Anda di halaman 1dari 9

Masuk

 HOME
 NASIONAL
 REGIONAL
 MEGAPOLITAN
 INTERNASIONAL
 OLAHRAGA
 KILAS DAERAH
 KILAS KEMENTERIAN
 EKONOMI
 KILAS BUMN
 BOLA


 TEKNO
 SAINS
 ENTERTAINMENT
 OTOMOTIF
 LIFESTYLE
 PROPERTI
 SOROT PROPERTI
 TRAVEL
 EDUKASI
 KOLOM
 IMAGES


 KOMPASIANA
 BOLASPORT
 GRIDOTO
 KOMPASKARIER
 GRAMEDIA
 GRID.ID
 KONTAN


ME N U

 Properti

 Beranda

The Sequis Centre Tower... Pendatang Baru Unik di Langit


Jakarta!
Kamis, 19 Desember 2013 | 12:18 WIB


KOMPAS.com - Salah satu biro arsitek ternama di dunia, Kohn Pedersen
Fox (KPF) baru saja menyelesaikan desain menara perkantoran di Jakarta,
The Sequis Centre Tower, tepatnya di kompleks Gelora Bung Karno (GBK)
Senayan. Seperti apa konsep menara perkantoran ini di langit Jakarta,
kelak?

The Sequis Centre Tower akan menjadi menara pertama bangunan


platinum LEED di Indonesia. Berdekatan dengan kompleks olahraga
Gelora Bung Karno, desain menara perkantoran ini akan menjadi
reinterpretasi dari menara kantor khas Kota Jakarta, yaitu sebagai respon
terhadap bangunan kantor konvensional berbentuk bujursangkar.
Menara perkantoran ini terdiri dari beberapa sinergi yang melengkapi satu
sama lain, antara kebutuhan masyarakat sekitar, termasuk ruang kantor,
zona eksekutif, perdagangan, butik ritel, restoran, pusat konferensi, fasilitas
kesehatan, dan parkir bawah tanah. Direktur KPF Jeffrey Kenoff
mengatakan, The Sequis Centre Tower merupakan rekomposisi sebuah
menara yang dibuat dalam empat paket lanskap.

"Volume bangunan perkantoran ini akan menghasilkan jenis kantor unik


dalam rangka meningkatkan kehadiran gedung vertikal di Jakarta," ujar
Kenoff.
Pada bagian atas menara, The Sequis Centre Tower memiliki kebun hijau
yang menghadap kota, sementara podium gedung ini terbentang untuk
mendukung lantai kantor yang lebih besar dan meningkatkan lalu lintas
pejalan kaki di area luar perkantoran.

Berbeda dengan standar perkantoran CBD Jakarta, yang lalu lintas dan
area parkirnya mengatur konektivitas pejalan kaki, infrastruktur dan lalu
lintas kendaraan di sini "disembunyikan" di bawah perkantoran. Konfigurasi
ini membebaskan bidang tanah untuk dimaksimalkan sebagai kawasan
hijau. Sementara sirkulasi untuk para pejalan kaki dibuat berdekatan atau
dihubungkan dengan taman sehingga terasa nyaman dan sejuk.
"Ini tantangan yang signifikan untuk sebuah gedung perkantoran di
Jakarta. Kantilever di atas jalur pejalan kaki membentuk ruang publik yang
terlindung dari tingginya intensitas sinar matahari dan hujan musiman,"
tambah Kenoff.

Terakhir, atap dek juga dibuat terhubung ke ruang publik dan membentuk
sebuah taman vertikal. Sementara sirip gedung dibuat gradasi dengan
panel tersusun di dinding tirai menara yang dioptimalkan pada setiap sisi
fasad untuk mengimbangi tingkat radiasi sinar matahari. Untuk lanskap
hijau, KPF menggunakan vegetasi asli yang memanfaatkan air hujan.

Penulis: Latief
Editor: Latief
Sumber:
www.designboom.com ,

TAG:
 Arsitek
 Arsitektur
 Desain perkantoran
 Desain interior
 Desain apartemen
 Desain kontemporer
 arsitektur berkelanjutan
 tips desain

TERKAIT

 [SPONSORED] Pebalap Astra Honda Siap Ukir Prestasi untuk Indonesia


 Pertamina Energy Tower, Nomor 9 Tertinggi di Dunia!
 Setinggi 530 Meter, Inilah Tampilan Pertamina Energy Tower...

 Sewa Kantor Jakarta Tembus 65 Dollar AS Per Meter Persegi!

Ada 0 komentar untuk artikel ini


Kompas.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab

komentator seperti diatur dalam UU ITE

BACK TO TOP

 News

 Ekonomi

 Bola

 Tekno

 Entertainment
 Otomotif
 Health

 Female

 Properti

 Travel
 Edukasi

 Foto

 Video

 TV

 VIK

 About
 Policy
 Contact Us
 Career
 Pedoman Media Siber


©2018 PT. Kompas Cyber Media

Anda mungkin juga menyukai