Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN BBLR

KASUS
IDENTITAS
Nama : Bayi Ny. T
JK : Perempuan
Lahir : VE tgl 26 Mei 2015 pukul 13.40
Alamat : Papak, Kalirejo, Kokap, KP

Identitas Ibu :
Nama : Ny. T
Paritas : G4P3A0 UK 38 +1 minggu
Usia : 45 tahun
HPM :-
HPL :-
ANC : 1x di PKM
Riw. Kehamilan : Hipertensi (+), DM (-), Asma (-), Alergi (-),
Riw.Persalinan ini : AK hijau, lahir VE, bayi menangis retraksi (-) AS 7-9
Pemeriksaan Fisik BBL • Kepala mesocephal CA-/- SI-/-
KU : Menangis Lemah, Merintih, Gerak Caput succudenum
sedikit
• Leher Limfonodi tak teraba
Antropometri :
• Thorax : normothoraks, retraksi(-)
BBL : 1300 gr
• Pulmo/ VBS +/+
PB : 38 cm
LK : 26 cm • Cor/ S1-2 reg
LD : 24 cm • Abdomen supel, NT (-), BU (+)
LP : 22 cm • Eks : akral hangat,nadi kuat, CRT
LLA : 7 cm <2detik
VS • Anus (+) kelainan kongenital (-)
t : 32oC • BAB (+) BAK (+)
HR : 105x/menit
RR : 40x/menit • Pemeriksaan Lab. GDS : 64
SpO2 : 99%
ASSESSMENT DAN TINDAKAN
Dx kerja : BBLR, CB, KMK, VE ai PEB kala II prolong. AK hijau

Pengobatan di IGD :
Resusitasi tahap awal
inj. Vitamin K
Salep mata
Imuniasi HB 0

Usulan terapi :
Termoregulasi
Observasi
Latih netek
PERJALANAN PENYAKIT
27/5/2015 28/5/2015
• S : BAB (+) BAK (+) NI (-) ASI perah • S : BAB (+) BAK (+) NI (-) ASI perah
(+) mutah (-) ikertik (-) sianosis (-) (+) mutah (-) ikertik (-) sianosis (-)

• O : KU baik, gerak aktif, menangis • O : KU baik, gerak aktif, menangis


kuat
kuat
T : 36,4OC HR : 128 RR: 55
T: 36,7OC HR : 120 RR: 52
BBS : 2295 gram
Kepala CA-/- SI-/-
Kepala CA-/- SI-/-
Tho : retraksi (-) vesikuler (+)
Tho : retraksi (-) vesikuler (+)
Cor : bising (-) Cor : bising (-)
Abd : supel, BU (+), TE (N), H/L ttb Abd : supel, BU (+), TE (N), H/L ttb
Ext : Akral hangat, nadi kuat Ext : Akral hangat, nadi kuat
• A : BBLR, CB, KMK, VE ai PEB kala • A : BBLR, CB, KMK, VE ai PEB kala
II memanjang, AK hijau. Caput II memanjang, AK hijau. Caput
succudenum succudenum
• P : ASI perah • P : ASI perah, latih netek
29/5/2015 30/5/2015
• S : BAB (+) BAK (+) NI (-) ASI perah • S : BAB (+) BAK (+) NI (-) ASI perah
(+) mutah (-) ikertik (-) sianosis (-) (+) mutah (-) ikertik (-) sianosis (-)
• O : KU baik, gerak aktif, menangis • O : KU baik, gerak aktif, menangis
kuat kuat
T : 37OC HR : 128 RR: 42 T : 36,4OC HR : 120 RR: 50

BBS : 2240 gram BBS : 2265 gram


Kepala CA-/- SI-/-
Kepala CA-/- SI-/-
Tho : retraksi (-) vesikuler (+)
Tho : retraksi (-) vesikuler (+)
Cor : bising (-)
Cor : bising (-)
Abd : supel, BU (+), TE (N), H/L ttb
Abd : supel, BU (+), TE (N), H/L ttb
Ext : Akral hangat, nadi kuat
Ext : Akral hangat, nadi kuat • A : BBLR, CB, KMK, VE ai PEB kala
• A : BBLR, CB, KMK, VE ai PEB kala II memanjang, AK hijau. Caput
II memanjang, AK hijau. Caput succudenum
succudenum • P : ASI netek, KMC
• P : ASI netek, KMC
PEMBAHASAN
Klasifikasi BBL :
1. BBLB > 4000 gram
2. BBLC 2500- 4000 gram
3. BBLR 2000-2500 gram
4. BBLSR 1500-2000 gram
5. BBLER < 1500 gram
BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH
• Adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa
gestasi (BB ditimbang dalam 24 setelah kelahiran).
• Masalah pada BBLR :
1. Hipotermi
2. Hipoglikemi
3. Hiperbilirubin
4. Sepsis
5. Gangguan Minum

• Penyebab BBLR :
1. Persalinan kurang bulan (28-36 minggu) menyebabkan belum maturnya organ-organ pada
bayi
2. Bayi Lahir kecil untuk masa kehamilann (KMK)
Hambatan pada masa petumbuhan di kandungan  Mengganggu sirkulasi dan
efisiensi plasenta  mengganggu transportasi oksigen dan nutrisi IUGR BBLR
• Faktor Predisposisi :
1. Faktor Ibu : umur, paritas, penyakit dalam kehamilan, malnutrisi, trauma,
kelelahan, merokok, kehamilan yang tidak diinginkan
2. Faktor Plasenta : penyakit vaskular, kehamilan ganda
3. Faktor Janin : kelainan bawaan dan infeksi

• Preventif :
1. Mencegah persalinan prematur
2. Pemeriksaan kehamilan yang teratur dn berkualitas
3. Meningkatkan status nutrisi ibu
4. Melarang merokok pada ibu hamil
DIAGNOSTIK :
Anamnesis
1. Umur ibu
2. Riwayat persalinan sebelumnya
3. Jumlah paritas dan Jarak kelahiran
4. Kenaikan BB ibu selama hamil
5. Aktifitas ibu hamil
6. Trauma pada ibu termasuk post coital trauma
7. Penyakit yang diderita selama hamil
8. Obat-obatan yang diminum
• Pemeriksaan fisik :
1. BBL < 2500 gram
2. Utk BBL kurang bulan, tanda preaturitas : tulang rawan telinga belum
terbentuk, masih terdapat lanugo, reflek-reflek masih lemah, genitalia (pada
peempuan labia mayor belum menutupi labia minor, pada laki-lakibelum
terjadi penurunan testis dan kulit testis rata)
3. Untuk BBL kecil masa kehamilan : terdapat tanda janin tumbuh lambat : tidak
dijumpai tanda prematuritas, kulit keriput, kuku lebih panjang
KOMPLIKASI
MANAJEMEN UMUM
1. Stabilisasi suhu, jaga bayi tetap hangat
2. Jaga potensi jalan lahir
3. Nilai tanda vital
4. Bila bayi mengalami gangguan nafas kelola gangguan nafas
5. Bila bayi kejang  antikolvulsan
6. Bila bayi dehidrasi  rehidrasi intravena
7. Kelola sesuai kondisi spesifik
8. Pemberian minum
9. Bila mendapat ASI pastikan jumlahnya cukup (periksa apakah bayi puas setelah menyusu,
catat jumlah urin, periksa saat ibu menyusui apakah jika bayi menghisap asinya keluar
dari payudara lain)
10. Timbang berat badan setiap harinya
Bayi denga BB 1500-2500 tidak boleh kehilangan BB > 10% dari BBL nya pada 45 hari
pertama
Bila kenaikan Bbtidak adekuat segera tangani
Bila bayi telah meyusu, perhatikan cara pemberian ASI dan cara menghisap 1x 1 hari
11. Bila bayi sudah tidak mendapatkan cairan IV, beratnya naik 20 gram perhari selama 3 hari
berturut-turut, timbang bayi 2 minggu sekali
BERAT LAHIR 1750-2500 GRAM
• BAYI SEHAT
• Biarkan menyusu pada ibunya dengan intensitas yang lebih sering (mungkin
setiap 2 jam).
• Pantau 2 hal : pemberian ASI dan kenaikan BB. Kalau tdk adekuat dlm
menghisap, berikan ASI perah dg pilihan cara-cara pemberiannya.
• BAYI SAKIT
• Gangguan napas, kejang, gangguan minum  rujuk
• Kalau bisa minum per-oral, berikan minum spt pd bayi sehat
• Apabila perlu IV :
• Berikan pada 24 jam pertama
• Mulai berikan peroral setelah 2 hari tau setelah stabil.
• Jika gangguan nafas atau kejang  ASI ogt
• Berikan ASI dan cairan IV sesuai umurnya (tabel)
• Berikan minum 8 kali / 24 jam. Jika sdh mencapai 160 mL/kgBB/hari
tapi masih tampak lapar  tambahkan ASI
• Biarkan menyusu jika : stabil, bayi ingin menyusu, tidak tersedak dan
dapat menyusu tanpa batuk
PEMANTAUAN
• Kenaikan BB dan pemberian minum setelah umur 7 hari
• Biasanya berat turun pada 7-14 hari hingga 10% (pada bayi >1500
gram), dan akan kembali setelah umur 14 hari kecuali terjadi komplikasi
• Setelah BBL tercapai kembali, seharusnya :
• 150-200 gram seminggu utk bayi <1500 gram (20-30 gram/hari)
• 200-250 gram seminggu utk bayi >1500 gram (30-35 gram/hari)
• Bila sudah ASI penuh dan usia>7 hari :
• Tingkatkan jumlah ASI 20 mL/kgBB/hari sampai tercapai
180mL/kgBB/hari
• Tingkatkan jumlah ASI sesuai kenaikan BB agar tetal 180 mL/kg/hari
• Kalau kenaikan BB tidak adekuat, berikan sampai 200 mL/kg/hari.
Kalau tidak juga naik, tangani sebagai Kemungkinan kenaikan BB
tidak adekuat.
PEMANTAUAN
• Tanda kecukupan ASI
• Kencing min. 6x / 24 jam
• Bayi tidur lelap setelah pemberian ASI
• Peningkatan BB 20 gram /hari setelah usia 7 hari
• Perhatikan saat menetek, nilai apakah saat satu payudara ditetek, ASI
keluar dari payudara satunya.
PEMULANGAN PASIEN
• Suhu stabil
• Toleransi minum peroral baik. Dengan ASI, dengan menetek ataupun cara
lain.
• Ibu sanggup merawat BBLR di rumah
MANAJEMEN SPESIFIK DAN MANAJEMEN
LANJUT
• Bisa kembali ke slide tabel Komplikasi.

Anda mungkin juga menyukai