FISIOLOGI ENDOKRIN
Kemampuan suatu sel atau jaringan untuk
berkomunikasi satu sama lainnya dimungkinkan oleh adanya 2
(dua) sistem yang berfungsi untuk mengkoordinasi semua
aktifitas sel dan jaringan, yaitu :
sistem endokrin
sistem susunan saraf
Kedua sistem ini dalam menjalankan fungsinya
mempunyai hubungan yang sangat erat. Apabila susunan saraf
mengatur aktifitas sel melalui neurotransmitter, sedangkan
sistem endokrin menjalankan fungsinya dengan menghasilkan
hormon.
Menurut Baylis & Starling “hormon adalah substansi
kimia yang dihasilkan oleh sel khusus dalam jumlah tertentu,
dilepaskan ke sistem sirkulasi untuk ditransport ke target
organ di mana substansi kimia tersebut menimbulkan efek
fisiologis spesifik”.
Beberapa hormon bekerja pada organ atau jaringan
yang terdapat di sekitar hormon tersebut dihasilkan, dan ini
disebut fungsi parakrin. Sedangkan beberapa hormon lainnya
bekerja pada organ atau jaringan di mana ia dihasilkan, dan
fungsi ini disebut fungsi autokrin.
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang
berlokasi di berbagai tempat yang berbeda di dalam tubuh
dengan fungsi yang berbeda.
Struktur umum dari kelenjar endokrin ialah tidak
mempunyai saluran keluar, sehingga ia mengeluarkan hasil
sekresinya secara langsung melalui sistem sirkulasi. Kelenjar
endokrin sangat kaya akan pembuluh darah sehingga dapat
mentransport hasil sekresinya secara efisien melalui sistem
sirkulasi.
Klasifikasi Hormon
Secara kimia, hormon dapat diklasifikasikan ke dalam
3 (tiga) kelompok, yaitu :
Golongan amine
Berasal dari derivat asam amino, contohnya
norepinefrin, epinefrin, tiroksin & triiodotironin.
Golongan protein & polipeptide
Yang termasuk golongan ini adalah FSH, HCG, LH,
TSH, ACTH, prolaktin, oksitosin, glukagon, PTH, ADH dsb.
Golongan steroid
Contohnya aldosteron, kortisol, progesteron,
estrogen.
Fungsi Hormon
Hormon Gonadotropin
Terdiri dari Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle
Stimulating Hormone (FSH). Pada wanita, LH merangsang
sintesa estrogen dan progesteron pada ovarii. Sedang FSH
bertanggungjawab terhadap perkembangan folikel ovarium
yang menghasilkan estrogen. Pada pria, LH mengendalikan
sekresi testosteron dan FSH berperan pada pembentukan
spermatozoa.
Hormon yang dihasilkan Hipofise Posterior
Hormon Oksitosin
Berfungsi merangsang dan menguatkan kontraksi
uterus sewaktu melahirkan dan berfungsi dalam proses laktasi.
Kelenjar Tiroid
Kelenjar ini terdiri atas lobus kanan dan kiri, di mana
kedua lobus tersebut dihubungkan oleh isthmus. Kelenjar ini
terdapat pada bagian anterior trakea.
Aldosteron
Berfungsi menjaga keseimbangan air dan elektrolit.
Hormon yang dihasilkan oleh medulla adrenal
Somatostatin
Hormon ini dihasilkan oleh sel D pulau Langerhans.
Somatostatin mempunyai efek inhibisi terhadap sekresi insulin
dan glukagon. Hormon ini juga mengurangi motilitas lambung
dan duodenum.