Anda di halaman 1dari 40

Rijalul Fikri

Mata
Anatomi Mata
Palpebra
Merupakan alat penutup mata yang mempunyai
fungsi melindungi bola mata.
Bagian-bagian palpebra :
a. Kelenjar, yaitu kelenjar Moll, Zeis dan Meibom.
b. Otot, terdapat berbagai macam otot antara lain
:
 m. orbicularis oculi
 m. levator palpebra
c. Tarsus, merupakan jaringan ikat dengan kelenjar
di dalamnya.
Konjungtiva

Merupakan membran yang menutupi sklera dan


kelopak bagian belakang. Konjungtiva mengandung kelenjar
mucin yang bersifat membasahi bola mata terutama kornea.
Konjungtiva terdiri atas 3 (tiga) bagian :
a. Konjungtiva tarsal yang menutupi tarsus
b. Konjungtiva bulbi yang menutupi sklera dan mudah
digerakkan dari sklera di bawahnya
c. Konjungtiva forniks yang merupakan tempat
peralihan konjungtiva tarsal dengan konjungtiva
bulbi
Bola Mata

Berbentuk bulat dengan diameter maksimal 24


mm. bola mata dibungkus oleh 3 lapis jaringan yaitu :
a. Sklera, merupakan jaringan ikat yang kenyal dan
memberikan bentuk pada mata dan merupakan
bagian terluar
b. Jaringan uvea, merupakan jaringan vaskular yang
terdiri atas iris, korpus siliar dan koroid.
c. Retina, terletak paling dalam
Struktur Bola Mata

Kornea
Adalah selaput bening mata, bagian selaput mata yang
tembus cahaya, merupakan lapisan jaringan yang menutup
bola mata sebelah depan.
Merupakan media refrakta yang avaskuler. Pembiasan
sinar terkuat dilakukan oleh kornea dengan kekuatan bias 40 –
50 dioptri.
Korpus Siliar
Merupakan tempat melekatnya zonula zinii yang
menggantung lensa. Fungsi dari korpus siliar adalah
memproduksi humor aquous.

Koroid
Organ yang terletak antara sklera dan retina.
Berfungsi memberi nutrisi pada retina, korpus vitreus dan
lensa.

Sklera
Merupakan lapisan yang tebal, kuat, tidak elastis, opaque,
yang berfungsi mempertahankan bentuk bola mata.
Retina

Merupakan bagian mata yang reseptor yang menerima


rangsangan cahaya. Retina terdiri atas lapisan :
1. Membran limitan interna
2. Nerve fiber layer
3. Lapisan sel ganglion
4. Lapisan plexiform dalam
5. Lapisan inti dalam
6. Lapisan plexiform luar
7. Lapisan inti luar
8. Membran limitan eksterna
9. Lapisan fotoreseptor
10. Lapisan epitel pigmen
Lensa Kristalina

Terletak di belakang iris yang terdiri dari zat tembus


cahaya berbentuk seperti cakram yang dapat menebal dan
menipis pada saat terjadinya akomodasi.
Secara fisiologik, lensa mempunyai sifat khas :
a. Kenyal dan fleksibel karena memegang peranan
penting dalam akomodasi untuk menjadi cembung.
b. Transparan karena diperlukan sebagai media
penglihatan.
c. Terletak di tempatnya
Humor Aquous
Merupakan cairan jernih yang mengisi bilik mata depan.
Cairan ini diproduksi oleh epitel processus ciliaris. Cairan ini hanya
20 % yang diabsorbsi oleh iris sedangkan 80 % sisanya dialirkan ke
sistem vena.

Corpus Vitreus
Merupakan bagian paling luas dari mata, terletak antara
lensa dengan retina. Merupakan massa gelatineus transparan,
mengisi bola mata posterior dan avaskuler. Fungsi humor aquous :
a. Mempertahankan bentuk bola mata
b. Sebagai media refrakta
c. Mencegah terjadinya ablasi retina
Fisiologi Melihat

Media
Cahaya Retina
refrakta

Tractus Chiasma Sel


opticum opticum fotoreseptor

Cortex Melihat
penglihatan persepsi
Telinga
Anatomi telinga
Telinga dibagi atas 3 bagian yaitu :
a. Telinga luar
b. Telinga tengah
c. Telinga dalam

Telinga Luar
Terdiri atas :
a. Auricle
b. Meatus acusticus externus
c. Membran timpani
Telinga Tengah
Terdiri atas :
a. Cavum timpani, di dalamnya terdapat 3 buah tulang
pendengaran yaitu malleus, incus dan stapes yang
melekat pada bagian dalam membran timpani.

b. Tuba auditiva eustachii, merupakan saluran tulang rawan


yang menghubungkan telinga tengah dan nasofaring.

c. Antrum timpani, merupakan rongga tidak teratur yang


agak luas terletak di bagian bawah samping dari cavum
timpani.
Telinga dalam
Terletak pada bagian tulang keras pilorus temporalis, terdapat reseptor
pendengaran dan alat pendengaran yang disebut labirin.

Labirin terdiri atas :


a. Labirin osseus, serangkaian saluran yang dikelilingi oleh cairan yang
disebut perilimfe. Terdiri atas beberapa struktur yaitu :
- vestibulum
- koklea
- kanalis semisirkularis
b. Labirin membranosa, sserangkaian saluran yang dikelilingi oleh cairan
yang disebut endolimfe. Terdiri atas beberapa struktur yaitu :
- utrikulus
- sakulus
- ductus semisirkularis
- ductus koklearis
Fisiologi Pendengaran
Pendengaran : persepsi terhadap rangsangan bunyi.

Bunyi : getaran yang dirambatkan melalui suatu media.

Proses mendengar ditimbulkan oleh getaran atmosfer


yang dikenal sebagai gelombang suara yang kecepatan dan
volumenya berbeda-beda.
Frekuensi Pendengaran
merupakan kemampuan persepsi terhadap frekuensi
bunyi.
Batas frekuensi pendengaran pada manusia
yaitu antara 16 Hz sampai 20.000 Hz.
Getaran di bawah 16 Hz disebut subsonik dan
diatas 20.000 Hz disebut ultrasonik.
Intensitas Pendengaran
Merupakan kemampuan persepsi terhadap
intensitas bunyi dan dinyatakan dalam dB.

Contoh intensitas bunyi :


a. Suara bisikan 15 – 20 dB
b. Bising ruangan kantor 35 – 40 dB
c. Percakapan jarak dekat 60 dB
d. Bising jalan raya 80 dB
e. Klakson mobil 100 dB
f. Deru pesawat 120 dB
Fisiologi Mendengar
Gelombang Membran
MAE
suara tympani

Labirin
Labirin osseus Ossikula
membranosa
(perilimfe) auditiva
(endolimfe)

Korteks
Organon corti auditori lobus
temporalis
Hidung
Anatomi Hidung
Hidung di bagi atas :
a. Hidung bagian luar
b. Hidung bagian dalam
c. Sinus paranasalis

Hidung Bagian Luar


Menyerupai piramid, dengan bagian dari atas ke
bawah :
1. Pangkal hidung
2. Dorsum nasi
3. Tip (apex)
4. Alae nasi
5. Columella
6. Nares
Rangka hidung pada bagian proximal dibentuk oleh
tulang dan bagian distal oleh rangka tulang rawan. Rangka
tulang ini merupakan kesatuan dari os nasale dan processus
frontalis maxillae. Sedangkan bagian tulang rawan terdiri dari
cartilago septi nasi.

Tipe hidung :
A. Leptorin
B. Mesorin
C. Platyrin
Hidung Bagian Dalam

Terdiri dari cavum nasi yang berbentuk


terowongan yang dipisahkan menjadi dua kiri dan kanan
oleh septum nasi. Cavum nasi berhubungan langsung
dengan nasopharing melalui choanae atau nares
posterior. Pada dinding lateral dari cavum nasi terdapat
tiga concha nasalis yaitu concha superior, media dan
inferior.
Di antara ketiga concha ini terdapat celah yang
disebut sebagai meatus. Meatus nasi juga terdiri atas tiga,
yaitu :
a. Meatus nasi inferior, terletak di bawah concha
inferior dan merupakan muara dari ductus
nasolacrimalis.
b. Meatus nasi media, terletak antara concha inferior
dan concha media, muara dari sinus kelompok
anterior.
c. Meatus nasi superior, terletak antara concha
media dan concha superior, muara dari sinus
kelompok posterior.
Sinus Paranasalis

Merupakan rongga berisi udara dalam tengkorak,


yang dilapisi oleh lanjutan mukosa cavum nasi. Sinus
paranasalis dibagi atas dua kelompok yaitu anterior dan
posterior.
Sinus paranasalis kelompok anterior :
a. Sinus frontalis
b. Sinus maxillaris
c. Sinus ethmoidalis anterior
Sinus paranasalis kelompok posterior :
a. Sinus ethmoidalis posterior
b. Sinus spheinodalis
Fisiologi Hidung
Fungsi Primer
a. Sebagai Air Conditioning
b. Sebagai indra penciuman
Fungsi sekunder
a. Sebagai proteksi
b. Fonasi
c. Gustatorik
Fungsi sinus paranasalis
a. Sebagai air conditioning
b. Termal insulator
c. Membantu resonansi suara
d. Membantu keseimbangan kepala.
Fisiologi Penciuman

Pusat
Nervus Tractus penciuman
Bau
olfaktorius olfaktorius lobus
temporalis

Anda mungkin juga menyukai