Anda di halaman 1dari 16

INKONTINENSIA URI

Oleh :
 Ignatius Erino S. R (151.0020)
 Irwan Bahari Rizkillah (151.0025)
 Mahkda Anjani Putri (151.0030)
 Riska Utama (151.0047)
 Tiara Noviyanti U. (151.0052)
 Urinary incontinence atau yang kita kenal sebagai
beser merupakan keluhan utama pada lansia.
Inkontinensia urin merupakan salah satu keluhan
yang sering dialami oleh lansia, yang biasanya
disebabkan oleh penurunan kapasitas kandung kemih
dan berkurangnya kemampuan tahanan otot lurik
pada uretra karena perubahan fisiologis pada lansia
(Darmojo & Soetojo, 2006).
 Menurut Newman & Smith, 1992; Taylor & Handerson,
1986, terdapat cara yang digunakan untuk
memperbaiki ketidakmampuan berkemih yaitu
dengan latihan otot dasar panggul (pelvic muscte
exercise) atau sering disebut dengan latihan Kegel
(Maas et al, 2011).
Latihan otot dasar panggul ini awalnya diperkenalkan
oleh seorang dokter kandungan bernama Kegel pada tahun
1940 yang sangat bermanfaat untuk untuk pasien pasca
melahirkan. Latihan ini terus dikembangkan dan dapat
dilakukan pada lansia yang mengalami masalah inkotinensia
stress yaitu pengeluaran urine tidak terkontrol akibat bersin,
batuk, tertawa atau melakukan latihan jasmani dan
inkontinensia urgensi dimana terjadi gangguan kontrol
pengeluaran urin, dengan dilakukan latihan Kegel bisa
memperbaiki fungsi otot dasar panggul yaitu rangkaian otot
dari tulang panggul sampai tulang ekor. Latihan kegel
merupakan latihan dalam bentuk seri untuk membangun
kembali kekuatan otot dasar panggul, memberikan bantuan
yang signifikan dari rasa sakit vestibulitis vulva, dan, dalam
banyak kasus, memungkinkan pasien untuk terlibat dalam
aktivitas seksual yang normal (Widiastuti, 2011).
No Peneliti Judul dan Sampel Metode Variabel Dosis Hasil
Tahun

1. Ergul “Bladder Penelitian Eksperime Latihan selama 6- P = < 0.05


Aslan, Training ini ntal bladder 8
Nezihe and Kegel diberikan dengan training mingggu
Kizilkaya Exercises kepada 50 desain pre dan
Beji, for Women orang dan post senam
Nuran with perempua withot kegel
Komurcu, Urinary n lansia control terhadap
Onay Complaints yang frekuensi
Yalcin Living in a dibedakan pengelua
Rest Home” dalam dua ran urin
2008 kelompok. pada
pasien
lansia
dengan
inkontin
ensia
Kesimpulan
 Jumlah inkontinensia urin dengan keluhan
urgensi, frekuensi dan nokturia secara statistik
dan signifikan menurun setelah diberikan terapi
bladder dan kegel (pelvic). Pada terapi pelvic yang
diberikan kepada 50 orang perempuan lansia di
panti werdha lebih signifikan terjadi penurunan
jumlah frekuensi urine setelah diberikan terapi.
Terapi ini dapat dengan mudah digunakan serta
dikombinasikan diantara keduanya baik bladder
exersice dan kegel untuk mendapatkan hasil
latihan yang efektif mengatasi unkontinesia urin.
No Peneliti Judul dan Sampel Metode Variabel Dosis Hasil
Tahun

2. Angellita “Latihan sampel metode Latihan 10 kali p = 0,000


Intan Kegel Dengan sebanyak quasi kegel dalam 3 (p<0,05)
Septiastri, Penurunan 26 orang, eksperim terhadap minggu
CholinaTri Gejala sampel en penurun
sa Siregar Inkontinensia dibagi dengan an gejala
Urin Pada menjadi desain pengelua
Lansia” dua pre dan ran urin
2012 kelompo post pada
k (13 withot pasien
orang control lansia
intervens dengan
i dan 13 inkontin
orang ensia
kontrol)
Kesimpulan
 Latihan kegel berpengaruh terhadap frekuensi dan
penurunan gejala inkontinensia urin dari sedang ke
ringan pada lansia di PantiWreda Pucang Gading
Semarang. Latihan kegel efektif dalam menurunkan
gejala inkontinensia urin pada lansia di UPT
Pelayanan Sosial Lansia dan Balita Wilayah Binjai dan
Medan.
No Peneliti Judul dan Sampel Metode Variabel Dosis Hasil
Tahun

3 Widijati “Perbandingan Wanita eksperim Perbandi 1x p-value =


Lestari Senam Kegel yang ental ngan permingg 0,000 (p-
1x Seminggu berusia dengan senam u dan 3x value <
Dengan 3x 50-60 rancanga kegel 1x permingg 0,05)
Seminggu tahun n pre and seminggu u selama
Terhadap ,sebanya posttest dengan 4 bulan
Penurunan k 40 3x
Frekuensi sampel seminggu
Buang Air terdiri terhadap
Kecil Pada dari 20 penurun
Wanita sampel an
Dewasa Usia kelompo frekuensi
50-60 Tahun k kontrol BAK
Dengan Stress dan pada
Urinary sebanyak lansia
Incontinence” 20 dengan
2011 sampel inkontin
kelompo ensia
k
Kesimpulan
 Latihan senam Kegel dengan frekuensi satu kali perminggu
selama empat bulan dapat menurunkan frekuensi buang air
kecil wanita usia 50-60 tahun yang mengalami stress urinary
incontinence di sanggar senam Citra Denpasar.
 Latihan senam Kegel dengan frekuensi tiga kali perminggu
selama empat bulan dapat menurunkan frekuensi buang air
kecil wanita usia 50-60 tahun yang mengalami stress urinary
incontinence di sanggar senam Citra Denpasar.
 Latihan senam Kegel dengan frekuensi tiga kali perminggu
selama empat bulan lebih efektif dibandingkan dengan senam
Kegel dengan frekuensi satu kali perminggu selama empat bulan
dalam menurunkan frekuensi buang air kecil wanita usia 50-60
tahun yang mengalami stress urinary incontinence di sanggar
senam Citra Denpasar.
No Peneliti Judul dan Sampel Metode Variabel Dosis Hasil
Tahun
4. Dahlan “Pengaruh seluruh quasi Pengaruh Frekuens p-value =
D.A, Latihan Kegel lansia experime latihan i latihan 0,000 (p-
Martinim Terhadap yang nt” kegel yang value <
gsih Inkontinensia mengala dengan terhadap diberikan 0,05)
Urine Pada mi menggun inkontin dalam 3
Lansia Di inkontin akan ensia tingkatan
Panti Sosial ensia pendekat urine baik,cuk
Tresna urine di an non- pada up,kuran
Wherda Meci Panti randomiz lansia g dalam 1
Angi Bima” Sosial edone- bulan
2014 Tresna group
Werdha pretest
Meci posttest
Angi design
Bima
Kesimpulan
 Terdapat perbedaan yang sigifikan antara pre dan post
intervensi latihan kegel dimana ditemukan hasil p-
value = 0,000 (p-value < 0,05) menunjukkan bahwa
latihan kegel berpengaruh terhadap penurunan
frekwensi berkemih pada lansia di Panti Sosial Tresna
Werhda Meci Angi Bima
No Peneliti Judul dan Sampel Metode Variabel Dosis Hasil
Tahun

5. Julianti “Pengaruh sebanyak eksperim Pengaruh 3 kali p-value =


Dewi Senam Kegel 30 orang ental, senam seminggu 0,000 (p-
Karjoyo, Terhadap lansia dengan kegel dalam value <
Damayanti Frekuensi menggun terhadap waktu 4 0,05)
Pangeman Inkontinensi akan frekuensi minggu
an, Franly a Urine Pada rancanga inkontin
Onibala Lanjut Usia n one ensia
Di Wilayah group pre urine
Kerja test post pada
Puskesmas test lansia
Tumpaan
Minahasa
Selatan”
2017
Kesimpulan
 Sebelum dilakukan Senam Kegel jumlah responden
terbanyak mengalami frekuensi inkontinensia sedang.
Sedangkan hasil setelah dilakukan Senam Kegel,
frekuensi inkontinensia pada lansia mengalami
perubahan dengan menurunnya frekuensi
inkontinensia urine menjadi jarang. Sehingga terdapat
pengaruh terhadap frekuensi inkontinensia urine
sesudah diberikan Senam Kegel.
Kesimpulan Jurnal
(secara garis besar)
Dari kelima jurnal diatas, dapat disimpulkan bahwa
latihan kegel merupakan salah satu terapi yang efektif
dapat dan dapat dengan mudah digunakan untuk
menangani masalah unkontinesia urin pada lansia, dimana
didapatkan hasil:
- Dapat memperbaiki fungsi otot dasar panggul yaitu
rangkaian otot dari tulang panggul sampai tulang ekor.
- Latihan ini akan mendapatkan hasil yang lebih baik
apabila dilakukan sebanyak 3x dalam seminggu
- Latihan kegel dapat menurunkan gejala dan frekuensi
inkontinensia uri pada lansia
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai