperbesar permukaan
dengan satu satuan luas.
Adsorpsi positif
Bila molekul-molekul bergerak/membagi diri
ke arah antarmuka, sehingga menurunkan energi
bebas permukaan dan tegangan permukaan.
Contoh : surfaktan
Adsorpsi negatif
Bila molekul-molekul lebih suka membagi diri
ke arah bulk, sehingga menaikkan energi bebas
permukaan dan tegangan permukaan.
Kohesi pada raksa sehingga
cairannya berkumpul
Meniskus Pada cairan

(a) (b)
a) Kohesi pada air lebih kecil dari adhesinya sehingg membentuk
meniskus cekung

b) Kohesi pada raksa lebih besar dari adhesinya sehingga


membentuk meniskus cembung
Tegangan Permukaan
Q

Gambar Tegangan Permukaan


Tegangan permukaan (γ) adalah gaya persatuan
panjang yang harus dikerjakan sejajar permukaan untuk
mengimbangi gaya tarikan kedalam pada cairan. Hal
tersebut terjadi karena pada permukaan, gaya adhesi
(antara cairan dan udara) lebih kecil dari pada gaya
kohesi antara molekul cairan sehingga menyebabkan
terjadinya gaya kedalam pada permukaan cairan.
Tegangan antar muka adalah gaya
persatuan panjang yang terdapat pada
antarmuka dua fase cair yang tidak
bercampur. Tegangan antar muka selalu
lebih kecil dari pada tegangan permukaan
karena gaya adhesi antara dua cairan tidak
bercampur lebih besar dari pada adhesi
antara cairan dan udara.
Faktor yang mempengaruhi
tegangan permukaan
1. Jenis cairan
Cairan yang memiliki gaya tarik antar
molekul besar (kohesi) : γ besar

2. Suhu
Jika suhu naik : γ turun
Kenaikan suhu menyebabkan molekul-
molekul cairan bergerak cepat (energi kinetik
naik) dan interaksi antar molekul berkurang.
Pada suhu yang sama : γ logam cair dan
lelehan garam : cairan
Faktor yang mempengaruhi
tegangan permukaan
3. Zat terlarut tertentu
Elektrolit, non elektrolit : γ naik
Contoh : gliserin, sukrosa, garam anorganik

4. Surfaktan
Perluasan film dengan pembentukan gelembung/busa
Contoh : sabun, detergen, γ turun

5. Kemampuan membasahi benda


γ kecil : kemampuan membasahi benda besar
Conoh : air panas, dan air sabun, alkohol, asam
organik
Aplikasi Tegangan Permukaan dalam
Kehidupan Sehari-hari
1. Mencuci dengan air panas lebih mudah dan
menghasilkan cucian yang lebih bersih
Tegangan permukaan dipengaruhi oleh suhu. Makin tinggi
suhu air, makin kecil tegangan permukaan air dan ini berarti makin
baik kemampuan air untuk membasahi benda. Karena itu,
mencuci dengan air panas menyebabkan kotoran pada pakaian
lebih mudah larut dan cucian menjadi lebih bersih. Detergen
sintetis modern juga didesain untuk meningkatkan kemampuan
air membasahi kotoran yang melekat pada pakaian, yaitu dengan
menurunkan tegangan permukaan air. Banyak kotoran yang tidak
larut dalam air segar, tetapi larut dalam air yang diberi detergen.
2. Gelembung sabun atau air berbentuk bulat
Gelembung sabun atau tetes air berbentuk bulat karena
dipengaruhi oleh adanya tegangan permukaan. Gelembung sabun
memiliki dua selaput tipis pada permukaannya dan diantara kedua
selaput tipis tersebut terdapat lapisan air tipis. Adanya tegangan
permukaan menyebabkan selaput berkontraksi dan cenderung
memperkecil luas permukaannya.

3. Klip tidak tenggelam dalam air


Ketika klip diletakkan secara hati-hati ke atas permukaan
air, molekul-molekul air yang terletak di permukaan agak ditekan
oleh gaya berat klip tersebut, sehingga molekul-molekul air yang
terletak di bawah memberikan gaya pemulih ke atas untuk
menopang klip tersebut. Biasanya klip terbuat dari logam,
sehingga kerapatannya lebih besar dari kerapatan air. Karena
massa jenis klip lebih besar dari massa jenis air, maka seharusnya
klip tenggelam. Tapi kenyataannya klip terapung.
Contoh Tegangan Permukaan
PENGUKURAN TEGANGAN PERMUKAAN

Metode Metode
Metode Metode Metode
Cincin Du- Kenaikan
Jaegger wilhelmy Berat Tetes
Nuoy Kapiler
Metode Cincin Du-Nuoy
Prinsip utama dalam metode cincin du-nuoy adalah kenyataan
bahwa gaya yang diperlukan untuk melepaskan suatu cairan
platina-iridium yang dicelupkan pada permukaan antar muka
adalah sebanding dengan tegangan permukaan dan tegangan
antar muka
wttotal  wtcincin  2(2R)

wttotal = berat total , wtcincin = berat cincin


R = jari-jari cincin ,  = tegangan permukaan

Gambar Alat Tensiometer Du-Nuoy


Metode Kenaikan Kapiler
Jika suatu cairan membasahi dinding suatu kapiler permukaan
cairan tersebut membentuk cekung dan terdapat perbedaan
tegangan antar muka. Perbedaan ini menyebabkan cairan kapiler
naik. Sehingga untuk mencari tegangan permukaan dirumuskan:

Dimana :
r = jari-jari kapiler
h = tinggi permukaan
ρ = berat jenis
g = percepatan gravitasi
SUDUT KONTAK : Sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair yang
dekat dengan dinding. Sudut kontak ini timbul akibat
gaya tarik menarik antar zat yang sama (gaya kohesi) dan
gaya tarik menarik antar molekul zat yang berbeda
(adhesi).
Apabila sudut kontak antara cairan dan dinding:
1.Sudut kontak adalah > 90°
Maka cairan dikatakan membasahi permukaan dan cairan akan
membentuk miniskus cekung (concave).
2. Sudut kontak adalah = 90°
Maka cairan akan membentuk miniskus datar
3. Sudut kontak adalah < 90°
Maka cairan akan membentuk miniskus cembung (convex).
Jika gaya adhesi antara cairan dan materi dinding kapiler dinding
lebih lemah dari pada kohesi cairan maka cairan dalam pipa akan
menarik diri dan menyebabkan permukaannya melengkung dan
mempunyai tekanan tinggi dibagian bawah dan menyamakan tekanan
pada kedalaman yang sama diseluruh bagian cairan. Hal ini
mengakibatkan penurunan kapiler.
Metode Jaegger
Metode Jaegger mengamati gelembung udara yang terbentuk
dalam cairan eksperimental dan tekanan ketika gelembung
terlepas dari pipa kapiler.

Gambar. Tegangan berlebih dalam gelembung udara


Sumber Worsnop,1994
Sehingga didapatkan rumus untuk mencari tegangan permukaan:
Rg
γ= (H.d-h)
2
Dimana :
γ = tegangan permukaan ; R = jari-jari
g = gravitasi ; H =perbedaan tekanan maksimum
d = densitas cairan
h = kedalaman ujung pipa kapiler yang berada dibawah permukaan
Metode Wilhelmy
Metode atau pengukuran langsung dari gaya yang dikenakan
pada selembar lempeng platina yang terdapat antar muka.
Metode lempeng wilhelmy relatif sederhana dan memberikan
hasil yang teliti.

Dimana :
 = panjang lempeng wilhelmy yang
F
 terendam
θ = sudut antara larutan dengan
2  cos  lempeng
Metode Berat Tetes

Metode yang didasarkan pada kenyataan bahwa


berat tetesan yang jatuh dari suatu pipa berjari-jari
dan bergantung pada tekanan permukaan cairan
tersebut. Sehingga menurut Hukum Tate diperoleh
rumus:
Metode ini membutuhkan faktor koreksi (Fd) karena
hanya sebagian tetesan tersebut yang mencapai
ukuran ketidakstabilan untuk jatuh yaitu suatu
kesetimbangan yang tetap menempel pada ujung
kapiler, sehingga rumusnya menjadi :

Dimana :
m = massa satu tetesan
g = gaya gravitasi
r = jari-jari pipa luar
Fd = faktor koreksi
Wassalamualaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai