Anda di halaman 1dari 6

ARCHITEATER

"aku bukanlah manusia baik, tetapi manusia yang berusaha menjadi lebih baik"

Beranda profil ku ▼

Kamis, 09 Juli 2015

KONSTRUKSI BANGUNAN 2 LANTAI

KONSTRUKSI BANGUNAN 2 LANTAI

DENAH
Denah adalah tampak atas bangunan yang seolah-olah dipotong secara horizontal
setinggi 1m dari ketinggian 0.00 bangunan tersebut. Bagian atas bangunan yang
terpotong dihilangkan sehingga bagian lantainya yang terlihat.
Denah untuk bangunan perlu mempresentasikan detail-detail dari potongan gambar
dan detail struktur, untuk mempermudah pekerjaan di lapangan

STRUKTUR PONDASI
Pondasi dalam suatu bangunan merupakan bagian paling bawah dan berhubungan
langsung dengan tanah. Pada struktur bangunan, pondasi berfungsi untuk memikul
beban bangunan yang ada diatasnya. Untuk menghasilkan bangunan yang kokoh,
pondasi juga harus direncanakan dan dikerjakan dengan sangat hati-hati. Pondasi
harus diperhitungkan sedemikian rupa baik dari segi dimensi maupun secara analitis
mekanis.

1. Pondasi Dangkal

Pondasi jenis ini biasanya dilaksanakan pada tanah dengan kedalaman tanah tidak
lebih dari 3 meter atau sepertiga dari dari lebar alas pondasi. Dengan kata lain,
pondasi ini diterapkan pada tanah yang keras atau stabil yang mendukung struktur
bangunan yang tidak terlalu berat dan tinggi, dengan kedalaman tanah keras kurang
dari 3 meter. Pondasi dangkal tidak disarankan untuk dilaksanakan pada jenis tanah
yang kurang stabil atau memiliki kepadatan tanah yang buruk, seperti tanah bekas
rawa/gambut. Bila kondisi memaksa untuk dilaksanakan pada tanah yang kurang
stabil, harus diadakan perbaikan tanah terlebih dahulu, dengan sistem memakai
cerucup/tiang pancang yang ditanam dibawah pondasi.
2. Pondasi Dalam

Pondasi dalam adalah pondasi yang didirikan permukaan tanah dengan kedalam
tertentu dimana daya dukung dasar pondasi dipengaruhi oleh beban struktural dan
kondisi permukaan tanah. Pondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman lebih
dari 3 m di bawah elevasi permukaan tanah. Pondasi dalam dapat dijumpai dalam
bentuk pondasi tiang pancang, dinding pancang dan caissons atau pondasi
kompensasi . Pondasi dalam dapat digunakan untuk mentransfer beban ke lapisan
yang lebih dalam untuk mencapai kedalam yang tertentu sampai didapat jenis tanah
yang mendukung daya beban strutur bangunan sehingga jenis tanah yang tidak cocok
di dekat permukaan tanah dapat dihindari.

TANGGA
Bagian – bagian dari struktur tangga

Pondasi tangga

– Sebagai dasar tumpuan (landasan) agar tangga tidak mengalami penurunan,


pergeseran.
– Pondasi tangga bisa dari pasangan batu kali, beton bertulang atau kombinasi dari
kedua bahan dan pada dibawah pangkal tangga harus diberi balok anak sebagai
pengaku pelat lantai, agar lantai tidak menahan beban terpusat yang besar.

Ibu tangga

– Merupakan bagian dari tangga sebagai konstruksi pokok yang berfungsi untuk
mendukung anak tangga.

Anak tangga

– Anak tangga berfungsi sebagai bertumpunya telapak kaki, dibuat dengan jarak yang
sama dan selisih tinggi (trap) dibuat, supaya kaki yang melangkah menjadi nyaman,
enak untuk melangkah, bentuk anak tangga dapat divariasikan sesuai selera pemilik
atau arsiteknya.

Pagar tangga

– Pagar tangga atau reilling tangga adalah bagian dari struktur tangga sebagai
pelindung yang diletakkan disamping sisi tangga dan di pasang pada/ diatas ibu
tangga untuk melindungi agar orang tidak terpelosok jatuh.
– Pagar tangga dapat dibuat dengan macam – macam variasi agar lebih artistik dan
pada lantai tingkat disekitar lubang tangga harus dipasang juga pagar pengaman agar
penghuni tidak terjerumus jatuh.
Penggunaan tangga
– Merupakan batang yang di pasang sepanjang anak tangga untuk bertumpunya
tangan agar orang turun naik tangga merasa lebih aman, pegangan tangga bertumpu
pada tiang – tiang tangga yang tertanam kuat pada ibu tangga.

Bordes

– Adalah pelat datar diantara anak – anak tangga sebagai tempat beristirahat
sejenak, bordes di pasang pada bagian sudut tempat peralihan arah tangga yang
berbelok.
– Untuk rumah tinggal, lebar bordes antara 80 – 100 cm dan untuk bangunan umum,
lebar bordesnya dibuat antara 120 – 200 cm.

Untuk merencanakan tangga maka bisa digunakan rumus tangga sebagai berikut :
1 Aantrade + 2 Optrade = 57 ampai dengan 60 cm
Toleransi 57 – 60 cm ini menyesuaikan dengan panjang langkah orang dewasa dengan
tinggi badan normal itu rata-rata 57 – 60 cm.

Menurut riset bahwa pada saat mengangkat kaki dalam arah vertikal untuk tinggi
angkatan kaki tersebut itu dibutuhkan tenaga 2 kali lipat dibandingkan kaki pada
saat melangkah dalam arah horisontal. Sebagai idealisasi kita abil contoh sebagai
berikut :

Sebuah bangunan bertingkat dengan tinggi lantai 3.50 m, anak tangga tegak
(optrade) diperkirakan 18 cm. Jadi jumlah optrade = 350 : 18 = 18, 4 buah maka
dibulatkan = 19 buah
sehingga optradenya menjadi = 350 : 19 = 18.4 cm. Ukuran ini harus diteliti benar
sampai ukuran dalam milimeter. Kita lihat berdasarkan rumus tangga :
1 aantrade + 2 optrade = 57 – 60 cm
Lebar aantrade (57 a’ 60 ) – 2 x 18.4 = 20. 2 a’ 23.2 cm dalam ini ukurannya boleh
dibulatkan menjadi antara 20 dan 23

RANGKA ATAP

Rangka atap (roof truss) adalah sistem struktur yang berfungsi untuk
menopang/menyangga penutup atap, dengan elemen-elemen pokok yang diri dari:
kuda-kuda (truss), usuk/kasau (rafter), dan reng (roof batten). Truss merupakan
struktur rangka batang (kuda-kuda) sebagai penyangga utama rangka atap, yang
terdiri dan batang utama luar (chords) dan batang Iam (webs), dan yang berfungsi
untuk menahan gaya aksial (tarik dan tekan), maupun momen lentur

Konstruksi atap rangka kayu memiliki elemen-elemen sebagai berikut


Kuda-kuda

Kuda-kuda merupakan penopang (iga-iga) yang menyalurkan gaya tekan, sedangkan


balok dasar pada kuda - kuda yang berfunfsi sebagai penahan dasar gaya tarik,
serta tiang tengah (ander) yang mendukung balok bubungan (molo) dan menerima
gaya tekan.

Gording merupakan sebagai penyangga kasau (usuk) tenletak pada kuda penopang
dibutuhkanjikajarak antara bantalan dan bubungan> 2 m.

Kasau / Usuk merupakan balok melintang di atas balok dinding (bantalan), gording,
dan bubungan serta berfungsi sebagai penyangga reng. Ujung bawah kasau
diteruskan menonjol pada dinding rumah ke luar, membentuk lebar tritisan yang
dikehendaki.

Reng merupakan bilah yang melintang di atas kasau dan berfungsi sebagai tempat
menempatkan posisi genteng, sedangkan ring balok diletakkan di bagian puncak
dinding dan berfungsi sebagai pendukung balok kuda-kuda.

Listplank Tirisan terbuat dari papan tegak yang dipasang pada ujung bawah kasau
sebagai pengikat ujung kasau. Listplank harus dilindungi terhadap cucuran air
hujan dan terhadap panas matahari agar tidak cepat lapuk.

konstruksi rangka yang terletak pada sebuah bidang dan saling dihubungkan degan
sendi pada ujungnya, sehingga membentuk suatu bagian bangunan yang terdiri dan
segitiga-segitiga.
Pelapis atap merupakan lapisan kedap air biasanya terbuat dari seng, plastik, plat
semen berserat yang biasanya diletakkan di atas kasau, Sedangkan penutup atap
nerupakan lapisan kedap terhadap resapan air hujan yang sering digunakan dari
bahan ijuk, rumbia, genteng, plat semen berserat, atau seng
bergelombang.

Pada konstruksi kuda-kuda, terutama yang berkonstruksi kayu, kemiringan dan


bentuk atap sangat dipengaruhi prinsip konstruktif dan bentuk konstruksi atap
kayu.

Dwi Ari Nugroho di 16.03


Berbagi

1 komentar:

1.
JOKO RISTONO4 Mei 2017 22.46

Artikelnya bagus Mas Ari


bisa kontak saya... ristono.joko@gmail.com

terimakasih
Joko Ristono
Balas


Beranda

Lihat versi web


diriku

Dwi Ari Nugroho


Saya bukan orang baik, tetapi orang yang berusaha menjadi lebih baik

"religinya bagus, keterampilannya hebat, pengetahuannya luar biasa"


Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai