masyarakat manusia
ASUHAN
Kolaborasi team
KEPERAWATAN Kesht lain
PERSEPSI KLIEN
TERHADAP Kurang
PERAWAT perhatian
Kurang
komunikasi Penampilan
profesional
kurang
Dokter
Mengutamakan langsung ke pasien
bidang administrasi
KONSEP KOMUNIKASI
TERAPIUTIK
A. PENGERTIAN
Proses dimana perawat yg menggunakan
pendekatan terencana mempelajari klien
(Perry dan Potter,2005)
Hubungan interpersonal dimana perawat dan
klien memperoleh pengalaman belajar bersama
serta memperbaiki pengalaman emosional klien
yg negatif (Stuart, L. 2000)
Komunikasi yang direncanakan secara sadar,
bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk
kesembuhan pasien (Indrawati, 2003)
…….Teori Komunikasi sangat sesuai dlm Praktek
Keperawatan, karena
Komunikasi mrp cara untuk membina hubungan
yang terapeutik
Maksud dari komunikasi adl mempengaruhi orang
lain
TUJUAN :
• Membina hubungan
• Mempengaruhi perilaku
• Menetapkan peran dan tanggung jawab
• Mengumpulkan data
• Menganalisa dan memproses data
• Menetapkan kontrak
• Mencapai Komunikasi Perawat-Klien efektif
•FUNGSI KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
1. Mendorong dan mengajarkan kerja sama antara perawat
dan klien
2. Mendorong perawat dalam mengungkap perasaan klien,
mengidentifikasi dan mengkaji masalah pasien
3. Pada tahap perawatan, dapat memberikan pengertian
tingkah laku pasien dan membantu pasien mengatasi
persoalan yang dihadapi
4. Pada tahap preventif, dapat mencegah adanya tindakan
yang negatif terhadap pertahanan diri pasien
KOMPONEN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
1.Komunikator
2.Komunikan
3.Pesan
4.Media
5.Konteks
6.Umpan balik
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PROSES
KOMUNIKASI
1. Perkembangan
2. Persepsi
3. Nilai
4. Latar belakang sosial budaya
5. Emosi
6. Jenis Kelamin
7. Pengetahuan
8. Peran dan Hubungan
9. Lingkungan
10. Jarak
Komunikasi Komunikasi
PERBEDAAN
terapeutik Sosial
1. Terjd antara perawat dgn 1. Terjd setiap hr antara orang
pasien atau anggota tim kes perorang baik di
pergaulan/lingk kerja
lain
2. Komunikasi bersifat dangkal
2. Komunikasi lebih akrab krn krn tdk bertujuan
mempunyai tujuan 3. Banyak terjd dlm pekerjaan,
3. Fokus pada pasien yg aktivitas sosial dll
membutuhkan bantuan 4. Tdk berfokus tetapi
4. Perawat scr aktif mengarah kebersamaan dan
rasa senang
mendengarkan dan memberi
5. Dpt direncana maupun tdk
respon yg menunjukkan sikap
direncana
mau menerima
PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK
Klien hrs menjd fokus interaksi
Tingkah laku profesional dlm hub terapeutik
1. Komunikasi Verbal
2. Komunikasi tertulis
3. Komunikasi non verbal
1. Komunikasi Verbal
Irama
Tertawa
2. NON VERBAL
a. GERAKAN
Reflek
Postur
Ekspresi wajah
Gerakan berulang2
b. SENTUHAN
Sentuhan mrp hal yg sangat
penting dlm komunikasi,
namun perlu pertimbangan
aspek budaya & kebiasaan
c. Obyek
- Pakaian
-Benda yg dipakai
3. KOMUNIKASI TERTULIS
Komputer
Mudah Dibaca/
Status
Klien/ dimengerti
Buku Laporan Sesama tim Keshtn
SIKAP PERAWAT DALAM
KOMUNIKASI
Hadir secara Utuh
(Fisik & Psikologis)
11/03/2018
Komunikasi
Terapeutik
CARA MENGHADIRKAN
DIRI SECARA PSIKOLOGIS
11/03/2018
•Dimensi Respon
•Dimensi Tindakan
….DIMENSI RESPON….
Sangat penting pada AWAL HUBUNGAN dg
klien untuk membina hubungan saling
percaya dan komunikasi terbuka
KEIKHLASAN EMPATI
Dimens
i
Respon
11/03/2018
1. KEIKHLASAN
Keterbukaan
Mrp aspek penting sikap seorang perawat. Sikap
dasar yang penting dlm menjalankan tugas sbg
perawat dan dipihak lain tidak mengurangi hak2
orang lain
Kejujuran & Ketulusan
Perawat berespon dg tulus, tdk berpura-pura,
mengekspresikan perasaan dg sebenarnya
& spontan
Berperan aktif dalam B’hub dg klien
11/03/2018
SIKAP TERSEBUT SCR PSIKOLOGIS DPT
MENIMBULKAN PERASAAN NYAMAN &
PENINGKATAN HARGA DIRI BAGI KLIEN
Contoh : “Kami
percaya ibu mampu
melewati masa-masa seperti ini, kami
menghargai apapun yang menjadi
pilihan ibu”
11/03/2018
3. Empati
Mrp kemampuan untuk masuk dlm kehidupan klien
11/03/2018
dapat merasakan pikiran & perasaan orang lain
Perawat memandang melalui pandangan klien merasakan
mll perasaan klien serta membantu klien mengatasi
masalah tersebut
11/03/2018
spesifik, bukan abstrak.
•Hal ini diperlukan untuk
menghindarkan keraguan
dan ketidakjelasan
• Contoh : “ Dapatkah Ibu 4. Konkrit
menunjukkan bagian
tubuh mana yang Ibu
rasakan nyeri…“
•Mempertahankan respon
perawat terhadap perasaan
klien
•Memberi penjelasan yang
akurat oleh perawat
•Mendorong klien memikirkan
masalah yang spesifik
11/03/2018
Dimensi tindakan
11/03/2018
Dimensi tindakan tidak dapat dipisahkan dg
dimensi respon tindakan yang dilaksanakan
harus dalam konteks kehangatan dan pengertian
KETERBUKA
KONFRONTASI KESEGERAAN AN
EMOTIONAL BERMAIN
CHATARSIS PERAN
Merupakan ekspresi perasaan perawat tentang
perilaku karena tidak sesuai. Carkhoff
mengidentifikasi konfrontasi menjadi 3 :
Ketidaksesuaian antara konsep diri klien dg
ideal dirinya
Ketidaksesuaian antara ekspresi non verbal
dg perilaku klien
Ketidaksesuaian pengalaman klien dg
pengalaman perawat
11/03/2018
Manfaat Konfrontasi :
•Meningkatkan kesadaran akan
kesesuaian perasaan,
sikap, kepercayaan dan perilaku
11/03/2018
Hal yang perlu dikaji
sebelum melakukan
11/03/2018
Konfrontasi
Contoh :
Klien : “ Suster… perut saya terasa sakit, kelihatannya Saya mau
melahirkan? “
Perawat : “ Baik, sekarang kalau bisa Ibu tarik nafas, jangan
mengejan dulu coba sambil Saya periksanya!“
11/03/2018
KETERBUKAAN
•Perawat memberikan informasi tentang dirinya,
perasaannya, sikapnya, serta nilai2 yang dimilikinya
• Perawat membuka diri tentang pengalaman yg
berguna untuk terapi klien
Tukar pengalaman ini memberi keuntungan
pada kien untuk mendukung kerja sama dan
memberi sokongan
Contoh :
“ Saya senang merawat Ibu dan Ibu bersedia
mengungkapkan perasaan Ibu pada Saya“
11/03/2018
Emosional Katarsis
• Klien
diminta bicara tentang hal yang
mengganggu dirinya, ketakutan, perasaan dan
pengalaman dibuka dan dijadikan topik diskusi
Contoh :
“ Ibu tidak perlu takut, Saya akan berusaha semaksimal
mungkin membantu Ibu, kenapa Ibu cemas….?“
11/03/2018
11/03/2018
Melakukan peran pd situasi
tertentu menjembatani
pikiran serta perilaku dan
klien akan merasa bebas
mendemonstrasikan
perilaku baru pd lingkungan
yang aman
11/03/2018
40
TAHAP HUBUNGAN
TERAPIUTIK
11/03/2018
Empat tahap dalam membina Hubungan
terapiutik meliputi :
Tahap Prainteraksi
Tahap Orientasi
Tahap Kerja
Tahap Terminasi
Setiap tahapnya mempunyai tugas yang
harus diselesaikan oleh perawat
41
1. TAHAP PRAINTERAKSI
Merupakan tahap dimana
11/03/2018
perawat blm bertemu klien
Tugas perawat :
1. Mengumpulkan data tentang klien{dari
medical record,status pasien/
sumber lainnya}
2. Mencari literatur yang berkaitan dgn
masalah yg dialami klien
3. Mengeksplorasi perasaan,harapan &
kecemasannya
4. Menganalisis kekuatan & kelemahan
profesional diri
5. Membuat rencana pertemuan dengan
klien
42
Hal yang harus diperhatikan :
11/03/2018
Tipe spesifik data yang akan
dicari
Metode yang tepat untuk
wawancara
Setting ruangan/waktu yang
tepat
43
11/03/2018
2. TAHAP ORIENTASI
atau PERKENALAN
11/03/2018
pertolongan
2. Membina rasa percaya, menunjukkan
penerimaan dan komunikasi terbuka
3. Merumuskan kontrak pertama
4. Mengeksplorasi pikiran, perasaan dan
perbuatan klien
5. Identifikasi masalah klien
6. Merumuskan tujuan interaksi dengan
klien 45
Elemen kontrak perawat- klien:
1. Nama individu (perawat-klien)
11/03/2018
2. Peran perawat-klien
3. Tanggung jawab perawat-klien
4. Harapan perawat – klien
5. Tujuan hubungan
6. Tempat pertemuan
7. Waktu pertemuan
Membangun kontrak berarti proses timbal
balik dimana klien berpartisipasi sebisa yang
dilakukan
46
Kontrak dimulai dengan :
Memberi slm terapeutik disertai jbt tgn
11/03/2018
Pengenalan klien-perawat
Pertukaran nama
Penjelasan peran
Menyepakati kontrak
11/03/2018
Merupakan tahap
dimana klien memulai
kegiatan
Tugas perawat :
melaksanakan kegiatan
yang telah
direncanakan pada
tahap prainteraksi 48
Tugas perawat :
11/03/2018
2. Mendorong perkembangan kesadaran diri klien
dan pemakaian koping konstruktif
3. Menolong klien untuk mengatasi cemas,
meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab
terhadap diri
4. Mengembangkan mekanisme koping konstruktif
5. Mengatasi penolakan perilaku adaptif
11/03/2018
Perawat akan menghentikan interaksinya
dengan klien
Tahap ini bisa merupakan terminasi
sementara maupun terminasi akhir
Terminasi sementara adalah terminasi
yang dilakukan untuk berhenti
berinteraksi {dalam waktu yang
sebentar}.Contoh : pergantian jaga
Terminasi akhir adalah terminasi yang
dilakukan biasanya saat klien akan
pulang kembali kerumahnya setelah
dirawat di RS/institusi tempat dirawat
50
Merupakan fase yang sangat sulit dan penting dari
hubungan terapiutik. Rasa percaya dan hubunga
intim yang terapiutik sudah terbina dan berada
pada tingkat yang optimal
11/03/2018
Merupakan fase persiapan mental untuk membuat
perencanaan tentang kesimpulan pengobata yang
telah didapatkan dan mempertahankan batas
hubungan yang sudah ditentukan
Mengantisipasi masalah yang akan timbul pada
fase ini, karena pasien mungkin menjadi
tergantung pada perawat
Mengingatkan pasien pada pengalaman
perpisahan sebelumnya sehingga pasien merasa
sunyi, menolak dan depresi { diskusikan tentang
perasaan-perasaan tersebut}
51
Tugas perawat :
1. Mengevaluasi kegiatan kerja yang
11/03/2018
telah dilakukan
2. Merencanakan tindak lanjut dengan
klien
3. Mengakhiri terminasi dengan cara
yang baik
4. Saling mengeksplorasi perasaan
penolakan dan kehilangan, sedih,
marah dan prilaku lain
52
KRITERIA KLIEN YANG TELAH SIAP UNTUK
TERMINASI
11/03/2018
Pengalaman klien terlepas dari masalah
Fungsi sosial klien meningkat dan isolasi
menurun
Klien mempunyai kekuatan fungsi ego dan
mencapai pemahaman tentang identitas
Klien bekerja lebih efektif dan produktif serta
kaya dalam hal mekanisme pertahanan diri
Klien telah mencapai tujuan dari rencana
penanganan
Kebuntuan dalam hubungan perawat klien
telah terselesaikan 53
Reaksi klien terhadap terminasi :
11/03/2018
Mungkin mengingkari perpisahan
Mengingkari pentingnya hubungan perawat-klien
54
Tugas perawat adalah membantu klien
mempersiapkan perpisahan dengan cara :
11/03/2018
Menurunkan frekuensi berkunjung
Bekerja sama dengan yang lain untuk pertemuan
Merubah lokasi dar pertemuan
11/03/2018
a. Pandang klien ketika sedang bicara
b. Pertahankan kontak mata.
c. Sikap tubuh yg menunjukkan perhatian
dgn tdk menyilangkan kaki atau tangan.
d. Hindarkan gerakan yang tidak perlu.
e. Anggukan kepala jika klien membicarakan
hal penting / memerlukan umpan
balik.
f. Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.
57
Hal2 yg m’pengaruhi keberhasilan komunikasi
11/03/2018
Ekspresi : Cara Penyampaian
Persepsi : Cara Penerimaan
11/03/2018
dikatakan klien
Memelihara kontak mata
Menempatkan diri/posisi pada level yang
sama
Duduk jika memungkinkan {berdiri ;
seseorang dianggap pergi dan tidak akan
mempunyai waktu cukup untuk
berkomunikasi}
59
LANJUTAN......
11/03/2018
Memberi waktu klien untuk bicara
Bersikap kalem ketika klien sedang
berpikir untuk menjawab dan jangan
membicarakan diri sendiri sebelum yakin
orang lain selesai berbicara
Sering merespon balik secara verbal / non
verbal ( misal : menganggukkan kepala)
Didukung sikap :
-membungkukkan badan
-rileks
60
CIRI PENDENGAR YG BURUK
1. Mau memimpin dlm percakapan, seakan
paling tahu segala hal.
11/03/2018
2. Sering memotong pembicaraan org lain.
3. Tdk sabar m’dengarkan org lain berbicara
(bicara sendiri).
4. Sibuk memikirkan jawaban (apa yg akan
dikatakan) begitu ada kesempatan.
5. Menganggap kecil apa2 yg disampaikan org
lain.
6. Tidak fokus thd org yg b’bicara, dan tertarik
melihat hal2 disekitarnya.
7. Melihat sekeliling dan melakukan tugas lain serta
sering merubah posisi {“tidak mendengarkan”} 61
2. Menunjukkan penerimaan
Sikap Perawat yang menerima:
11/03/2018
a. Mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan.
b. Memberikan umpan balik verbal yg menapakkan
pengertian.
c. Memastikan bahwa isyarat non-verbal cocok dgn
komunikasi verbal.
d. Menghindarkan utk berdebat, mengekspresikan
keraguan, atau mencoba untuk mengubah
pikiran klien.
Perawat dapat menganggukan kepalanya atau
berkata “ya”, “saya mengikuti apa yg anda ucapkan.”
62
3.PERTANYAAN TERBUKA / OPEN ENDED QUESTION
Memberi kesempatan utk memilih dgn pertanyaan yg lebih
11/03/2018
terbuka
Contoh : “Apakah ibu ingin membicarakan masalah anak
ibu atau masalah pekerjaan ibu?”
Pertanyaan
yang tidak memerlukan jawaban “ya” dan
“mungkin” tetapi pertanyaan yg memerlukan jawaban yg luas
Contoh :
-”Selamat pagi Pak, ada yang bisa saya bantu?”
-” Coba Bapak ceritakan tentang riwayat penyakit Bapak?”
-” Apa yang biasanya Bapak lakukan bila pusing
63
4. MENANYAKAN PERTANYAAN YG BERKAITAN ATAU
IDENTIFIKASI TEMA
11/03/2018
Mendapatkan informasi yg spesifik mengenai
klien
Mengeksplorasi masalah / latarbelakang masalah yang
dialami klien yang muncul selama percakapan
Selama pengkajian ajukan pertanyaan yang berurutan
64
5. MENGULANG / REFLEKSI
Perawat mengulang kembali apa yang dibicarakan
pasien
11/03/2018
Manfaat :
1. Untuk menunjukkan bahwa perawat mendengar
dan mengerti apa yang dibicarakan pasien
2. Memberi kesempatan kepada pasien untuk
memahami sikapnya sendiri
3. Mengoreksi
4. Membantu pasien dalam mengungkapkan
masalahnya agar lebih jelas
65
Contoh :
kLIEN :” saya tidak dapat tidur,
11/03/2018
sepanjang malam terbangun.”
Perawat :”saudara mengalami
kesulitan untuk tidur?”
Klien :” Saya benci tempat ini.Saya
tidak betah disini”
Perawat :”Kamu tidak ingin disini?”
66
6. KLARIFIKASI
: menyamakan pengertian dengan
11/03/2018
Yaitu
menanyakan pada klien apa yang tidak dimengerti
perawat terhadap situasi yang ada
Dilakukan bila terjadi
kesalah
pahaman, jika perawat ragu,
tidak jelas dgn ungkapan klien
atau klien malu mengemukakan
informasi
67
Manfaat :
11/03/2018
Kejelasan dan kesamaan
ide,perasaan dan persepsi
antara perawat-klien, agar
tidak terjadi salah pengertian
Contoh : “ Dapatkah anda
jelaskan kembali tentang...... ?”
68
7. MEMFOKUSKAN
Mengarahkan pembicaraan
11/03/2018
Perawat membantu pasien untuk memfokuskan
pembicaraan agar lebih spesifik dan terarah
Fokusing adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan
untuk membatasi area diskusi, sehingga percakapan
menjadi lebih spesifik dan dimengerti
Manfaat :
1. Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam
tentang suatu masalah
2. Menjaga pembicaraan tetap menuju pada tujuan
Contoh :”Bisakah bapak jelaskan apa yang bapak
maksud anda ditolak keluarga bapak?”
69
8. MENYAMPAIKAN HASIL OBSERVASI
11/03/2018
Perawat memberikan umpan balik
hasil pengamatannya
Perawat menguraikan kesan yg
ditimbulkan oleh syarat non verbal
klien
Contoh:
“ Anda tampak cemas”,
“ Apakah anda merasa tidak tenang
apabila anda …”
70
9. MENAWARKAN INFORMASI
Memungkinkan penghayatan yg lbh
baik bagi klien terhadap keadaanya
11/03/2018
Merupakan pendidikan kesehatan,
yg akan menambah rasa percaya
klien terhadap perawat
Perawatan tidak boleh memberi
nasehat ketika memberi informasi,
tetapi memfasilitasi klien utk
membuat keputusan
71
10. DIAM/SILENCE
Memberi kesempatan perawat & klien utk
mengorganisir pikirannya
11/03/2018
Cara yang sukar, biasanya dilakukan setelah
mengajukan pertanyaan
Manfaat :
1. Memotivasi pasien untuk berbicara,
mengarahkan isi pikirannya kepada
masalah yang dialaminya
2. Memberi waktu kepada pasien dalam
menimbang alternatif tindakan yang
perlu dilakukan
3. Menunjukkan bahwa perawat bersedia
untuk menunggu respon 72
Diam bermanfaat pd saat klien mengalami kesulitan utk
membagi persepsinya dgn perawat.
11/03/2018
Diam tdk dpt dilakukan dlm waktu yg lama krn akan
mengakibatkan klien menjadi khawatir.
Diam dpt diartikan sebagai mengerti atau marah.
Diam jg menunjukkan kesediaan seseorang utk menanti orang
lain agar punya kesempatan berpikir.
Diam dapat mendorong atau menghambat komunikasi sehingga
perawat harus hati-hati dalam menggunakan tehnik ini.
73
ARTI DARI DIAM
Saat seseorang marah & frustasi tapi menolak
untuk mengungkapkan
11/03/2018
Saat seseorang mendengarkan dengan penuh
perhatian
Saat seseorang bosan
Saat seseorang tidak dapat berpikir apa yang
akan dikatakan
Saat seseorang berpikir tentang apa yg
pembicara tlh katakan
Saat seseorang tdk memahami apa yg tlh
dikatakan pembicara
74
11. MEMBERIKAN PENGHARGAAN
11/03/2018
Dapat dilakukan dengan cara :
Memberikan salam kepada pasien
Menyebutkan nama
75
12. MEMBERI KESEMPATAN KLIEN UTK MEMULAI
PEMBICARAAN
11/03/2018
Memberi kesempatan pada klien utk
berinisiatif dlm memilih topik pembicaraan
Contoh:
“ Adakah sesuatu yg ingin anda bicarakan ?”
“ Adakah yang sedang saudara pikirkan ?”
“ Darimana anda ingin memulai pembicaraan ini?”
76
13. MEMBAGI PERSEPSI
11/03/2018
o Persepsi adalah pandangan pribadi
seseorang terhadap suatu kejadian atau
peristiwa
o Perawat ingin mengerti klien, maka ia hrs
melihat segala dari perspektif klien
o perawat mengungkapkan persepsinya
tentang pasien serta meminta umpan balik
dari pasien
Contoh :
”Ceriterakan kepada saya bagaimana perasaan
saudara ketika akan dioperasi “
“ Apa yang sedang terjadi”.
77
HAMBATAN KOMUNIKASI
11/03/2018
TERAPEUTIK
RESISTEN
TRANSFEREN
KONTER TRANSFEREN
PELANGGARAN BATASAN
REWARDS
1. RESISTENS
Merupakan penghindaran verbalisasi yg
dipelajari
Merupakan akibat ketidaksediaan klien untuk
berubah (pada saat perubahan di rasakan).
Merupakan upaya klien untuk tetap tidak
mengakui penyebab kecemasan dlm dirinya
dalam rangka melawan atau menyangkal
ungkapan perasaan.
Diperlihatkanklien selama fase kerja (fase
proses penyelesaian masalah)
FAKTOR PENYEBAB:
- PERAWAT BERFOKUS PD DIRI SENDIRI
- PERAWAT TERLALU MEMBUKA DIRI
- TRUST BELUM TERBINA
Menggali perilaku
BENTUK-BENTUK RESISTENS
Supresi
Gejala penyakit semakin mencolok
Pesimis terhadap masa datang
Adanya hambatan intelektual yang dapat
diidentifikasi dari ucapan/perilaku klien
Berperilaku tidak wajar
Bicara hal-hal yang bersifat dangkal
Menolak tanggung jawab
Menolak untuk berubah
2. TRANSFERENS
Respon yang tidak disadari oleh klien thd
perawat terkait dengan kehidupan masa
lalu.
Ketidak tepatan respon klien dalam peng-
gunaan koping pengisaran (displacement)
yang maladaptif.
Merupakan suatu kumpulan reaksi yg
timbul sebagai upaya utk mengurangi
kecemasan dan ketidak puasan klien thd
perawat akibat intensitas pertemuan yg
berlebihan
REAKSI YANG DITAMPILKAN:
- Bermusuhan/bersikap negatif thd perawat.
- Menghindar/memutuskan hubungan.
- Membantah, mengkritik
- Mengomel
- Pelupa
- Ketergantungan atau membenci
- Perawat terpuruk : tidak bisa menerima respon
emosional klien baik positif maupun negatif
Terjadi bila kontrak pd tahap orientasi
tidak jelas.
UPAYA MENGATASI TRANSFERENS.
a. Menjadi pendengar aktif ,àtau sikap
tidak menyalahkan klien, perhatikan
respons non verbal klien.
b. Klarifikasi dan refleksi, pembicaraan
lebih fokus, klien menyadari pikiran
dan perasaannya
c. Mengkaji perilaku diperlukan
pengetahuan dan pengalaman ttg
perilaku manusia.
3. KONTERTRANSFERENS
Biasanya timbul dalam bentuk respon
emosional
Berasal dari perawat yang dibangkitkan
oleh sifat klien
Berdampak terhadap interaksi perawat
– klien
Klien bisa bersikap besar kepala dan
sulit berubah atau sebaliknya menjadi
manja dan sangat bergantung pada
perawat.
REAKSI YANG DITAMPILKAN:
- Sangat mencintai/ caring berlebihan
- Sangat membenci/bermusuhan
- Marah berlebihan atau tidak sabar
- Cemas dan rasa bersalah, muncul berulang
- Tidak mampu berempati thd klien
- Menekan perasaan selama pertemuan
- Tidak bersikap bijak saat membuat kontrak dgn klien
- Berdebat dengan klien
- Keterlibatan dengan klien pada tingkat personal/sosial
- Melamunkan klien
- Klien menjadi besar kepala
- Klien sulit berubah, ketergantungan, klien menjadi manja.
- Klien tidak terbuka
CARA IDENTIFIKASI TERJADINYA
KONTERTRANSFERENS
- Mempunyai standar yg sama ttg harapan thd klien
- Melatih hubungan terapeutik
- Menemukan sumber masalah
- Melatih kontrol diri
- Pengawasan secara individual
- Kontertransferens tidak mudah diatasi, membawa
dampak terhadap hubungan perawat – klien
- Perlu upaya /keseriusan dari perawat untuk
mengatasinya
4. PELANGGARAN BATAS
Perlu
adanya batasan yang jelas mengenai
hubungan antara perawat – klien (terapeutik) :
menolong dan ditolong