Oleh :
Muh. Rahmansyah Alfian (F 221 14 027)
Muh. Akbar Lawenga (F 221 14 044)
Elvira Maharani (F 221 14 049)
Reski P. Lagarense (F 221 14 024)
Muh. Fiqri Mahendra (F 221 14 007)
Siti Rahmayanti (F 221 14 004)
Septian Aditya (f 221 14 010)
Agung Perbawana (F 221 14 043)
Pengertian Renaissance
Secara Bahasa :
Kata Renaissance berasal dari bahasa Perancis yang artinya “Lahir
Kembali” atau “Kelahiran Kembali”.
Secara Istilah :
Renaisans adalah sebuah gerakan kebudayaan antara abad ke-15
hingga abad ke-17, bermula di Italia pada akhir Abad Pertengahan
dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Desain arsitektur
bangunan di abad renaissance sangat dipengaruhi kuat oleh
kebudayaan yunani dan romawi. Arsitekturnya cenderung
mengkombinasikan antara bentuk-bentuk simetris, kubah-kubah,
dan tiang-tiang yang besar yang sangat kental dengan arsitektur
yunani. Namun, yang membedakan arsitektur abad renaissanse
dengan arsitektur roma atau yunani kuno ini adalah bahwa
keseluruhan konsep tersebut dihadirkan dalam tampilan yang baru
yang lebih menonjolkan karakter dari arsitektur modern.
Latar Belakang Lahirnya Renaissance
1. Pada zaman pertengahan (middle age) Eropa
mengalami masa suram
2. Dominasi gereja sangat kuat dalam berbagai aspek
kehidupan
3. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.
4. Sehingga lahirlah arsitektur renaissance, yang
cenderung mengkombinasikan antara bentuk-
bentuk simetris, kubah-kubah, dan tiang-tiang yang
besar yang sangat kental dengan arsitektur yunani.
Konsep Dasar Pemikiran Renaissance
Teori-Teori Arsitektur Renaissance
1) Teori plato melihat bahwa keindahan alami muncul melalui
adanya garis, lingkaran dan permukaan yang menghasilkan
bentuk dan volume geometri yang absolut.
2) Teori pythagoras merupakan dasar pengembangan rasio
perbandingan yang membentuk dasar bagi proporsi-proporsi
arsitektural dengan mencoba perhitungan matematis untuk
membentuk suatu yang estetis.
3) Teori aristoteles mengemukakan teori ruang sebagai tempat
dan terbatasnya cosmos yang kemudian berkembang sampai
dengan timbulnya konsep “ruang cartesian”. Teori ini
menyatakan bahwa panjang, lebar dan ketebalan membentuk
wujud keteraturan geometris seperti grid dua atau tiga
dimensi (konsep geometri ruang).
Teori Proporsi pada Renaissance
Proporsi