Menurut Tempat
– Anemia defisiensi zat besi lebih cenderung berlangsung di
Negara sedang berkembang ketimbang Negara yang sudah
maju. Prevalensi anemia ibu hamil pada tahun 2005 di
beberapa Negara terbelakang sangat tinggi seperti di Kongo
adalah 67,30%, di Nigeria 65,51% dan di Eithopia 62,68%.
Prevalensi ini mulai berkurang di Negara berkembang seperti
di India 44,33% dan Indonesia 44,33%
Lanjutan….
Berdasarkan Waktu
– Besarnya angka kejadian anemia ibu hamil pada trimester I
kehamilan adalah 20%, trimester II sebesar 70%, dan trimester III
sebesar 70%.4
– Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada
tahun 1986 proporsi ibu hamil yang menderita anemia adalah
73,3% menurun pada tahun 1992 menjadi 63,5%, pada tahun
1995 menurun menjadi 50,9%, tahun 2001 menurun lagi menjadi
40,1%. Hasil Riskesdas 2007 proporsi ibu hamil yang anemia
adalah 24,5% . Hal ini menunjukkan keberhasilan program
pemerintah dalam hal penanggulangan anemia pada ibu hamil
Determinan
– Faktor factor yang mempengarui kejadian Anemia :
– Jenis Kelamin
– Besar Keluarga
– Pendidikan
– Pekerjaan
– Status Gizi
– Gaya Hidup
– Konsumsi Alkohol
– Riwayat Penyakit Infeksi dan Parasite
Prevalensi Anemia
Kelompok Jumlah
Ibu Hamil 63,5%
Anak Balita 55,5%
Anak Usia Sekolah 24%-34%
Wanita Dewasa 30%-40%
Pekerja Berpenghasilan Rendah 30%-40%
Pria Dewasa 20%-40%
(Sumber supariasa dkk, 2002)
Lanjutan…
– Gejala penyakit dasar yang menjadi penyebab anemia. Gejala ini timbul
karena penyakit-penyakit yang mendasari anemia tersebut. Misalnya
anemia defisiensi besi yang disebabkan oleh infeksi cacing tambang
berat akan menimbulkan gejala seperti pembesaran parotis dan telapak
tangan berwarna kuning seperti jerami.
Pencegahan Anemia
HOST
Epidemiologi
Segitiga
ANEMIA
AGENT ENVIRONMENT
Sosial ekonomi: