Anda di halaman 1dari 35

KEBIJAKAN DIVIDEN

mustikalukmanarief
www.kefvinmustikalukmanarief.wordpress.com
EAT UNTUK SIAPA?

PEMEGANG •Dalam bentuk


SAHAM dividen

•Berupa laba
PERUSAHAAN
ditahan
Persentase dividen yang dibagi dari EAT
disebut “ Dividend Payout Ratio “ ( DPR )

Dividen yang dibagi


• DPR = ------------------------------
• EAT

Prosentasi laba ditahan dari EAT adalah 1 – DPR
Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen menentukan penempatan
laba, yaitu antara membayar kepada
pemegang saham dan menginvestasikan
kembali dalam perusahaan. Laba ditahan
merupakan salah satu sumber dana yang
paling penting untuk membiayai
pertumbuhan perusahaan, tetapi dividen
merupakan arus kas yang disisihkan untuk
pemegang saham.
Teori Kebijakan Dividen

Teori MM Teori
Teori The Bird
(Dividen tidak Perbedaan
in the hand
relevan) Pajak

Teori Signaling Teori Clientele


Hypothesis Effect
 Teori MM
 Kelompok ini menganggap dividen tidak relevan (the
irrelevant of dividend). Modigliani & Miller (1961)
mengatakan bahwa kebijakan dividen tidak
mempunyai pengaruh terhadap harga saham
perusahaan. Nilai perusahaan hanya ditentukan oleh
kemampuan menghasilkan laba, bukan pada
pembagian laba perusahaan untuk dividen atau
sebagai laba ditahan. Selanjutnya dikatakan bahwa
perusahaan bisa saja membagikan dividen yang besar
ataupun kecil, asalkan dimungkinkan menutup
kekurangan dana dari sumber eksternal. Dampak dari
pilihan keputusan tersebut sama saja terhadap nilai
perusahaan. Jadi keputusan dividen adalah tidak
relevan (the irrelevant of dividend).
Asumsi Teori MM
 Pasar modal sempurna dimana semua
investor adalah rasional.
 Tidak ada biaya emisi saham baru jika
perusahaan menerbitkan saham baru.
 Tidak ada pajak
 Kebijakan investasi perusahaan tidak
berubah.
Bird in the hand.
Theory dari Lintner (1962), Gordon (1963),
dan Bhattacharya (1979) menjelaskan bahwa
investor menyukai dividen yang tinggi karena
dividen yang diterima seperti burung di tangan
yang risikonya lebih kecil atau mengurangi
ketidakpastian dibandingkan dengan dividen
yang tidak dibagikan. Kelompok ini
berpendapat bahwa peningkatan dividen akan
meningkatkan harga saham yang selanjutnya
berdampak terhadap nilai perusahaan.
 Teori Perbedaan Pajak
 Teori ini diajukan oleh Litzenberger dan
Ramaswamy. Mereka menyatakan bahwa karena
adanya pajak maka pendapatan yang relevan adalah
pendapatan setelah pajak. Adanya pajak terhadap
keuntungan ( dividen dan capital gains), para
investor lebih menyukai capital gains karena dapat
menunda pembayaran pajak. Oleh karena itu
investor mensyaratkan suatu tingkat keuntungan
yang lebih tinggi pada saham yang memberikan
dividend yield tinggi, capital gains yield rendah
dari pada saham dengan dividend yield rendah,
capital gains yield tinggi. Jika pajak atas dividend
lebih besar dari pajak atas capital gains,
perbedaan ini akan makin terasa.
Contoh:

Ket. PT A PT B PT X PT Y

Deviden 12% 5% 12% 5%

Cap.gain 5% 12% 5% 12%

Tax dev 20% 20% 10% 10%

Tax cap 10% 10% 20% 20%


gain
Ke 14% 15% 15% 14%
Kelompok ketiga berpendapat agar dividen dibagi sekecil-
kecilnya. Sayangnya analisis tersebut mengabaikan adanya
biaya penerbitan saham baru/biaya emisi (flotation cost).Biaya
yang ditimbulkan akibat menerbitkan saham baru adalah fee
untuk underwriter, biaya notaris, akuntan, konsultan hukum
pendaftaran saham dan lain sebagainya yang berkisar antara
2% sampai 4%. Dengan adanya biaya-biaya tersebut, berarti
sebagian kekayaan pemegang saham diberikan kepada
berbagai pihak sebagai flotation cost. Jadi bila perusahaan
memiliki dana untuk investasi mengapa dana tersebut
dibagikan sebagai dividen?, sehingga menimbulkan
biaya flotation. Oleh sebab itu, mereka beranggapan dividen
sebaiknya dibagi sekecil-kecilnya, sejauh dana tersebut dapat
digunakan untuk investasi yang menguntungkan atau
memberi NPV positif.
Rozeff (1982) dan Easterbrook (1984)
menyatakan ada keyakinan bahwa semakin
banyak dividen yang ingin dibayarkan oleh
perusahaan, semakin besar kemungkinan
berkurangnya laba ditahan. Akibatnya,
perusahaan harus mencari biaya eksternal
untuk melakukan investasi baru. Namun
biaya penerbitan sumber pembiayaan
ekternal menjadi mahal karena adanya
flotation cost. Akibatnya pembayaran dividen
menjadi mahal karena meningkatnya
kebutuhan untuk menambah modal
eksternal yang lebih mahal.
Clientele Effect Theory
 Menurut Clientele theory, dividend puzzle
(perdebatan) disebabkan oleh adanya investor
yang berbeda baik dilihat dari segi usia investor,
kelompok investor, dan golongan. Perbedaan
tersebut telah menimbulkan preferensi yang
berbeda terhadap tinggi rendahnya dividen
yang akan mereka terima. Investor individual
dengan usia lanjut dan penghasilannya hanya
tergantung dari dividen mungkin lebih menyukai
dividend payout yang tinggi. Akan tetapi
investor dengan penghasilan tinggi akan lebih
menyukai dividend payout rendah.
Signaling Hypothesis
 Dalam keadaan ada pajak pribadi dan pajak
perusahaan, dividen tidak disukai hampir semua
pemegang saham yang membayar pajak, atau
pemegang saham bersikap sama apakah berupa
dividen atau capital gain. Namun mengapa
perusahaan tetap membayar dividen secara
teratur dan merata. Rozeff (1982) menganggap
bahwa dividen tampaknya memiliki informasi
(informational content of dividend) atau sebagai
isyarat akan prospek perusahaan. Apabila
perusahaan meningkatkan pembayaran dividen,
mungkin diartikan oleh pemodal sebagai sinyal
harapan manajemen tentang akan membaiknya
kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
 Bhattacharya (1979) mengembangkan suatu
model sinyal (signal model), bahwa tingginya
dividen yang dibagikan menunjukkan
tingginya performance perusahaan. Pada
kondisi informasi tidak seimbang (disparity)
tinggi antara manajer dan investor,
perusahaan akan memberikan sinyal dengan
membayar dividen yang tinggi.
Kebijakan Dividen Residual
 Kebijakan dividen residual yaitu, kebijakan
dimana dividen yang dibayarkan sama dengan
laba aktual dikurangi dengan laba yang ditahan
untuk membiayai investasi perusahaa.
Pengambilan keputusan atas rasio pembagian
dividen didasarkan pada:
 menentukan anggaran modal optimum
 menentukan modal yang dibutuhkan untuk
membiayai investasi tersebut
 menggunakan laba ditahan untuk memenuhi
komponen penyertaan modal (ekuitas)
 membayar dividen hanya jika lebih banyak yang
tersedia dari pada yang dibutuhkan untuk
anggaran modal (investasi).
Pembayaran Dividen

Prosedur pembayaran :

Garis besar dari urutan pembayaran :


1. Tanggal pengumuman (declaration
date)
2. Tanggal pencatatan pemegang saham
(holder of record date or cum date)
3. Tanggal pemisahan dividen
(ex-dividend date)
4. Tanggal pembayaran
Faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden
 Kebutuhan dana perusahaan
- Aliran kas yang diharapkan
- Pengeluaran modal yang akan datang
 Posisi Likuiditas
~ Suatu perusahaan mempunyai catatan
mengenai laba, tapi perusahaan mungkin
tidak dapat membayar dividen kas karena
posisi likuiditas
 Kemampuan meminjam
Perusahaan mempunyai tk fleksibilitas yg
tinggi akan memperbesar kemampuan
membayar dividen
 Tingkat ekspansi aktiva
 Tingkat laba
 Stabilitas laba dan deviden
 Peluang ke pasar modal
 Kendali
 Posisi pemegang saham sebagai pembayar
pajak
Bermacam Pembayaran Dividen

1. Jumlah dollar stabil per saham (kebijakan


dividen stabil)
2. Rasio pembayaran konstan
3. Dividen tetap yang rendah ditambah dividen
ekstra.
Dividen Saham (Stock Dividends)
Dibayar dalam bentuk saham tambahan,
bukan dalam bentuk kas, dan hanya berupa
pemindahan pembukuan dari pos laba ditahan
ke pos modal.

Pemecahan Saham (Stock Splits)


Jumlah saham biasa yang beredar
bertambah, tetapi tidak terjadi perubahan dalam
pos modal.
Pembelian Kembali Saham yang Beredar
(Repurchases)
 Perusahaan yang membeli kembali
sahamnya memperoleh keuntungan pajak
dibandingkan yang melakukan pembayaran
dividen.
 Pembelian kembali akan menyebabkan
kenaikan harga saham
Repurchases melalui dua cara :
 melalui pasar terbuka
 melalui penawaran tender
Latihan PT. BETA Tbk
• PT. Beta Tbk memiliki EAT 2 milyar
• Saham 10 juta lembar
• Harga saham Rp. 3.200 / lembar
• Perusahaan akan repurchase stock 20%
• Pembelian diharapkan tidak mempengaruhi
price earning ratio.
• Bagaimana pengaruh stock repurchase
terhadap harga saham PT. Beta Tbk
Jawaban Latihan PT. Beta Tbk
• EPS saat ini : (Earning Per Share ) sebelum
repurchase stock :
• Total Laba (EAT) 2 Milyar
• --------------------- = -------------- = 200 / saham
• Jumlah saham 10 juta
• 3200
• Ratio PE = ---------------- = 16 kali.
• 200
• PE = per earning
• EPS setelah repurchase : 20% = 2.000.000 lembar.
• EAT 2 Milyar .
• -------------- = --------------- = 250 / saham
• Saham 8 juta
• Harga pasar yang diharapkan setelah repurchase :
• Ratio PE x EPS = 16 x 250 = 4000/ saham
• Pengaruh repurchase stock terhadap harga saham
perusahaan ini adalah : MENINGKATKAN HARGA
SAHAM PERLEMBARNYA SEBESAR RP. 800,- karena
EPS nya naik menjadi 250 / saham
Latihan PT. CMC Tbk
• PT. CMC memiliki struktur modal ekuitas (modal
sendiri) sebesar 100% yaitu 200.000 lembar saham.
• Nilai saham $ 2/ per lembar
• Pertumbuhan direncanakan 12 % per tahun , dan
realitasnya 5% per tahun.
• Pada tahun 2003, diproyeksikan laba bersih $.2juta.
• Pembayaran deviden 20% tetap diteruskan,
sehingga saldo laba ditahan akan menjadi $.1,6 juta
• Lebih lanjut perusahaan menyadari bahwa proyek
investasi dengan pertumbuhan
. 14% hanya akan
menghasilkan $. 800.000 untuk tahun 2003 itu
dibandingkan dengan proyeksi laba bersih sebesar
$. 2.000.000 .
• Satu hal yang menggembirakan adalah bahwa laba
yang tinggi dari aktiva yang sudah ada diperkirakan
akan tetap berlangsung.
• Laba bersih sebesar $. 2.000.000 masih dapat
diharapkan untuk tahun 2003.
• Manajemen CMC sedang melakukan peninjauan
atas kebijakan deviden saat ini.
.PERTANYAANNYA :
Dengan asumsi proyek investasi tahun 2003 yang
dapat diterima akan sepenuhnya di danai oleh laba
ditahan selama tahun tersebut; maka hitung DPS (
Devidend Per Share) tahun 2003.

Berapa ratio pembayaran berlaku untuk tahun 2003 ?

Jika ratio pembayaran devidend 60% tetap


dipertahankan, berapa estimasi anda akan harga
saham saat ini ?
JAWABAN LATIHAN PT. CMC.
• Proyeksi Laba Bersih 2.000.000
• Proyeksi Investasi Modal 800.000
• -------------------- -
• Sisa Yang Tersedia 1.200.000
• Saham Beredar 200.000 lembar
• 1.200.000,-
• DPS ------------------ = $. 6 / lembar
• 200.000
• 2.000.000
• EPS = -------------------- = . $. 10/ saham
• 200.000
• DPS 6
• Ratio Pembayaran = ------- = --------- = 60 %
• EPS 10
• Atau bisa juga dicari dengan cara :

• Total Deviden 1.200.000


• ------------------ = ------------------ = 60%.
• Laba Bersih 2.000.000
• Estimasi harga saham :
• Untuk saat ini : .
• $.6
• Po = ---------------- = $. 66,67
• 0,14 – 0,05
• Dalam situasi terdahulu , yaitu saat
pembagian deviden tetap 20% atas EPS $.10
atau $. 2 maka dengan tingkat pertumbuhan
14% dan rata-rata pertumbuhan mencapai
12% = $.2
• --------------- = $. 100
• 0,14 – 0,12
• Meskipun CMC mengalami kemunduran yang
.
berat, namun aktiva nya yang ada akan terus
memberikan aliran laba yang baik.
• Lebih banyak dari laba ini yang akan
diteruskan kepemegang saham, karena
pertumbuhan internal yang terus melambat
telah mengurangi banyaknya keperluan dana.
• Akan tetapi hasilnya adalah penurunan nilai
saham sebesar $. 33,33 . ( 100 – 66,67 )
Latihan PT. WIXA
• PT. WIXA tahun lalu memperoleh laba bersih $
240.000 dan telah membagikan deviden $
80.000.
• Deviden tersebut telah bertumbuh dengan
tingkat pertumbuhan 6 %/tahun. Selama 5
tahun.
• Tahun ini perusahaan memperoleh laba $.
320.000.
• Kesempatan investasi yang layak saat ini
membutuhkan dana $.300.000
.
• Diminta untuk menghitung devidend yang
dibayarkan, bila perusahaan menggunakan
kebijakan :

• DPR yang konstan

• Residual devidend ; jika akan dipertahankan


ratio debt to total assets sebesar 40%
Jawaban Latihan PT. WIXA
• Devidend Payout Ratio yang konstan :
• 80.000
• ------------ = 33,33 %
• 240.000
• Residual Devidend yang ada, jika mempertahankan
debt to total asset 40 % .
• 60 % x 300.000 = 180.000
• Maka residual devidend : 320.000 – 180.000 =
$ 140.000

Anda mungkin juga menyukai