Anda di halaman 1dari 25

FI-1101: Kuliah 13

TEORI KINETIK GAS

Teori Kinetik Gas


Suhu Mutlak
Hukum Boyle-Gay Lussac
Gas Ideal
Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 1


FISIKA TERMAL

Cabang Fisika yang mempelajari perubahan sifat zat karena


pengaruh temperatur atau kalor yang diterimanya

Fisika termal dibagi menjadi:


- Termodinamika klasik: mempelajari sifat makroskopik
(sifat yang dapat diukur langsung) dari suatu zat.
- Termodinamika statistik: mempelajari sifat mikroskopik
dari suatu zat.

Termodinamika statistik dibagi menjadi:


- Teori kinetik: mempelajari mulai dari sifat partikel sebagai
individu, misalnya kecepatannya, momentumnya, dsb.
- Mekanika statistik: meninjau sekelompok partikel dengan
menggunakan konsep statistik.

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 2


Ekspansi Termal

 Secara umum suatu bahan akan memuai jika dipanaskan


dan menyusut jika didinginkan. Akan tetapi pemuaian &
penyusutan ini bergantung pada masing-masing bahan.
Sifat ini dinyatakan dengan koefisien muai panjang/linier, a,
dari bahan tersebut.

L0 Jika pada T0 panjang bahan


adalah L0, maka pada suhu T
T0 panjang bahan L dapat
dinyatakan sebagai berikut:
DL
T
L = L0 {1+ a (T-T0)}
L

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 3


Tabel 1 Koefisien Ekspansi pada 200C

Bahan Koefisien muai Koefisien muai


panjang, a (0C)-1 volume, b (0C)-1
Aluminium 25 X 10-6 75 X 10-6
Kuningan 19 X 10-6 56 X 10-6
Besi atau Baja 12 X 10-6 35 X 10-6
Timbal 29 X 10-6 87 X 10-6
Glass (Pyrex) 3 X 10-6 9 X 10-6
Glass (biasa) 9 X 10-6 27 X 10-6
Quartz 0,4 X 10-6 1 X 10-6
Bensin 950 X 10-6
Hg 180 X 10-6
Glycerin 500 X 10-6
Air 210 X 10-6

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 4


Sifat anomali air di bawah 40C

 Secara umum suatu bahan akan memuai jika dipanaskan


(selama tidak ada perubahan fase). Akan tetapi air tidak
mengikuti pola yang umum. Jika air pada 0 0C dipanaskan,
volumenya akan menyusut sampai mencapai suhu 40C. Di
atas 40C air akan berperilaku normal, volumenya memuai
jika temperaturnya naik. Karenanya air memiliki rapat
massa yang paling tinggi pada 40C.

 Sifat air ini sangat penting bagi ketahanan kehidupan air


(aquatic life) selama musim dingin.

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 5


Suhu Mutlak &
Hukum-Hukum Mengenai Gas

 Volume gas sangat bergantung pada tekanan dan


temperatur => penting sekali untuk menentukan hubungan
antara volume, tekanan, temperatur, dan massa gas.
Hubungan ini biasa disebut sebagai persamaan keadaan
(equation of state).

 Dalam kajian ini kita hanya akan meninjau keadaan


kesetimbangan (equilibrium state) saja, dimana variabel-
variabel persamaan keadaan sama untuk keseluruhan
sistem. Jika keadaan sistem berubah, kita harus menunggu
sampai nilainya merata untuk keseluruhan sistem.

 Dalam tinjauan ini juga, tekanan gas tidak terlalu tinggi dan
temperaturnya jauh dari titik didih.

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 6


Suhu Mutlak &
Hukum-Hukum Mengenai Gas…
 Hukum Boyle (Robert Boyle, 1627 - 1691): Volume dari
suatu gas adalah berbanding terbalik dengan tekanan yang
diberikan jika suhunya dipertahankan tetap. Tekanan disini
adalah tekanan mutlak.

V ~ 1/P atau PV = konstan (jika T konstan)

V
FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 7
Suhu Mutlak &
Hukum-Hukum Mengenai Gas…
 Hukum Charles (The Frenchman Jacques Charles, 1746-
1823): Volume dari sejumlah gas berbanding lurus dengan
suhu mutlak jika tekanan dipertahankan konstan.

V~T (jika P konstan)

Suhu mutlak : T (K) = T (0C) + 273.15

V V

-273.15 C 0 Suhu (C) 0 K 173K Suhu (K)

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 8


Suhu Mutlak &
Hukum-Hukum Mengenai Gas…
 Hukum Guy-Lussac (Joseph Guy-Lussac 1778-1850):
Pada volume tetap, tekanan gas berbanding lurus dengan
suhu mutlak.

P~T (jika V konstan)

Suhu mutlak : T (K) = T (0C) + 273.15

0K 173K Suhu (K)

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 9


Gas Ideal

 Hukum Boyle, Charles, dan Guy-Lussac mengisyaratkan


suatu hubungan umum antara P, V, dan T dari suatu
kuantitas gas tertentu:

PV ~ T
 Selanjutnya kita harus memasukkan pengaruh jumlah gas
PV ~ mT
 Kuantitas gas ini dapat dituliskan sebagai mol zat berikut:

n (mol) = massa (gram) / massa molekular (gram/mol)

 Sehingga persamaan gas di atas dapat ditulis sbb:

PV = nRT

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 10


Gas Ideal…

 Persamaan: PV = nRT

dikenal sebagai persamaan gas ideal, dimana R adalah


Konstanta gas umum.

R = 8,315 J / (mol. K)
= 0.0821 (L. atm) / (mol. K)
= 1.99 calories / (mol. K)

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 11


Gas Ideal…
 Hipotesa Avogadro (Amedeo Avogadro, 1776-1856)
mengatakan bahwa gas dengan volume yang sama pada
tekanan dan temperatur yang sama mengandung jumlah
molekul yang sama.

NA = 6.02 X 1023
NA dikenal sebagai bilangan Avogadro.

PV = nRT = (N/NA) RT
PV = NkT
k = R/ NA = 8.315 J/(mol.K) / (6.02 X 1023 /mol)
= 1.38 X 10-23 J/K
k dikenal sebagai Konstanta Boltzmann

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 12


Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu

 Sebagai anggapan dasar bagi pembahasan teori kinetik


gas dibuatlah model tentang gas ideal sebagai berikut:
1. Gas ideal terdiri atas partikel yang amat banyak
jumlahnya.
2. Partikel-partikel itu tersebar merata dalam seluruh ruang.
3. Partikel-partikel itu senantiasa bergerak secara acak.
4. Jarak antara partikel itu jauh lebih besar dibandingkan
ukuran partikel.
5. Tidak ada gaya interaksi antar partikel, kecuali bila partikel
bertumbukan.
6. Semua tumbukan bersifat lenting sempurna dan terjadi
dalam waktu yang amat singkat.
7. Hukum-hukum Newton tentang gerak tetap berlaku.

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 13


Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari
Suhu…

Z Tinjau sebuah kubus seperti pada gambar,


dua sisi berhadapan masing-masing
luasnya A dan jarak antara dua sisi L.
Volume = AL,
Misalkan kotak ini berisi N partikel gas
ideal.
y
Misalkan sebuah partikel bergerak dengan
x kecepatan v = vx i +vy j +vz k
Jika tidak ditumbuk oleh partikel lain, maka
partikel akan menumbuk dinding dan
terpantul dengan kecepatan
v’ = vx i - vy j +vz k

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 14


Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu…
Perubahan momentum partikel adalah:
Dp = mv’ - mv = m ( vx i - vy j + vz k ) – m ( vx i + vy j + vz k )
Dp = - 2 mvy j , dengan m adalah massa partikel
Selang waktu antara 2 kali menumbuk dinding adalah
Dt = 2L / vy ,
Tiap satuan waktu partikel ini memberikan momentum pada
dinding kanan sebesar:
Dp/Dt = 2 mv2y j / 2L = mv2y j / L
Karena ada N partikel, masing-masing dengan kecepatan
v1 = vx1 i +vy1 j +vz1 k
……
vN = vxN i +vyN j +vzN k
FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 15
Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu…

Maka dalam satu satuan waktu partikel-partikel itu


memberikan perubahan momentum pada dinding kanan
sebesar:
F = Dp/Dt = (m / L) {v2y1 + v2y2 +… +v2yN } j
Tekanan gas pada dinding kanan menjadi:
P = Dp/ADt = (m / AL) {v2y1 + v2y2 +… +v2yN }
Nilai rata-rata dapat v2y dituliskan:
<v2y > = {v2y1 + v2y2 +… +v2yN } / N
Volume = V = AL , sehingga
P = mN <v2y > / V

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 16


Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu…

Karena
v2 = v2x + v2y +v2z
diperoleh:
<v2 > = <v2x > + <v2y > + <v2z >
dan <v2x > = <v2y > = <v2z >
sehingga
<v2 > = 3<v2y > atau <v2y > = 1/3 <v2 >
Dengan demikian tekanan gas ideal menjadi
P = (1/3) mN <v2 > / V

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 17


Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu…

Tekana gas ideal :


P = (1/3) mN <v2 > / V
dan
PV = (1/3) mN <v2 >
PV = NkT
Maka temperatur dapat dinyatakan sebagai:
T = (1/3) m <v2 > / k
atau
T = (2/3k) {(1/2) (m <v2 >)}
{(1/2) (m <v2 >)} merupakan energi kinetik (translasi) rata-rata
gas

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 18


Energi Dalam
Telah ditunjukkan bahwa: T = (2/3k) {(1/2) (m <v2 >)}
{(1/2) (m <v2 >)} merupakan energi kinetik (translasi) rata-rata
gas.
Dapat dituliskan bahwa:
EK = (3/2) kT
Energi kinetik (EK) translasi rata-rata berbanding langsung dengan
temperatur mutlak.
Energi total secara keseluruhan dapat dituliskan menjadi
N {(1/2) (m <v2 >)} = (3/2) NkT
Secara keseluruhan gas tidak bergerak, energi total merupakan
energi dalam gas, U.
U = (3/2) NkT = (3/2) nRT
FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 19
Energi Dalam…
 Besaran U tidak dapat diukur secara langsung dalam
eksperimen, yang dapat diukur adalah turunannya, yakni
kapasitas panas pada volume tetap, CV, walaupun sukar.
U
CV  ( )V
T
CP
 
 Yang biasa diukur adalah CV , Cp adalah kapasitas
 panas/kalor pada tekanan tetap.
 Dalam termodinamika klasik, untuk gas ideal
Cp – Cv = nR
Sehingga diperoleh
U  3 3
CV  ( )V  ( ( nRT ))V  nR
T T 2 2

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 20


Energi Dalam…

U  3 3
CV  ( )V  ( ( nRT ))V  nR
T T 2 2
 Atau
Cp = Cv + nR =(5/2) nR

Sehingga diperoleh:

CP 5
   1,67
CV 3
Apakah hasil ini cocok dengan eksperimen?

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 21


Tabel 1 Nilai  untuk beberapa gas

Gas (Cp/Cv)
He 1,66
Ne 1,64
Ar 1,67
Kr 1,69
Xe 1,67
H2 1,40
O2 1,40
N2 1,40
CO 1,42
CO2 1,29
NH3 1,33

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 22


Prinsip Ekipartisi Energi
 Telah kita lihat ketidaksesuaian antara teori & hasil
eksperimen untuk kapasitas kalor pada gas yang bukan
beratom tunggal.
 Pada gas beratom banyak pengaruh energi rotasi dan
energi vibrasi harus diperhitungkan.
 Dengan menggunakan distribusi Maxwell-Boltzmann
diperoleh energi rata-rata molekul sebagai berikut:
E = Et + Er + Ev
= (3/2)kT + (2/2)kT + (2/2)kT = (7/2) kT
Energi rata-rata translasi (3/2)kT karena ada 3 derajat
kebebasan (x,y,z), energi rata-rata rotasi (2/2)kT karena
ada 2 derajat kebebasan, energi rata-rata vibrasi (2/2)kT
karena ada 2 derajat kebebasan
Secara umum setiap derajat kebebasan menghasilkan
energi rata-rata (1/2)kT. Prinsip ini dikenal sebagai prinsip
ekipartisi energi (asas pembagian merata energi).

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 23


Prinsip Ekipartisi Energi…..
 Dari hasil di atas diperoleh

U = (7/2) NkT = (7/2) nRT


 Atau
Cv = (7/2) nR
Cp = Cv + nR =(9/2) nR

Sehingga diperoleh:

 = (9/7) = 1,29

Ternyata masih tidak cocok dengan eksperimen? Teori klasik


tidak bisa menjawabnya.

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 24


Review : Teori Kinetik Gas
& Interpretasi molekular dari Suhu

Tekanan gas ideal :


P = (1/3) mN <v2 > / V
dan
PV = (1/3) mN <v2 >
PV = NkT
Maka temperatur dapat dinyatakan sebagai:
T = (1/3) m <v2 > / k
atau
T = (2/3k) {(1/2) (m <v2 >)}
{(1/2) (m <v2 >)} merupakan energi kinetik (translasi) rata-rata
gas

FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 25

Anda mungkin juga menyukai