PONOROGO
Nama : Nasruhan Arifianto, S.Farm., M.Farm.Klin., Apt.
Pendidikan :
S1 Farmasi : Fak. Farmasi Universitas Airlangga
Surabaya 2004 – 2008
Profesi Apoteker : Fak. Farmasi Universitas Airlangga
Surabaya 2008-2009
Magister Farmasi Klinik : Program Pascasarjana Fak.
Farmasi Universitas Airlangga Surabaya 2009 – 2013
CP :
Hp / WA : 081331443337
Farmakologi : farmakon (obat) ; logos (ilmu)
ilmu yg mempelajari interaksi antara obat dengan system biologik (MH/organisme).
FARMAKOGNOSI
pengetahuan & pengenalan obat yg berasal dari tanaman (mineral & hewan) & zat aktifnya.
BIOFARMASI
meneliti pengaruh formulasi obat terhadap efek terapetiknya
FARMAKOKINETIK
mempelajari proses biologic yg dialami oleh obat /nasib obat pd manusia sehat / pasien (MH / organisme
mempengaruhi obat) nasib obat dalam tubuh : A D M E
FARMAKODINAMIK
mempelajari efek yang terjadi pd manusia / respon yg terjadi terhadap pemberian obat (obat mempengaruhi
organisme)
TOKSIKOLOGI
pengetahuan tentang efek racun dari obat terhadap tubuh (termasuk farmakodinamik karena efek terapetik
berhubungan dg efek toksik)
FARMAKOTERAPI
mempelajari penggunaan obat untuk pencegahan dan pengobatan penyakit
Names of Drugs
Chemical
States its chemical composition and molecular structure
Generic
Usually suggested by the manufacturer
Official
As listed in the U.S. Pharmacopeia
Brand
The trade or proprietary name
Names of Drugs
7-chloro-1, 3-dihydro-1,
Chemical Name
methyl-5-phenyl-2h-1
INTRAOKULAR
Tempat pemberian : mata
Cara pemberian : diteteskan pd membran mukosa mata, efek
lokal.
Ex : suspensi, larutan.
AURAL / INTRASELULAER
Tempat pemberian : telinga
Cara pemberian : diteteskan pd lubang telinga, efek lokal.
Ex : suspensi, larutan.
VAGINAL
Tempat pemberian : vagina
Cara pemberian : dimasukkan ke dalam lubang vagina, efek lokal
Ex : larutan, ointment, busa emulsi, gel, tablet, insert,
suppositoria.
REKTAL
Tempat pemberian : rektum / anus
Tujuan : memperoleh efek lokal (antihemoroid) & sistemik
(asma).
Ex : larutan, ointment, suppositoria, enema.
PREFERRED ROUTE?
Depends on the drug being administered and the
goals of the individual.
DRUG ELIMINATION
KIDNEY is the most important organ for
drug elimination.
Most drugs are metabolized. Enzymes in the
LIVER play the major part in metabolism.
Some of the metabolic by-products cause
side effects.
SETIAP EFEK YG TIDAK DIKEHENDAKI, YANG
MERUGIKAN / MEMBAHAYAKAN PASIEN
(ADVERSE REACTION) DARI SUATU PENGOBATAN.
MACAM-MACAM ADR (ADVERSE DRUG REACTION)
1.EFEK SAMPING
efek suatu obat yg tidak diinginkan untuk tujuan terapi
dg dosis yg dianjurkan. obat yg ideal adalah yg bekerja
cepat, selektif, untuk tempat tertentu & hanya
berkhasiat terhadap penyakit tertentu tanpa aktivitas
lain. pada suatu saat ES dapat sebagai efek utama.
Contoh :
Asetosal, ES : Iritasi lambung
Promethazin (antihistamin), ES : efek sedatif,
dikembangkan sbg psikofarmaka gol. Klorpromazin.
2. EFEK TAMBAHAN / SEKUNDER
efek tidak langsung akibat efek utama obat. cont :
penggunaan antibitika (A.B) spectrum luas / fungistatik
mengganggu bakteri usus yg memproduksi vitamin, tjd
defisiensi vitamin, diberi vit. B komplek.
3. IDIOSINKRASI
efek abnormal dari obat terhadap seseorang, disebabkan
kelainan faktor genetik pada pasien yg bersangkutan. ex :
pengobatan malaria dg primaquin / pentaquin (pada
orang kulit hitam afrika) menyebabkan anemia hemolitik.
4. ALERGI
Reaksi khusus antara antigen dari obat dg antibodi tubuh.
Umumnya timbul pada dosis sangat kecil & tidak dapat
dikurangi dg menurunkan dosis.
Contoh zat alergen : penisillin topikal, makromolekul (protein
asing), heparin, vaksin, anestesi lokal (prokain), obat dg struktur
kimia sama dapat terjadi alergi silang, mis : derv. Penisilin & derv.
Sefalosporin.
Gejala alergi : urtikaria & rash (kulit), demam, serangan asma,
shock anafilaktik, steven johnson syndrome (erythema bernanah
ganas, demam, fotosensibilisasi, mortalitas tinggi), anemia
aplastis (kloramfenikol).
5. FOTOSENSITISASI
sangat peka terhadap cahaya akibat penggunaan obat secara local
/ p.o.
ex : tetrasiklin & derivatnya (p.o.)
6. EFEK TOKSIK
bila obat digunakan dalam dosis yg tinggi menunjukkan gejala
toksik. bila dosis dikurangi, efek toksik berkurang.
7. EFEK TERATOGEN
efek obat pada dosis terapetik untuk ibu dapat mengakibatkan
cacat pada janin.
Con : tetrasiklin →mengganggu pertumbuhan tulang & gigi.
Hafalkan Index Keamanan Obat pada Kehamilan (A,B,C,D,X)
8. TOLERANSI
peristiwa dimana dosis obat harus dinaikkan terus-menerus
untuk mencapai efek yg sama.
menurut WHO
ketergantungan rohaniah & jasmaniah terhadap suatu obat,
ciri-ciri :
adanya dorongan untuk selalu menggunakan obat tsb
adanya kecenderungan kenaikan dosis
timbul ketergantungan rohaniah & diikuti ketergantungan
badaniah
menimbulkan kerugian terhadap masyarakat / individu sendiri
penghentian penggunaan obat tsb menimbulkan efek hebat
secara jasmani & rohani (abstinensi)
ex : abuse narkotika (morfin, kokain, ganja)
10. KUMULASI
fenomena pengumpulan obat dalam badan sebagai hasil
pengulangan penggunaan obat & diabsorpsi lebih cepat
dibanding ekskresinya. adanya akumulasi obat , pada
pengulangan dg dosis terapi dapat terjadi efek toksik.