Anda di halaman 1dari 98

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

individu Peran & tugas


Perawat
keluarga berorientasi dgn

masyarakat manusia

ASUHAN
Kolaborasi team
KEPERAWATAN Kesht lain
PERSEPSI KLIEN
TERHADAP Kurang
PERAWAT perhatian

Kurang
komunikasi Penampilan
profesional
kurang

Dokter
Mengutamakan langsung ke pasien
bidang administrasi
KONSEP KOMUNIKASI
TERAPIUTIK
A. PENGERTIAN
 Proses dimana perawat yg menggunakan
pendekatan terencana mempelajari klien
(Perry dan Potter,2005)
 Hubungan interpersonal dimana perawat dan
klien memperoleh pengalaman belajar bersama
serta memperbaiki pengalaman emosional klien
yg negatif (Stuart, L. 2000)
 Komunikasi yang direncanakan secara sadar,
bertujuan, dan kegiatannya dipusatkan untuk
kesembuhan pasien (Indrawati, 2003)
…….Teori Komunikasi sangat sesuai dlm Praktek
Keperawatan, karena
 Komunikasi mrp cara untuk membina hubungan
yang terapeutik
 Maksud dari komunikasi adl mempengaruhi orang
lain

 Keberhasilan Intervensi Keperawatan ditentukan


oleh komunikasi

 Proses Kep di~7~kan untuk merubah perilaku dlm


mencapai tingkat kesehatan yang optimal
 Komunikasi adl berhubungan / Interaksi

 Sehingga hubungan perawat ~ klien yang


terapeutik tidak mungkin dicapai tanpa
komunikasi
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

TUJUAN :
• Membina hubungan
• Mempengaruhi perilaku
• Menetapkan peran dan tanggung jawab
• Mengumpulkan data
• Menganalisa dan memproses data
• Menetapkan kontrak
• Mencapai Komunikasi Perawat-Klien efektif
•FUNGSI KOMUNIKASI
TERAPEUTIK
1. Mendorong dan mengajarkan kerja sama antara perawat
dan klien
2. Mendorong perawat dalam mengungkap perasaan klien,
mengidentifikasi dan mengkaji masalah pasien
3. Pada tahap perawatan, dapat memberikan pengertian
tingkah laku pasien dan membantu pasien mengatasi
persoalan yang dihadapi
4. Pada tahap preventif, dapat mencegah adanya tindakan
yang negatif terhadap pertahanan diri pasien
KOMPONEN KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

1.Komunikator
2.Komunikan
3.Pesan
4.Media
5.Konteks
6.Umpan balik
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PROSES
KOMUNIKASI
1. Perkembangan
2. Persepsi
3. Nilai
4. Latar belakang sosial budaya
5. Emosi
6. Jenis Kelamin
7. Pengetahuan
8. Peran dan Hubungan
9. Lingkungan
10. Jarak
Komunikasi Komunikasi
PERBEDAAN
terapeutik Sosial
1. Terjd antara perawat dgn 1. Terjd setiap hr antara orang
pasien atau anggota tim kes perorang baik di
pergaulan/lingk kerja
lain
2. Komunikasi bersifat dangkal
2. Komunikasi lebih akrab krn krn tdk bertujuan
mempunyai tujuan 3. Banyak terjd dlm pekerjaan,
3. Fokus pada pasien yg aktivitas sosial dll
membutuhkan bantuan 4. Tdk berfokus tetapi
4. Perawat scr aktif mengarah kebersamaan dan
rasa senang
mendengarkan dan memberi
5. Dpt direncana maupun tdk
respon yg menunjukkan sikap
direncana
mau menerima
PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK
 Klien hrs menjd fokus interaksi
 Tingkah laku profesional dlm hub terapeutik

 Membuka diri dalam interaksi

 Hub sosial dgn klien harus dihindari

 Kerahasiaan klien harus dijaga

 Kompetensi intelektual hrs dikaji utk


menentukan pemahaman
 Implementasi intervensi berdasarkan teori

 Interaksi dgn tdk menilai dan tdk memberi


nasehat
 Beri petunjuk klien utk menginterprestasikan
pengalaman scr rasional
JENIS
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK

1. Komunikasi Verbal
2. Komunikasi tertulis
3. Komunikasi non verbal
1. Komunikasi Verbal

 Tekanan Suara/ nada


 Kualitas Suara M’gambarkan
 Kecapatan Bicara Suasana Emosi

 Irama
 Tertawa
2. NON VERBAL
a. GERAKAN
 Reflek
 Postur
 Ekspresi wajah
 Gerakan berulang2
b. SENTUHAN
Sentuhan mrp hal yg sangat
penting dlm komunikasi,
namun perlu pertimbangan
aspek budaya & kebiasaan

c. Obyek
- Pakaian
-Benda yg dipakai
3. KOMUNIKASI TERTULIS

 Komputer
Mudah Dibaca/
 Status
Klien/ dimengerti
Buku Laporan Sesama tim Keshtn
SIKAP PERAWAT DALAM
KOMUNIKASI
Hadir secara Utuh
(Fisik & Psikologis)

 Cara menghadirkan diri


secara FISIK :
1. Berhadapan
Arti dari posisi ini adl : “
Saya SIAP untuk Anda“
2. Mempertahankan Kontak
Mata
Kontak mata pada level yang
sama berarti : “ Menghargai
Klien dan Menyatakan
keinginan untuk TETAP 19
berkomunikasi “
3. Membungkuk  Ke arah Klien
Posisi ini menunjukkan keinginan
MENDENGAR atau mengatakan
sesuatu
4. Mempertahankan sikap terbuka
Yaitu  tidak melipat kaki atau tangan
 menunjukkan KETERBUKAAN u/
b’komunikasi
5. Tetap Rileks
Tetap dapat mengontrol balance
antara ketegangan dan relaksasi 
dalam memberikan respon
KARAKTERISTIK PERAWAT DALAM
HUBUNGAN YANG TERAPEUTIK
a. Kejujuran (trustworthy).
b. Tidak membingungkan dan cukup
ekspresif
c. Bersikap positif
d. Empati bukan simpati
e. Mampu melihat permasalahan
klien dari kacamata klien
f. Menerima klien apa adanya
g. Sensitif terhadap perasaan klien
h. Tidak mudah terpengaruh oleh
masa lalu klien ataupun diri
perawat sendiri 21
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN

11/03/2018
Komunikasi
Terapeutik
CARA MENGHADIRKAN
DIRI SECARA PSIKOLOGIS

11/03/2018
•Dimensi Respon
•Dimensi Tindakan
….DIMENSI RESPON….
Sangat penting pada AWAL HUBUNGAN dg
klien  untuk membina hubungan saling
percaya dan komunikasi terbuka

Harus dipertahankan sampai AKHIR


HUBUNGAN
MENGHARGAI KONKRIT

KEIKHLASAN EMPATI

Dimens
i
Respon

11/03/2018
1. KEIKHLASAN

 Keterbukaan
Mrp aspek penting sikap seorang perawat. Sikap
dasar yang penting dlm menjalankan tugas sbg
perawat dan dipihak lain tidak mengurangi hak2
orang lain
 Kejujuran & Ketulusan
Perawat berespon dg tulus, tdk berpura-pura,
mengekspresikan perasaan dg sebenarnya
& spontan
 Berperan aktif dalam B’hub dg klien

Contoh : “Bu… Saya perawat…yang dinas pada shif ini,


silahkan nanti memanggil saya atau mencet bel bila ada
yang perlu kami bantu”.
11/03/2018
2. Menghargai

Perawat menerima klien apa adanya


Sikap perawat :
 Tidak menghakimi
 Tidak mengkritik
 Tidak mengejek dan tidak menghina

Rasa menghargai dpt diekspresikan dg :


 Duduk diam bersama klien yang menangis
 Minta maaf atas hal yang tidak disukai klien
 Menerima permintaan klien untuk tidak menanyakan
pengalaman tertentu
 Cara memanggil klien, sikap non verbal

11/03/2018
SIKAP TERSEBUT SCR PSIKOLOGIS DPT
MENIMBULKAN PERASAAN NYAMAN &
PENINGKATAN HARGA DIRI BAGI KLIEN

 Contoh : “Kami
percaya ibu mampu
melewati masa-masa seperti ini, kami
menghargai apapun yang menjadi
pilihan ibu”
11/03/2018
3. Empati
Mrp kemampuan untuk masuk dlm kehidupan klien 

11/03/2018

dapat merasakan pikiran & perasaan orang lain
 Perawat memandang melalui pandangan klien merasakan
mll perasaan klien serta membantu klien mengatasi
masalah tersebut

Kesanggupan untuk dapat menyelami hidup orang lain 


diperoleh karena CARING yang tulus pd orla

Timbul karena adanya kebutuhan untuk dapat melakukan


sesuatu yang berarti untuk orla

Merupakan salah satu elemen yang paling utama dari Sikap


PROFESIONAL PERAWAT

Contoh : “ Kami memahami apa yang Anda rasakan saat ini “


PERILAKU VERBAL ~ NON VERBAL YG
MENUNJUKKAN TINGKAT EMPATI YG TINGGI
 Memperkenalkan diri pada klien
 Kepala dan badan membungkuk ke arah
klien
 Respon verbal terhadap pendapat klien
 Kontak mata dan berespon pada tanda
non verbal klien (Mis : nada suara,
gelisah, ekspresi wajah)
 Tunjukkan perhatian, minat, kehangatan,
melalui ekspresi wajah
 Nada suara konsisten dengan ekspresi
wajah dan respon verbal
11/03/2018
•Perawat menggunakan
terminologi yang

11/03/2018
spesifik, bukan abstrak.
•Hal ini diperlukan untuk
menghindarkan keraguan
dan ketidakjelasan
• Contoh : “ Dapatkah Ibu 4. Konkrit
menunjukkan bagian
tubuh mana yang Ibu
rasakan nyeri…“
•Mempertahankan respon
perawat terhadap perasaan
klien
•Memberi penjelasan yang
akurat oleh perawat
•Mendorong klien memikirkan
masalah yang spesifik

11/03/2018
Dimensi tindakan

11/03/2018
 Dimensi tindakan tidak dapat dipisahkan dg
dimensi respon  tindakan yang dilaksanakan
harus dalam konteks kehangatan dan pengertian

KETERBUKA
KONFRONTASI KESEGERAAN AN

EMOTIONAL BERMAIN
CHATARSIS PERAN
Merupakan ekspresi perasaan perawat tentang
perilaku karena tidak sesuai. Carkhoff
mengidentifikasi konfrontasi menjadi 3 :
 Ketidaksesuaian antara konsep diri klien dg
ideal dirinya
 Ketidaksesuaian antara ekspresi non verbal
dg perilaku klien
 Ketidaksesuaian pengalaman klien dg
pengalaman perawat

11/03/2018
Manfaat Konfrontasi :
•Meningkatkan kesadaran akan
kesesuaian perasaan,
sikap, kepercayaan dan perilaku

•Konfrontasi harus dilakukan dg


asertif bukan marah2

Contoh : “ Katanya batuk Bapak akan kambuh bila


merokok, kenapa sekarang Bapak merokok ?“

11/03/2018
Hal yang perlu dikaji
sebelum melakukan

11/03/2018
Konfrontasi

•Tingkat hubungan saling percaya


•Waktu yang tepat
•Tingkat kecemasan klien
•Kekuatan koping klien

Konfrontasi diperlukan pada


klien yang telah sadar tetapi
perilaku belum berubah
•Perawat berfokus pada interaksi dan
hubungan P ~ K saat ini
•Perawat sensitif terhadap perasaan klien dan
berkeinginan membantu dengan segera
•Tindakan perawat yang SEGERA Merespon
thd keluhan Klien  Klien & Keluarga tenang
dan tidak panik thd perubahan kondisi klien

Contoh :
Klien : “ Suster… perut saya terasa sakit, kelihatannya Saya mau
melahirkan? “
Perawat : “ Baik, sekarang kalau bisa Ibu tarik nafas, jangan
mengejan dulu coba sambil Saya periksanya!“
11/03/2018
KETERBUKAAN
•Perawat memberikan informasi tentang dirinya,
perasaannya, sikapnya, serta nilai2 yang dimilikinya
• Perawat membuka diri tentang pengalaman yg
berguna untuk terapi klien
Tukar pengalaman ini memberi keuntungan
pada kien untuk mendukung kerja sama dan
memberi sokongan

Contoh :
“ Saya senang merawat Ibu dan Ibu bersedia
mengungkapkan perasaan Ibu pada Saya“
11/03/2018
Emosional Katarsis

• Klien
diminta bicara tentang hal yang
mengganggu dirinya, ketakutan, perasaan dan
pengalaman dibuka dan dijadikan topik diskusi

Perawat harus mengkaji kesiapan klien


mendiskusikan pengalamannya

Contoh :
“ Ibu tidak perlu takut, Saya akan berusaha semaksimal
mungkin membantu Ibu, kenapa Ibu cemas….?“
11/03/2018
11/03/2018
Melakukan peran pd situasi
tertentu  menjembatani
pikiran serta perilaku dan
klien akan merasa bebas
mendemonstrasikan
perilaku baru pd lingkungan
yang aman
11/03/2018
40
TAHAP HUBUNGAN
TERAPIUTIK

11/03/2018
Empat tahap dalam membina Hubungan
terapiutik meliputi :
 Tahap Prainteraksi
 Tahap Orientasi
 Tahap Kerja
 Tahap Terminasi
Setiap tahapnya mempunyai tugas yang
harus diselesaikan oleh perawat
41
1. TAHAP PRAINTERAKSI
Merupakan tahap dimana

11/03/2018

perawat blm bertemu klien
Tugas perawat :
1. Mengumpulkan data tentang klien{dari
medical record,status pasien/
sumber lainnya}
2. Mencari literatur yang berkaitan dgn
masalah yg dialami klien
3. Mengeksplorasi perasaan,harapan &
kecemasannya
4. Menganalisis kekuatan & kelemahan
profesional diri
5. Membuat rencana pertemuan dengan
klien
42
Hal yang harus diperhatikan :

11/03/2018
 Tipe spesifik data yang akan
dicari
 Metode yang tepat untuk
wawancara
 Setting ruangan/waktu yang
tepat

43
11/03/2018
2. TAHAP ORIENTASI
atau PERKENALAN

Merupakan tahap dimana


perawat pertama kali
ketemu dengan klien
44
Tugas perawat :
1. Menentukan alasan klien minta

11/03/2018
pertolongan
2. Membina rasa percaya, menunjukkan
penerimaan dan komunikasi terbuka
3. Merumuskan kontrak pertama
4. Mengeksplorasi pikiran, perasaan dan
perbuatan klien
5. Identifikasi masalah klien
6. Merumuskan tujuan interaksi dengan
klien 45
Elemen kontrak perawat- klien:
1. Nama individu (perawat-klien)

11/03/2018
2. Peran perawat-klien
3. Tanggung jawab perawat-klien
4. Harapan perawat – klien
5. Tujuan hubungan
6. Tempat pertemuan
7. Waktu pertemuan
Membangun kontrak berarti proses timbal
balik dimana klien berpartisipasi sebisa yang
dilakukan
46
Kontrak dimulai dengan :
 Memberi slm terapeutik disertai jbt tgn

11/03/2018
 Pengenalan klien-perawat
 Pertukaran nama
 Penjelasan peran
 Menyepakati kontrak

Pada fase ini perawat dan klien mungkin akan


mengalami perasaan tidak nyaman, bimbang
karena memulai hubungan baru.
47
3. TAHAP KERJA

11/03/2018
 Merupakan tahap
dimana klien memulai
kegiatan
 Tugas perawat :
melaksanakan kegiatan
yang telah
direncanakan pada
tahap prainteraksi 48
Tugas perawat :

1. Mengeksplorasi stressor yang tepat

11/03/2018
2. Mendorong perkembangan kesadaran diri klien
dan pemakaian koping konstruktif
3. Menolong klien untuk mengatasi cemas,
meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab
terhadap diri
4. Mengembangkan mekanisme koping konstruktif
5. Mengatasi penolakan perilaku adaptif

Fokus pada fase ini adalah perubahan


tingkah laku maladaptif menjadi adaptif
49
4. TAHAP TERMINASI

11/03/2018
 Perawat akan menghentikan interaksinya
dengan klien
 Tahap ini bisa merupakan terminasi
sementara maupun terminasi akhir
 Terminasi sementara adalah terminasi
yang dilakukan untuk berhenti
berinteraksi {dalam waktu yang
sebentar}.Contoh : pergantian jaga
 Terminasi akhir adalah terminasi yang
dilakukan biasanya saat klien akan
pulang kembali kerumahnya setelah
dirawat di RS/institusi tempat dirawat
50
 Merupakan fase yang sangat sulit dan penting dari
hubungan terapiutik. Rasa percaya dan hubunga
intim yang terapiutik sudah terbina dan berada
pada tingkat yang optimal

11/03/2018
 Merupakan fase persiapan mental untuk membuat
perencanaan tentang kesimpulan pengobata yang
telah didapatkan dan mempertahankan batas
hubungan yang sudah ditentukan
 Mengantisipasi masalah yang akan timbul pada
fase ini, karena pasien mungkin menjadi
tergantung pada perawat
 Mengingatkan pasien pada pengalaman
perpisahan sebelumnya sehingga pasien merasa
sunyi, menolak dan depresi { diskusikan tentang
perasaan-perasaan tersebut}

51
Tugas perawat :
1. Mengevaluasi kegiatan kerja yang

11/03/2018
telah dilakukan
2. Merencanakan tindak lanjut dengan
klien
3. Mengakhiri terminasi dengan cara
yang baik
4. Saling mengeksplorasi perasaan
penolakan dan kehilangan, sedih,
marah dan prilaku lain
52
KRITERIA KLIEN YANG TELAH SIAP UNTUK
TERMINASI

11/03/2018
 Pengalaman klien terlepas dari masalah
 Fungsi sosial klien meningkat dan isolasi
menurun
 Klien mempunyai kekuatan fungsi ego dan
mencapai pemahaman tentang identitas
 Klien bekerja lebih efektif dan produktif serta
kaya dalam hal mekanisme pertahanan diri
 Klien telah mencapai tujuan dari rencana
penanganan
 Kebuntuan dalam hubungan perawat klien
telah terselesaikan 53
Reaksi klien terhadap terminasi :

11/03/2018
 Mungkin mengingkari perpisahan
 Mengingkari pentingnya hubungan perawat-klien

 Mengekspresikan marah dan bermusuhan


terhadap perawat. Hal ini tampak pada tingkah
laku klien : terlambat memenuh janji untuk
bertemu, tidak mau bertemu, berbicara yang
dangkal, berprilaku kembali pada tingkah laku
sebelumnya.

54
Tugas perawat adalah membantu klien
mempersiapkan perpisahan dengan cara :

11/03/2018
 Menurunkan frekuensi berkunjung
 Bekerja sama dengan yang lain untuk pertemuan
 Merubah lokasi dar pertemuan

Hal tersebut dilakukan : agar klien tidak merasa ditolak


oleh perawat

Respon klien dipengaruhi oleh : kemampuan


perawat untuk terbuka, sensitif,empati dan
responsif pada perubahan kebutuhan klien
55
11/03/2018
56
1. MENDENGARKAN DENGAN PENUH PERHATIAN
Cara mendengar dgn penuh perhatian

11/03/2018
a. Pandang klien ketika sedang bicara
b. Pertahankan kontak mata.
c. Sikap tubuh yg menunjukkan perhatian
dgn tdk menyilangkan kaki atau tangan.
d. Hindarkan gerakan yang tidak perlu.
e. Anggukan kepala jika klien membicarakan
hal penting / memerlukan umpan
balik.
f. Condongkan tubuh ke arah lawan bicara.

57
Hal2 yg m’pengaruhi keberhasilan komunikasi

11/03/2018
 Ekspresi : Cara Penyampaian
 Persepsi : Cara Penerimaan

Kemampuan & aktivitas orang lain menyampaikan

Cara pihak lain mendengarkan


 To HEAR (mendengar)  Fisik (dg telinga)
 To LISTEN (mendengarkan) 
Fisik+Emosi+intelektual 58
CARA MENJADI PENDENGAR YANG
EFEKTIF
 Berfokus pada pemahaman apa yang

11/03/2018
dikatakan klien
 Memelihara kontak mata
 Menempatkan diri/posisi pada level yang
sama
 Duduk jika memungkinkan {berdiri ;
seseorang dianggap pergi dan tidak akan
mempunyai waktu cukup untuk
berkomunikasi}

59
LANJUTAN......

11/03/2018
 Memberi waktu klien untuk bicara
 Bersikap kalem ketika klien sedang
berpikir untuk menjawab dan jangan
membicarakan diri sendiri sebelum yakin
orang lain selesai berbicara
 Sering merespon balik secara verbal / non
verbal ( misal : menganggukkan kepala)
Didukung sikap :
-membungkukkan badan
-rileks
60
CIRI PENDENGAR YG BURUK
1. Mau memimpin dlm percakapan, seakan
paling tahu segala hal.

11/03/2018
2. Sering memotong pembicaraan org lain.
3. Tdk sabar m’dengarkan org lain berbicara
(bicara sendiri).
4. Sibuk memikirkan jawaban (apa yg akan
dikatakan) begitu ada kesempatan.
5. Menganggap kecil apa2 yg disampaikan org
lain.
6. Tidak fokus thd org yg b’bicara, dan tertarik
melihat hal2 disekitarnya.
7. Melihat sekeliling dan melakukan tugas lain serta
sering merubah posisi {“tidak mendengarkan”} 61
2. Menunjukkan penerimaan
Sikap Perawat yang menerima:

11/03/2018
a. Mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan.
b. Memberikan umpan balik verbal yg menapakkan
pengertian.
c. Memastikan bahwa isyarat non-verbal cocok dgn
komunikasi verbal.
d. Menghindarkan utk berdebat, mengekspresikan
keraguan, atau mencoba untuk mengubah
pikiran klien.
Perawat dapat menganggukan kepalanya atau
berkata “ya”, “saya mengikuti apa yg anda ucapkan.”

62
3.PERTANYAAN TERBUKA / OPEN ENDED QUESTION
 Memberi kesempatan utk memilih dgn pertanyaan yg lebih

11/03/2018
terbuka
Contoh : “Apakah ibu ingin membicarakan masalah anak
ibu atau masalah pekerjaan ibu?”
 Pertanyaan
yang tidak memerlukan jawaban “ya” dan
“mungkin” tetapi pertanyaan yg memerlukan jawaban yg luas
Contoh :
-”Selamat pagi Pak, ada yang bisa saya bantu?”
-” Coba Bapak ceritakan tentang riwayat penyakit Bapak?”
-” Apa yang biasanya Bapak lakukan bila pusing

63
4. MENANYAKAN PERTANYAAN YG BERKAITAN ATAU
IDENTIFIKASI TEMA

11/03/2018
 Mendapatkan informasi yg spesifik mengenai
klien
 Mengeksplorasi masalah / latarbelakang masalah yang
dialami klien yang muncul selama percakapan
 Selama pengkajian ajukan pertanyaan yang berurutan

64
5. MENGULANG / REFLEKSI
 Perawat mengulang kembali apa yang dibicarakan
pasien

11/03/2018
Manfaat :
1. Untuk menunjukkan bahwa perawat mendengar
dan mengerti apa yang dibicarakan pasien
2. Memberi kesempatan kepada pasien untuk
memahami sikapnya sendiri
3. Mengoreksi
4. Membantu pasien dalam mengungkapkan
masalahnya agar lebih jelas

65
Contoh :
 kLIEN :” saya tidak dapat tidur,

11/03/2018
sepanjang malam terbangun.”
Perawat :”saudara mengalami
kesulitan untuk tidur?”
 Klien :” Saya benci tempat ini.Saya
tidak betah disini”
Perawat :”Kamu tidak ingin disini?”

66
6. KLARIFIKASI
: menyamakan pengertian dengan

11/03/2018
 Yaitu
menanyakan pada klien apa yang tidak dimengerti
perawat terhadap situasi yang ada
 Dilakukan bila terjadi
kesalah
pahaman, jika perawat ragu,
tidak jelas dgn ungkapan klien
atau klien malu mengemukakan
informasi
67
Manfaat :

11/03/2018
Kejelasan dan kesamaan
ide,perasaan dan persepsi
antara perawat-klien, agar
tidak terjadi salah pengertian
Contoh : “ Dapatkah anda
jelaskan kembali tentang...... ?”

68
7. MEMFOKUSKAN
 Mengarahkan pembicaraan

11/03/2018
 Perawat membantu pasien untuk memfokuskan
pembicaraan agar lebih spesifik dan terarah
 Fokusing adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan
untuk membatasi area diskusi, sehingga percakapan
menjadi lebih spesifik dan dimengerti
Manfaat :
1. Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam
tentang suatu masalah
2. Menjaga pembicaraan tetap menuju pada tujuan
 Contoh :”Bisakah bapak jelaskan apa yang bapak
maksud anda ditolak keluarga bapak?”
69
8. MENYAMPAIKAN HASIL OBSERVASI

11/03/2018
 Perawat memberikan umpan balik
hasil pengamatannya
 Perawat menguraikan kesan yg
ditimbulkan oleh syarat non verbal
klien

Contoh:
“ Anda tampak cemas”,
“ Apakah anda merasa tidak tenang
apabila anda …”

70
9. MENAWARKAN INFORMASI
 Memungkinkan penghayatan yg lbh
baik bagi klien terhadap keadaanya

11/03/2018
 Merupakan pendidikan kesehatan,
yg akan menambah rasa percaya
klien terhadap perawat
 Perawatan tidak boleh memberi
nasehat ketika memberi informasi,
tetapi memfasilitasi klien utk
membuat keputusan

71
10. DIAM/SILENCE
 Memberi kesempatan perawat & klien utk
mengorganisir pikirannya

11/03/2018
 Cara yang sukar, biasanya dilakukan setelah
mengajukan pertanyaan
Manfaat :
1. Memotivasi pasien untuk berbicara,
mengarahkan isi pikirannya kepada
masalah yang dialaminya
2. Memberi waktu kepada pasien dalam
menimbang alternatif tindakan yang
perlu dilakukan
3. Menunjukkan bahwa perawat bersedia
untuk menunggu respon 72
 Diam bermanfaat pd saat klien mengalami kesulitan utk
membagi persepsinya dgn perawat.

11/03/2018
 Diam tdk dpt dilakukan dlm waktu yg lama krn akan
mengakibatkan klien menjadi khawatir.
 Diam dpt diartikan sebagai mengerti atau marah.
 Diam jg menunjukkan kesediaan seseorang utk menanti orang
lain agar punya kesempatan berpikir.
Diam dapat mendorong atau menghambat komunikasi sehingga
perawat harus hati-hati dalam menggunakan tehnik ini.

73
ARTI DARI DIAM
 Saat seseorang marah & frustasi tapi menolak
untuk mengungkapkan

11/03/2018
 Saat seseorang mendengarkan dengan penuh
perhatian
 Saat seseorang bosan
 Saat seseorang tidak dapat berpikir apa yang
akan dikatakan
 Saat seseorang berpikir tentang apa yg
pembicara tlh katakan
 Saat seseorang tdk memahami apa yg tlh
dikatakan pembicara

74
11. MEMBERIKAN PENGHARGAAN

11/03/2018
Dapat dilakukan dengan cara :
 Memberikan salam kepada pasien
 Menyebutkan nama

 Menunjukkan kesadaran tentang perubahan yang


terjadi
 Menghargai pasien sebagai manusia seutuhnya yang
mempunyai hak dan tanggung jawab atas dirinya
sendiri sebagai individu

75
12. MEMBERI KESEMPATAN KLIEN UTK MEMULAI
PEMBICARAAN

11/03/2018
 Memberi kesempatan pada klien utk
berinisiatif dlm memilih topik pembicaraan

Contoh:
“ Adakah sesuatu yg ingin anda bicarakan ?”
“ Adakah yang sedang saudara pikirkan ?”
“ Darimana anda ingin memulai pembicaraan ini?”

76
13. MEMBAGI PERSEPSI

11/03/2018
o Persepsi adalah pandangan pribadi
seseorang terhadap suatu kejadian atau
peristiwa
o Perawat ingin mengerti klien, maka ia hrs
melihat segala dari perspektif klien
o perawat mengungkapkan persepsinya
tentang pasien serta meminta umpan balik
dari pasien
Contoh :
”Ceriterakan kepada saya bagaimana perasaan
saudara ketika akan dioperasi “
“ Apa yang sedang terjadi”.

77
HAMBATAN KOMUNIKASI

11/03/2018
TERAPEUTIK
RESISTEN
TRANSFEREN
KONTER TRANSFEREN
PELANGGARAN BATASAN
 REWARDS
1. RESISTENS
 Merupakan penghindaran verbalisasi yg
dipelajari
 Merupakan akibat ketidaksediaan klien untuk
berubah (pada saat perubahan di rasakan).
 Merupakan upaya klien untuk tetap tidak
mengakui penyebab kecemasan dlm dirinya
dalam rangka melawan atau menyangkal
ungkapan perasaan.
 Diperlihatkanklien selama fase kerja (fase
proses penyelesaian masalah)
FAKTOR PENYEBAB:
- PERAWAT BERFOKUS PD DIRI SENDIRI
- PERAWAT TERLALU MEMBUKA DIRI
- TRUST BELUM TERBINA

YANG HARUS DILAKUKAN BILA


TRANSFERENS DAN RESISITENS TERJADI
 Mendengarkan / Listening
 Klarifikasi dan refleksi

 Menggali perilaku
BENTUK-BENTUK RESISTENS
 Supresi
 Gejala penyakit semakin mencolok
 Pesimis terhadap masa datang
 Adanya hambatan intelektual yang dapat
diidentifikasi dari ucapan/perilaku klien
 Berperilaku tidak wajar
 Bicara hal-hal yang bersifat dangkal
 Menolak tanggung jawab
 Menolak untuk berubah
2. TRANSFERENS
 Respon yang tidak disadari oleh klien thd
perawat terkait dengan kehidupan masa
lalu.
 Ketidak tepatan respon klien dalam peng-
gunaan koping pengisaran (displacement)
yang maladaptif.
 Merupakan suatu kumpulan reaksi yg
timbul sebagai upaya utk mengurangi
kecemasan dan ketidak puasan klien thd
perawat akibat intensitas pertemuan yg
berlebihan
REAKSI YANG DITAMPILKAN:
- Bermusuhan/bersikap negatif thd perawat.
- Menghindar/memutuskan hubungan.
- Membantah, mengkritik
- Mengomel
- Pelupa
- Ketergantungan atau membenci
- Perawat terpuruk : tidak bisa menerima respon
emosional klien baik positif maupun negatif
 Terjadi bila kontrak pd tahap orientasi
tidak jelas.
UPAYA MENGATASI TRANSFERENS.
a. Menjadi pendengar aktif ,àtau sikap
tidak menyalahkan klien, perhatikan
respons non verbal klien.
b. Klarifikasi dan refleksi, pembicaraan
lebih fokus, klien menyadari pikiran
dan perasaannya
c. Mengkaji perilaku diperlukan
pengetahuan dan pengalaman ttg
perilaku manusia.
3. KONTERTRANSFERENS
 Biasanya timbul dalam bentuk respon
emosional
 Berasal dari perawat yang dibangkitkan
oleh sifat klien
 Berdampak terhadap interaksi perawat
– klien
 Klien bisa bersikap besar kepala dan
sulit berubah atau sebaliknya menjadi
manja dan sangat bergantung pada
perawat.
REAKSI YANG DITAMPILKAN:
- Sangat mencintai/ caring berlebihan
- Sangat membenci/bermusuhan
- Marah berlebihan atau tidak sabar
- Cemas dan rasa bersalah, muncul berulang
- Tidak mampu berempati thd klien
- Menekan perasaan selama pertemuan
- Tidak bersikap bijak saat membuat kontrak dgn klien
- Berdebat dengan klien
- Keterlibatan dengan klien pada tingkat personal/sosial
- Melamunkan klien
- Klien menjadi besar kepala
- Klien sulit berubah, ketergantungan, klien menjadi manja.
- Klien tidak terbuka
CARA IDENTIFIKASI TERJADINYA
KONTERTRANSFERENS
- Mempunyai standar yg sama ttg harapan thd klien
- Melatih hubungan terapeutik
- Menemukan sumber masalah
- Melatih kontrol diri
- Pengawasan secara individual
- Kontertransferens tidak mudah diatasi, membawa
dampak terhadap hubungan perawat – klien
- Perlu upaya /keseriusan dari perawat untuk
mengatasinya
4. PELANGGARAN BATAS
 Perlu
adanya batasan yang jelas mengenai
hubungan antara perawat – klien (terapeutik) :
menolong dan ditolong

 Pelanggaran batas terjadi ketika perawat


melampaui batas hubungan terapeutik dan
membina hubungan sosial ekonomi atau
hub.personal dng klien

 Untuk menghindarinya : penjelasan atau


kesepakatan yang jelas, hati-hati selama
berinteraksi, selalu mengingatkan kontrak dan
tujuan interaksi
Bentuk
- Menerima ajakan makan diluar/ Pelanggaran
undangan
- Menjadi hubungan sosial
- M’berikan informasi personal pd klien
- Klien mengenalkan perawat pd
anggota klg utk tujuan hub sosial
- Menerima hadiah dari klien
- Menjalankan bisnis / memesan
pelayanan dari klien
- Scr rutin membelai/ memeluk klien
- Menghadiri acara- acara sosial klien
Upaya pencegahan:
- Membuat kesepakatan ttg interaksi
yg akan dilakukan
- Fokus pd tujuan interaksi adalah
meng ingatkan kontrak dan
tujuan interaksi
5. REWARDS
 Dalam keperawatan : kontroversial
 Rewards bisa dalam berbagai bentuk :
nyata dan tidak nyata
 Pd thp orientasi : dpt merusak hub, krn
Klien dpt memanipulasi perawat dng cara
mengatur hub & mengatur batasan2 dlm
berhbngan
 Kondisi memaksakan sulit utk melakukan
konfrontasi pd klien
 Pd tahap terminasi : memiliki arti lain &
kompleks, krn refleksi keinginan klien hub
terapeutik menjd sosial
KOMUNIKASI MELALUI TELPON
 Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
terlebih dahulu
 Menggunakan bahasa yang formal, baik,dan
sopan
 Tidak berbicara dengan orang lain selagi
menelepon.
 Tidak berbicara sambil makan sesuatu atau
mengunyah permen
 Berbicara tidak terlalu banyak basa basi
 Tidak berbicara dengan nada kasar apalagi
membentak
 Nada dan intonasi bicara tidak terkesan malas
atau tidak ramah
 Mencatat pesan atau pembicaraan
 . Sampaikanlah pesan kepada orang yang dituju
si penelepon
LANGKAH TEHNIK MENELEPON

 Perhatikan jam anda menelepon


 Ucapkan salam

 Sebutkan identitas diri anda

 Beri tahu maksud dan tujuan kita menelpon

 jika kita ingin menutup telepon tersebut


hendaknya menutup dengan salam
 letakan gagang telepon dengan pelan
LANGKAH DAN TEKNIK MENERIAM
TELEPON

 Segeralah angkat jika telepon berdering.


 Ucapkanlah salam begitu anda mengangkat telepon.
 Bila penelepon menanyakan orang lain, tanyakan
nama dan identitas orang yang dicari.
 Bila orang yang dituju tidak ada ditempat maka
beritahukan dengan sopan dan tawarkan pada
penelepon untuk meninggalkan pesan.
 Setelah menyelesaikan pembicaraan dengan
penelepon sebaiknya mengucapkan salam, dan
jangan meletakkan gagang telepon mendahului
penelepon, tunggu sampai gagang telepon diletakkan
atau telepon ditutup selama dua atau tiga detik olah
penelepon
KOMUNIKASI TERTULIS
LEWAT WA

 Perhatikan kapan waktu yang tepat untuk


menghubungi dosen.
 Awali dengan mengucapkan salam. Contoh:
Selamat pagi Bapak/Ibu, atau Assalamualaikum
(apabila kedua belah pihak sesama muslim).
 Ucapkan kata maaf untuk menunjukkan sopan
santun dari kerendahan hati Anda. Contoh: "Mohon
maaf mengganggu waktu Ibu/Bapak".
 Pastikan Anda menyampaikan identitas Anda di
setiap awal komunikasi/percakapan.
 Gunakan bahasa yang umum dimengerti, tanda baca
yang baik dan dalam konteks formal. Hindari
menyingkat kata seperti 'dmn, yg, ak, kpn, otw, sy'.
Hindari kata ganti non formal seperti 'aku, ok, iye,
dll'.

6. Tulislah pesan dengan singkat dan jelas. Contoh:


"Saya, memerlukan tanda tangan Bapak/Ibu di
lembar pengesahan saya. Kapan kiranya saya dapat
menemui Bapak/Ibu?"

7. Akhiri pesan dengan mengucapkan terima kasih


atau salam sebagai penutup.

Anda mungkin juga menyukai