Anda di halaman 1dari 70

ARTRHOPODA

Arthropoda
• Arthropoda berasal dari bahasa
latin: Arthra artinya ruas, buku,
segmen, dan Podos artinya kaki
yang berarti merupakan hewan
yang memiliki kaki beruas, berbuku,
atau bersegmen. Tubuh Arthropoda
merupakan simetri bilateral dan
tripoblastik selomata. Tubuhnya
dilapisi oleh epikutikula yang terdiri
atas kitin hasil sekresi hipodermis.
Tubuh dan kakinya terbagi menjadi
segmen-segmen. Pergantian kulit
terjadi dalam interval waktu
tertentu. Sistem sarafnya terletak di
ventral. Peredaran darahnya
terbuka dan jantung terletak di
dorsal
Morfologi Arthropoda
1. Memiliki 3 bagian tubuh utama yaitu tubuh bersegmen (ruas), rangka luar
(eksoskeleton) yang keras, dan ekor.
2. Tubuh dibungkus oleh kutikula sebagai rangka luar yang terbuat dari protein dan kitin.
3. Esoskleten bersifat kaku dan keras dan dapat mengalami pergantian pada kurun waktu
tertentu yang disebut eksidisis.
4. Ukuran tubuh bervariasi.
5. Bentuk tubuh simetris bilateral.
6. Sifat hidup: parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas.
7. Alat pernapasan: Trakea, insang, dan paru-paru (berbuku)
8. Alat pencernaan lengkap (mulut, kerongkongan, usus, dan anus)
9. Bereproduksi secara seksual dan aseksual.
10. Sistem saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena
11. Hidup di darat, air tawar dan laut.
12. Sistem peredaran darah terbuka, darah tidak memilikik hemoglobin.
SISTEM REPRODUKSI
Crustacea
Dalam bahasa Latin, crusta berarti cangkang. Sehingga Crustacea disebut
juga hewan bercangkang. Crustacea telah dikenal kurang lebih 26.000
jenis. Jenis crustacea yang paling umum adalah udang dan kepiting.
Habitatnya sebagian besar di air tawar dan air laut, hanya sedikit
yang hidup di darat, Sebagian besarnya zooplankton
Ciri-ciri Crustacea
• Crustacea bernapas dengan insang, dada, dan permukaan tubuh.
• Sistem sarafnya merupakan susunan saraf tangga tali.
• Sistem peredaran darah terbuka.
• Golongan hewan ini bersifat diesis (ada jantan dan betina) dan
pembuahan berlangsung di dalam tubuh betina (fertilisasi internal).
• Pada umumnya perkembangan melalui fase larva.
• Crustacea mempunyai 2 lubang kelamin dibelakang dada.
• Habitat terutama di air tawar maupun air laut dan sedikit di darat
• Memiliki 2 pasang antena
• Memiliki kulit yang keras dari zat kitin dan zat kapur yang
merupakan eksospeletonnya
• Memiliki satu pasang kaki pada setiap ruas tubuh
• Pada udang terdapat statosis ( alat keseimbangan ) yg terletak di
dasar ruas pada masing masing antenulae.
Struktur Tubuh
Tubuh Crustacea terdiri atas dua bagian, yaitu kepala dada yang menyatu
(sefalotoraks) dan perut atau badan belakang (abdomen). Bagian sefalotoraks
dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas dan 5 pasang kaki yang terdiri dari 1
pasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan. Selain itu, di sefalotoraks juga
terdapat sepasang antena, rahang atas, dan rahang bawah. Sementara pada bagian
abdomen terdapat 5 pasang kaki renang dan di bagian ujungnya terdapat ekor. Pada
udang betina, kaki di bagian abdomen juga berfungsi untuk menyimpan telurnya.
Tubuh Crustacea bersegmen (beruas). Pada bagian kepala terdapat beberapa alat
mulut, yaitu:
2 pasang antena,1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya, 1 pasang maksilla
dan
1 pasang maksilliped
Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan
makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen)
dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
Sistem Gerak
Crustacea menggunakan kaki – kakinya untuk bergerak. Terdiri dari lima pasang kaki
yang masing – masing untuk sepasang kaki paling depan dan paling besar di gunakan
untuk mencapit sesuatu, empat kaki sesudahnya di gunakan untuk berjalan dan juga
memiliki lima pasang kaki di bagian belakang yang fungsinya untuk berenang (kaki
renang). Serta ia juga menggunakan ekornya untuk bergerak.

Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah
beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin,
melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.

Sistem Pencernaan
Crustacea memiliki system pecernaan yang sempurna, karena di tubuhnya sudah ada
mulut dan anus. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya,
sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini
memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi
abdomen. Sistem pencernaan Crustacea dimulai dari mulut, kerongkong,
lambung, usus, dan anus.
Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali
Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh
permukaan tubuhnya. O2 masuk dari air ke pembuluh insang,
sedangkan CO2 berdifusi dengan arah berlawanan. O2ini akan
diedarkan ke seluruh tumbuh tanpa melalui pembuluh darah..

Sistem Ekresi
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan
tumbuhan. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga
dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di
dalam kepala

Alat Indra dan Saraf


Sistem saraf Crustacea disebut sebagai sistem saraf tangga tali,
dimana ganglion kepala (otak) terhubung dengan antena (indra
peraba), mata (indra penglihatan), dan statosista (indra
keseimbangan).
REPRODUKSI
KLASIFIKASI
1. Branchiopoda -Mereka memiliki tubuh pucat dan transparan,
Branchiopoda merupakan tetapi tidak mempunyai cephalotorax.
kelompok Crustacea kecil yang menjadi -Hampir semua Branchiopoda hidup di
salah satu penyusun perairan tawar
zooplankton.contohnya seperti Daphnia - Panjang tubuhnya sekitar 1 hingga 3 cm,
pulex dan Artemia. Keunikan dari ordo tetapi beberapa spesies, seperti Branchinecta
ini adalah mereka berkembang biak gigas dapat tumbuh hingga 10 cm.
secara partenogenesis.
Ciri
-Tubuh pipih seperti daun
-Bersegmen
-Transparan
-Bergerak dengan antena
-Tubuh tidak memiliki karapaks
(cangkang keras atau tulang).
-memakan bahan organik, seperti
detritus, alga, protozoa, dan bakteri
Branchinecta gigas.
2. Ostracoda
Ostracoda merupakan
kelompok Crustacea yang terdapat di air tawar
maupun air asin. Ostracoda berperan dalam
keseimbangan ekosistem sebagai: herbivora
dengan memakan ganggang; karnivora dengan
memakan Crustacea kecil dan Annelida;
scavenger dengan memakan bangkai dan
detritus.
Ostracoda memiliki ciri-ciri tubuh yang
tidak tampak jelas. Pada
tubuhnya, Ostracoda mempunyai 6 sampai 7
apendik yang beruas-ruas, yaitu antena
pertama, antena kedua, maksila pertama,
maksila kedua, apendik thorax dan caudal
furca.Ostracoda Berenang dengan antena.
Ukuran tubuhnya Sangat kecil
Pada bagian
anteriornya, Ostracoda memiliki sebuah mata
nauplius. Contoh dari Ostracoda antara
lain Cypris candida ,Codona suburdana dan
candona candida
2. Stomatopoda
Stomatopoda (udang belalang)
merupakan kelompok Crustacea yang
mirip dengan belalang sembah. Mereka
mempunyai warna yang mencolok pada
tubuhnya. Contoh
dari Stomatopoda adalah Squilla
empusa.
3. . Decapoda ( kaki sepuluh)

Decapoda merupakan kelompok Crustacea yang paling banyak ditemukan


spesiesnya. Decapoda meliputi jenis udang dan kepiting. Hewan ini terdapat di air
tawar, payau, maupun laut.
Decapoda mempunyai morfologi yang tampak jelas. Mereka mempunyai 3
pasang apendik thorax yang termodifikasi menjadi maksiliped dan 5 pasang
apendik thorax berikutnya sebagai kaki jalan atau periopod,
sehingga Decapoda disebut juga dengan kaki sepuluh. Dan merupakan kelompok
yg banyak dikenal orang yaitu udang dan kepiting. Contohnya penaeus setiferus
dan birgus latro ( Kepiting kelapa)
a. Menguntungkan
- Sebagai bahan makanan berprotein tinggi
- Sebagai zooplankton yaitu sumber makanan ikan
b. Merugikan
- Merusak galangan kapal
- Parasit pada ikan dan kura kura
- Merusak pematang sawah / saluran irigasi
- Copepoda merupakan inang perantara penyakit cacing
pita ikan Dibotrio Cephalus Latus
Arachnoidae
• Arachnoidea (dalam bahasa
yunani, arachno = laba-laba)
disebut juga kelompok laba-
laba, meskipun anggotanya
bukan laba-laba saja,
kalajengking adalah salah satu
contoh kelas Arachnoidea yang
jumlahnya sekitar 32 spesies.
Ukuran tubuh Arachnoidea
bervariasi, ada yang panjangnya
lebih kecil dari 0,5 mm sampai 9
cm. Arachnoidea merupakan
hewan terestrial (darat) yang
hidup secara bebas maupun
parasit. Arachnoidea yang hidup
bebas
Ciri ciri Hewan Arachnoidea
(Laba – Laba)
Tubuh bersegmen terdiri atas sefalotoraks (kepala-
dada) serta abdomen(badan) yang tak beruas. Di bagian sefalotoraks terdapat
organ-organ berikut ini :
• Empat (4) pasang kaki
• Delapan (8) buah mata sederhana di bagian depan
• Satu (1) pasang kalisera (taring pisau mengandung racun berbentuk gunting
atau catut untuk melumpuhkan mangsa)
• Sepasang pedipalpus yang berfungsi sebagai indera, tangan maupun alat
untu melakukan kopulasi.
• Suatu organ di depan anus yang menghasilkan sutera disebut spinnerets
(berfungsi untuk mensekresikan benang-benang yang berguna untuk
membangun jaring-jaring perangkap mangsa, sebagai sarang dan
untuk membentuk kokon (pembungkus telur))
• Alat gerak Arachnida berupa empat pasang kaki dan satu pasang pedipalpus
untuk memegang makanan.
Sistem pencernaan
Sistem pencernaan makanan Arachnida lengkap, terdiri dari mulut, esophagus, lambung,
usus, rectum dan anus. Sistem pencernaannya dilengkapi kelenjar pencernaan, yaitu hati.

Sistem pernapasan
Arachnida bernapas dengan menggunakan paru-paru berupa kantong yang berisi lembaran-
lembaran yang disebut paru-paru buku. Paru-paru buku yang berhubungan dengan udara
luar melalui celah di bagian bawah perut.

Sistem peredaran darah


Sistem peredaran darah Arachnida terdiri atas jantung, arteri dan vena. Sistem peredaran
darahnya adalah sistem peredaran darah terbuka.

Sistem syaraf
Arachnida memiliki sistem saraf yang mengumpul pada ganglion otak dan tali saraf sentral
dengan pasangan-pasangan ganglion.

Sistem indra
Alat indera Arachnida adalah mata sebagai organ penglihatan dan pedipalpus sebagai alat
peraba. Seluruh permukaan tubuh Arachnida tertutup oleh lapisan kutikula dan memiliki
banyak (seta) rambut yang penting sebagai organ sensor.
ANATOMI
KLASIFIKASI
1. Ordo Scorpionida
Ciri morfologi:
Contoh spesies: Scorpion sp • Mempunyai 4 pasang kaki tanpa
antena terletak pada cepalotoraks,
2-12 mata oceli(mata sederhana)
• Abdomen bersegmen 12, yang 7
segmen disebut mesosoma besar,
dan 5 segmen terminal disebut
metasoma.
• Alat napas berupa 4 pasang paru-
paru buku
• Bersifat vivipar dan merupakan
binatang karnifora.
ANATOMI
2. Ordo Aranea / Arachnida
CIRI MORFOLOGI
Contoh spesies: • Tubuh terdiri dari cephalotoraks
Lactrodectusmactans dan abdomen tidak bersegmen
(Black Widow Spider) yang dihubungkan bagian sempit
yang disebut pedicel.
• Mata sederhana terletak dekat
ujung caput,umumnya terdiri
atas 8 ocelli.
• Diatas bagian mulut terdapat
Celicera (Umbai-umbai
berbentuk cakar yang digunakan
Lycosatarantula :Memiliki bulu yang panjang untuk menangkap mangsa)
dan lebat • Memiliki pedipalpus
• Mempunyai 6 pasang spinneret,
yang berfungsi memintal benang
sutra
• Bernafas dengan paru-paru buku
dan juga bernafas dengan trakea.
Heteropoda sp -> Laba-laba pemburu
ditemukan di Philiphina dan Malayasia Salticid sp -> Laba-laba pelompat
Indonesia/Indonesian jumping spider

Rhabidosa rabida -> Laba-laba serigala (wolf


spider)
3. Ordo Acarina (Sengkenit dan Tungau)

1. Sengkenit (Caplak) 2. Tungau (Mites)

Caplak pada kepala manusia

Acarina sangat beragam. Mereka hidup hampir


di setiap habitat, dan termasuk air (air tawar
dan air laut) dan spesies terestrial.
Contoh spesies:
1. Caplak kudis (Sarcoptes scabiei)
2. Caplak unggas (Dermanyssus)
3. Caplak sapi (Boophilus annulatus)
4. Tungau (Dermacentor sp.)
5. Psoroptes equi -> menyebabkan
kudis pada ternak domba,kelinci,
dan kuda.
6. Otodectes cynotis (tungau kudis
telinga) menyerang anjing dan
kucing.
7. Tarsomenus sp -> caplak hama
pada tanaman teh, tomat
tembakau dan kentang
SIKLUS HIDUP
INSECTA
Kata insekta, berasal dari bahasa latin,insecti
yang berarti serangga. Insekta termasuk salah
satu anggota dari filium Arthropoda.
kakinya : enam buah,sehingga disebut juga
hexapoda ( hexa = enam, podos = kaki ).
Insekta merupakan satu-satunya invertebrata
yang dapat terbang, dengan ukuran tubuh
yang beragam
Ciri-ciri insekta
• Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput(kepala), toraks (dada), dan
abodemen (perut).
• Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga
pasang dan berfungsi untuk berjalan .
• Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di
daerah dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki
sayap.
• Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai
parasit dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis
dengan organisme lain.
• Alat pernapasan insekta berupa trakea.
• Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior
saluran pencernaan .
• Sistem sirkulasinya terbuka.
• Organ kelamin insekta berumah dua artinya insekta jantan dan insekta betina
terpisah, alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen .
• Fertilasi terjadi secara internal.
• Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
Klasifikasi insecta
• Berdasarkan ada tidaknya sayap, insekta
dikelompokkan menjadi dua sub kelas yaitu :
1. Insekta tidak bersayap, Insekta ini
dikelompokkan dalam sub kelas Apterygota.
2. Insekta bersayap dikelompokkan dalam sub
kelas Pterygota.
1. Sub kelas Apterygota
Sub kelas Apterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• * Tidak bersayap.
• * Tidak mengalami metamorfosis (ametabola).
• * Tipe mulutnya menggigit.
• * Batas antara kepala, dada, dan perut tidak jelas.
• * Antenanya panjang tidak beruas-ruas.
• * Contoh speciesnya yaitu kutu buku (Lepisma sacharina)
Kutu buku dapat merusak buku karena dapat mengeluarkan
enzim selulase.
2. Sub kelas Pterygota
Sub kelas Pterygota ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
• Memiliki sayap.
• Mengalami metamorfosis.
• Tipe mulutnya bervariasi.

Berdasarkan asal tumbuhnya sayap sub kelas Pterygota


dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
1. Eksopterygota
2. Endopterygota
• 1. Eksopterygota, adalah kelompok Insekta
yang sayapnya berasal dari tonjolan luar
dinding tubuh.Berdasarkan tipe sayap, tipe
mulut, dan metamorfosisnya, eksopterygota
dibedakan menjadi beberapa ordo yaitu ordo
Isoptera, ordo Orthoptera, ordo Hemiptera,
ordo Odonata
Sub Kelas Pterygota : Eksopyterygota
1. Ordo Isoptera.
• Isoptera berasal dari bahasa Latin iso = sama, pteron = sayap yang
berarti Insekta bersayap sama.
• Ciri-ciri :
• Memiliki dua pasang sayap tipis yang tipe dan ukurannya sama.
• Mengalami metamorfosis tidak sempurna.
• Tipe mulut menggigit.
• Cara hidupnya membentuk koloni dengan sistem pembagian tugas
tertentu yang disebut polimorfisme. Pembagian tugas itu adalah
raja, ratu dan prajurit atau tentara.
• Contoh : Helanithermis sp. (rayap).
2. Ordo Orthoptera
Orthoptera berasal dari bahasa Latin orthop = lurus, pteron = sayap yang
berarti Insekta bersayap lurus.
Ciri-ciri:
• Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang.
Sayap bagian depan lurus, lebih tebal, dan kaku (perkamen),
sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput.
• Mengalami metamorfosis tidak sempurna.
• Tipe mulut menggigit.
• Kaki paling belakang (kaki ketiga membesar).
• Contoh : Kecoa (Periplaneta americana),Jangkrik (Grillus sp.),Belalang
sembah (Tenodora sp.).
3. Ordo Hemiptera
Ciri-ciri :
• Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan satu pasang
seperti berkulit dan sayap belakang transparan.
• Mengalami metamorfosis tidak sempurna.
• Tipe mulut menusuk dan menghisap.
• Contoh : Kutu busuk (Cymex rotundus),Walang sangit
(Leptocorisa acuta).
4. Ordo Odonata.
Ciri-ciri :
• Memiliki dua pasang sayap tipis seperti
selaput.
• Mengalami metamorfosis tidak sempurna.
• Tipe mulut menggigit.
Contoh : Capung (Aesha sp.)
Sub Kelas Pterygota : Endopterygota

• 2. Endopterygota, adalah kelompok Insekta


yang sayapnya berasal dari tonjolan kearah
dalam dinding tubuh. Berdasarkan tipe sayap,
tipe mulut, dan metamorfosisnya,
endoptrygota dibedakan menjadi beberapa
ordo yaitu ordo Coleoptera, ordo
Hymenoptera, ordo Diftera, ordo Lepidoptera,
ordo Shiponaptera.
1. Ordo Coleoptera
• Coleoptera berasala dari bahasa Latin coleos = perisai, pteron = sayap,
berarti insekta bersayap perisai.
• Ciri-ciri :
• Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap
depan tebal dan permukaan luarnya halus yang mengandung zat tanduk
sehingga disebut elytra, sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput.
• Mengalami metamorfosis sempurna.
• Tipe mulut menggigit.
• Contoh : Kumbang kelapa (Oycies rhinoceros), Kutu gabah (Rhyzoperta
dominica)
2. Ordo Hymenoptera
• Ciri-ciri:
• Mengalami metamorfosis sempurna.
• Tipe mulut menggigit dan ada yang kombinasi
untuk menggigit dan menjilat.
• Contoh : Lebah madu (Apis), tawon (Xylocopa
latipes), semut hitam (Monomorium sp.).
3. Ordo Diptera
• Ciri-ciri :
• Memiliki satu pasang sayap depan dan sayap belakang
mengalami redukasi membentuk halter (alat keseimbangan).
• Mengalami metamorfosis sempurna.
• Tipe mulut menusuk dan menghisap serta menjilat.
• Memiliki tubuh ramping.
• Contoh : Nyamuk rumah (Culex pipiens), nyamuk malaria
(Anopheles sp.), nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti),
lalat buah (Drosophila melanogaster), lalat tsetse (Glossina
palpalis).
4. Ordo Lepidoptera
• Ciri-ciri :
• Memiliki dua pasang sayap yang bersisik halus.
• Mengalami metamorfosis sempurna.
• Tipe mulut pada tahap larva menggigit, sedangkan pada tahap
dewasa menghisap.
• Mata fasetnya besar.
• Contoh : Kupu-kupu Swallowtail, kupu-kupu sutera (Bombyx
mori), kupu-kupu elang (Acherontia atropos).
5. Ordo Shiponaptera
• Ciri-ciri :
• Tidak memiliki sayap.
• Mengalami metamorfosis sempurna.
• Tipe mulut menusuk dan menghisap.
• Kakinya pipih panjang dan digunakan untuk meloncat.
• Contoh : Kutu manusia (Pulex irritans), kutu kucing
(Stenossphalus felic).
6. Ordo dermaptera
• Ciri-ciri ordo dermaptera adalah :
• Memiliki dua pasang sayap (satu pasang
seperti berkulit, dan satu pasang
bermembran), atau tidak bersayap.
• Mengalami metamorfosis sempurna.
• Tipe mulut menggigit.
Contoh : Earwig
Anatomi
Metamorfosis
1. Metamorfosis tidak sempurna (Hemimetabola)
Metamorfosis tidak sempurna, melalui tahap telur
yang menetas menjadi nimfa,kemudian tumbuh
dan berkembang menjadi imago (hewan dewasa).
Misalnya : Jangkrik, Belalang, Kecoa.
2. Metamorfosis sempurna (Homometabola)
Metamorfosis sempurna adalah perkembangan
insekta melului tahap telur–larva–pupa–imago
(dewasa). Telur yang menetas menjadi larva dan
larva akan menjadi kepompong kemudian
berubah menjadi imago. Misalnya: kupu-kupu,
Nyamuk, lebah madu.
Peran insekta
Menguntungkan adalah :
* kupu-kupu atau lalat dapat membantu mempercepat proses
penyerbukan pada tanaman berbuah
* Penghasil madu, yaitu lebah (Apis indica)
* Penghasil bahan kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx
mori).

Peran Insekta yang merugikan manusia adalah :


• Kayu dimakan rayap Tanaman padi diserang wereng
• Vektor beberapa penyakit pada manusia, misalnya Plasmodium,
penyebab penyakit demam berdarah.
• Menimbulkan gangguan pada manusia, misalnya kutu kepala
(Pediculus capitis)
• Sebagai hama tanaman pangan, misalnya wereng coklat (Nilaparvata
lugens),walang sangit (Leptocorisa acuta)
• Perusak gabah, oleh kutu gabah (Rhyzoperta doninica).
MYRIAPODA (HEWAN BERKAKI BANYAK)
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda
dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau
dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala
dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis
dengan habitat di darat terutama tempat yang banyak mengandung
sampah, misal kebun dan di bawah batu-batuan.

Kaki seribu Kelabang


Ciri – ciri Myriapoda

1. Di bagian kepala terdapat satu pasang antena sebagai


alat peraba dan sepasang mata tunggal (ocellus)

2. Terdapat penambahan jumlah segmen yang terjadi di


setiap pergantian kulit
Memiliki tubuh yang memanjang mirip dengan cacing

3. Memiliki alat gerak pada kelompok hewan Chilopoda


dengan satu sepasang kaki disetiap segmen perut kaki,
sedangkan pada Diplopoda memiliki dua sepasang kaki di
setiap segmen perut.
4. Respirasi dalam sistem trakea. Trakea adalah saluran-
saluran udara, yang berguna untuk mengedarkan oksigen
keseluruh tubuh. Saluran-saluran udara itu bermuara pada
sepasang lubang disetiap ruas tubuhnya. Lubang tersebut
disebut spirakel. Melalui spirakel inilah udara keluar masuk.
Sistem Organ Myriapoda
• Sistem Saraf Myriapoda: Sistem saraf myriapoda disebut dengan
tangga tali dengan alat penerima rangsang yang berupa satu pasang
mata tunggal dan satu pasang antena digunakan sebagai alat
peraba.

• Sistem Pencernaan Myriapoda: Pencernaan Myriapoda adalah


lengkap dan memiliki kelenjar ludah. Chilopoda bersifat karnivor
dengan gigi yang beracun pada segmen pertama, sedangkan pada
Diplopoda bersifat herbivor dengan pemakan sampah dan daun-
daunan.

• Sistem Pernapasan Myriapoda: Organ pernapasan berupa satu


pasang trakea berspirakel yang berada di kanan kiri di setiap ruas,
kecuali di Diplopoda yang terdapat dua pasang di tiap ruasnya.
• Sistem Peredaran Darah Myriapoda: Myriapoda memiliki peradaran
darah yang bersifat terbuka. Organ transportasi yang berupa jantung
dengan panjang dan terletak memanjang di bagian punggung tubuh.
Di Chilopoda terdapat sepasang ostium di tiap segmen, sedangkan
pada Diplopoda terdapat dua pasang ostium di tiap segmen. Dengan
darah yang tidak berwarna merah karena tidak mengandung
hemoglobin (Hb), melainkan dengan hemosianin yang larut dalam
plasma. Dari jatung darah kemudian dipompa ke dalam arteri ke tiap
segmen, dan kembali ke jantung lewat hemosoel (rongga tubuh yang
mengambil bagian dalam peredaran darah).
• Sistem Reproduksi Myriapoda: Myriapoda
melakukan reproduksi secara seksual, yaitu
dengan pertemuan ovum dan sperma (fertilisasi
iinternal). Myriapoda ada yang vivipar dan
ovipar.

• Sistem Ekskresi Myriapoda: Organ ekskresi


berupa dua pasang pembuluh Malpighi yang
berugas dengan mengeluarkan cairan yang
mengandung unsur Nitrogen (N).
Klasifikasi Myriapoda
Kelas Diplopoda
Contohnya pada kaki seribu (julus nomerensi)
Ciri-ciri diplopodia adalah sebagai berikut...

• Pada umumnya mempunyai 30 pasang kaki atau lebih


• Memiliki bentuk tubuh yang siinder (bulan memanjang),
• Terdapat sebagian segmen yang menyatu dengan di
setiap segmen terdapat 2 pasang kaki
• Hidup sebagai karnivora,
• Banyak dijumpai dibawah serasah, bebatuan, atau dalam
tanah dan selalu menghindar dari cahaya

• Memiliki gerakan yang lambat dan jika terdapat getaran,


tubuhnya akan membentuk melingkar dengan bentuk spiral
atau bola

• Di bagian kepala terdapat sepasang antena, dua pasang mata


tunggal, dan alat mulut tanpa taring bisa
Struktur tubuh Diplopoda
Chilopoda disebut juga “centipede” adalah ordo dari anggota hewan
invertebrata yang termasuk dalam filum Anthorpoda ,kelas Myriapoda. Chilopoda
juga merupakan hewan teristerial, karnivora, dan aktif memakan hewan
lainnya,seperti ; insekta, mollusca, cacing, dan binatang kecil lainnya.
1. Sistem Pernapasan
Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang
yang terbuka hampir pada setiap ruas, berupa satu pasang trakea berspirakel
yang terletak di kanan kiri setiap ruas
2. Habitat
Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat. Terutama
di tempat yang banyak mengandung sampah, misalnya di kebun dan di bawah
batu-batuan. Habitatnya juga di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan
yang telah membusuk. Bergerak cepat dan predator. Adakalanya merayap ke
dalam ruang di lokasi tersembunyi. Lebih menyukai tempat yang lembab.
Mudah kehilangan air jika mereka tidak memiliki kutikula lilin
• 3. Sistem Reproduksi
Alat reproduksi terpisah, pembuahan terjadi secara seksual yaitu dengan
pertemuan ovum dan sperma (fertilasi internal), dan alat reproduksi ini
dihubungkan dengan beberapa kelenjar accessories. Telur yang telah dibuahi
akan diletakkan di bawah batu, di bawah sampah, atau ditutupi oleh tanah.
1. Tubuhnya pipih dorso ventral
2. Mencakup berbagai macam lipan (kelabang) yang memiliki panjang hingga 26 cm
Terdiri dari 15 hingga 173 segment, masing-masing dilengkapi dengan exkremitas
kecuali dua segment yang terakhir dan satu segment tepat dibelakang caput
3. Antennae panjang, terdiri dari 12 segment atau lebih
4. Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan
dua segmen terakhirnya.
5. Pada bagian kepala terdapat sepasang mata mengalami modifikasi menjadi cakar
beracun
6. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped)
Maksiliped berfungsi untuk membunuh mangsanya
7. Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus.Alat
eksresi berupa dua buah saluran malphigi
8. Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan
lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas
Anatomi Chilopoda
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai