• Single perent adalah keluarga yang mana hanya ada satu orang tua tunggal, hanya ayah atau ibu saja. Keluarga yang terbentuk biasa terjadi pada kelurga sah secara hukum maupun keluarga yang belum sah secara hukum, baik hukum agama maupun hukum pemerintah.Konsep keluarga bukan lagi kaku secara teori konvensional bahwa kelurga terdiri dari ayah , ibu, dan anak-anak kandung. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiriatas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dalam suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan ( depkes RI 1991 ) Sebab-Sebab Terjadinya Single Parent
1. Pada keluarga Sah
a. Perceraian. b. orang tua meninggal c. orang tua masuk penjara d. Study ke Pulau lain atau ke Negara Lain e. Kerja di Luar Daerah atau Luar Negeri. 2. Pada Keluarga Tidak Sah Dapat terjadi pada kasus kehamilan di luar nikah, pria yang menghamili tidak bertanggung jawab. Rayuan manis saat pacaran menyebabkan perempuan terbuai dan terpedaya pada sang pacar. Setelah hamil, tidak dikawini, dan ditinggal pergi sehingga perempuan membesarkan anaknya sendirian. Kasus yang lain pada perempuan korbanperkosaan yang akhirnya menerima kehamilannya ataupun perempuan WTS yang mempunyai anak menyebabkan anak tidak pernah mengenal dan mendapatkan kasih ayah. Hal-hal yang perlu dilakukan oleh Single Parent a. Keterbukaan b. Mengisi waktu c. Membuka diri untuk masa depan Hal-hal yang harus di perlukan oleh Single Parent Berkaitan dengan Anaknya a. Selain berharap ayah dan ibunya berumur panjang, anak-anak mengharapkan kedua orang tuanya itu senantiasa hadir ditengah- tengah mereka. b. Terjadinya kesepahaman antara suami dan isteri dalam berbagai hal yang berhubungan dengan kehidupan pribadi dapat berpengaruh pada diri anak. c. Terdapatnya sistem dan aturan yang sama dalam membina rumah tangga dan mendidik anak bukan berarti meniadakan sistem dan aturan yang lain. Dilema Anak Selain berbagi kiat cara menghadapi stigma sosial, komunitas tersebut juga dapat saling memberikan masukan tentang bagaimana menjadi orang tua tunggal, untuk selalu terbuka dengan anaknya dalam berbagai masalah. Mental Anak a. Ketidakhadiran ayah bagi anak perempuan tidak memberi dampak yang besar dibandingkan dengan ketidakhadiran ayah pada anak laki-laki. b. Jangan mengevaluasi anak dengan kata-kata yang negatif sehingga anak-anak kehilangan kepercayaan diri. c. Libatkan dia dengan lingkungan keluarga yang memiliki anak laki- laki dan izinkan dia untuk mengambil keputusan atas nama dan untuk dirinya sendiri 1. Dampak Negatif a. Perubahan Perilaku Anak. b. Psikologi Anak Terganggu. 2. Dampak Positif a. Anak terhindar dari komunikasi yang kontradiktif dari orang tua, tidak akan terjadi komunikasi yang berlawanan dari orang tua, misalnya ibunya mengijinkan tetapi ayahnya melarangnya, Nilai yang diajarkan oleh ibu atau ayah diteriam penuh karena tidak terjadi pertentangan. b. Ibu berperan penuh dalam pengambilan keputusan dan tegar. c. Anak lebih mandiri dan berkepribadian kuat, karena terbiasa tidak selalu hal didampingi, terbiasa menyelesaikan berbagai masalah kehidupan. 3. Dampak Single Parent bagi Perkembangan Anak a. Tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik sehingga anak kurang dapat berinteraksi dengan lingkungan, menjadi minder dan menarik diri. b. Pada anak single parent dengan ekonomi rendah, biasanya nutrisi tidak seimbang sehingga menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan terganggu. 4. Dampak Single Parent Terhadap Ibu a. Beban ekonomi b. Fungsi seksual dan reproduksi c. Hubungan dalam interaksi sosial 1) Menerima tantangan yang ada selaku single parent dan berusaha melakukan dengan sebaik-baiknya. 2) Pengasuhan anak merupakan prioritas utama. 3) Disiplin diterapkan secara konsisten dan demokratis, 4) Mengakui kebutuhan untuk melindungi anak-anaknya. 5) Percaya diri selaku orang tua dan independent. 6) Berwawasan luas dan beretika positif. 7) Mampu mengelola waktu dan kegiatan keluarga. 1)Adanya kualitas waktu yang dihabiskan bersama dalam anggota keluarga. 2)Memberikan perhatian lebih, termasuk dalam hal-hal kecil, seperti meninggalkan pesan yang melukiskan perhatian dari orang tua. 3)Keluarga yang prima adalah keluarga yang saling komitmen satu sama lainnya. 4) Menghormati satu sama lain, contohnya : dengan mengucapkan atau mengekspresikan rasa sayang kepada anak- anak, mengucapkan terima kasih pada saat anak-anak selesai melakukan tugas yang diberikan. 5) Kemampuan berkomunikasi penting dalam membangun keluarga yang prima. 6) Kondisi krisis dan stress dianggap sebagai tahapan kesempatan untuk terus berkembang. Pentingnya Konseling agar dapat 1) Menyesuaikan diri terhadap lingkungan. 2) Penerimaan ibu dan anak dalam lingkaran keluarga. 3) Masuk dalam lingkungan keluarga/masyarakat secara wajar. 4) Upaya menyatukan kembali keluarga, bagi keluarga mereka yang ditelantarkan suami/ayah 1) Memberikan Kegiatan Yang Positif. • Berbagai macam kegiatan yang dapat mendukung anak untuk lebih bisa mengaktualisasikan diri secara positif antara lain dengan penyaluran hobi, kursus sehingga menghindarkan anak melakukan hal-hal yang positif. 2) Memberi Peluang Anak Belajar Berperilaku Baik . • Bertandang pada keluarga lain yang harmonis memberikan kesempatan bagi anak untuk meneladani figur orang tua yang tidak diperoleh dalam lingkungan keluarga sendiri. 3) Dukungan Komunitas. • Bergabung dalam club sesama keluarga dengan orang tua tunggal dapat memberikan dukungan karena anak mempunyai banyak teman yang bernasib sama sehingga tidak merasa sendirian. 1) Pencegahan terjadinya kehamilan di luar nikah. 2) Pencegahan perceraian dengan mempersiapkan perkawinan dengan baik dalam segi psikologis , keuangan, spiritual. 3) Menjaga komunikasi dengan berbagai sarana teknologi informasi. 4) Menciptakan kebersamaan antar anggota keluarga. 5) Peningkatan spiritual dalam keluarga.